Bab Sembilan

Haura berjalan dengan cepat, dia tak peduli Kaisar ada di belakang. Mereka bukan seperti sepasang pengantin baru, justru kayak lagi musuhan.

Ketika melewati lorong yang akan menuju pelaminan, orang-orang yang kebetulan lewat melihatnya dengan keheranan. Mungkin berpikir kalau mereka sedang bertengkar. Tak ingin mempermalukan mama Kartini, Kaisar langsung mempercepat jalannya. Tanpa aba-aba dia memeluk pinggang Haura.

"Aww ...," teriak Haura. Namun, mulutnya langsung di bungkam dengan ciuman oleh Kaisar, karena dia tak mau orang-orang mendengarnya. Bertepatan saat dia mencium Haura, Oma Kartini muncul.

Oma Kartini langsung memukul kepala putranya dengan kipas yang ada di tangan.

"Tak mau kawin, tak mau kawin, sekali kawin, nyosor aja ... sudah mama bilang, tunggu hingga nanti malam!" ucap Mama Kartini.

Kaisar langsung melepaskan ciumannya. Dia menggaruk kepalanya yang tak gatal. Tersenyum simpul pada sang mama.

"Dasar bujang lapuk, dah tak sabar kamu?" tanya Mama Kartini lagi. Haura tak tahu harus menyembunyikan wajahnya kemana. Dia malu, pasti Oma Kartini berpikiran yang bukan-bukan tentang mereka.

"Ma, bukan begitu. Aku tadi hanya meniup bibir Haura. Dia bilang bibirnya kebas karena pakai lipstik tebal," jawab Kaisar.

"Ngeles aja kagak bajai. Ayo cepat, kalian berdua sudah ditunggu. Kayak tak ada waktu aja. Pesta ini hanya sehari, kalian punya waktu seumur hidup untuk bermesraan!" seru Oma Kartini dengan raut wajah kesal.

Namun, dalam hatinya, wanita paruh baya itu sangat bahagia karena melihat putranya tampak bahagia dengan pernikahan ini.

"Jika aku tau kamu bahagia dengan Haura, dari dulu telah aku jodohkan," gumam Mama Kartini dalam hatinya.

Kembali ada sesi foto keluarga. Saat kedua orang tua William berfoto dengan kedua pengantin, mamanya William langsung mengatakan ketidaksukaannya pada mereka. Sedangkan papanya langsung turun dari panggung setelah berfoto bersama.

"Aku harap kamu tak salah pilih, Kaisar!" ucap Melly pada adik iparnya itu.

"Salah pilih gimana maksud kak Melly?" tanya Kaisar.

"Apa kau sudah mengenal istrimu ini? Yakin dia menikah denganmu secara ikhlas. Kita semua tahu jika dia mantan tunangannya William, dengan alasan anakku selingkuh dia memutuskan hubungan. Tapi, tanpa pikir panjang dia menerima kamu. Jika memang dia marah dengan William, kenapa dengan mudahnya menerima kamu dan percaya saja menikah segera padahal kamu adalah bagian dari keluarga William," jawab Melly.

Haura menarik napas berat. Dia pura-pura tak mendengar ucapan mamanya William. Dia dapat melihat ketidak sukaan wanita itu pada dirinya. Dan itu bukan hanya kali ini, tapi sejak awal dia pacaran dengan William.

"Aku yakin Haura tak seperti yang kakak pikirkan. Dia pasti gadis yang baik. Lagi pula aku bukan anak kemarin sore, aku bisa membedakan mana yang tulus dan modus!" seru Kaisar.

"Semoga apa yang kamu pikirkan itu benar dan tak ada udang di balik bakwan!" seru Melli sebelum turun dari atas pelaminan.

Setelah cukup lama menerima tamu, perut Haura terasa lapar. Dia lalu memandangi suaminya yang masih bisa tersenyum menyambut ucapan selamat dari para tamu undangan. Dia lalu membisikan sesuatu pada pria itu.

"Baiklah, kenapa tak bilang kalau kamu lapar. Nanti kalau pingsan, bahaya. Orang-orang pasti akan berpikiran yang bukan-bukan!" seru Kaisar.

Kaisar lalu mengajak Haura turun dari pelaminan. Dia meminta gadis itu duduk di salah satu meja. Setelah itu dia berjalan menuju hidangan untuk mengambilkan nasi serta lauknya.

Kayla yang duduk di belakang Haura mendekati gadis itu. Dia duduk di sampingnya.

"Bagaimana perasaanmu setelah menjadi nyonya Kaisar? Apa memang ini tujuanmu sebenarnya?" tanya Kayla.

"Aku tak mengerti maksudmu?" Haura balik bertanya.

"Jangan pura-pura, kau pasti tau jika Om-nya William itu ternyata masih muda. Pantas kau tak marah saat melihat aku dan William malam itu. Ternyata kau mendekatinya untuk mendapatkan Om Kaisar. Licik sekali ...!" seru Kayla.

"Atas dasar apa kau menuduhku begitu?" Haura bertanya dengan nada ketus. Muak mendengar praduga mama William dan Kayla. Mereka menampakan rasa ketidaksukaannya.

"Aku tau niatmu, kau ingin menjadi kaya dengan pintas. Menikahi Om Kaisar adalah jalannya!"

Haura tersenyum dengan sinis saat mendengar ucapan sahabatnya itu. Dulu mereka selalu pergi berempat, dengan Rina dan Findy.

"Jangan kau samakan pikiranmu denganku. Aku tau tujuan utamamu mendekati William hanya untuk dapat masuk menjadi bagian dari Wijaya Kusuma!"

"Jika memang itu tujuanku, kau mau apa. Tanpa aku ganggu, hubunganmu dan William tak akan berjalan mulus juga, kedua orang tuanya tak menyukaimu," ucap Kay dengan tersenyum, seolah mengejek Haura.

Haura tak menjawab ucapan Kayla, karena apa yang wanita itu ucapkan adalah kebenaran. Pertunangan dirinya dan William juga karena restu dan keinginan dari Oma Kartini. Dia akrab dengan nenek kekasihnya tersebut.

"Sayang, ini makanannya. Kamu makan sendiri atau aku suapi," ucap Kaisar.

Kaisar sengaja mengatakan itu untuk memanasi Kayla. Dia tak terima istrinya direndahkan.

"Aku makan sendiri aja," jawab Haura. Tanpa pamit Kayla berdiri dan meninggalkan kedua pengantin baru itu.

Setelah makan, mereka kembali ke pelaminan. Masih ada acara hingga menjelang magrib.

Kaisar dan Haura tampak seperti pasangan serasi di hadapan para tamu undangan pernikahan itu. Mereka berdua terlihat sangat bahagia dan harmonis, dengan senyum yang lebar dan mata yang berbinar. Tak ada yang tahu kalau mereka baru bertemu.

Kaisar, dengan wajah yang tampan dan rambut yang rapi, terlihat sangat percaya diri dan bangga dengan istrinya yang baru. Dia memegang tangan Haura dengan erat, ingin menunjukan bahwa dia sangat mencintai dan menghargai istrinya.

Haura, dengan wajah yang cantik dan rambut yang indah, terlihat sangat anggun dan elegan dalam gaun pernikahannya yang putih. Dia tersenyum dengan lembut, menunjukkan bahwa dia sangat bahagia dan puas dengan pilihan hidupnya.

Para tamu undangan pernikahan mereka terlihat sangat terkesan dengan keharmonisan pasangan ini. Mereka semua tersenyum dan mengucapkan selamat kepada Kaisar dan Haura, berharap bahwa pasangan ini akan memiliki hidup yang bahagia dan harmonis selamanya.

Oma Kartini, yang duduk di barisan depan, terlihat sangat bangga dan bahagia dengan pernikahan putranya. Dia tersenyum dengan lembut, menunjukkan bahwa dia sangat puas dengan pilihan hidup Kaisar dan Haura.

Hingga menjelang magrib akhirnya pesta selesai. Kedua pengantin kembali ke kamar hotel. Sedangkan keluarga pulang ke rumah.

Saat berada di dalam kamar, Kaisar lalu mendekati istrinya itu dan berkata, "Aku atau kamu yang mandi dulu. Sebelum kita bertempur, sebaiknya kita sama-sama bersihkan badan. Atau kamu mau kita mandi bareng?" tanya Kaisar dengan tersenyum menggoda.

"Dasar bujang lapuk ... pikiran mesum!" omel Haura.

Terpopuler

Comments

Radya Arynda

Radya Arynda

semogah kaisar selalu melundungi haura,,dari manusia2 serakah dan jahat seperti kayla dan orang tuanya william,,,,semogah kayla di tingal pergi jauh sama william biar tau rasanya di sakiti...semangaat mama reni

2025-02-10

7

mams dimas

mams dimas

bagus lah kaisar tau Kayla dan kakak ipar nya merendahkan istri nya jadii buat sekalian aja kalian romantis untuk memanas manasin mereka yg merendahkan haura

2025-02-10

3

nonsk2711

nonsk2711

jgn begitu Haura lama" km nti yg bucin sm mntn bujang lapuk yg sdh sold out 😂😂....smg Kaisar bs melindungi n menjaga Haura dr tangan" jahil n dr orang" yg tdk menyukainya

2025-02-10

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab Satu
3 Bab Dua
4 Bab Tiga
5 Bab Empat
6 Bab Lima
7 Bab Enam
8 Bab Tujuh
9 Bab Delapan
10 Bab Sembilan
11 Bab Sepuluh
12 Bab Sebelas
13 Bab Dua Belas
14 Bab Tiga Belas
15 Bab Empat Belas
16 Bab Lima Belas
17 Bab Enam Belas
18 Bab Tujuh Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Sembilan Belas
21 Bab Dua Puluh
22 Bab Dua Puluh Satu
23 Bab Dua Puluh Dua
24 Bab Dua Puluh Tiga
25 Bab Dua Puluh Empat
26 Bab Dua Puluh Lima
27 Bab Dua Puluh Enam
28 Bab Dua Puluh Tujuh
29 Bab Dua Puluh Delapan
30 Bab Dua Puluh Sembilan
31 Bab Tiga Puluh
32 Bab Tiga Puluh Satu
33 Bab Tiga Puluh Dua
34 Bab Tiga Puluh Tiga
35 Bab Tiga Puluh Empat
36 Bab Tiga Puluh Lima
37 Bab Tiga Puluh Enam
38 Bab Tiga Puluh Tujuh
39 Bab Tiga Puluh Delapan
40 Bab Tiga Puluh Sembilan
41 Bab Empat Puluh
42 Bab Empat Puluh Satu
43 Bab Empat Puluh Dua
44 Bab Empat Puluh Tiga
45 Bab Empat Puluh Empat
46 Bab Empat Puluh Lima
47 Pengantin Pengganti Tanpa Nasab
48 Bab Empat Puluh Enam
49 Bab Empat Puluh Tujuh
50 Bab Empat Puluh Delapan
51 Bab Empat Puluh Sembilan
52 Bab Lima Puluh
53 Bab Lima Puluh Satu
54 Bab Lima Puluh Dua
55 Bab Lima Puluh Tiga
56 Bab Lima Puluh Empat
57 Bab Lima Puluh Lima
58 Bab Lima Puluh Enam
59 Bab Lima Puluh Tujuh
60 Bab Lima Puluh Delapan
61 Bab Lima Puluh Sembilan
62 Promo Novel
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Prolog
2
Bab Satu
3
Bab Dua
4
Bab Tiga
5
Bab Empat
6
Bab Lima
7
Bab Enam
8
Bab Tujuh
9
Bab Delapan
10
Bab Sembilan
11
Bab Sepuluh
12
Bab Sebelas
13
Bab Dua Belas
14
Bab Tiga Belas
15
Bab Empat Belas
16
Bab Lima Belas
17
Bab Enam Belas
18
Bab Tujuh Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Sembilan Belas
21
Bab Dua Puluh
22
Bab Dua Puluh Satu
23
Bab Dua Puluh Dua
24
Bab Dua Puluh Tiga
25
Bab Dua Puluh Empat
26
Bab Dua Puluh Lima
27
Bab Dua Puluh Enam
28
Bab Dua Puluh Tujuh
29
Bab Dua Puluh Delapan
30
Bab Dua Puluh Sembilan
31
Bab Tiga Puluh
32
Bab Tiga Puluh Satu
33
Bab Tiga Puluh Dua
34
Bab Tiga Puluh Tiga
35
Bab Tiga Puluh Empat
36
Bab Tiga Puluh Lima
37
Bab Tiga Puluh Enam
38
Bab Tiga Puluh Tujuh
39
Bab Tiga Puluh Delapan
40
Bab Tiga Puluh Sembilan
41
Bab Empat Puluh
42
Bab Empat Puluh Satu
43
Bab Empat Puluh Dua
44
Bab Empat Puluh Tiga
45
Bab Empat Puluh Empat
46
Bab Empat Puluh Lima
47
Pengantin Pengganti Tanpa Nasab
48
Bab Empat Puluh Enam
49
Bab Empat Puluh Tujuh
50
Bab Empat Puluh Delapan
51
Bab Empat Puluh Sembilan
52
Bab Lima Puluh
53
Bab Lima Puluh Satu
54
Bab Lima Puluh Dua
55
Bab Lima Puluh Tiga
56
Bab Lima Puluh Empat
57
Bab Lima Puluh Lima
58
Bab Lima Puluh Enam
59
Bab Lima Puluh Tujuh
60
Bab Lima Puluh Delapan
61
Bab Lima Puluh Sembilan
62
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!