Bab Sembilan Belas

William hanya tertunduk setelah semua memarahinya. Namun, diam-diam tetap melirik ke arah Haura. Dalam hatinya menyesal karena menduakan gadis itu.

"Bagaimana kalau setelah makan, kita nonton saja?" tanya Kaisar dengan suara lembut. Keheningan tadi akhirnya terpecahkan. Mama Kartini hanya menyimak anak dan menantunya bicara.

“Boleh juga, Mas. Tapi aku mau film yang romantis dan sedih, haruskah kita menyediakan tissue banyak-banyak?” Haura balik bertanya sambil menjulurkan lidahnya, membuat Kaisar menggelengkan kepala karena gemas.

“Jangan di imut-imutkan. Kalau mau begitu saat di kamar aja," bisik Kaisar. Hal itu membuat Haura mencubit lengan suaminya. Mama Kartini melihat itu tersenyum semringah.

Saat mereka selesai makan, keduanya langsung pamit dengan Mama Kartini.

"Ma, aku dan Haura tak bisa menemani mama menonton televisi. Aku mau nonton film di kamar aja," ucap Kaisar.

"Iya, Sayang. Ajak istrimu langsung ke kamar. Mama juga mau ke kamar. Ada yang harus Mama kerjakan."

Mama Kartini menjawab dengan antusias. Rasa syukur tak henti dia ucapkan karena melihat Kaisar yang mulai tersenyum lagi.

Sampai di kamar, Kaisar dan Haura memilih masing-masing satu atau dua film kesukaan mereka. Namun, sepertinya Kaisar memiliki pilihan yang jauh lebih banyak. Mereka berdebat mengenai alur cerita, pemeran, dan ending yang lebih cocok di benak masing-masing.

“Boleh kita nonton yang ada bintangnya itu? Yang suka jadi tokoh utama di film-film so sweet?” tanya Haura sambil menunjuk salah satu judul yang menggoda.

“Okay, pilih itu aja! Dari pada nanti kamu nangis,” jawab Kaisar dengan tersenyum mengejek. Haura lalu mencubit pinggang suaminya.

Kaisar menangkap tangan Haura yang mencubit pinggangnya. Dia lalu mengecupnya. "Terima kasih karena mau memahami aku. Beginilah keadaanku," ucap Kaisar sambil terus mengecup tangan istrinya.

“Aku juga berterima kasih, Mas. Karena kamu mau menikah denganku. Aku merasa sangat beruntung," balas Haura.

Mereka berdua saling pandang, dan dalam sekejap, tatapan itu mengandung rasa sayang dan cinta yang mulai tumbuh di antara keduanya. Saat keduanya hampir larut dengan kemesraan itu, Kaisar tersadar.

“Film sudah siap. Ayo kita duduk dan nikmati malam kita!” Kaisar berseru, mengundang Haura untuk mengambil tempat di sofa.

Film pun akhirnya dimulai, dan mereka terlarut dalam kisah romantis yang ditampilkan di layar. Momen-momen haru menyatu dengan tawa, dan seluruh suasana dipenuhi rasa cinta yang tulus. Lalu, mereka saling bersandar, menyatukan jiwa dan raga dalam pelukan.

Seakan kehidupan ini adalah cerita yang mereka tulis sendiri, Haura berjanji dalam hati untuk menjaga hubungan ini sebaik mungkin. Tentang cinta yang mereka rawat dengan berani, dan harapan baru yang segera menghampiri.

Dan, saat film itu berakhir, dalam setiap detik yang berlalu, Haura tahu bahwa pengalaman-pengalaman kecil ini adalah yang sebenarnya. Dia sadar, mencintai dan dicintai adalah sama pentingnya dengan menyusun masa depan bersama, menuliskan sejarah yang penuh makna di antara dua hati.

Kaisar lalu mematikan film. Dia lalu mengelus rambut Haura yang saat ini bersandar di dadanya, dengan sangat lembut. Sesekali mengecupnya.

