Pikiran

flashback on

"Mas Rico sudah makan?" tanya gadis kecil itu yang masih duduk di bangku SMP kala itu. Ya dia Aqila, dia menjamuku saat aku datang ke rumah pak Raharjo pertama kalinya setelah kepulanganku dari luar negeri. Dia memberikan aku makanan ringan dan juga minuman sambil aku menunggu Reina, kami sudah kenal Reina cukup lama. Dia temanku sewaktu kecil dan dia berubah saat dia di sakiti oleh teman lelakinya ketika ada di bangku SMA, sehingga dia begitu trauma dengan segala yang berhubungan dengan pria. Melabuhkan hatinya pada wanita atau sesama jenis membuat dia seakan lupa akan kodratnya, Jujur dalam hatiku aku ingin Reina berbalik kepada jalan yang benar dan mencintaiku sebagai lelakinya tapi apa mau di kata ikatan cinta terhadap Prisca sangat kuat. Dia menceritakan kenapa bu Raharjo sampai lumpuh kepadaku tanpa basa-basi karena melihat dia berduaan di kamar dengan Prisca. Aku sempat kaget dengan penuturannya. Sehingga gadis kecil yang bernama Aqila diadopsi oleh keluarganya. Aku yakin bahwa orangtua Aqila mengetahui bahwa Reina menyimpang, sedangkan bu Raharjo sampai detik ini memang tidak bisa berbicara hanya Aqila dan Rendra yang merawatnya. Sedangkan Reina kesibukannya membuat dia tidak akan mau mengurus keluarganya. Hal itu membuat aku membencinya. Atas dasar pemaksaan dari keluarga kami sehingga aku mau menikahinya. Reina hanya ingin menutup aibnya dengan pernikahan bersamaku, sedangkan aku ingin menutup akses para investor yang hanya menjodohkan aku untuk memiliki kekayaan Prabu grup yang tak terbilang banyaknya karena aku adalah pewaris tunggal. Aku tahu pernikahan ini hanya tentang keuntungan dan kerugian walau sejujurnya aku butuh wanita yang lembut dan baik bukan Reina yang seperti ini. Sungguh mengejutkan semua hal tentang Reina. walau balutan tubuhnya cantik dan menarik tapi apa daya sikap arogan dan kasar memang sangat imbang denganku. Tapi apa harus seperti ini dalam rumah penuh amarah sedangankan di kantor aku bekerja harus bersikap seeprti setan. Sungguh aku rindu kehangatan.

flashback off

---------

Riko yang sedari tadi tidur membelakangi Reina, beranjak dari tempat tidurnya untuk pergi kekamar mandi di dalam kamar tersebut. Entah apa yang di pikirkannya setelah ke kamar mandi dia lanjut keluar kamar untuk melihat-lihat rumah pak Raharjo di malam itu, terlihat Aqila masih belum tidur sedang menulis atau terlihat sedang belajar.

"kamu tidak tidur " tanya Riko pada Qila

"aku lupa ngerjain PR mas, nanti setelah selesai aku tidur, aku takut mengerjakan di kamar jadi aku bawa ke ruang tamu." jawab Qila.

" kamu penakut ya ternyata , memang ada soal yang tidak kamu mengerti mungkin mas bisa bantu kamu " tawar Riko

" sudah selesai koq mas , ini sekalian menghitung laba kemarin "

"kamu jualan, memang apa uang jajanmu tidak cukup ?"

"iya ms aku jualan , uang jajanku sangat lebih dari cukup, tapi aku harus segera mandiri mas karena kan aku hanya anak angkat disini. dan aku harus punya uang lebih supaya tidak terlalu merepotkan walaupun pak Raharjo memenuhi kebutuhanku dengan baik, tidak baik juga selalu mengandalkan kelaurga ini " cengegesan Qila menjawab.

"pintar ya kamu, " Riko mengusap lembut kepala Qila.

dia sungguh mandiri di saat orang lain terlelap dia masih mengerjakan tugas sekolahnya dan pekerjaan sampingannya , padahal di usia remaja seperti dia seharusnya memikirkan pacar kekasih tapi bukan dia tipekal seperti itu . Guman Rico sambil menatap Qila.