Dosen Gaib
Drrtttt...
Dering telefon menyambut Gadis berparas cantik berambut panjang, bermata bulat indah, berpipi agak tembem dan tubuh yang tidak terlalu tinggi.Namun,memiliki senyum yang sangat manis.Dia masih dalam alam mimpi dengan mata setengah terbuka ia mengangkat telefon itu.
"Hallo, ini siapa yaa?Pagi pagi buta udah nelepon?" tanya Aline sambil mengusap matanya.
"Ini Kak Hanna lin, ini udah hampir siang," jawab Kak Hanna dengan nada pelan.
"Hah?Udah hampir siang ya ampun hari ini kan hari pertama ospek.”Aline mengucapkan kalimat itu dengan ekspresi kaget dan langsung menutup telepon dari Kak Hanna dan masuk ke kamar mandi.
"Hello lin?Malah ditutup emang dasar kebiasaan dari SMA tidur kayak kebo," ucap Hanna sambil geleng-geleng kepala.
Aline tampak terburu-buru mempersiapkan segala sesuatu ,dia adalah mahasiswi baru jurusan ekonomi.Pada saat dia berdandan di meja rias nya,dia melihat sesosok bayangan.
"Kok kayak ada bayangan ya?Apa perasaanku aja? Tanya Aline sambil menengok ke belakang.
Aline memang gadis yang bisa melihat makhluk makhluk tak kasat mata dan keluarganya pun sudah mengetahui.
"Aduh! Udah jam segini harus cepet nih,masalah nya ospek pertama.”Aline nampak terburu-buru memasukkan beberapa barang ke tasnya.
"Lin, ayo keluar breakfast papa sama arine udah hampir selesai," ucap Mama Lia dengan suara cukup kencang.
"Kebanyakan temenan sama hantu kak Aline jadi suka lelet," ucap Arine sambil menyantap sandwich nya.
"Daripada loe kebanyakan drakoran jadi bawaannya halu wwkwkwk," ucap Aline yang kebetulan kamarnya dekat meja makan.
"Mendingan aku ya lihat oppa yang ganteng-ganteng lha, kakak ketemu sama setan," cibir Arine sambil memajukan mulutnya.
Aline dan Arine memang suka sekali bertengkar karena Arine berbeda dengan Aline,dia bukan anak indigo.Aline masih ada di kamar nya dia melihat sesosok gadis kecil penunggu kamarnya yang sudah bisa ia lihat.
"Ngaget-ngagetin aja sih, kalau mau muncul tuh bilang-bilang," ucap Aline dengan nada tidak santai.
"Jangann kesanaaa," ucap gadis kecil misterius itu dengan wajah pucat.
"Maksudnya jangan kesana? Udah ya aku mau ke kampus pokoknya jangan berulah," ucap Aline sambil bergegas pergi.
"Jangaannnnn," ucap gadis kecil itu dengan wajah seram.
"Aaaaaaaa!Mukamu kenapa jadi seram gini.”Aline tiba-tiba berteriak saat dia menengok ke arah gadis kecil itu.
"Jangan kesanaaaa,"ucap gadis kecil itu sambil mendekati Aline.
Mendengar teriakan Aline mama Lia angsung menghampiri Aline yang berada di dalam kamar dengan langkah terburu-buru.
"Astagfirullah lin, kenapa kamu teriak teriak bukannya keluar?" tanya Mama Lia.
"Eeh, mama enggak papa kok mah," jawab Aline sambil tersenyum.
"Beneran enggak papa niih?Apa kamu lihat penampakan lagi?" tanya mama Lia.
"Ya gitu lah ma, nanti aja aku cerita udah hampir telat nih," ucap Aline sambil menutup pintu kamarnya.
“Ya udah kamu mending fokus ospek aja,dan sekarang kamu langsung berangkat," ucap Mama Lia mengikuti langkah Aline.
"Mama,Papa,Arine aku berangkat dulu ya," ucap Aline sambil bersalaman dengan Papa Lukman dan Mama Lia.
"Ya lin, hati-hati semoga ospek lancar dan sukses." ucap Papa Lukman.
"Aamiin Pa,makasih doanya," ucap Aline sambil tersenyum.
