Membalas Hinaan Karena Tidak Terima

Selepas Zulaikha pergi dengan langkah angkuhnya, Mikael masih berdiri di tempatnya, menatap warung nasi uduk dan gorengan itu dengan perasaan campur aduk. Hatinya dipenuhi rasa iba terhadap Wilda, namun di sisi lain, ia ragu untuk mendekati wanita itu. Kata-kata Zulaikha yang merendahkan Wilda masih terngiang di telinganya. Mikael menghela napas panjang. Ia ingin sekali menghampiri Wilda dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Namun, ia tidak tahu harus memulai dari mana. Ia juga tidak ingin Wilda merasa tidak nyaman dengan kehadirannya.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Mikael dalam hati.

Matanya terus tertuju pada Wilda yang masih sibuk melayani pelanggan. Wanita itu tampak tegar dan sabar menghadapi semua yang terjadi. Senyumnya masih terukir di wajahnya, meskipun Mikael tahu, hatinya pasti sedang terluka.

Tiba-tiba, ponsel yang ada di saku celananya berdering. Mikael segera mengangkat teleponnya.

"Halo?"

"Mikael, kamu di mana? Ada meeting penting yang harus kamu hadiri sekarang juga," suara sekretarisnya terdengar tergesa-gesa dari seberang telepon.

Mikael melihat jam tangannya. Ia terkejut, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Ia memang harus segera kembali ke kantor.

"Baik, saya segera ke sana," jawab Mikael.

Ia kemudian menutup teleponnya dan menatap warung nasi uduk dan gorengan itu sekali lagi. Hatinya masih belum tenang, namun ia harus pergi sekarang.

"Aku akan kembali lagi, Wilda," janji Mikael dalam hati.

Ia kemudian berjalan menuju mobilnya dan segera melajukan kendaraannya menuju kantor.

Selama perjalanan, pikiran Mikael terus tertuju pada Wilda. Ia tidak bisa melupakan tatapan mata wanita itu yang terlihat sedih dan terluka. Mikael ingin sekali membantu Wilda, namun ia tidak tahu bagaimana caranya.

"Aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," tekad Mikael.

Ia berjanji pada dirinya sendiri, ia akan kembali lagi ke warung nasi uduk dan gorengan itu. Ia ingin mengenal Wilda lebih dekat dan menawarkan bantuan jika wanita itu membutuhkannya. Mikael yakin, di balik ketegaran Wilda, ada luka yang sedang ia sembunyikan. Dan Mikael ingin menjadi seseorang yang bisa menyembuhkan luka itu.

****

Nurjannah, yang sejak tadi mendengar dengan jelas setiap hinaan yang dilontarkan Zulaikha kepada Wilda, berusaha untuk tetap tenang dan menahan diri. Ia tidak ingin membuat keributan di depan para pelanggan yang sedang makan di warungnya. Nurjannah tahu betul bagaimana sakitnya hati Wilda mendengar perkataan ibu mertuanya itu. Sebagai seorang ibu, ia sangat tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu.

"Wanita itu sudah keterlaluan," gerutu Nurjannah dalam hati. Ia mengepalkan tangannya, menahan amarah yang sudah memuncak.

Setelah warung nasi uduk dan gorengan tutup dan semua pelanggan sudah pergi, Nurjannah tidak bisa lagi menahan emosinya. Ia sudah bertekad untuk melabrak Zulaikha dan membalas semua hinaan yang telah ia lontarkan kepada Wilda.

"Aku tidak akan membiarkan anakku diperlakukan seperti itu," kata Nurjannah dengan nada marah. Ia kemudian mengambil tasnya dan bergegas keluar rumah, mencari keberadaan Zulaikha.

Nurjannah tidak tahu di mana Zulaikha berada. Ia hanya berharap bisa segera menemukan wanita itu dan meluapkan semua amarahnya. Nurjannah sudah tidak peduli lagi dengan sopan santun. Ia hanya ingin membela anaknya yang telah dihina dan direndahkan oleh ibu mertuanya sendiri.

"Zulaikha harus mendapatkan pelajaran," gumam Nurjannah sambil terus berjalan mencari Zulaikha.

Sementara itu, Wilda yang melihat ibunya pergi dengan wajah marah, merasa khawatir. Ia tahu ibunya pasti akan mencari Zulaikha untuk membalas perbuatan wanita itu. Wilda tidak ingin ibunya terlibat masalah dengan Zulaikha. Ia takut kejadian ini akan semakin memperburuk hubungan antara keluarganya dan keluarga Arya.

