Ryzef melangkah perlahan ke arah ratu semut yang duduk anggun di tengah ruangan. Aura yang dipancarkannya begitu kuat, seolah keberadaannya saja sudah cukup untuk membuat semut-semut lain tunduk tanpa banyak bicara.
Saat ia semakin mendekat, tiba-tiba suara ‘pemandu’ bergema dalam pikirannya.
[Sebaiknya kau waspada, Ryzef!]
Hanya butuh sepersekian detik bagi tubuhnya untuk menegang. Ia tak tahu apa yang harus diwaspadai, tetapi firasatnya mengatakan bahwa situasi ini lebih serius dari yang terlihat.
Mata biru sang ratu menatapnya dalam-dalam, seolah bisa membaca pikirannya.
Ryzef menelan ludah.
“S-sepertinya ada hal penting yang ingin Anda bicarakan... Ratu Semut,” ucapnya dengan suara sedikit bergetar.
“Kau tidak usah terlalu tegang,” jawab sang ratu dengan suara yang terdengar tenang dan lembut. “Aku hanya ingin membantumu soal evolusi.”
Evolusi?
Seketika, ingatan tentang pilihan yang ia lihat sebelumnya melintas di pikirannya. Assassin Ant, Holy Ant, Mystic Ant, Commander Ant, dan Soldier Ant. Apa mungkin sang ratu tahu lebih banyak tentang ini?
Namun, sebelum ia bisa bertanya lebih jauh, sang ratu melanjutkan dengan nada yang sedikit berbeda.
“Yang lebih penting, kau datang dari dunia lain, kan?”
Ryzef membeku.
Bagaimana dia tahu?!
Pikirannya langsung berputar liar. Seharusnya, tidak ada satu pun semut di dunia ini yang menyadari fakta bahwa dirinya bukanlah semut biasa—bahwa ia pernah menjadi manusia!
Tapi... ratu semut ini tahu.
Sebelum Ryzef sempat menanyakan bagaimana sang ratu mengetahui hal itu, tiba-tiba seekor semut pekerja memasuki ruangan. Semut itu langsung berkomunikasi dengan sang ratu melalui telepati.
Ryzef tidak bisa mendengar isi percakapan itu, tetapi ia bisa melihat ekspresi ratu semut berubah drastis—dari tenang menjadi terkejut, seolah mendengar kabar yang sangat buruk.
“Cepat kumpulkan pasukan! Kita harus bertindak sekarang juga!” teriak sang ratu.
Semut pekerja itu, yang tampaknya adalah seorang utusan, terkejut. “Ba-baik!!” jawabnya dengan suara yang begitu manis dan imut.
Ryzef terdiam.
Matanya melebar sedikit saat suara lembut itu mengalun dalam pikirannya. Ada sesuatu dalam nada suaranya yang membuat jantungnya berdegup sedikit lebih cepat.
"Tunggu... Kenapa suara semut ini terdengar begitu menggemaskan?!"
Ia merasa aneh. Ini pertama kalinya ia mendengar suara perempuan yang terdengar begitu lembut di dunia ini.
Tubuhnya menegang, wajahnya memanas.
"Sial... Aku tersipu hanya karena suara semut?!"
Semut pekerja itu buru-buru meninggalkan ruangan, masih dengan langkah kecilnya yang cepat dan lincah.
Saat keheningan kembali menyelimuti ruangan, Ryzef masih berdiri kaku di tempatnya. Matanya masih menatap ke arah pintu masuk, seolah berharap semut itu kembali.
Ia menoleh ke arah ratu semut dengan wajah sedikit memerah.
"A-anu... Apakah aku boleh bertanya?" ucapnya dengan nada gugup.
Sang ratu menatapnya dengan senyum tipis di wajahnya.
“Haha... Kau pasti naksir pada semut satu itu, kan?” tanyanya dengan nada menggoda.
Ryzef langsung tersedak udara. "Eh... A-anu...”
Ia berusaha menjelaskan, tetapi sebelum sempat mengeluarkan alasan, ratu semut langsung memotong.
“Nanti saja ku kenalkan dia kepadamu,” katanya santai. “Untuk sekarang, aku akan menjelaskan tentang evolusi.”
Nada suaranya kembali serius.
Meskipun Ryzef masih merasa canggung akibat reaksinya terhadap semut pekerja tadi, ia sadar bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan hal-hal tidak penting.
Ia mengangguk, mencoba menenangkan pikirannya yang sempat berantakan.
Ratu semut menarik napas dalam, lalu mulai berbicara.
