Tibalah hari ini,hari yang menegangkan untuk indah, hari dimana indah dan Dito melangsungkan pernikahan. Hari yang rasanya begitu cepat untuk Dito.
pernikahan mereka diadakaN secara sederhana yang hanya dihadari kerabat dekat saja,semua yang hadir diacara itu berbisik bisik melihat sang pengantin wanita yang tak sepadan dengan sang pengantin pria.
Terutama dari keluarga sang mempela pria yang memperhatikan pengantin wanita dari ujung kaki hingga ujung rambut,mereka tentu heran kenapa Dito mau saja menikahi gadis dengan paras yang tak begitu cantik itu terlebih lagi dia masih berusia muda.
" Aku dengar dengar mereka dinikahkan karna berbuat mesum"ujar salah satu tamu undangan
" Tapi kok aku lihat Dito kayaknya ngak ikhlas menikahi perempuan ini,kalau benar mereka kepergok berbuat mesum aku yakin sih pasti Dito dijebak" ucap salah satu ibu dengan sifat kesotoyang nya
" Saya terima........"
Dito berhenti dan tak kuasa melanjutkan ijab kabulnya
" Saya terima nikahnya indah....."
Dito mengusap wajahnya dengan kasar
Untuk yang kedua kalinya Dito tak kuasa melanjutkan ijab kabulnya.
Para tamu undangan saling melirik satu sama lain dan berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi.
Melihat anaknya yang seperti nya Engan melanjutkan pernikahan ini,
Pak Hermawan mendekati anaknya
" Kamu harus ingat bunda kamu kalau pernikahan ini Gagal kamu tau sendiri apa akibatnya ayah tidak mau punya anak narapida apalgi dengan kasus melecehkan perempuan"ucap pak Hermawan berbisik ketelinga anaknya
Dengan berat hati akhirnya Dito terpaksa melanjutkan ijab Kabul ya
"Saya terima nikah dan kawinya indah mutiara lestari dengan seperakat alat sholat dan emas 3 gram di bayar tunai"
Sahhhhhhhhhhhhhhhhhh
Teriakkkkkkk tamu undangan
Dengan satu tarikan nafas Dito mengucapkan ijab kabul dengan lantang meskipun diawal awal ia merasa berat untuk mengucapkannya
Para tamu mengangkat kedua tangan seraya berdoa untuk kedua mempelai dipimpin oleh pak penghulu.
Indah mengulurkan tangan berniat tazim kepada Dito tapi lagi lagi Dito tak menggubrisnya indah menahan uluran tanganya berharap Dito segera meraih uluran tangan nya hingga akhirnya ibunda Dito meraih tangan anaknya dan menyatukan tangan anak dan menantunya hingga akhirnya indah bisa takjim.
*
*
*
*
*
Setelah selesai akad indah pun ikut bersama Dito kerumahnya
Mata indah membulat sempurna ketika melihat rumah mewah dan megah berdiri kokoh dihadapannya halaman rumah yang terawat ditumbuhi dengan beberapa tanaman hias
"Ayo masuk nak ini rumah bunda dan Dito" ucap bunda Lydia dengan tulus
Sedangkan Dito masih dipenuhi rasa amarah terus memasang muka juteknya.
Begitu masuk kedalam rumah pemandangan didalam rumah tidak kalah mewahnya dengan prabot perabot mahal dan funutre funutre mewah menghiasi disetiap sudut ruangan.
"selamat datang sayang semoga kamu betah ya tinggal Disni"ucap bunda Lydia sembari melempar senyuman tulus kepada indah
"Makasih Tante"ucap indah sembari tersenyum kepada mertuanya
" Kok Tante sih panggil bunda dong sekarang kan kamu Anak bunda juga"
Dito yang mendengar percakapan dua perempuan itu bergegas menuju ke kamarnya karna merasa muakkkkk.
" Dito kamu bantuin dong bawain koper indah"
Dito cuekk dan tidak menanggapi sang bunda dia tak menghentikan langkahnya berjalan menuju kamarnya.