"Kita ini pasangan suami istri. Jadi jangan malu kalau ingin bersandar di dada ini atau memelukku," ucap Kaisar. Haura hanya menjawab dengan tersenyum. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Kaisar lalu mengajak Haura untuk berbaring. Kepala gadis itu diletakan diatas lengannya. Dan setelah itu dia memiringkan tubuh menghadap ke arah istrinya.

"Haura, apa kamu tau apa yang biasanya suami istri lakukan jika di kamar?" tanya Kaisar dengan tersenyum.

"Tentu aja aku tau. Emang Mas pikir aku ini lugu banget," jawab Haura cemberut.

"Aku mengatakan ini bukan ingin menuntutnya sekarang. Aku hanya ingin memberi tau kamu aja kok!" seru Kaisar sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal karena malu.

"Kalau gitu, untuk apa Mas menanyakan itu tadi. Kalau Mas pengin aku menunaikan kewajibanku, ngomong aja," ucap Haura dengan cemberut.

"Aku nggak akan memintanya jika kamu belum siap. Aku yakin ini untuk pertama kalinya bagimu. Lagi pula sebuah pernikahan itu bukan hanya tentang napsu atau tentang hubungan badan."

"Tapi itu juga merupakan alasan utama orang menikah agar tak terjerumus ke jalan yang salah jika menuruti napsu!' seru Haura.

"Memang, tapi tak harus tergesa, Sayang."

Haura mengerutkan dahinya. Dari tadi dia telah beberapa kali mendengar suaminya memanggil sayang.

"Tapi jika Mas memang menginginkan sekarang, aku siap. Hari ini atau besok sama saja. Tetap aku harus memenuhi kewajibanku sebagai seorang istri."

"Ya, Sayang." Kaisar membalas dengan singkat.

Kaisar kembali memiringkan tubuhnya menghadap Haura. Dikecupnya dahi gadis itu. Kemudian kedua pipinya. Ciumannya turun ke bibir ranum istrinya.

Tangan Kaisar mulai bekerja membuka kancing baju istrinya. Satu persatu kancing dibuka, dan dia melepaskan dari tubuh gadis itu. Dia lalu menaiki tubuh istrinya dan mengecup leher dan seterusnya ke dada sang istri meninggalkan banyak jejak kepemilikan.

Kaisar kemudian bangun, dia membuka satu persatu kain yang melekat di tubuhnya. Saat ini yang tersisa hanya pakaian dalam. Pria itu kembali melecuti seluruh kain yang tersisa di tubuh istrinya hingga mereka berdua dalam keadaan polos.

Kaisar menatap Haura dengan binar mata yang teduh. Jemarinya menyentuh lembut wajah istrinya. Seolah dia meminta persetujuan untuk memulai hubungan. Anggukan kecil dari gadis itu sebagai bukti atas jawaban yang diberikan.

"Maaf, aku ingin meminta hakku malam ini." Kaisar berbisik di telinga istrinya dengan suara lembut.

Terpopuler

Comments

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

semoga setelah penyatuan antara Haura dan Kaisar membuat sakitnya Kaisar secara perlahan membaik dan kembali kehidupan nya semula

2025-02-15

4

nonsk2711

nonsk2711

saling mengsuport,saling melengkapi,saling menyayangi dgn demikian rasa trauma n depresi akan hlg scr perlahan hrs ada yg menguatkan,akhirnya mp yg tertunda terlaksana jg wlw hrs nunggu bab slnjt nya 😄😄

2025-02-15

2

Radya Arynda

Radya Arynda

semangaat,,,berjuang ber sama2 menghadapi semua orang2 yang jahat,,,dan serakah,,,semogah mama kartini selalu sehat dan di jauhkan dari orang2 jahat sampai punya banyak cucu