“Evolusi yang diberikan sistem ini bukan hanya sekadar pilihan biasa. Itu adalah jalan yang akan menentukan masa depanmu sebagai semut.”
Ryzef mendengarkan dengan saksama.
“Setiap jalur memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Assassin Ant berfokus pada kecepatan dan serangan tiba-tiba. Holy Ant memiliki kemampuan penyembuhan dan pelindung alami. Mystic Ant memiliki hubungan dengan mana dan sihir. Commander Ant memiliki kemampuan untuk memimpin dan memberi instruksi taktis kepada semut lain. Dan Soldier Ant memiliki kekuatan fisik dan pertahanan tinggi.”
Meskipun Ryzef telah membaca deskripsi singkat sebelumnya, mendengar penjelasan langsung dari sang ratu membuatnya sadar bahwa pilihannya kali ini bukan sesuatu yang bisa ia remehkan.
Sang ratu menatapnya dengan serius.
“Jadi, Ryzef... Pilihlah dengan bijak. Karena begitu kau memilih jalanmu, tidak ada jalan untuk kembali.”
Ryzef mengepalkan tangannya.
Keputusannya kali ini akan menjadi langkah besar dalam hidup barunya di dunia ini.
Ryzef menatap layar status yang menampilkan pilihan evolusi. Setiap kata dalam opsi itu seakan beresonansi dengan pikirannya. Ia bisa memilih menjadi Commander Ant, yang memiliki kecerdasan strategis dan kemampuan mengendalikan pasukan, atau Assassin Ant, yang unggul dalam kecepatan dan serangan mematikan.
Kecepatan...
Itulah yang ia perlukan. Sejak bertarung melawan semut merah, Ryzef menyadari bahwa pergerakan lincah jauh lebih efektif daripada sekadar bertarung dengan kekuatan mentah. Selain itu, jika ia ingin bertahan dalam dunia yang penuh dengan ancaman, ia harus bisa bergerak bebas, cepat, dan mematikan.
Sebuah pemikiran samar muncul dalam benaknya. Jika ia masih manusia, mungkinkah ia akan memilih menjadi komandan? Manusia memang serakah. Kebanyakan dari mereka ingin menguasai, memerintah, dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Mereka ingin berkuasa agar bisa menyesatkan dan mengendalikan orang lain sesuka hati.
Namun, keserakahan adalah maut, dan kebodohan adalah sia-sia.
Di kehidupan sebelumnya, ia sudah melihat bagaimana orang-orang serakah akhirnya jatuh karena ambisinya sendiri. Ryzef bukanlah seseorang yang ingin menapaki jalan kehancuran itu. Ia ingin bertahan hidup—bukan untuk menguasai, tetapi untuk terus melangkah maju.
Tanpa ragu, ia memilih Assassin Ant.
Seketika, tubuhnya terasa panas. Bukan sekadar panas biasa—ini seperti ada sesuatu yang meleleh di dalam dirinya. Cairan hangat mengalir dari kepala hingga ujung kakinya, sementara otot-ototnya terasa diregangkan dan dipadatkan kembali. Penglihatannya mulai kabur, kepalanya berputar, dan suara gemuruh terdengar di telinganya.
Di kejauhan, ia samar-samar mendengar suara Ratu Semut.
"Dia... langsung memilih? Tanpa bertanya?"
Ryzef ingin menjawab, tapi kesadarannya menghilang sebelum sempat membuka mulut.
Ketika ia membuka matanya lagi, perasaan ringan dan hampa menyelimuti tubuhnya. Tidak ada suara gemuruh pertempuran, tidak ada aroma tanah lembap di dalam sarang, dan tidak ada cahaya redup dari lorong bawah tanah.
Dia tidak lagi berada di dalam sarang.
Saat ia menggerakkan kaki-kakinya, ia menyadari sesuatu yang aneh. Tubuhnya tidak menyentuh permukaan apa pun. Ia seperti... melayang.
Pemandangan di hadapannya membuatnya membeku.
Bumi.
Sebuah bola biru kehijauan mengambang di kejauhan, dikelilingi oleh lautan bintang yang berkelip. Atmosfer planet itu terlihat jelas, melapisi permukaannya dengan cahaya tipis yang berpendar. Di sekelilingnya, bintang-bintang bertaburan, dan sekilas ia bisa melihat sebuah galaksi berbentuk spiral yang sangat familier.
"Eh... Ini... Bimasakti?"
...~𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Raurus
ratu semut nya buwat akuh yahh🥰🥰🥰
2025-02-07
4
~sya
ini kok nggak ada karakter laki nya? cuman MC doank
2025-02-07
1