"Ya udah ma, aku berangkat ya biar tuh si Arine ditakuti takuti sama penunggu disini.” Aline melirik wajah adiknya yang sudah mulai kesal.
"Ihhhhh Kak Aline," ucap Arine dengan ekspresi kesal.
Rupanya gadis kecil yang tadi di lihat oleh Aline menampakkan bayangannya.Namun, mama Lia ,Pak Lukman dan Arine tidak menyadari.
"Jadi,merinding gini ya," ucap Arine sambil menaiki motor metik kesayangan dan langsung tancap gas.
Aline rupanya sudah sampai di kampusbnamanya kampus tersebut Universitas Merah Putri yang terletak di dekat Monas dan merupakan kampus baru yang ada di Jakarta.Saat Aline menampakkan kakinya di depan kampus itu.Dia merasakan hawa aneh dan magis.
"Aduh!Hawanya kok aneh." gumam Aline sambil meraba lehernya dan clingak-clinguk memperhatikan sekitar.
"Eh!Kamu mahasiswi baru,kan? Buruan masuk!Malah plonga- plongo disitu," perintah Pak Satpam bertubuh agak gemuk sambil menutup pagar kampus.
"Iya pak, eh jangan ditutup dulu.”Aline bergegas mencegah Pak Satpam itu untuk menutup pagar.
Sekarang Aline sudah masuk ke Kampus Merah Putih.Hawa aneh masih dirasakannya padahal baru sampai lobi.Kondisi kampus nampak lengang dan sepi hanya ada beberapa kakak tingkat yang wira-wiri menatap Aline dengan tatapan aneh.
"Saat aku masuk hawa nya makin aneh sebenarnya ada apa sama kampus ini?"tanya Aline dengan ekspresi keheranan.
Aline melanjutkan jalannya ke Lapangan kampus dengan terburu-buru.Namun, baru beberapa langkah dia melihat bayangan makhluk tak kasat mata.Bayangan itu tampak besar dan seram.
"Itu apaan ya?Kok kayak ada sesuatu kursi itu,” ucap Aline sambil melangkah mendekati bayangan itu.
"Lah?Enggak ada apa-apa berarti ini cuma perasaanku aja,"ucap Aline dengan ekspresi heran.
"Eh, kamu!" ucap sosok laki-laki tampan memakai Jas Kampus berwarna biru tua rupanya dia senior di kampus itu dari name tagnya bernama Kak Justin Andharma.
"Eh!Ampun-ampun jangan apa apain saya.” Aline mengucapkan kalimat itu dengan ekspresi kaget sesaat kemudian ia menengok ke belakang.
"Siapa yang mau ngapain-ngapain kamu lagian kamu ngapain disini?" tanya Kak Justin dengan ekspresi cool.
"Eh kak, maaf-maaf saya kira tadi siapa," jawab Aline sambil kecengengesan.
"Iya gapapa udah yuk upacara pembukaan ospek udah dimulai segera ke lapangan,"ucap Kak Justin sembari melangkah ke arah lapangan.
"Siap kak, aduh ganteng banget nih,kakak senior," batin Aline sambil tersenyum.
Aline pun bergegas ke lapangan dan bergabung dengan mahasiswa dan mahasiswi baru yang nampak berbaris rapi dan siap menerima penjelasan dari senior.
"Selamat Pagi semuanya,"sapa Kak Justin dengan wajah tersenyum.
Kak Justin senior populer di kampus tersebut.Wajahnya tampan,bermata agak sipit ,berkulit sawo matang dengan postur tubuh yang proporsional ditambah dengan senyuman manis yang membuat semua orang terkesima.
"Selamat pagi kakkk,"ucap Peserta ospek secara serentak kecuali Aline.
"Hawa nya makin menjadi-jadi,disini banyak aura negatif didalam kampus ini," batin Aline dengan ekspresi khawatir.
"Woyy!Bengong aja loe kita lagi disapa sama kakak senior,"ucap salah satu Mahasiswi disebelah Aline.
"Ih!Ngaget-ngagetin aja kayak setan.”Aline mengucapkan kalimat itu dengan ekspresi kaget.
