Bab Tujuh

Haura duduk dengan gelisah di temani Rina dan Findy. Kedua sahabatnya itu sudah seperti saudara bagi gadis itu. Kedua orang itu memiliki sifat yang bertolak belakang. Jika Rina lemah lembut, berbeda dengan Findy, dia akan bicara apa adanya, tanpa ada yang ditutupi. Suka bilang suka, kalau tak suka dia akan terus terang. Tapi, pada dasarnya kedua gadis itu sangat baik.

Sayup-sayup terdengar pembaca acara memulai rangakaian acara pernikahan ini. Haura semakin tampak gelisah.

"Ikhlaskan hatimu, Haura. Yakinlah ini yang terbaik," ucap Rina saat melihat sahabatnya gelisah.

Sementara itu Findy tak kalah gelisah dan cemas. Dia takut Haura terjebak lagi dengan pria toxic. Bukankah William dan Om Kaisar masih satu garis keturunan, itu yang ada dalam pikiran gadis itu

"Mudah-mudahan pernikahan aku ini membawa keberkahan dan kebahagiaan untukku," ucap Haura dengan suara lembutnya.

Satu jam berlalu tanpa Haura sadari. Pintu di ketuk dari luar. Rina berjalan membuka pintunya. Tampak Oma Kartini berdiri di balik pintu.

"Haura ... Ayo gabung dengan yang lain. Semua sudah menanti kehadiran pengantin wanitanya. Sekarang kamu sudah resmi menjadi nyonya Kaisar," ucap Oma Kartini. Dia berjalan mendekati Haura.

Haura tampak terkejut mendengar penuturan Oma Kartini. Mereka bertiga tak menyadari jika ijab kabul selesai dilaksanakan, mungkin karena terlalu fokus dengan pikiran masing-masing.

"Nyonya Kaisar ...?" tanya Haura dengan suara pelan.

"Iya, Sayang. Sekarang kamu sudah resmi menjadi menantunya Oma, eh Mama ...," jawab Oma Kartini.

Haura langsung memandangi kedua sahabatnya secara bergantian. Tampak gadis itu menarik napas sebelum akhirnya tersenyum.

"Baiklah, Oma ...."

Haura sepertinya masih lupa jika dirinya saat ini telah menjadi menantu dari Ibu Kartini sehingga masih memanggil Oma. Wanita paruh baya itu keluar duluan, dan meminta kedua sahabat Haura untuk menemaninya berjalan menuju pelaminan.

Gadis itu berjalan keluar dari kamar didampingi kedua sahabatnya. Dia berjalan pelan menuju ke gedung acara. Kakinya melangkah dengan sedikit ragu, tapi dia tak akan bisa mundur karena saat ini telah resmi menjadi istrinya Kaisar.

Sampai di gedung acara, Haura melihat banyak tamu undangan memandanginya dengan tatapan terkejut. Sebagian keluarga mengenalnya sebagai calon istri William, tapi dia justru menikah dengan oom-nya.

Mata Haura menatap ke sekeliling mencari pria yang telah menjadi suaminya. Tak ada tampak laki-laki seperti gambaran William tentang Om Kaisar.

"Gila, Haura. Kamu ternyata dapat jackpot. Suaminya sangat ganteng. Usianya matang, wajah tampan dan pastinya mapan!" seru Rina dengan wajah ceria.

"Ternyata William bohong tentang oom-nya," ucap Findy dengan suara pelan.

"Yang mana sih suamiku. Kenapa kalian sudah heboh begitu?" tanya Haura.

Haura berjalan semakin mendekat ke arah pelaminan. Baru dia menyadari ada seorang pria dewasa berdiri di samping Oma Kartini. Mulutnya sedikit terbuka menatap tak percaya. Ternyata suaminya sangat tampan dengan usia matang.

Haura berdiri di samping Kaisar dengan gugup. Oma tersenyum dengannya. Dia melihat kegugupan gadis itu.

"Tutup mulutmu! Nanti iler'mu keluar. Apa kau tak pernah melihat pria setampan aku sebelum ini?" tanya Kaisar berbisik ke telinga gadis itu dengan percaya diri yang tinggi.

Pertanyaan pria itu berhasil membuat rasa terkejut Haura makin bertambah. Ternyata pria yang telah menjadi suaminya memiliki tingkat percaya diri yang besar.

"Jangan salah, Om. Nanti iler Om yang akan keluar terus saat melihatku di kamar!" seru Haura membalas dengan bisikan juga.

Mata Kaisar melotot mendengar bisikan gadis di sampingnya. Diam-diam dia telah sering memperhatikan Haura saat berkumpul dengan keluarganya walau dari kejauhan.

Oma Kartini yang memperhatikan keduanya saling berbisik dan menatap, langsung menyenggol putranya.

"Tanda tangan buku nikahnya!" ucap Oma Kartini.

