Pertandingan berpedang pun dimulai,mereka berdua terlihat sangat hebat dan kemampuannya bisa dibilang seri.
"Mereka berdua kemampuannya seri,yaa mereka bisa lolos ke sesi berikutnya," batin Mellenia.
Mereka bertanding cukup lama dan di antara mereka tidak ada yang menyerah sama sekali.
"(smirk)kemampuanmu cukup hebat," ucap Leandro.
Hingga waktu pertandingan mereka habis,dilihat dari mereka berdua yang memiliki kemampuan seri.Dalam bertanding seperti ini juga pasti sangat sulit.
"Ok,karena di antara mereka berdua tidak ada yang kewalahan dan menyerah.Mereka lolos ke sesi kedua"
"Hufft,akhirnya selesai juga," ucap Velisa.
"Siapa kamu," tanya Leandro.
"Aku putri Velisa dari Kerajaan Anggrita," jawab Velisa.
"(smirk) nanti kita bertemu lagi," ucap Leandro dan meninggalkan arena pertandingan.
"Haahh,napa dah tu orang," ucap Velisa dan meninggalkan arena pertandingan.
"Niaaa akhirnya aku berhasil dan lolos ke sesi berikutnya,aku harap kamu juga berhasil ya," ucap Velisa sambil memberi semangat kepada Mellenia.
"Baiklah terimakasih," ucap Mellenia.
Pertandingan terus berlanjut,hingga tak terasa sekarang giliranku untuk bertanding.
"Semuanya,sekarang saatnya pertandingan terakhir.Baiklah kita panggil nomer urutan 9000 dan terakhir,silahkan masuk ke arena"
Aku langsung menuju ke arena bertanding dan ternyata lawanku itu pangeran Renzo orang yang berencana membunuhku.Yaa aku sedikit terkejut,tapi ada untungnya aku bisa memberi pelajaran terhadapnya hehehe.
"Ternyata pangeran Renzo,hufft ada untungnya juga(smirk)," batin Mellenia.
"Ok kita mulai saja"
"Sring..."
"Tuan Renzo,kenapa kamu berniat membunuhku," bisik Mellenia saat bertanding.
"E..enggak,emang kamu siapa.Beraninya menuduhku," jawab Renzo dengan panik.
Pertanding berpedang terus berlanjut,dan tentu saja aku membuatnya merasa merinding agar dia tidak berani macam macam denganku.
Beberapa menit kemudian,Aku menang dalam pertandingan berpedang sesi pertama ini,karena pangeran Renzo sudah merasa kewalahan.
"Baiklah semua peserta yang berhasil,silahkan berkumpul di dalam arena dan yang gagal bisa kembali"
"Yee Nia akhirnya kamu berhasil,tapi tadi aku lihat ekspresi pangeran Renzo terlihat sangat jelas bahwa dia takut denganmu.Emang kamu apain dia," tanya Velisa yang sangat penasaran.
"Mmm aku cuma bertanya dengannya," jawab Mellenia.
"Tanya apa," tanya Velisa yang tambah penasaran.
"(Tuan Renzo kenapa kamu berniat membunuhku)," ucap Mellenia sambil mempraktikan ucapannya tadi terhadap pangeran Renzo.
"E..ehh ya pantas aja,ekspresimu aja bikin merinding," ucap Velina.
"hehehe"
Tiba tiba,
"Hei Nia kamu pintar juga," ucap Kelnedy dari belakang.
"Datang dari depan," ucap Mellenia dengan dingin.
"Nia dia siapamu," tanya Velisa.
"Saya kekasihnya Nia," jawab Kelnedy.
"Ehh oh ma...af saya permisi dulu," ucap Velisa sambil meninggalkan Mellenia.
"Ehh Lisa," ucap Mellenia.
"Kamu!!" ucap Mellenia sambil menatap tajam Kelnedy.
"Ehh Nia jangan menatapku dengan begitu dong," ucap Kelnedy.
"Hufft dasar,yaudah aku mau ke Lisa,nanti kita bicara lagi," ucap Mellenia dan meninggalkan Kelnedy.
"Nia ternyata kamu belum peka," batin Kelnedy.
"Baiklah,karena kalian semua sudah berhasil menyelesaikan sesi pertama kami berikan tepuk tangan dan untuk sesi kedua akan diadakan besok lusa pada sore hari.Baiklah sekarang kalian boleh kembali dan beristirahat"
Aku langsung menuju asrama dan beristirahat,sesampainya di asrama.
"Kriet"
"Hai Lis," sapa Mellenia.
"Nia kamu kok nggak bilang sih kalau punya kekasih,kan aku jadi malu.Terus kapan kalian jadian,udah sampai mana nih," ucap Velisa yang sangat penasaran.
"E...enggak kok,oh ya besok mau jalan jalan keluar lagi gimana," tanya Mellenia sambil mengalihkan pembicaraan.
"Mmmm oh ok," jawab Velisa.
"Fyuuhh untung aja Lisa nggak nanya lagi.Ini juga gara gara Kelnedy sialan," batin Mellenia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments