ep5. Adik teman suamiku

"Sayang.., Aku jemput ya.."

Dari sambungan telepon, Adi mengatakan keinginannya untuk menjemput Ayu.

"I..iya. Aku tunggu.."

Ayu mengerutkan dahinya, Tanda dirinya masih tak percaya saat Adi mengatakan ingin menjemput dirinya di kantor.

"Ok, Sepuluh menit lagi sampai..."

Ayu tertegun setelah menerima telepon dari Adi.

"Tumben mas Adi mau menjemput ku. Mungkin mas Adi mau minta maaf karena kejadian tadi pagi..?"

Gumamnya.

Sepuluh menit kemudian, Ayu melihat mobil Adi yang yang baru saja tiba di depan kantornya. Adi membuka kaca jendela mobilnya dan melambaikan tangannya kepada Ayu. Dari jauh, Ayu tersenyum kepada Adi lalu ia berjalan menghampiri mobil suaminya.

"Terimakasih ya mas.., Sudah menjemputku"

Ucap Ayu saat dirinya baru saja masuk kedalam mobil Adi.

"Sama-sama.., Kamu lapar gak..? Kita makan yuk.."

Adi mengelus lembut rambut Ayu,

Sedangkan Ayu hanya mengangguk pelan.

Ayu cukup bingung dengan perubahan sikap Adi. Cukup lama mereka diam tanpa sepatah katapun, Hingga akhirnya Adi berusaha membuka obrolan.

"Maafkan aku ya.., Tadi pagi aku marah-marah. Aku tidak bermaksud........

"Sudahlah mas.., Aku juga minta maaf karena meragukan kesetiaanmu.."

Ayu langsung menimpali permintaan maaf dari Adi.

Adi menatap istrinya saat berhenti di lampu merah. Hatinya mulai dihinggapi rasa bersalah. Wanita sebaik Ayu, Yang rela menerima semua kekurangan dan Kelebihannya. Mengapa ia sungguh tega telah mengkhianati Ayu.

"Kenapa mas..?"

Ayu tersenyum dengan lembut saat melihat suaminya memandangi dirinya.

"Kamu semakin cantik.."

Jawaban Adi membuat Ayu tersipu malu.

"Gak gombal kan..?"

Ayu berusaha menggoda Adi.

"Ya enggak lah.., Istriku memang cantik dan baik hati kok.."

Mereka pun sama-sama tersenyum.

........

"Kamu mau pesan apa sayang.."

Adi memberikan daftar menu kepada Ayu.

"Hmm.., Apa ya...?"

Ayu membaca dengan teliti satu persatu menu yang tertulis di dalam buku menu yang diberikan oleh Adi.

"Sepertinya aku mau ayam teriaki aja deh. Oh iya, Dan juice melon ya mas..."

Pinta Ayu kepada pelayan di restoran tersebut. Pelayan itu langsung mengangguk dan mencatat pesanan Ayu.

"Mas nya mau pesan apa..?"

Tanya pelayan restoran itu kepada Adi.

"Sama aja deh mas.."

Adi tersenyum dan mengembalikan buku menu itu kepada pelayan yang melayani mereka.

"Baik, Saya ulangi ya..., Dua ayam teriaki dan dua juice melon. Ada tambahan yang lain..?"

Tanya pelayan itu lagi.

"Sudah itu saja mas.."

Sahut Adi sambil menggulung ujung tangan kemejanya.

"Baik, Ditunggu ya mas.., Mbak.."

Pelayanan tersebut pun pergi dari meja mereka.

Adi menatap Ayu yang terlihat sedikit lelah pada sore hari itu.

"Hmmm..Sayang, Aku mau bicara.."

Adi membuka obrolan sambil menyentuh dengan lembut jari jemari milik Ayu.

"Bicara apa mas..?"

Tanya Ayu sambil menatap Adi dengan seksama.

"Sayang.., Sebenarnya kamu kesepian gak kalau aku lagi gak ada di rumah..?

Tanya Adi dengan ragu.

"Kenapa mas Adi bertanya seperti itu...?"

Tanya Ayu penasaran.

" Ya enggak sih.., Aku cuma penasaran saja."

Adi mengalihkan pandangannya keluar jendela.

"Maaf ya mas.., Aku belum bisa memberikan kamu seorang anak..."

Adi langsung menangkap raut kesedihan di wajah istrinya.

"Bu..Bukan itu sayang.., Aku tidak bermaksud membahas itu..."

Adi mencoba menenangkan Ayu yang mulai terlihat akan menangis.

"Terus apa..?"

Ayu mencoba menatap wajah suaminya dan mengusir kesedihan yang mendadak ia rasakan.

"Hmmmm, Begini sayang, Kamu tahu Angga kan...? Angga, Teman SMA ku dulu.."

Adi mencoba mengingatkan Ayu dengan sosok seorang temannya.

"Angga..? Yang pernah ke rumah kita waktu itu...?"

Ayu berusaha mengingat-ingat seseorang yang diceritakan oleh suaminya.

"Iya betull.., Nah dia kan punya adik perempuan, Adiknya itu kan tinggal di Bandung. Nah.., Dia dapat wawancara kerja di Jakarta. Masalahnya, Dia belum ada tempat tinggal. Rencana adiknya ini ingin menyewa kamar kos bulanan gitu, Tetapi Angga tidak bisa melepaskan adiknya untuk tinggal sendirian. Jadi dia minta tolong aku untuk menjaga adiknya, Dan menitipkan adiknya untuk tinggal di rumah kita. Itu sih bila kamu tidak keberatan sayang"

Dag dig dug.. Jantung Adi berdegup kencang saat menunggu jawaban dari Ayu.

