Jodohku Suporter Bola
Hari ini hari Sabtu, bagi karyawan seperti kami adalah hari libur, seperti halnya Anne, karyawati di sebuah toko aksesoris handphone. Hari ini libur dari pekerjaannya sebagai pelayan toko. Cuaca yang sangat cerah dan mendukung untuk bepergian, Anne pun teringat dengan ajakan Rey dan Nabila teman satu tongkrongannya yang berbeda pekerjaan darinya.
Mereka berdua Rey dan Nabila bekerja di sebuah perusahaan jasa percetakan, perusahaan yang mencetak spanduk, sticker, kalender, nota pembelian, dan lain-lain.
Mereka juga sama sedang libur bekerja, kebetulan sekali, hari ini team sepakbola kesayangan Anne, Rey, dan Nabila yang berwarna Jersey biru yaitu persib akan bermain dengan team asal Surabaya yaitu Persebaya.
Sebuah team yang berbaju Jersey biru dan sering dijuluki “Maung Bandung” ini memang team kesayangan Anne, Rey dan Nabila. Sudah sejak lama juga bergabung dengan komunitas suporternya, karena semalam tertinggal dengan rombongan komunitasnya, maka hari ini akan menyusulnya bertiga menuju ke stadion Gelora Bung Tomo daerah Surabaya.
Tiket kereta api dan tiket pertandingan sudah dibelikan Rey lebih tepatnya ditalangi dulu sama Rey, kapan-kapan diganti oleh Anne kalau Anne sudah gajian.
Karena Rey dan Nabila teman masa kecilnya Anne, ketika Anne ada uang , Rey dan Nabila ditraktir atau dikasih pinjam uang sedangkan jika Anne belum ada uang yang cukup, gantian mereka lah yang nraktir Anne.
Jam didinding sudah menunjukan pukul 07.00 pagi, matahari pun sudah memancarkan sinarnya, scuter matic Rey sudah berada di depan rumahnya Anne, sementara Nabila dibonceng Rey, karena rencananya motor Rey akan dititipkan di rumah Anne. Jadi bawa motornya cuma satu.
Rumah Anne yang berdinding cat biru itu nampak masih begitu sepi, belum ada orang yang keluar sekedar menyiram tanaman atau mencuci motor.
Mesin motor scuter matic milik Rey pun dimatikan, dan Rey menyuruh Nabila untuk turun dari motornya.
“Turun Nab, sudah nyampe nih.”suruh Rey
“Iya Rey, ini gue mau turun kok!” ucap Nabila sambil turun dari motornya Rey.
Lalu Rey dan Nabila menuju ke depan pagar rumahnya Anne, ketika akan membuka pagar, nampak seorang lelaki paruh baya berusia 50 tahunan yang tak lain ayahnya Anne keluar dari pintu rumahnya.
Begitu menoleh pagar, nampak satu orang perempuan dan satu orang lelaki seumuran Anne sedang berdiri mematung depan pagar menunggu pagarnya dibuka.
Ayahnya Anne pun segera menghampirinya dan membukakan pagar. Lalu, ayahnya Anne pun bertanya “ Ini Rey dan Nabila kan?”
“Iya om, Anne nya ada gak om?” Rey kembali bertanya.
“Oh iya, ada kok di dalam, sedang dandan sepertinya mau pergi, sebentar ya om bukain pagarnya dulu.” Jawab ayahnya Anne.
Ssssrrrrleeek…..
Pagar pun dibuka lebar agar motor Rey bisa leluasa masuk ke depan pekarangannya rumah Anne, sedangkan Rey menuntun motornya ke dalam dan segera memarkirkan motornya depan rumah Anne yang ada pot berisi tanaman tomat dan strawberry.
“Silakan, tunggu dulu di sini ya.” Ayahnya Anne mempersilakan Rey dan Nabila untuk menunggu di teras yang terdapat kursi dan meja.
“Baik, om.” Ucap keduanya .
Ayahnya Anne kemudian memasuki rumahnya dan memanggil-manggil nama Anne.
“Anne..Anne”
Anne pun muncul dari kamarnya, “Iya ayah, ada apa?” tanya Anne.
“Itu Rey dan Nabila sudah nunggu kamu tuh.” Jawab Ayahnya sambil memberitahu ada Rey dan Nabila.
“Oh iya ayah, nanti Anne ke depan.”
