Reyhan

Reyhan, Sosok Pengusaha ternama. Putra Tunggal keluarga Satriago, sang pemilik kerajaan bisnis raksasa di pulau Sumatra. Tidak ada serangan di pulau itu yang tidak mengenal keluarga mereka. Bahkan hampir di seluruh negeri. Namun, tidak ada satupun yang mengetahui, siapa istri dari lelaki itu.

Yang mereka ketahui hanyalah bocah lelaki kecil berusia lima tahun, putra kandungnya yang memiliki parah dan perangai persis seperti dirinya. Bak pinang di belah dua. Hanya ibu nya yang mengetahui kebenaran dari kehadiran Maher dalam keluarga besar mereka.

" Maher, Makanlah dengan baik" Tegur Reyhan pada putranya yang sedari tadi hanya mengaduk makanan yang ada di piringnya. Maher, yang namanya di panggil hanya diam sembari menahan air mata yang siap tumpah. Reyhan yang menyadari perubahan pada ekspresi anaknya menghentikan kegiatannya menguap makanan dan menatap putranya dengan serius.

" Ada apa?" Pertanyaan tegas dari Reyhan membuat air mata Maher lolos. walau tanpa suara.

" Semua orang mengatakan bahwa aku tidak punya mama. Mereka bilang, aku hanya anak yang papa pungut dari panti asuhan.. atau anak yang papa beli dari rumah sakit" terang Maher menumpahkan semua keluh kesahnya. Maher harus mendengar perkataan buruk itu sejak beberapa bulan yang lalu, namun baru hati ini dia mengutarakan kesedihannya .

Reyhan meremas gelas yang dia genggam hingga remuk, darah merembes dari sela jemarinya bersama air karena pecahan beling yang menembus kulitnya.

" Manusia mana yang berani mengatakan semua hal buruk itu padamu, boy?" Reyhan bertanya dengan nada datar, berusaha untuk meredam emosinya di depan putra nya.

" Semua teman-teman Maher di sekolah, papa" Jawab Maher dengan jujur.

" Papa akan meminta pihak sekolah untuk menegur mereka, Boy. Sekarang, dengarkan papa. Maher putra kandung papa Reyhan. Darah daging Papa. Maher lahir dari seorang mama yang sangat cantik dan baik hati. Papa janji, papa akan bawa mama Maher pulang. kau puas boy?" Janji Reyhan pada putranya. Maher menatap bangga dan percaya pada semua yang Papanya katakan. Dengan senang dan penuh tekad Maher menganggukkan kepala kecilnya.

" Iya, papa. Maher percaya pada papa. Terimakasih, papa. Maher sayang papa" Ujar maher sembari turun dari kursinya dan memeluk tubuh papanya.

" Anak baik, Papa juga sayang Maher"

Reyhan tersenyum puas setelah menghubungi kepala sekolah tempat Maher menimba ilmu. Pihak sekolah memohon maaf dan berjanji bahwa hal seperti ini tidak akan pernah terulang kembali, baik kepada Maher maupun anak yang lain.

Suara ketukan pintu ruang kerjanya mengalihkan atensi Reyhan.

" Tuan, ini saya. Sekertaris Jo"

" Masuk"

Jonathan, Sekertaris Reyhan muncul setelah pintu terbuka. lelaki dengan stelan jas dan celana bahan lengkap dengan dasi dan sebuah map di tangan kirinya. Jo melangkah mendekati areyhan dan berhenti di depan meja yang memisahkannya dengan sang bos.

" Lapor, tuan. Saya mendapatkan panggilan dari asisten tuan Bagas, Nyonya Reni sudah mengetahui bahwa nona Zehya bukan anak kandungnya, Asisten tuan Bagas juga mengatakan pada saya. Saat ini nyonya Reni sudah bercerai, dan sedang menuju kemari"

Setelah mendengarkan laporan dari sekertarisnya, Reyhan hanya mengangguk kecil.