"Tidak masalah kok mas. Kita kan punya beberapa kamar, Dia bisa tinggal di rumah kita untuk sementara. Kamar yang dibawah kan tidak terpakai, Nanti aku bersihkan, Kapan dia mau datang...?"

"Besok..!"

Jawab Adi dengan bersemangat.

"Hmmm... Kok bersemangat banget..? Pasti orangnya cantik ya..?"

Ayu menatap Adi dengan menyelidik dan memasang wajah cemberut.

"Hmmm...Mulai lagi.., Dia itu bocah kecil. Sudah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri.."

"Iya...Iya sayang.., Aku percaya kok.."

Ayu tersenyum dengan lebar. Adi pun langsung bernapas lega.

.........

Setelah mereka selesai makan bersama di restoran, Mereka pun pulang ke rumah. Setibanya dirumah, Adi membantu Ayu untuk mempersiapkan kamar untuk Luna, Selingkuhannya. Tanpa beban Ayu menyapu dan mengepel lantai, Serta memasang seprai baru di atas ranjang yang berada di kamar yang akan Luna tempati.

"Mau wawancara di mana...? siapa itu nama adik temanmu mas..?"

Tanya Ayu sambil merapikan setiap sudut ranjang yang sudah terbalut oleh seprai.

"Hmmm...Aku kurang tau, Namanya Luna.."

Jawab Adi sedikit grogi.

"Semoga dia diterima kerja ya mas, Dan aku juga jadi punya teman saat kamu keluar kota.."

Ayu tersenyum tulus kepada Adi. Senyuman Ayu membuat Adi merasa semakin bersalah.

"Ampuni aku Tuhan.. Aku sudah membohongi istriku.."

gumam Adi sambil terdiam terpana menatap Ayu.

"Kok bengong sih mas...? Ayuk lap mejanya..."

"I.. Iya.. Sayang.."

Adi langsung mengelap meja di sudut kamar tersebut.

*

"Kapan aku bisa kesana...? Aku bete di hotel...."

Adi membaca pesan dari Luna.

"Besok.., Ini alamatnya.."

Dengan cepat Adi membalas pesan dari Luna, sambil melirik Ayu yang sedang tertidur pulas disamping Adi. Setelah membalas pesan dari Luna, Adi langsung mematikan ponsel nya dan kembali memandangi wajah istrinya yang terlihat semakin lelah setelah membersihkan kamar untuk Luna.

Hatinya terus merasa bersalah dan serba salah. Malam itu, Adi tidak dapat memejamkan mata untuk tidur. Perasaannya bercampur aduk, Tidak terbayangkan olehnya akan seperti ini jadinya.

Adi tak mampu membayangkan bagaimana hari-harinya seatap dengan dua orang yang sama-sama ia cintai.

Bagaimana dia akan bersikap, Bagaimana bila ketahuan, bagaimana bila Luna memberi tahu hubungan mereka kepada istrinya.

"Arghhhhhhh....!!!!"

Teriakan Adi seketika membangunkan Ayu. Dengan tatapan bingung Ayu langsung duduk disamping Adi yang terlihat sangat gelisah.

"Ada apa mas..?"

Ayu mengusap lembut punggung Adi.

"Ng...ng... ngak ada apa-apa sayang.. Aku hanya bermimpi buruk..."

Ucap Adi terbata-bata, saat menyadari dirinya telah membangunkan Ayu dari tidur lelap istrinya itu.

"Hmm.. Sini peluk aku, Semoga tidak akan ada yang buruk selama aku di sampingmu mas..., Itu hanya mimpi.. Tidur lagi ya.."

Ayu mengusap-usap punggung Adi. Lalu Ayu menjatuhkan tubuh Adi di dalam pelukannya. Mendapat perlakuan seperti itu, Membuat Adi semakin merasa bersalah kepada Ayu.

Malam ini benar-benar membuat Adi merasa kacau, dan tidak bisa sedetikpun memejamkan matanya.

.........

"tok...tok.. tok.. "

Terdengar suara ketukan di pintu depan rumah Ayu dan Adi. Ayu langsung menuju pintu depan untuk menerima tamu yang sudah ia tunggu-tunggu.

Ayu membuka pintu dengan perlahan.

Terlihat dihadapannya sosok wanita cantik, bahkan sangat sempurna.

"Luna..?"

Ayu mencoba memastikan bila gadis itu adalah Luna.

"Iya mbak, Saya Luna.."

Gadis yang berdiri dihadapannya tersenyum dengan ramah.

"Ayo masuk. Maaf ya, Mas Adi masih tidur. Soal nya semalaman dia tidak tidur.."

Ucap Ayu sambil mempersilahkan gadis itu untuk duduk di sofa ruang tamu nya.

"Loh kenapa mbak...?"

Tanya Luna penasaran, Sambil duduk di sofa setelah dipersilahkan oleh Ayu.

Lalu Ayu bercerita kalau Adi terbangun karena mimpi buruk, Dan tidak bisa tidur sampai pagi.

Luna hanya tersenyum mendengar cerita Ayu.

"ya, Jelas lah.., Kak Adi tidak bisa tidur karena tidak nyaman saat tidur bersamamu..!"

Gumam Luna, sambil sesekali iya tersenyum penuh arti.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***