" Indah bisa sendiri kok bawah koper indah bunda"
"Maafkan Dito ya sayang Kamu jangan ambil hati ya kelakuan anak Tante Dito memang sedikit dingin dan cuek tapi percayalah sayang dia anak yang baik kok"
Sesampainya dikamar Dito langsung menghepaskan tubuhnya diatas ranjang nya yang empuk sembari berusaha melepaskan semua beban yang ada dipundaknya.
"Assalamualaikum"
indah masuk kekamar pengantin dengan wajah menunduk
Dito melirik indah dari atas ranjang, rahangnya mengeras emosinya meluap luap karna dengan beraninya indah masuk kedalam kamarnya iya segera bangkit dan menarik tangan indah dengan kasar.
" Dito lepas sakit"
" Ini kan yang engkau mau menikah dengan ku dan sekarang kau rasakan akibatnya karna telah berani menjebak ku"
Kata katanya tajam menusuk relung hati indah,iya semakin mencengkram tangan indah
dan menghempaskan tubuhnya keranjang dengan kasarnya"
" Auuuuuuuuuuuu"
Rintih indah kesakitan tentu saja hal itu tidak serta Merta membuat hati Dito mengiba melihat indah.
Indah hanya bisa menangis,
" Mda usah menangis perempuan licik sekarang rasakan karna sudah berani menjebak saya"
Ketakutan semakin menyelimuti perasaan nya mana kala Dito mengengan sebuah tali ditangannya dan berjalan menghampiri indah.
Melihat hal itu indah bangkit dari kasur dan beusaha melangkah mundur menjauhi dito
" Aku mohon stop aku tidak pernah menjebak kamu"
Indah tidak habis fikir kepada Dito kenapa dia terus saja menuduh indah telah menjebaknya dimalam itu padahal dia sendiri merasa dia adalah korban
Tok tok tok
Mendengar suara ketukan pintu indah bernafas lega
"Dito indah makan malam dulu nak" terdengar bunda Lydia memangil kedua anaknya
"Iya Bun tunggu sebentar"
"Hapus air mata buaya loe,awas aja jika kamu berani ngadu macam macam sama bunda"
Gadis malang itupun menyeka air mata dipipinya
Indah dan dito pun bergegas keluar dari kamar
Selesai makan malam indah membantu bi asih membereskan meja makan dan mencuci piring
"Ngak usah non biar bi asih saja"
" Ngak apa apa bi indah udah biasa kok mengerjakan pekerjaan seperti ini"
Selesai membantu bi asih indah bergegas kembali ke kamarnya ada perasaan takut ketika satu kamar dengan Dito iya takut perlakuan Dito yang seperti tadi bakal terulang kembali.
Ya benar saja belum juga indah sampai kedepan pintu kamar Dito melempar tas indah keluar ruangan, sontak suara lemparan itu terdengar hingga seluruh sudut rumah.
Bunda Lydia dan bi asih sengera menghampiri letak suara itu
"Ada apa nak"
teriak bunda Lydia panik dengan perbuatan anaknya.
"Pokoknya Dito ngakk mau satu kamar dengan perempuan ini"menunjuk nunjuk indah dengan penuh Amara
Huhhhuhu
indah hanya bisa menangis dan membereskan pakaianya yang berserakan dilantai.
"Ngakk bisa gitu dong nak indah itu istri kamu "tegas Bunda Lydia
"Pokoknya Dito ngakk mau satu kamar dengan perempuan ini titik"
"Bunda ngak pernah mengajarkan kamu menjadi anak yang kurang ngajar ya Dito ,
dengan kamu seperti ini kamu menandakan kalau kamu itu anaknya pak hedrik Hermawan laki laki yang tak pernah bisa menghargai perempuan" ucap bunda Linda dengan nada meninggi dan penuh penekanan.