Kaisar dan Haura maju untuk menanda tangani buku nikah mereka. Setelah itu pembawa acara meminta sesi foto saat keduanya memegang buku nikah. Keduanya tersenyum semringah walau masih belum saling kenal.

"Saatnya Pengantin pria menyerahkan mas kawin yang berupa seperangkat perhiasan emas pada pengantin wanitanya."

Kaisar lalu membalikan badannya menghadap Haura. Gadis itu tampak gugup saat berhadapan langsung dengan pria dewasa itu.

Kaisar lalu mengangkat kotak kaca yang berisi seperangkat perhiasan itu dan menyerahkan pada Haura.

"Bismillahirrohmaanirrohim. Istriku yang cantik, ini aku ingin menyerahkan mas kawin sesuai dengan yang diucapkan di ijab kabul tadi. Mudah-mudahan ini mas kawin dapat bermanfaat untukmu," ucap Kaisar.

Haura lalu meraih kotak itu. "Alhamdulillah, ini mas kawin dari Mas yang ganteng aku terima, mudah-mudahan adik bisa memanfaatkannya, insya Allah entar malem adik bayar kontan tiga ronde," balas Haura.

"Aku siap istriku. Akan aku tagih janjimu nanti," jawab Kaisar. Hal itu membuat Haura melototkan matanya ke arah pria itu.

Mendengar ucapan Haura dan Kaisar, semua tamu undangan dan penghulu tertawa. Begitu juga dengan Oma Kartini, dialah orang yang paling berbahagia. Berbeda dengan tamu yang lain, di sudut ruangan tampak William cemberut mendengar ucapan Haura.

Kedua pengantin dan keluarga melakukan sesi foto. Begitu juga dengan William. Saat berfoto di dekat Haura dia berbisik, "Tampaknya kau sangat bahagia. Apa sebenarnya memang Om Kaisar yang menjadi targetmu menikah selama ini?"

Haura tersenyum sebelum menjawab pertanyaan sang mantan. Dia lalu berkata, "Siapa pun targetku, bukan urusanmu. Jaga ucapanmu! Saat ini aku telah menjadi tantemu."

"Kau tak akan pernah bahagia menikah dengan Om Kaisar. Kau belum tau aja, dia tak pernah mencintai wanita selain mantan kekasihnya dulu!" seru William.

Oma Kartini yang dari tadi diam-diam memperhatikan keduanya tampak kurang senang dengan sikap William. Dia lalu mendekati cucunya dan menjauhi dari Haura.

"Oma harap kau menjaga sikapmu. Semua orang tau jika Haura adalah istri Om kamu dan itu berarti dia telah menjadi Tante kamu. Hormati Haura!" ucap Oma dengan penuh penekanan.

Kedua orang tua William memandang ke arah Haura dengan tatapan kurang suka. Mereka dari awal memang kurang merestui hubungan putranya dan gadis itu. Apa lagi saat ini dia menjadi saingan mereka untuk mendapatkan harta Oma Kartini. Sebagai anak kesayangan pasti Kaisar akan mendapatkan harta yang berlebih begitu juga dengan Haura.

Setelah sesi foto selesai, tamu undangan di minta untuk mencicipi hidangan. Bagitu juga dengan kedua pengantin.

Keduanya makan sambil menerima ucapan selamat dari para tamu undangan. Pagi ini yang hadir hanya keluarga dan tetangga terdekat saja. Saat pesta nanti barulah para undangan dari berbagai kalangan akan datang.

Setelah para tamu undangan pulang, kedua pengantin di minta masuk ke kamar. Beristirahat sejenak sebelum nanti akan bersanding lagi.

Kaisar dan Haura masuk ke kamar pengantin dengan tanpa suara. Keduanya menutup pintunya setelah mereka berada di dalam.

Pria itu duduk di sofa yang ada di dalam kamar. Dia lalu mengambil ponselnya dan memainkan gawainya tersebut. Haura memandangi wajah tampan itu tanpa kedip. Kaisar diam-diam mencuri pandang. Dan dia tahu gadis itu sedang memperhatikan drinya.

"Tutup mulutmu! Iler'mu berserakan keluar. Tak pernah lihat pria tampan ya?" tanya Kaisar dengan suara sedikit keras.

Suara Kaisar mampu membuat lamunan Haura buyar. Dia lalu mengelap bibirnya karena takut apa yang pria itu katakan benar adanya. Kaisar jadi tertawa melihat tingkah gadis itu.

"Sial'an, pria itu mengerjai'ku!" seru Haura dalam hatinya. Tunggu pembalasanku.

**

Mama Beri Bonus Visual ya.

