VVIP 3

Renata diam, dia sama sekali tidak tau apa yang harus ia lakukan selanjutnya, semua orang yang berada di ruangan operasi juga ikut diam, karena mereka hanya menjalankan perintah dari Renata, sementara Renata saat ini sedang membeku,

Rafael yang tau, bahwa ada yang salah dengan pasien saat ini, dia mengambil penyedot darah, dan secara mengisap darah yang keluar dari perut Mr.Robi, agar luka nya bisa terlihat, dari mana sebenarnya asal semua darah ini

" Renata aku sudah membersihkan darah nya, kau harus sadar Renata, kita semua dalam bahaya jika kau diam saja " ucap Rafael ,

Renata sadar, dan menatap semua wajah rekan nya, yang saat ini berada di dalam tangung jawab nya, karena dari awal melakukan operasi saja, itu salah besar,

Renata mengambil alih " Rafael aku merasa ada saluran darah yang bocor di sebelah hati nya, kemungkinan jatuhan operasi pertama nya lepas, karena sudah tidak sanggup menahan pendarahan " jelas Renata,

Rafael mengunakan senter untuk mencari luka yang Renata maksud " aku menemukan nya, Renata kah periksa luka operasi nya, dan aku akan menjahit luka ini " menatap Renata,

" Dokter, detak jantungnya menurun, tensi dan oksigen nya juga tidak stabil " ucap dokter anestesi yang sedang bertugas,

" Kau " ucap Renata kepada salah satu perawat yang sedang berdiri diam saja, " pergi keluar, berlari sekuat mungkin dan ambilkan kantong darah " ucap nya,

Pesawat itu langsung keluar dan berlari sangat kencang menuju lemari darah, semua orang yang melihat nya keluar merasa khawatir, karena wajah nya yang juga pucat dan penuh rasa takut,

Lee menatap perawat itu, " apakah ada masalah? " ucap nya,

Choi yang berada di sebelah nya mendengar apa yang Lee katakan, " lebih baik kita tidak melakukan ini, aku merasakan firasat yang buruk " ucap Choi,

" Kau tenang saja, " Lee yang juga panik tetapi tidak mau semua orang tau kalau ia juga sama panik nya,

Perawat itu kembali masuk, dengan dua kantong darah di tanggan nya, dia di tatap sangat tajam dan sinis oleh tentara Dubai,

" dokter " ucap nya dan memberikan kantong darah kepada dokter anestesi,

Setelah darah dimasukkan, semua nya aman dan berikan sesuai rencana, darah yang keluar di awal tadi tidak menjadi masalah besar, hanya saja membuat semua orang panik, karena Renata yang terdiam,

Dua puluh lima menit mereka berada di dalam, dan akhirnya operasi berjalan dengan lancar, Renata dan tim nya membawa Mr.Robi keluar dari rumahan operasi,

Mereka semua yang berada di luar menatap Renata dan tim " bawa dia ke kamar rawat inap, aku akan bicara dengan mereka sebentar " ucap Renata kepada Rafael

Rafael memegang tanggan Renata, dia khawatir jika terjadi sesuatu pada nya " ku mohon jangan melakukan hal yang tidak penting lagi " ucap nya sedikit pelan,

Renata hanya menjawab nya dengan senyuman, dan itu sudah cukup membuat Rafael yakin bahwa Renata bisa menjaga dirinya, Rafael beserta yang lain nya membawa Mr.Robi menuju kamar rawat,

Renata menatap tentara Dubai itu " kenapa kalian masih saling menodongkan senjata seperti ini? ini sudah berakhir, semua nya sesuai dengan kesepakatan" ucap Renata

" kami harus menunggu sampai presiden kami sadar, jika terjadi pada nya, maka semua orang yang berada di sini akan menanggung akibat nya " ucap nya,

" seharusnya kalian cari dimana dokter yang dikirim untuk memeriksa presiden kalian ini " ucap Renata,