"Ibu, jangan lakukan ini," kata Wilda dalam hati. Ia berharap ibunya bisa menahan diri dan tidak bertindak gegabah.

Wilda kemudian mencoba menghubungi ibunya melalui telepon, namun panggilannya tidak dijawab. Ia semakin khawatir dan cemas. Wilda tidak ingin ibunya melakukan sesuatu yang akan ia sesali nanti.

"Aku harus mencari Ibu," kata Wilda dengan panik.

Ia kemudian berlari keluar rumah, mencari ibunya yang sudah pergi melabrak Zulaikha. Di sisi lain, Nurjannah akhirnya menemukan Zulaikha sedang berada di sebuah restoran mewah. Tanpa ragu, Nurjannah langsung menghampiri wanita itu dan melabraknya di depan banyak orang.

"Zulaikha, kamu benar-benar keterlaluan! Berani-beraninya kamu menghina anakku di depan umum!" kata Nurjannah dengan suara keras.

Zulaikha yang tidak menyangka akan dilabrak oleh Nurjannah, terkejut dan malu. Ia mencoba untuk membela diri, namun Nurjannah tidak memberinya kesempatan. Nurjannah terus saja memarahi Zulaikha dan mengungkapkan semua kekesalan yang sudah ia rasakan.

Kejadian itu menjadi tontonan banyak orang yang ada di restoran tersebut. Zulaikha yang merasa malu dan terpojok, akhirnya hanya bisa terdiam dan menahan amarahnya.

****

Di saat yang sama, tak jauh dari tempat itu, Agustine secara kebetulan sedang berada di restoran yang sama. Ia melihat dengan jelas bagaimana Nurjannah melabrak Zulaikha di depan banyak orang. Agustine, yang selama ini menyimpan dendam pada Wilda dan keluarganya, melihat kejadian ini sebagai peluang emas untuk membalas dendam.

"Ini kesempatan yang bagus untuk membuat Zulaikha berpihak padaku," gumam Agustine dalam hati. Ia kemudian menghampiri Nurjannah dan Zulaikha yang masih berdebat.

"Maaf, Bu Nurjannah, Bu Zulaikha," kata Agustine dengan nada pura-pura menyesal.

"Saya mohon, jangan bertengkar seperti ini. Ini tempat umum, tidak baik dilihat orang."

Nurjannah yang masih diliputi amarah, tidak mempedulikan perkataan Agustine. Ia terus saja memarahi Zulaikha.

"Kamu tidak tahu apa-apa, Agustine! Zulaikha sudah menghina anak saya di depan banyak orang!" kata Nurjannah dengan suara tinggi.

Agustine berpura-pura terkejut. "Menghina bagaimana, Bu?" tanyanya dengan wajah penasaran.

Nurjannah kemudian menceritakan semua hinaan yang dilontarkan Zulaikha kepada Wilda. Agustine mendengarkan dengan seksama, sambil sesekali mengangguk-angguk.

Setelah Nurjannah selesai bercerita, Agustine menoleh ke arah Zulaikha. Ia melihat wanita itu tampak malu dan kesal. Agustine kemudian berkata dengan nada lembut, "Bu Zulaikha, saya mengerti perasaan Ibu. Tapi, saya rasa, Ibu tidak seharusnya mengatakan hal itu kepada Wilda. Dia juga seorang wanita yang punya perasaan."

Zulaikha yang merasa mendapat dukungan dari Agustine, sedikit tenang.

Ia kemudian berkata, "Kamu benar, Agustine. Saya memang sudah keterlaluan. Saya minta maaf."

Agustine tersenyum dalam hati. Ia berhasil membuat Zulaikha berpihak padanya. Sekarang, ia tinggal memanfaatkan situasi ini untuk mencapai tujuannya.

"Bu Zulaikha, saya tahu Ibu sangat ingin Arya bahagia. Saya juga ingin Arya bahagia. Oleh karena itu, saya mohon, restui hubungan kami. Saya berjanji akan membuat Arya bahagia," kata Agustine dengan nada memohon.

Zulaikha terdiam sejenak. Ia menatap Agustine dengan tatapan yang sulit diartikan. Namun, akhirnya ia mengangguk setuju.

"Baiklah, Agustine. Saya merestui hubungan kalian. Saya percaya, kamu bisa membuat Arya bahagia," kata Zulaikha.

Agustine sangat senang mendengar jawaban Zulaikha. Ia kemudian berterima kasih kepada wanita itu dan berjanji akan segera menikahi Arya.