2025-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab Satu
3 Bab Dua
4 Bab Tiga
5 Bab Empat
6 Bab Lima
7 Bab Enam
8 Bab Tujuh
9 Bab Delapan
10 Bab Sembilan
11 Bab Sepuluh
12 Bab Sebelas
13 Bab Dua Belas
14 Bab Tiga Belas
15 Bab Empat Belas
16 Bab Lima Belas
17 Bab Enam Belas
18 Bab Tujuh Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Sembilan Belas
21 Bab Dua Puluh
22 Bab Dua Puluh Satu
23 Bab Dua Puluh Dua
24 Bab Dua Puluh Tiga
25 Bab Dua Puluh Empat
26 Bab Dua Puluh Lima
27 Bab Dua Puluh Enam
28 Bab Dua Puluh Tujuh
29 Bab Dua Puluh Delapan
30 Bab Dua Puluh Sembilan
31 Bab Tiga Puluh
32 Bab Tiga Puluh Satu
33 Bab Tiga Puluh Dua
34 Bab Tiga Puluh Tiga
35 Bab Tiga Puluh Empat
36 Bab Tiga Puluh Lima
37 Bab Tiga Puluh Enam
38 Bab Tiga Puluh Tujuh
39 Bab Tiga Puluh Delapan
40 Bab Tiga Puluh Sembilan
41 Bab Empat Puluh
42 Bab Empat Puluh Satu
43 Bab Empat Puluh Dua
44 Bab Empat Puluh Tiga
45 Bab Empat Puluh Empat
46 Bab Empat Puluh Lima
47 Pengantin Pengganti Tanpa Nasab
48 Bab Empat Puluh Enam
49 Bab Empat Puluh Tujuh
50 Bab Empat Puluh Delapan
51 Bab Empat Puluh Sembilan
52 Bab Lima Puluh
53 Bab Lima Puluh Satu
54 Bab Lima Puluh Dua
55 Bab Lima Puluh Tiga
56 Bab Lima Puluh Empat
57 Bab Lima Puluh Lima
58 Bab Lima Puluh Enam
59 Bab Lima Puluh Tujuh
60 Bab Lima Puluh Delapan
61 Bab Lima Puluh Sembilan
62 Promo Novel
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Prolog
2
Bab Satu
3
Bab Dua
4
Bab Tiga
5
Bab Empat
6
Bab Lima
7
Bab Enam
8
Bab Tujuh
9
Bab Delapan
10
Bab Sembilan
11
Bab Sepuluh
12
Bab Sebelas
13
Bab Dua Belas
14
Bab Tiga Belas
15
Bab Empat Belas
16
Bab Lima Belas
17
Bab Enam Belas
18
Bab Tujuh Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Sembilan Belas
21
Bab Dua Puluh
22
Bab Dua Puluh Satu
23
Bab Dua Puluh Dua
24
Bab Dua Puluh Tiga
25
Bab Dua Puluh Empat
26
Bab Dua Puluh Lima
27
Bab Dua Puluh Enam
28
Bab Dua Puluh Tujuh
29
Bab Dua Puluh Delapan
30
Bab Dua Puluh Sembilan
31
Bab Tiga Puluh
32
Bab Tiga Puluh Satu
33
Bab Tiga Puluh Dua
34
Bab Tiga Puluh Tiga
35
Bab Tiga Puluh Empat
36
Bab Tiga Puluh Lima
37
Bab Tiga Puluh Enam
38
Bab Tiga Puluh Tujuh
39
Bab Tiga Puluh Delapan
40
Bab Tiga Puluh Sembilan
41
Bab Empat Puluh
42
Bab Empat Puluh Satu
43
Bab Empat Puluh Dua
44
Bab Empat Puluh Tiga
45
Bab Empat Puluh Empat
46
Bab Empat Puluh Lima
47
Pengantin Pengganti Tanpa Nasab
48
Bab Empat Puluh Enam
49
Bab Empat Puluh Tujuh
50
Bab Empat Puluh Delapan
51
Bab Empat Puluh Sembilan
52
Bab Lima Puluh
53
Bab Lima Puluh Satu
54
Bab Lima Puluh Dua
55
Bab Lima Puluh Tiga
56
Bab Lima Puluh Empat
57
Bab Lima Puluh Lima
58
Bab Lima Puluh Enam
59
Bab Lima Puluh Tujuh
60
Bab Lima Puluh Delapan
61
Bab Lima Puluh Sembilan
62
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!