Akhirnya mereka semua menurunkan senjata nya, dan mulai menjaga Mr.Robi di depan kamar rawat nya, sambil menunggu dokter yang mereka hubungi tadi,

Renata menatap Choi " aku ingin bicara dengan mu, berdua saja " ucap nya pergi begitu saja, tanpa menyapa Lee,

Lee menahan tanggan Choi yang ingin mengikuti Renata " apa pun yang ia katakan nanti, tolong beritahu aku " ucap Lee

Choi hanya tersenyum lau pergi,

*

*

*

Choi dan Renata saat ini berada di belakang dapur, walau dalam keadaan yang bisa dikatakan cukup gelap, mereka tetap bicara karena bukan suasana nya yang mereka khawatir kan,

" Aku merasa Anna sedang sakit, jadi aku mohon pas aku tolong jaga dia " ucap Renata begitu saja,

Choi yang mengira bahwa Anna yang sudah memberitahu hubungan mereka kepada Renata " baiklah, kau tenang saja, aku akan menjaga nya dengan sangat baik " ucap Choi,

" Anna sama sekali tidak mengatakan apapun pada ku, soal hubungan kalian, aku tau sendiri, jadi tolong jangan gegabah dalam bicara dengan nya " pergi begitu saja dari sama,

Choi bingung, tetapi ia tidak boleh terus begini, ia harus melihat keadaan Anna,

Choi mengetuk pintu kamar Anna, " Anna apakah kau berada didalam? " ucap nya,

Anna yang sedang duduk di tepi kasur nya sambil menatap sebuah foto, berdiri saat mendengar suara Choi, dia membuka kan pintu dan meminta Choi untuk masuk,

Choi menutup kembali pintu nya, dan duduk di sebelah Anna, " kau sakit? " menatap Anna,

" Nikahi aku " ucap Anna,

Choi terdiam menatap nya,

" Kenapa kau diam saja? tolong berikan aku kepastian, dan sekarang aku katakan nikahi aku " ucap Anna dengan nada suara yang keras dan berat, seolah ia sedang menahan tangisan,

" Iya baiklah aku akan menikahi mu, kau tenang saja, sekarang katakan apa alasan mu meminta aku menikah dengan mu mendadak seperti ini? " memegang wajah Anna, dan mengusap air mata nya,

Anna menunduk dan memberikan sebuah foto yang ia tatap tadi dan juga beberapa tes pack yang sudah ia gunakan " aku hamil " ucap nya,

Choi menerima semua itu, menatap Anna " kau tenang saja kita akan cari jalan keluar nya " menenangkan Anna,

" Orangtua kita saja belum tau kalau kita ada hubungan, bagiamana bisa saat kita kembali dari sini, langsung menikah, perut ku akan membesar " ucap Anna dalam Isak tangis nya,

Choi memeluk nya " aku akan bertanggung jawab kau tenang saja, " menenangkan Anna,

Lee yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka, masuk ke dalam dan melihat kedua nya sedang berpelukan, semua bukti, foto hasil USG, tes pack, Lee melihat nya,

" apa yang sudah kalian berdua lakukan? " menatap kedua nya,

Anna dan Choi sontak melepaskan pelukan mereka " kami tidak melakukan apapun, ini semua salah paham " menyembunyikan semua bukti yang ia pegang,

Lee menatap Anna " aku yakin semua ucapan nya barusan adalah bohong, Anna katakan pada ku ada apa ini? " membentak Anna,

Anna diam saja, dia terus menangis,

" Lee cukup, aku dan Anna tidak melakukan apapun, ku mohon percaya lah " wajah Choi terlihat sudah sangat bingung,

" Kau tau kan apa yang terjadi pada tentara jika mereka jatuh cinta dalam tugas nya? " menatap Lee, seolah mata nya akan keluar,

" Aku tau dan aku sudah siap Lee " Choi sama sekali tidak menatap wajah Lee,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!