Chapter 3: In

Tapi mengingat di luar lebih bahaya, dia lalu masuk dan menutup pintu, ia juga mencoba mencari saklar dan menyalakannya, perlahan melihat sekitar rumah itu yang rupanya memang baik-baik saja, hanya saja dia tak bisa sembarangan berpikir rumah itu tak ada orang.

Ketika melewati banyaknya ruangan di lantai satu itu, dia tak sengaja sadar akan sesuatu, lalu melihat penampilannya dari kaca yang menempel di dinding. "Oh astaga... Aku baru sadar penampilanku masih berantakan, untungnya tadi malam, orang-orang tidak akan menyadari aku jelek..." gumamnya, lalu melihat kamar mandi dengan lampu menyala paling terang. Tanpa ragu dia masuk ke sana dan mulai membersihkan juga merapikan diri.

Hingga tak lama kemudian, dia keluar dengan napas nyaman. Penampilannya sangat cantik dan manis ketika dia rapi. "Haa... Segar ya, aku sudah beberapa hari tidak mandi... Xixixi..." Selama dia putus asa di apartemen, dia memang tidak merawat dirinya. Lalu melihat sekitar dan memutuskan untuk ke ruang tamu.

"Bukankah ini termasuk rumah yang tertinggal kan, aku sebaiknya harus eksplor," gumamnya, lalu berjalan ke lantai dua dengan perlahan, memastikan rumah itu memang kosong, dan di lantai dua itu ada lantai kecil yang mengarah ke dua kamar, satu kamar ada di pojokan dan yang satunya di samping.

Di kamar samping itu, dia membukanya dan rupanya itu adalah kamar dengan kasur besar. "Wuu... Hebat..." Ia tampak terkesan lalu melihat-lihat, kamar itu hanya kamar biasa, dengan jendela dan juga televisi di sana.

Elmera kemudian ke kamar satunya, tapi ketika akan dibuka, itu terkunci. "Terkunci? Pasti kuncinya di sekitar sini..." Dia mulai melihat sekitar dan mencari. Kebetulan di depan pintu ada rak kecil yang memperlihatkan foto bingkai yang buram, tak terlihat itu bentuk foto apa. Elmera bingung dan mengambil foto itu. "Aneh sekali..." pikirnya, tapi ketika bingkai terangkat, rupanya ada kunci di baliknya, membuat Elmera langsung menatap itu.

"Oh, apakah ini kuncinya..." Ia langsung mengambilnya dan mencoba di pintu itu yang rupanya langsung terbuka, membuatnya menghela napas panjang.

"Aku tak tahu apa yang akan ada di dalam sana..." Ia perlahan membuka pintu dengan suara mengerikan hingga memperlihatkan ruangan kecil yang hanya berisikan komputer dan rak-rak lainnya. Seperti ruangan pengawas, dan yang benar saja, komputer itu menyala ketika dia masuk tadi, dan perlahan Elmera melihat apa yang diperlihatkan komputer itu. Rupanya ada beberapa layar kamera CCTV yang tampaknya masih hidup di sana.

"Hm, apakah komputer ini tidak menghabiskan listrik?" Elmera bertanya-tanya, tapi kebetulan dia melihat kertas putih tertempel di dinding dan ia bisa mengambilnya. Kemudian menggunakan cahaya komputer untuk membacanya.

"Selalu memastikan kamera." Begitu tulisannya, membuat Elmera bingung.

Tapi dia perlahan tahu. "Apakah artinya, ada penjahat yang bisa saja ke sini, dan orang yang menulis ini mencoba mengatakan bahwa CCTV bisa menjadi pengawas orang yang mencoba masuk... Tapi, aku bahkan masih bertanya-tanya rumah siapa ini..." gumamnya dengan bingung.

Di saat dia berpikir, pandangannya kebetulan menatap ke arah komputer yang rupanya memperlihatkan sesuatu yang sekilas terjadi di depan pintu rumah.

Elmera terdiam memastikan itu tadi, karena dia juga melihat ada sekilas yang bergerak dan tidak terkena kamera CCTV. "Apa itu? Apakah penyusup?" Dia langsung berdiri dan keluar dari kamar, menuruni tangga perlahan mengintip menatap pintu rumah. Di sana tak terlihat ada siapa-siapa lalu memberanikan diri untuk membuka pintu, ia benar-benar tak melihat siapa-siapa di luar, tapi ia menemukan sebuah bunga mawar yang sendirian di bawah.

Elmera terdiam, lalu mengambil itu dan mencium aromanya. "Bunga?" ia masih bingung, tapi kemudian meletakkan kembali bunga itu di bawah dan masuk meninggalkannya.

Ia kembali ke lantai atas di ruangan CCTV itu, ia juga kembali duduk menatap komputer. "Aku harus memastikan," ia menatap serius di antara layar dan siapa sangka ada gerakan lagi, kali ini di dalam rumah bagian dekat ruangan yang belum diketahui Elmera.

"Hah?!" dia terkejut karena itu adalah seorang penyusup dengan topeng karung aneh. Elmera menyadari bahwa itu adalah seorang penguntit yang selama ini mengikutinya.

"Dia... Dia pasti orangnya... Aku harus menghubungi polisi..." Dia mengeluarkan ponsel yang ia kantongi dan menghubungi polisi.

Tak lama polisi langsung mengangkat. "Polisi, apa masalahmu?"

"Ini Elmera... Aku ada di rumah di jalan 30, ada penyusup masuk dan aku dalam bahaya," kata Elmera.

"Tunggu, Elmera? Gadis warisan dari-

"Tak ada waktu, cepat kirimkan polisi aku mohon," Elmera memohon.

"Baik, polisi akan datang 30 menit, apa kau bisa bertahan selama itu?" Polisi itu bertanya.

Elmera terdiam sebentar, lalu mengangguk pelan. "Ya, ya... Aku, aku akan usahakan..."

Tak lama kemudian, dia selesai menghubungi dan berniat akan keluar dari rumah itu saja. "Di depan ada mobil bukan? Aku harus menggunakan mobil untuk melarikan diri," ia keluar kamar dan akan mencari kunci mobil.

Tapi tiba-tiba saja ada tapak kaki muncul dari kamar di sebelah, membuat Elmera terkejut. Rupanya pria itu mendekat padanya.

"Ahh!!" Elmera panik, apalagi pria itu lebih besar darinya. Siapa sangka, ketika Elmera akan melarikan diri, tiba-tiba kepalanya dipukul dari belakang. "Akh!!" ia langsung terjatuh, telinganya langsung berdenging dan pandangannya berputar membuatnya tak sadarkan diri.

"Aku... Celaka..." kini apakah dia akan menjadi salah satu perempuan yang akan masuk ke dalam berita karena ditangkap oleh penjahat penguntit wanita.

Siapa yang menyangka, orang itu mengikuti Elmera sampai rumah itu dan hantu yang menghantui Elmera selama perjalanan mungkin hanyalah sebuah imajinasi Elmera yang terganggu pikirannya. Wanita itu muncul ketika Elmera benar-benar putus asa, tapi wanita itu tak muncul di rumah itu karena Elmera bisa beradaptasi, mulai dari merapikan dirinya dan merasa tenang di rumah itu.

Tapi ketika ditangkap penjahat itu, apakah dia harus tenang? Bahkan saat ini Elmera mencoba membuka mata, dia merasakan bahwa dia sedang ditarik kakinya dan dibiarkan kepala dan tubuhnya terseret di tanah.

Elmera dengan pandangan yang merah mencoba melihat dan berpikir bahwa itu masih malam, dia tak bisa mengatakan apa pun, dan karena pukulan keras itu, pandangannya menjadi merah darah.

Lalu ia merasakan tubuhnya berhenti terseret dan mencoba melihat apa yang terjadi. Rupanya orang gila itu menggali sesuatu di tanah dekat tubuh Elmera. Sepertinya Elmera akan dikubur.

Tapi dengan kekuatan penuh, Elmera mencoba untuk bangun. Dia akan bangun dengan tubuh lemas, tapi orang itu mendekat akan melemparnya ke dalam lubang.

"Aku... Selalu... Ingin... Menjadi kuat!!!" teriaknya dengan tenaga yang tersisa dan bisa bangun. Ketika orang itu buru-buru akan mendekat, Elmera dengan cepat menggunakan tendangan kaki berputar yang langsung mengenai orang itu hingga orang itu jatuh ke bawah.

Elmera berhasil membuatnya jatuh, tapi dia sendiri masih terlalu pusing. "Shit... Kau menggunakan apa untuk memukulku..." Dia menutup matanya dengan tangan, tapi pandangannya tetap merah.

Ketika orang itu mencoba bangun dan akan menangkap Elmera lagi, Elmera berbalik dan malah kabur. Dia hanya bisa melihat ke dalam hutan yang gelap.

Orang itu juga menyusul, tapi dia kehilangan Elmera, membuatnya melihat sekitar. Tapi tiba-tiba Elmera muncul dari atas pohon dan langsung menendang kepala orang itu hingga menginjaknya.

"Hiya!!! Terima itu, sialan..." Ia juga menginjak kepala orang itu berkali-kali membuat orang itu tak sadarkan diri di balik topeng karungnya.