Membuat Dito tercengan,rahangnya mengeras mendengar perkataan ibundanya
"Jangan samakan aku dengan ayah Bun aku bukan ayah"tegas Dito
Indah yang melihat pertengkaran ibu dan anak itu mencoba menghampiri bunda Lydia
" Udah bun indah tidur dikamar bi asih aja ngak apa apa kok"
"Jangan non masa non tidur dikamar bi asih " ucap biasih yang tak tega dengan non indah
"Kamu tidur dikamar tamu saja nak ngak apa apa kan"
"Ngak apa apa kok Bun"
"Biar bi asih yang bawa tasnya"
"Makasih Bi"
Dito pun menutup pintu kamarnya dengan keras sampai suaranya mengangetkan indah,bunda dan bi asih
Bunda Lydia menggelengkan kepalanya melihat tingkah kasar anaknya
" Sini non saya antar kekamar tamu"
Kamar tamu tidak jauh dari kamar Dito
"Ini kamar nya nak bunda minta maaf atas perlakuan Dito tadi ya"
"Jangan minta maaf bund ini bukan salahnya bunda"
"Ya udah Bunda mau kembali kekamar nak kamu istirahat gi pasti kamu capek banget"
"Iya Bun makasih"
Biasih pun membantu mendorong kursi roda bunda Lydia
Indah melihat lihat seisi kamar yang besar itu dan langsung mengheyakan tubuhnya diatas ranjang yang empuk itu.
"Begini amat ya nasib aku memang ya kalau muka jelek pasti nasibnya juga bakalan jelek benar kata orang orang" batin indah pilu
Drink drinkkkk
Ponsel indah berdering
Terlihat dilayar ponsel bertulis nama ibu memangill.
Indah segera mengakat telfonya
"Halo nak "
"Iya Bu ada apa"
"Kok suara kamu serakkk seperti baru menangis"
"Indah Ngak apa apa kok Bu indah tidak apa apa"
"Nak mertua kamu kan kaya tolong dong kamu bilangi dong ke mertua kamu bantuin ibu sama bapak, ibu mau buka usaha tokoh kue tolong dong bilangin sama mertua kamu modalain ibu"
Indah menghebuskan nafas kasarnya mendengar permintaan ibunya
"Aduhhh Bu bukanya indah ngak mau bantuin ibu tapi indah malu Bu masa baru sehari jadi menantu udah minta yang aneh aneh"
"Ala dasar kamu saja yang ngak mau bantu ibu" ucap ibu vina ketus
Ibu vina langsung memutus sambungan telfonya
Dipagi harinya indah membantu biasih didapur memasak sarapan kali ini indah benisiatif membuat nasi goreng cumi.
Dengan lihai indah memasak bak chef yang ada direstoran bintang lima,indah memang selalu senang ketika memasak.
Terlihat Dito dan bunda Lydia telah duduk dimeja makan indah pun membawa nasi goreng yang telah iya masak tuk ditata dimeja makan
"Wah kamu yang masak wangi nasi goreng nya wangi sekali bisa ditebak ini pasti enak"
Indah tersenyum malu mendengar pujian ibu mertuanya sedangkan Dito masih dengan muka juteknya
""Benarkan kata bunda ini enak sekali sayang iya kan Dito makanan istri kamu enakkan"sambil mengoda putranya
"Biasa aja " jawab Dito ketus
Dito pun terlihat memakan nasi gorengnya dengan lahap.
"Masakan ya memang enak beda banget dengan masakanya biasih" ucap Dito dalam hati
Sambil melahap makananya.
" Hari ini ibu sudah daftarkan kalian difakultas Bima sakti"
Bunda Lydia membuka obrolan
"Maaf Bun tapi sepertinya indah memilih untuk bekerja dulu"
Dito melirik indah
" permainan apa lagi yang direncanakan gadis cupu ini"gumamnya dalam hati
"Lo kenapa nak bukanya itu yang dijanjikan ayah Dito kepada kamu,dan bunda dengar dari keluarga kamu dan sahabatmu katanya kamu ingin sekali kuliah psikologi"
Indah menarik nafas perlahan dan menatap mata menertuanya berharap mertuanya bisa mengerti keadaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Bunny
Lebih baik tidak usah di menjorokkan kalimatnya kak, biar sama semua
2025-02-11
1