"Habis nya loe dari tadi bengong aja, eh iya kenalin nama gue Raisa tapi bukan Raisa Andriana ya," ucap Raisa sambil tersenyum dan menyodorkan tangan.
"Astaga!Siapa juga yang bilang loe Raisa Andriana.”Aline membalas sodoran tangan Raisa.
"Loe kenapa dari tadi bengong?" tanya Raisa penasaran.
"Gue enggak papa kok kenalin nama gue Aline Dwi Sanjaya," sahut Aline sambil tersenyum.
"Salam kenal lin,loe jurusan apa?"tanya Raisa.
"Jurusan ekonomi loe jurusan apa?" tanya balik Aline.
"Wihh!sama dong gue juga ekonomi awas loe ya kalau selama kegiatan bengong terus nanti kerasukan hihihi ," jawab Raisa sambil tertawa pelan.
"Kerasukan? gue udah biasa kerasukan setan." ucap Aline dalam hati.
Upacara pembukaan masa ospek Mahasiswa/Mahasiswi 2020 pun dimulai semua peserta tampak h ikmad dan tenang.Namun, tidak dengan Aline sepanjang upacara dia nampak menunjukkan gelagat aneh.
"Gue kok ngerasa aneh ya sama maba yang itu"ucap salah satu Kakak senior yang diketahui bernama Jennie.
Jennie adalah mahasiswi cukup populer,dia Mahasiswi falkutas sastra Inggris.Wajahnya cantik, bermata sipit,berpipi tirus dan memiliki tubuh yang proporsional,dan dia cukup dekat dengan Justin.
"Yang mana?" tanya Peter mahasiswa jurusan sastra inggris yang terkenal palimg ambisius dan cuek.
Sambil menunjuk ke arah Aline," itu yang namanya Aline," ucap Jennie.
"Ya udah gue samperin," ucap Petter sambil melangkah kan kakinya ke arah barisan.
"Mau kemana, ter?" tanya Justin secara tiba-tiba.
"Mau nyamperin maba yang namanya Aline itu anak aneh banget,"jawab Petter yang langsung melangkah mundur.
"Biar gue aja yang nyamperin,"ucap Justin sambil melangkah kakinya ke arah barisan.
Justin pun menghampiri Aline yang sedang bengong dan memikirkan sesuatu serta nampak aneh di sepanjang upacara.Semua mata tertuju pada Aline. Ki
"Dari tadi saya perhatiin kamu bengong terus ada masalah?" tanya Kak Justin dengan nada suara tegas.
"Ee----enggak papa kok kak, cuma agak nervous aja,"jawab Aline gugup.
Di sela-sela obrolannya dengan Kak Justin Aline melihat sesosok bayangan dilantai 3 yang sangat jelas dimatanya.Bayangan itu tidak terlalu jelas,tapi dari pandangan Aline seperti sosok wanita di bagian balkon tepat di atas tiang bendera.
"Bayangan apa tuh?" tanya Aline sambil mendongakkan kepalanya ke atas.
"Bayangan?Kamu lagi ngigo apa gimana?" tanya Kak Justin dengan nada tinggi.
"Enggak kok kak, enggak ada bayangan apa apa cuma halusinasi saya aja," jawab Aline menundukkan kepalanya kembali.
"Ya udah ikuti ospek dengan baik jangan kebanyakan bengong,"ucap Kak Justin sambil bergegas kedepan.
Upacara ospek pun selesai semua peserta ospek melanjutkan kegiatan selanjutnya yaitu masuk ke ruang yang sudah ditentukan untuk menerima tugas dari kakak senior.Aline pun mendapat ruang 4 satu kelas dengan Raisa sekarang mereka menuju ruang 4.
“ Gue penasaran sama dua penampakan yang gue lihat tadi,” batin Aline sambil melihat-liat ornament kampus.
"Eh,nih bocah bengong ayo masuk!" Perintah Raisa dengan nada cukup kencang.
Semua peserta sudah menempati ruanganya masing masing sesuai jurusan dan siap menerima materi dari senior jurusan masing-masing.Di kelas pun Aline menunjukkan gelagat aneh dia sering bengong dan melamun padahal saat itu ada kakak tingkat.Namun, diam-diam Aline terpesona dengan wajah Kak Justin.