Elmera bernapas cepat dan mendadak kepalanya kembali berdenging. "Akh! Ini sakit!!" pandangan merahnya menjadi gelap, layaknya beberapa darah bertambah menutupi pandangannya, membuat merah gelap dan disusul kepala yang sakit.

Tapi di saat itu juga, ada yang memanggil. "Nona Elmera.....!!!" tapi Elmera langsung jatuh tak sadarkan diri. Sepertinya dia terlalu parah untuk menahan pendarahan kepalanya.

--

Elmera tampak membuka mata di sebuah ranjang rumah sakit dengan kepala yang tersingkir perban, dia tampak lebih baik dan mendengar orang memanggil di samping nya. "Nona...."

Membuat Elmera menoleh yang rupanya itu asisten nya, tepatnya pria yang saat itu menjemput Elmera dari militer, dialah yang selama ini akan mengawasi Elmera. Mari kita panggil dia Axe, dia telah mengkhawatirkan kondisi Elmera.

"Apa yang terjadi?" Elmera mencoba bertanya dengan pandangan yang masih lemas.

"Ada pihak polisi menghubungi ku, dia bilang ada yang meminta bantuan bernama Elmera, mereka pikir itu Anda jadi mereka menghubungi ku, kemudian aku menyusul bersama mereka. Dan rupanya benar, tolong jelaskan padaku, apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Anda bisa ada di rumah itu?" Axe menatap.

"Aku, aku benar benar samar samar lupa..." Elmera kembali memegang kepalanya.

Axe lalu menghela napas panjang. "Rumah itu, milik seorang wanita yang menjadi korban dari kasus penculikan wanita di malam hari dan pelaku nya adalah pria itu, sebenarnya apa yang kau lakukan padanya, karena pelaku mati di tempat," tatap nya.

"Dia mati?" Elmera terkejut, dia tak menyangka penjahat itu akan mati di tempat. "Ya, apa yang Anda lakukan?" tatap nya.

Tapi Elmera menggeleng sambil menghela napas panjang. "Sudahlah... Aku tak mau membahas nya..."

"Lalu, setelah ini apa yang akan Anda lakukan, sudah kubilang bahwa di luar sana berbahaya, lebih baik tinggal di tempat ku, aku akan menjaga Anda," tatap nya.

"Haiz, diamlah.... Aku tak mau di jaga... Biarpun kau di suruh Ayah ku, tapi aku sama sekali tak mau.... Aku sudah memikirkan kemana aku setelah ini.... Aku akan tinggal di kota lain, jadi siapkan aku barang barang dan mobil, apa kau bisa merekomendasikan rumah dengan fitur teknologi terkini?" Elmera menatap.

"Nona Elmera... Sepertinya itu sudah cukup, anda tak perlu begini..."

"Haiz... Jika kau tak mau melakukan nya, aku hanya akan terus ingat pada Ayah ku!! Aku ingin menikmati hidup ku sendiri, aku ingin menjadi gadis kuat!!" tatap nya dengan tegas.

Mendengar itu membuat Axe menghela napas panjang. "Baiklah... Aku akan menyiapkan nya dan Anda bisa pergi setelah sembuh..." tatapnya.

"Bagus..." Elmera tersenyum kecil.