Setelah Anne beres membereskan barang dan sudah dimasukan ke dalam tas serta sudah selesai berdandan, lalu Anne pun segera kedepan menemui sahabatnya itu.
Begitu sampai di depan, Anne pun menyapa keduanya yang sedang duduk itu “ Hei Nabila, Rey sudah lama nunggunya?”
Nabila pun menoleh ke arah sumber suara itu berasal “Eh, elu Anne, gak kok gak lama, iya kan Rey?” ucap Nabila sambil mencolek punggung Rey.
“Iya Anne, baru saja kita sampai,”
“Yuk, berangkat sekarang.” Lanjut Rey lagi.
“Oke, gue izin bokap nyokap dulu ya.”
“Assiiapp.”
Anne kemudian kembali ke dalam rumahnya untuk menemui ayah dan ibunya karena mau berpamitan.
Nampak ayah dan ibunya sedang duduk di ruang televisi, Anne pun segera menghampiri.
“Ayah, Ibu , Anne pamit dulu ya.” Ucap Anne sambil mengulurkan tangan untuk mencium tangan orang tuanya.
“Mau kemana Anne?” tanya ibunya penasaran
“Anne mau berangkat ke Surabaya mau nonton pertandingan bola.” Jawab Anne bersemangat.
“Iya, ayah izinkan, hati-hati tapi disana ya, harus selalu bertiga.” Ucap ayahnya.
“Ingat, pulangnya jangan kemalaman juga anak gadisnya ibu.”
“Iya ayah , ibu, pokoknya Anne akan hati-hati disana dan gak akan pulang kemalaman, andaikan habis tiket kereta Anne mau nyari penginapan disana dan pulang besok pagi.”
“Iya sudah, terserah kamu aja.”
Anne pun telah selesai meminta izin ke orang tuanya dan sudah cium tangan kedua orang tuanya juga.
Lalu, Anne kembali menuju ke depan menemui teman-temannya yang sedang menunggu.
Rey kemudian bertanya kepada Anne, “ Gimana Anne? diizinkan gak?”
“Aman terkendali.” Jawab Anne sambil mengacungkan jempolnya.
“Syukurlah, oiya gue titip motor disini ya.” Ucap Rey sambil meminta izin.
“Boleh, simpan aja di garasi, lu bisa kan simpan ke garasi sendiri?”
“Oke.”
Sebelum berangkat menuju stasiun kereta api,Rey ke dalam garasi dulu untuk menyimpan motornya.Setelah selesai,lalu Rey pun mengorder taksi online,karena cukup jauh juga lokasi stasiunnya sekitar 3kilometeran.
“Anne, lu punya uang receh gak?” tanya Rey
“Ada Rey, buat apa emang?”
“Gue order taksi online, tapi gak punya uang receh.”
“Oh, udah dari gue aja ongkosnya, baru nyampe mana emang taksinya?”
“Baru aja berangkat menuju sini, eh terima kasih ya Anne.”
“Oke, iya Rey sama-sama kayak sama siapa aja, kan tiket juga lu yang talangin.” Ucap Anne sambil nyengir.
“Iya…udah ah jangan dibahas melulu.”
Anne, Rey, dan Nabila lalu menunggu taksi online itu datang , tak butuh waktu yang lama, taksi online itu datang juga. Lalu ketiganya masuk ke dalam mobil taksi online itu.
Mobil taksi online lalu melaju kencang menuju stasiun, belum banyak yang berlalu lalang juga di jalan jadi taksi online itu bisa melaju dengan leluasa.
***
Sepuluh menit kemudian, ketiganya tiba juga di stasiun kebanggaan kota Tasikmalaya. Lalu, tiket digital yang sudah dipesan dari gerai kemarin itu akhirnya ditukar juga di sebuah mesin otomatis untuk ditukar dengan selembaran tiket asli yang berbentuk kertas.
Setelah ditukar dengan tiket yang berbentuk kertas,tak lama kemudian kereta pun datang juga yang menuju ke Surabaya.
Anne, Rey, dan Nabila lalu masuk ke dalam gerbong kereta dan perjalanan menuju Surabaya pun dimulai.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of Dorado
2025-03-03
0
Hanyrosa93
boleh, yang mana ya novelnya?
2025-03-03
0
Nay
mampir thor
2025-03-02
0