"Ganteng banget, Kak Justin." batin Aline sambil tersenyum,
Aline masih saja memuji wajah dan kepribadian Kak Justin.Namun, tiba tiba hal yang tak terduga pun terjadi.
"Aaaaaaa!" teriak Aline secara tiba-tiba.
Semua yang ada di kelas pun kaget dengan teriakan Aline yang cukup keras.
"Loe kenapan, lin"? tanya Raisa panik.
"Wajahnya Kak Justin," jawab Aline ketakutan.
"kenapa wajah saya, lin?" tanya Kak Justin.
Seketika wajah Kak Justin berubah yang tadinya menyeramkan sekarang menjadi normal seperti biasa.Aline rampak lega saat melihat wajah Kak Justin.
"Ee--- enggak papa kok kak,maaf ya kalau ngaget-ngagetin," ucap Aline.
"Udah jujur aja sebenarnya kenapa wajah nya Justin," ucap Kak Niken.
"Beneran enggak papa kok." ucap Aline sambil tersenyum.
"Uuuuuuuu bikin heboh aja sih loe." ucap salah satu mahasiswa bernama Fauzan.
"Mukanya kak Justin kok bisa jadi serem ya, apa cuma halusinasi ku aja?" tanya Aline dalam hati.
Aline dan Mahasiswa baru lainnya pun melaksanakan kegiatan demi kegiatan dengan tertib dan baik.Namun di setiap kegiatan Aline selalu melihat dan merasakan aura supranatural yang cukup kuat.
"Eh lu, dari awal loe datang ke kampus sampai kegiatan gelagat loe aneh banget loe pasti ada apa apa nih?" tanya Raisa sambil makan bakso.
"Gue gak papa namanya juga maba pasti ngerasa gimana gitu," jawab Aline.
"Tapi masalahnya loe kayak orang aneh,loe tau enggak dari tadi banyak Maba yang ngomong loe,"ucap Raisa.
"Gue sih bodoamat orang mau ngomong apa," ucap Aline sambil menyantap mie ayam pangsit.
"Loe kayak nya orang cuek banget ya," ucap Raisa.
Tiba tiba ada yang menghampiri meja Aline dan Raisa.Seorang Perempuan berhijab berparas cantik dan anggun seperti nya dia senior di kampus Merah Putih.
"Hai lin," sapa Kak Hanna sambil tersenyum.
"Hai kak, akhirnya bisa ketemu sama Kak Hanna lagi," ucap Aline.
"Ini kan senior sini kok loe bisa kenal?" tanya Raisa.
"Biar aku aja yang njelasin aku ini mantan PPL SMAnya Aline jadi aku udah kenal sama Aline," ucap Hanna.
"Nah, iya Kak Hanna juga sama kayak aku dia innn..," ucap Aline tapi terpotong.
"Innn apa, lin?" tanya Raisa penasaran.
"Innn apa ya? Lupa maaf ya."ucap Aline sambil cengengesan.
"Selain cuek tern yata loe orangnya gaje juga ya," ucap Raisa.
"Lin, aku mau ngomong sama kamu empat mata bisa enggak?"tanya KakHanna.
"Bisa kok kak, aku tinggal sebentar ya,sama," ucap Aline.
"Yah sendirian deh, ya udah jangan lama lama lho ya,"ucap Raisa.
Aline dan Kak Hanna pun meninggalkan kantin dan Raisa pun duduk sendirian.Bulu kuduk Raisa pun berdiri setelah kepergian Aline dan Kak Hanna.
"Bulu kuduk gue kok berdiri?" tanya Raisa dengan ekspresi heran.
Tiba tiba ada suara aneh yang sekilas terdengar ditelinga Raisa hingga membuat Raisa agak ketakutan.Di saat yang bersamaan ada ada mahasiswa baru menatap Raisa dengan tatapan aneh.Dia pun duduk di salah satu kursi.
“Kenapa loe?Kesambet?Dari pada loe bengong enggak jelas mending kenalan sama gue,” ucap Fauzan sambil mengulurkan tangan.
Raisa pun menerima uluran tangan Fauzan dengan ekspresi masih kesal dan ketakutan.
"Salam kenal ya nama gue Raisa tapi bukan Raisa Andriana ya," ucap Raisa.