" Ternyata sudah waktunya. Jo, siapkan kamar untuk Reni. Pastikan perjalanannya aman sampai ke rumah ini. Selain itu, biar aku yang urus"

" Baik, tuan" Jawab Jo sembari menundukkan kepalanya dan melangkah pergi dari ruang kerja Reyhan.

" Bagaimana aku menghadapimu, Reni"

Reyhan menghela napas panjang. Bayangan masa lalu memenuhi benaknya.

Reyhan dan Bagas adalah sahabat sedari mereka kecil. Reyhan yang mengikuti ibunya tinggal di jakarta saat itu. Keduanya merupakan teman semasa SD hingga SMP. Setelah lulus SMP Reyhan meneruskan pendidikannya di Australia hingga lulus Strata satu di universitas ternama di Australia.

Reyhan baru kembali ke Indonesia setelah pendidikan strata satunya selesai. Setelah kembali dari Australia Reyhan kembali bertemu dengan Bagas yang juga telah menyelesaikan pendidikannya di universitas Indonesia. Mereka kembali menjalin persahabatan seperti sebelumnya.

Namun, tragedi terjadi. Kedua orangtua Bagas kecelakaan, dan perusahaan milik kedua orangtua Bagas bangkrut karena orang kepercayaan keluarga membobol semua harta milik keluarga mereka.

Bagas yang merupakan anak tunggal dan satu-satunya garis keturunan keluarga harus menanggung kesedihan dan kemalangan yang luar biasa. Di tengah perjuangan Bagas untuk bangkit, Reni sahabat Bagas yang menemaninya setelah Reyhan pergi ke Autralia memutuskan untuk berada di samping Bagas dengan cara menikah.

Bagas yang terpuruk dan hancur menerima uluran tangan sahabat nya dengan suka rela, tanpa paksaan. Reyhan yang mengetahui hal tersebut juga ingin membantu sahabatnya. Reyhan ingin menarik Bagas untuk bekerja sama dengan perusahaannya, namun malang, gadis takdir mereka runyam setelah itu.

Saat acara resepsi sederhana pernikahan Bagas dan Reni, Reyhan hadir ke acara tersebut. Namun penghianat keluarga Bagas kembali berulah. Lelaki tua dan bejat itu ingin menggagahi istri Bagas, yang tak lain adalah Reni. Reyhan yang mengetahui hal tersebut berusaha untuk menolong istri sahabatnya. Namun, naas. Reyhan yang masuk kekamar hotel itu justru juga terkena aromaterapi yang tercampur dengan obat afrodisiak, hingga keduanya terkurung dalam hubungan satu malam dan menghadirkan Maher di kemudian hari.

Di sisi yang lain, Bagas yang kalang kabur mencari keberadaan Reni bertemu dengan seorang model ternama yang sangat terkenal karena karirnya yang tengah melejit tahun ini. Wanita paripurna itu menggenggam kedua tangannya dan memohon bantuan darinya. Karena tatapan mata wanita itu yang merah dengan suhu tubuh yang panas dan bergetar hebat, seolah tengah menahan sesuatu yang sangat menyiksa. Awalnya Bagas sempat bimbang, karena rasa khawatirnya pada Reni memerintahkan pada lelaki itu untuk bergegas, namun suara langkah berat beberapa lelaki kekar tak jauh dari tempat mereka berdiri membuat Bagas akhirnya memutuskan untuk menolong wanita tersebut, dengan harapan bahwa akan ada orang baik yang juga menyelamatkan istrinya, Reni.

Bagas menarik Tubuh wanita di depannya masuk kemar hotel yang seharusnya dia tempati bersama Reni. Bagas berniat untuk bersembunyi hingga para lelaki yang mengejar sang model pergi.

Tapi, kejadian tak di inginkan terjadi. Dengan brutal dan agresif sang model menerkam Bagas. Bagas yang tidak siap menerima serangan dari wanita yang tengah di kuasai oleh obat terlarang itu jatuh, kepalanya terbentur pinggiran meja dan kesadaran meninggalkannya. Menyisakan tubuhnya di jajan oleh wanita yang dia tolong.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***