"Terima kasih, Bu. Saya janji tidak akan mengecewakan Ibu," kata Agustine.

Episodes
1 Rencana Kejutan
2 Soal Hamil
3 Kejutan Sahabat dan Godaan Pada Suami
4 Ibu Minta Datang
5 Jebakan Sang Sahabat
6 Foto Pembuat Curiga
7 Bercerai Jalan Terbaik
8 Pergi Dari Rumah dan Hinaan (Mantan) Mertua
9 Pulang Ke Rumah Ibu
10 Masih Saja Berusaha
11 Pria Asing Baik Hati
12 Menjadi Bahan Gosip
13 Kita Berteman
14 Amarah yang Meluap
15 Usaha Rujuk yang Gagal
16 Petaka Ketika Mertua Datang
17 Membalas Hinaan Karena Tidak Terima
18 Cerai
19 Kehidupan Setelah Berpisah
20 Malam Pertama Gagal
21 Sombongnya Mantan Mertua
22 Nasib Baik Selalu Berpihak
23 Biang Gosip Kena Mental
24 Dendam Bu Emi
25 Hasutan Pembawa Bencana
26 Sang Mantan Mertua Menyimpan Dendam
27 Ketika Dua Wanita Penuh Dendam Bersatu
28 Rumah yang Sudah Rata Dengan Tanah
29 Saya Suka Dia
30 Hasutan yang Seperti Bom Meledak
31 Kembali Tak Tahu Arah
32 Semakin Menjadi
33 Menerima Pinangan Pria Bule
34 Pernikahan Itu Tiba
35 Fakta yang Baru Arya Tahu
36 Bahagia Setelah Menikah
37 Akhirnya Ketahuan dan Adanya Ambisi Jahat
38 Penangkapan Agustine
39 Salat Subuh Berjamaah
40 Talak yang Jatuh
41 Membawa Istri Bersama
42 Tudingan Jahat
43 Siasat Licik Dari Ibu Tiri
44 Wali Kota Turun Tangan
45 Bantuan Untuk Elizabeth
46 Kekuatan Doa
47 Rencana Wilda
48 Ramadhan yang Terasa Berbeda
49 Kuasa Bulan Suci
50 Hukuman Lain Sudah Menanti
51 Bahagia Itu Datang Akhirnya
52 Akhir Kebahagiaan Mereka
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Rencana Kejutan
2
Soal Hamil
3
Kejutan Sahabat dan Godaan Pada Suami
4
Ibu Minta Datang
5
Jebakan Sang Sahabat
6
Foto Pembuat Curiga
7
Bercerai Jalan Terbaik
8
Pergi Dari Rumah dan Hinaan (Mantan) Mertua
9
Pulang Ke Rumah Ibu
10
Masih Saja Berusaha
11
Pria Asing Baik Hati
12
Menjadi Bahan Gosip
13
Kita Berteman
14
Amarah yang Meluap
15
Usaha Rujuk yang Gagal
16
Petaka Ketika Mertua Datang
17
Membalas Hinaan Karena Tidak Terima
18
Cerai
19
Kehidupan Setelah Berpisah
20
Malam Pertama Gagal
21
Sombongnya Mantan Mertua
22
Nasib Baik Selalu Berpihak
23
Biang Gosip Kena Mental
24
Dendam Bu Emi
25
Hasutan Pembawa Bencana
26
Sang Mantan Mertua Menyimpan Dendam
27
Ketika Dua Wanita Penuh Dendam Bersatu
28
Rumah yang Sudah Rata Dengan Tanah
29
Saya Suka Dia
30
Hasutan yang Seperti Bom Meledak
31
Kembali Tak Tahu Arah
32
Semakin Menjadi
33
Menerima Pinangan Pria Bule
34
Pernikahan Itu Tiba
35
Fakta yang Baru Arya Tahu
36
Bahagia Setelah Menikah
37
Akhirnya Ketahuan dan Adanya Ambisi Jahat
38
Penangkapan Agustine
39
Salat Subuh Berjamaah
40
Talak yang Jatuh
41
Membawa Istri Bersama
42
Tudingan Jahat
43
Siasat Licik Dari Ibu Tiri
44
Wali Kota Turun Tangan
45
Bantuan Untuk Elizabeth
46
Kekuatan Doa
47
Rencana Wilda
48
Ramadhan yang Terasa Berbeda
49
Kuasa Bulan Suci
50
Hukuman Lain Sudah Menanti
51
Bahagia Itu Datang Akhirnya
52
Akhir Kebahagiaan Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!