"Pede banget loe siapa juga yang mau bilang loe Raisa Andriana," ucap Fauzan.
Di tempat berbeda Aline dan Kak Hanna nampak sedang berbincang-bincang di kursi taman dekat kampus.Kondisi di sana sangat sepi dan sunyi.
"Lin, kamu ngerasa aneh ya dikampus ini?" tanya Kak Hanna.
"Iya kak, aneh banget banyak banget penampakan yang aku lihat nyerem nyeremin lagi," pungkas Aline.
"Kamu yang masih Maba aja bisa bilang kayak gitu apa lagi aku Lin,apa lagi aku yang mahasiswi tingkat 3," ucap Kak Hanna berkaca-kaca.
"Emang ini udah resiko kita kak sebagai gadis indigo," ucap Aline.
"Aku cerita sedikit ya.Kesan horor dikampus emang udah melekat dari dulu lin, banyak banget mahasiswa atau mahasiswi yang ngundurin diri," ucap Kak Hanna.
"Wah!Tapi kok masih banyak yang bertahan kak?" tanya Aline.
"Aku enggak tau pasti lin,tapi banyak dari mereka enggak percaya sama penampakan penampakan dikampus ini," ucap Kak Hanna.
"Di gentayangin baru tau rasa," ucap Aline agak ngegas.
"Makanya lin, aku nyuruh kamu kuliah disini itu ada maksud dan tujuan," ucap Kak Hanna.
"Hah?Maksudnya? Coba njelasin aku enggak paham maksud kak," ucap Aline.
"Nanti kamu akan tau sendiri lin, ya udah makasih ya buat waktunya aku mau ke ruang dosen dulu," ucap Kak Hanna sambil bergegas pergi.
"Lho?Kak Hanna malah pergi Kak Hannaaaa!" teriak Aline.
"Besok gue harus nanya lagi sama Kak Hanna sekarang gue balik aja ke kantin kasihan Raisa," ucap Aline.
Aline pun kembali ke kantin.Namun, ternyata ada sosok misterius yang mengikuti nya.
"Maaf ya agak lama,"ucap Aline.
"Loe ngomongin apa lin,lama banget?" tanya Raisa.
"Eeee,ngomongin soal kampus ini,lah loe bukannya ya tadi ya ngapain ada disini?" tanya Aline.
"Oh ya kenalin nama gue Fauzan Ramadhan." jawab Fauzan sambil menjulurkan tangannya.
"Salam kenal ya nama gue Aline Dwi Sanjaya," ucap Aline sambil menerima uluran tangan Fauzan.
"Salam kenal juga, eh tadi kata loe ngomongin kampus ini ngomong sama siapa loe?"tanya Fauzan.
"Kepo banget loe zan,"ucap Raisa.
"Ketemu sama senior sini,zan,"ucap Aline sambil minum.
"Ohhh,"ucap Fauzan singkat.
"Apa yang maksud Kak Hanna?"tanya line dalam hati.
Diruang Panitia ospek nampak sepi dan hanya ada Justin yang nampak sibuk dengan benda tipis yang ada di hadapannya apa lagi kalau bukan Laptop.Justin sedang sibuk mempersiapkan materi untuk besok sambil mendengarkan music kesukaannya.
"Aku jadi penasaran sama maba yang namanya Aline tingkah lakunya aneh banget tapi,lucu.” Justin tertawa kecil saat mengingat soal Aline.
Tiba-tiba…..
"Kok bisa kedap-kedip sendiri, apa jangan ulah makhluk itu?"tanya Justin dengan muka panik karena lampu yang ada di ruangan tersebut kedap-kedip sendiri.
Lampu pun makin berkedap kedip dan sekarang diiringi suara aneh yang cukup menyeramkan.
"Kok makin kedap kedip gyus, jangan main main dong enggak lucu tau," ucap Justin dengan nada tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Kardi Kardi
AMAZING STORIESSS
2023-11-11
2
Selama Nya Cinta
Aline itu kan indigo kenapa jadi kayak orang bego lihat penampakan harus nya udah faham donk....
2023-10-08
0
zainul anita
ceritax bagus tuh kak
2023-08-17
0