Episodes
1 Chapter 1: Not a Los Angeles
2 Chapter 2: Dangerous Begin
3 Chapter 3: In
4 Chapter 4: Deer Antlers
5 Chapter 5: House Deer
6 Chapter 6: Gas Station
7 Chapter 7: Greend-Eye Psikis
8 Chapter 8: No Need Help
9 Chapter 9: Montir
10 Chapter 10: Clap Clap House
11 Chapter 11: Help
12 Chapter 12: Deep Talk
13 Chapter 13: Bloody Woman
14 Chapter 14: The Plot Twist
15 Chapter 15: As Kind of You
16 Chapter 16: Go
17 Chapter 17: Siren Head
18 Chapter 18: Weird Fish
19 Chapter 19: No-Snake Hotel
20 Chapter 20: Go Again
21 Chapter 21: Burger
22 Chapter 22: Accidentally
23 Chapter 23: Minimalis Home
24 Chapter 24: Bathroom
25 Chapter 25: Friend
26 Chapter 26: Tape
27 Chapter 27: Coward
28 Chapter 28: Kebab
29 Chapter 29: Trust
30 Chapter 30: Hungry
31 Chapter 31: Weird Guy
32 Chapter 32: Doll
33 Chapter 33: Chucky
34 Chapter 34: Doll Factory
35 Chapter 35: End of Explore
36 Chapter 36: Run Over
37 Chapter 37: Sea or Villa?
38 Chapter 38: Cleaning
39 Chapter 39: Barbeque
40 Chapter 40: Eat by Big Animals
41 Chapter 41: Out of There
42 Chapter 42: The Man
43 Chapter 43: Not Know Me?
44 Chapter 44: White Skin
45 Chapter 45: Your Temperature
46 Chapter 46: Vanguard
47 Chapter 47: Your Kind Guy
48 Chapter 48: Your Worthiness
49 Chapter 49: Hotel?
50 Chapter 50: Lift?
51 Chapter 51: Next Hotel
52 Chapter 52: Zarya
53 Chapter 53: Your Apartemen
54 Chapter 54: Story of Story
55 Chapter 55: Plan
56 Chapter 56: Right
57 Chapter 57: Forget It
58 Chapter 58: Jamurie
59 Chapter 59: Mythology
60 Chapter 60: Fast Way?
61 Chapter 61: Black Goat
62 Chapter 62: Meet Again
63 Chapter 63: Talk With You
64 Chapter 64: Special Octav Story
65 Chapter 65: The Last Work
66 Chapter 66: My Choice
67 Chapter 67: Dupont
68 Chapter 68: Want to Know
69 Chapter 69: Lovely Reason
70 Chapter 70: Dating?!
71 Chapter 71: Special Axe Story
72 Chapter 72: Search It
73 Chapter 73: Special Maharga Story
74 Chapter 74: As it Happens
75 Chapter 75: Special Syanza Story
76 Chapter 76: Sunset
77 Chapter 77: Not Go Alone
78 Chapter 78: Kidnapping
79 Chapter 79: Scream
80 Chapter 80: Don't Want it Anymore
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Chapter 1: Not a Los Angeles
2
Chapter 2: Dangerous Begin
3
Chapter 3: In
4
Chapter 4: Deer Antlers
5
Chapter 5: House Deer
6
Chapter 6: Gas Station
7
Chapter 7: Greend-Eye Psikis
8
Chapter 8: No Need Help
9
Chapter 9: Montir
10
Chapter 10: Clap Clap House
11
Chapter 11: Help
12
Chapter 12: Deep Talk
13
Chapter 13: Bloody Woman
14
Chapter 14: The Plot Twist
15
Chapter 15: As Kind of You
16
Chapter 16: Go
17
Chapter 17: Siren Head
18
Chapter 18: Weird Fish
19
Chapter 19: No-Snake Hotel
20
Chapter 20: Go Again
21
Chapter 21: Burger
22
Chapter 22: Accidentally
23
Chapter 23: Minimalis Home
24
Chapter 24: Bathroom
25
Chapter 25: Friend
26
Chapter 26: Tape
27
Chapter 27: Coward
28
Chapter 28: Kebab
29
Chapter 29: Trust
30
Chapter 30: Hungry
31
Chapter 31: Weird Guy
32
Chapter 32: Doll
33
Chapter 33: Chucky
34
Chapter 34: Doll Factory
35
Chapter 35: End of Explore
36
Chapter 36: Run Over
37
Chapter 37: Sea or Villa?
38
Chapter 38: Cleaning
39
Chapter 39: Barbeque
40
Chapter 40: Eat by Big Animals
41
Chapter 41: Out of There
42
Chapter 42: The Man
43
Chapter 43: Not Know Me?
44
Chapter 44: White Skin
45
Chapter 45: Your Temperature
46
Chapter 46: Vanguard
47
Chapter 47: Your Kind Guy
48
Chapter 48: Your Worthiness
49
Chapter 49: Hotel?
50
Chapter 50: Lift?
51
Chapter 51: Next Hotel
52
Chapter 52: Zarya
53
Chapter 53: Your Apartemen
54
Chapter 54: Story of Story
55
Chapter 55: Plan
56
Chapter 56: Right
57
Chapter 57: Forget It
58
Chapter 58: Jamurie
59
Chapter 59: Mythology
60
Chapter 60: Fast Way?
61
Chapter 61: Black Goat
62
Chapter 62: Meet Again
63
Chapter 63: Talk With You
64
Chapter 64: Special Octav Story
65
Chapter 65: The Last Work
66
Chapter 66: My Choice
67
Chapter 67: Dupont
68
Chapter 68: Want to Know
69
Chapter 69: Lovely Reason
70
Chapter 70: Dating?!
71
Chapter 71: Special Axe Story
72
Chapter 72: Search It
73
Chapter 73: Special Maharga Story
74
Chapter 74: As it Happens
75
Chapter 75: Special Syanza Story
76
Chapter 76: Sunset
77
Chapter 77: Not Go Alone
78
Chapter 78: Kidnapping
79
Chapter 79: Scream
80
Chapter 80: Don't Want it Anymore

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!