Saat mereka kembali ke sarang, suasana terasa berbeda. Para semut pekerja terlihat lebih sibuk dari biasanya, seolah ada sesuatu yang mendesak sedang terjadi. Livia segera bergabung dengan para pekerja, sementara Ryzef memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
Hari itu sudah larut malam. Seharusnya Ryzef beristirahat setelah perburuan yang melelahkan, tetapi langkah kaki yang lembut mendekati kamarnya membuatnya membuka mata.
Tirai daun yang menjadi pintu kamar tersibak, menampilkan sosok Ratu Semut yang berdiri dengan tatapan serius.
"Ryzef, bisakah kau meluangkan waktu sebentar? Ada sesuatu yang harus kita bicarakan," ucap sang ratu dengan suara tenang.
Ryzef mengerjapkan matanya. "Sebenarnya aku lelah… Tapi, kebetulan aku juga punya sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu," jawabnya sambil bangkit dari tempat tidurnya.
Sang ratu mengangguk, lalu berbalik dan berjalan menuju bagian terdalam sarang, dengan Ryzef mengikutinya dari belakang.
Di ujung lorong, empat semut penjaga bertubuh besar berjaga di depan sebuah pintu batu yang kokoh. Ketika sang ratu mendekat, para penjaga segera membuka pintu itu, memperlihatkan ruangan luas dengan lantai polos, dinding berbatu, dan beberapa kristal bercahaya yang berfungsi sebagai penerangan.
Mereka duduk berhadapan di tengah ruangan. Ryzef menatap sang ratu dengan penasaran.
"Jadi... ada apa?" tanyanya langsung.
Sang ratu menghela napas sejenak sebelum berbicara.
"Ini tentang Livia…"
Ryzef langsung mengangkat tangan, menghentikan ucapan sang ratu. "Tunggu sebentar! Kau bilang ini tentang Livia? Apa dia melakukan sesuatu?"
Ratu Semut mendesah kesal. "Bisakah kau diam sebentar dan mendengarkan?"
Ryzef menyilangkan kedua lengannya. "Oke, oke, silakan lanjut."
Sang ratu kembali berbicara, kali ini dengan nada lebih serius.
"Livia… dia bukan semut biasa. Dia seorang kaisar."
Ryzef mengernyit. "Kaisar? Maksudmu, seperti… pemimpin kerajaan semut?"
"Bukan," sang ratu menggeleng. "Lebih dari itu. Dia… adalah seorang Kaisar Iblis dalam legenda."
Ryzef nyaris tersedak udara. "APA?!"
"Dengar baik-baik. Aku pertama kali bertemu Livia saat dia masih sangat muda. Saat itu aku baru saja membantai koloniku sendiri dan membunuh ibu kami, sang Hyve Tyrant Ant. Aku sudah bertekad untuk menghabisi semua yang tersisa… termasuk Livia."
Ruangan itu menjadi sunyi sesaat.
"Tapi, saat aku mengangkat rahangku untuk membunuhnya, dia menangis dan berkata—"
...----------------...
(Flashback)
Di hadapan sang ratu yang baru saja menjadi penguasa, Livia kecil berlutut di tanah, tubuhnya gemetar.
Namun, meski menangis, senyumnya terlihat mengerikan.
"Tolong... aku mohon... ampuni aku…" suara Livia terdengar lirih, tetapi matanya bersinar dengan ketakutan yang bercampur dengan sesuatu yang lain.
Ratu Semut menatapnya dengan dingin.
"Kenapa aku harus mengampunimu?"
Livia menyeringai. "Karena… jika kau membunuhku sekarang, aku akan kembali dan membalaskan dendamku dengan cara yang lebih kejam DARIPADA APAPUN YANG BISA KAU BAYANGKAN!!!"
Seketika, hawa membunuh yang lebih mengerikan daripada milik sang ratu menyelimuti sarang.
Ratu Semut merasa kakinya hampir melemas. Ia bisa merasakan bahwa ancaman itu bukan sekadar omong kosong.
"A-Apa maksudmu…?"
Livia mengangkat kepalanya perlahan, suaranya berubah lebih dingin dan menyeramka.
"Dalam tubuh ini, aku hanyalah seekor semut biasa… tapi di dalam diriku, aku adalah seorang Kaisar Iblis yang seharusnya sudah mati ribuan tahun lalu."
Sang ratu menatapnya dengan kaget.
Livia berdiri tegak dan membelai wajah ratu dengan lembut, tetapi dengan ancaman yang nyata dalam setiap gerakannya.
"Kau beruntung bisa menjadi ratu untukku. Jadi, bantulah aku mendapatkan kembali tubuh manus… tidak, tubuh asliku. Jika kau melakukannya, aku akan menjadikanmu tangan kananku sebagai Kaisar Iblis yang baru."
Ratu Semut terdiam. Itu bukan permintaan… itu perintah.
...----------------...
"Jadi begitu ya…" Ryzef menyandarkan tubuhnya ke dinding sambil berpikir.
"Sekarang kau mengerti kenapa aku ragu. Aku seharusnya membunuhnya waktu itu… tapi entah kenapa, aku memilih mengampuninya. Dan sekarang, aku tidak tahu harus berbuat apa."
Sang ratu menundukkan kepalanya, terlihat sangat ragu.
Ryzef menghela napas, lalu tersenyum licik.
"Begini saja…"
Sang ratu menatapnya dengan bingung. "Hah?"
"Kebetulan, aku juga ingin membahas tentang ini!"
"…?"
Ryzef menatap sang ratu dengan penuh percaya diri.
"Aku akan menanganinya."
"Apa?"
"Sebagai gantinya, bebaskan dia dari koloni ini. Biar aku yang mengawasinya sepenuhnya."
Ratu Semut terdiam. Ryzef… ingin menangani Livia?
"Jangan khawatir," lanjut Ryzef dengan nada santai. "Aku punya firasat dia tidak akan melakukan sesuatu yang berbahaya dalam waktu dekat. Dan kalaupun dia mencoba, aku yang akan menghentikannya."
Sang ratu masih terlihat ragu.
"Apa kau yakin bisa mengendalikan seseorang seperti dia?"
Ryzef mengangkat bahu. "Aku tidak tahu. Tapi, aku ingin mencoba."
Sang ratu menatapnya lama, lalu akhirnya menghela napas.
"Baiklah… aku akan mempertimbangkannya."
...~𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
~sya
Gapapa thor asal bisa liat Livia sih
2025-02-17
3
Topik Bayangan
Btw sibuk amat thor udah kayak tukang bank nagih utang😂
2025-02-17
3
Sora
perasaan pas baca sepi ini tiba-tiba rame
2025-02-17
3