Visual Kaisar dan Haura

Terpopuler

Comments

Radya Arynda

Radya Arynda

alhamdulillag,,,,semogah kaisar tidak seperti kata willian,,,semogah kasih sayang dan cinta kaisar lebih besar dari sang mantan,,,,,ternya keluarga william keluarga serakah,,,,semogah kaisar dan haura menghadapi ber sama2,,,,untuk membalas orang2 yang akan ber buat jahat,,,,semangaaaat

2025-02-09

2

Sumiyati Yati

Sumiyati Yati

gak cocok yg visual cewek nya terlalu tua thor

2025-02-15

1

Carlina Carlina

Carlina Carlina

orang kausar ganteng gtu kt wili ky orang utan ,mang ponakan kurang ajar ya si willi🤭😡😡semoga bahagia naura satria🥰

2025-02-09

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab Satu
3 Bab Dua
4 Bab Tiga
5 Bab Empat
6 Bab Lima
7 Bab Enam
8 Bab Tujuh
9 Bab Delapan
10 Bab Sembilan
11 Bab Sepuluh
12 Bab Sebelas
13 Bab Dua Belas
14 Bab Tiga Belas
15 Bab Empat Belas
16 Bab Lima Belas
17 Bab Enam Belas
18 Bab Tujuh Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Sembilan Belas
21 Bab Dua Puluh
22 Bab Dua Puluh Satu
23 Bab Dua Puluh Dua
24 Bab Dua Puluh Tiga
25 Bab Dua Puluh Empat
26 Bab Dua Puluh Lima
27 Bab Dua Puluh Enam
28 Bab Dua Puluh Tujuh
29 Bab Dua Puluh Delapan
30 Bab Dua Puluh Sembilan
31 Bab Tiga Puluh
32 Bab Tiga Puluh Satu
33 Bab Tiga Puluh Dua
34 Bab Tiga Puluh Tiga
35 Bab Tiga Puluh Empat
36 Bab Tiga Puluh Lima
37 Bab Tiga Puluh Enam
38 Bab Tiga Puluh Tujuh
39 Bab Tiga Puluh Delapan
40 Bab Tiga Puluh Sembilan
41 Bab Empat Puluh
42 Bab Empat Puluh Satu
43 Bab Empat Puluh Dua
44 Bab Empat Puluh Tiga
45 Bab Empat Puluh Empat
46 Bab Empat Puluh Lima
47 Pengantin Pengganti Tanpa Nasab
48 Bab Empat Puluh Enam
49 Bab Empat Puluh Tujuh
50 Bab Empat Puluh Delapan
51 Bab Empat Puluh Sembilan
52 Bab Lima Puluh
53 Bab Lima Puluh Satu
54 Bab Lima Puluh Dua
55 Bab Lima Puluh Tiga
56 Bab Lima Puluh Empat
57 Bab Lima Puluh Lima
58 Bab Lima Puluh Enam
59 Bab Lima Puluh Tujuh
60 Bab Lima Puluh Delapan
61 Bab Lima Puluh Sembilan
62 Promo Novel
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Prolog
2
Bab Satu
3
Bab Dua
4
Bab Tiga
5
Bab Empat
6
Bab Lima
7
Bab Enam
8
Bab Tujuh
9
Bab Delapan
10
Bab Sembilan
11
Bab Sepuluh
12
Bab Sebelas
13
Bab Dua Belas
14
Bab Tiga Belas
15
Bab Empat Belas
16
Bab Lima Belas
17
Bab Enam Belas
18
Bab Tujuh Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Sembilan Belas
21
Bab Dua Puluh
22
Bab Dua Puluh Satu
23
Bab Dua Puluh Dua
24
Bab Dua Puluh Tiga
25
Bab Dua Puluh Empat
26
Bab Dua Puluh Lima
27
Bab Dua Puluh Enam
28
Bab Dua Puluh Tujuh
29
Bab Dua Puluh Delapan
30
Bab Dua Puluh Sembilan
31
Bab Tiga Puluh
32
Bab Tiga Puluh Satu
33
Bab Tiga Puluh Dua
34
Bab Tiga Puluh Tiga
35
Bab Tiga Puluh Empat
36
Bab Tiga Puluh Lima
37
Bab Tiga Puluh Enam
38
Bab Tiga Puluh Tujuh
39
Bab Tiga Puluh Delapan
40
Bab Tiga Puluh Sembilan
41
Bab Empat Puluh
42
Bab Empat Puluh Satu
43
Bab Empat Puluh Dua
44
Bab Empat Puluh Tiga
45
Bab Empat Puluh Empat
46
Bab Empat Puluh Lima
47
Pengantin Pengganti Tanpa Nasab
48
Bab Empat Puluh Enam
49
Bab Empat Puluh Tujuh
50
Bab Empat Puluh Delapan
51
Bab Empat Puluh Sembilan
52
Bab Lima Puluh
53
Bab Lima Puluh Satu
54
Bab Lima Puluh Dua
55
Bab Lima Puluh Tiga
56
Bab Lima Puluh Empat
57
Bab Lima Puluh Lima
58
Bab Lima Puluh Enam
59
Bab Lima Puluh Tujuh
60
Bab Lima Puluh Delapan
61
Bab Lima Puluh Sembilan
62
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!