Pria Asing Baik Hati

Wilda terus berlari sekuat tenaga, jantungnya berdebar kencang. Ia tidak ingin Arya menangkapnya. Namun, ia tidak menyadari bahaya yang mengintai di depannya. Saat ia sampai di jalan raya, sebuah mobil melaju kencang ke arahnya. Wilda tidak melihat mobil itu karena ia terlalu fokus untuk melarikan diri dari Arya. Tiba-tiba, suara decitan ban terdengar nyaring. Mobil itu mengerem mendadak, tepat di depan Wilda. Wilda terkejut dan hampir terjatuh. Ia memejamkan matanya, pasrah dengan apa yang akan terjadi. Namun, tidak terjadi apa-apa. Wilda membuka matanya dan melihat seorang pria keluar dari mobil. Pria itu menghampirinya dengan wajah khawatir.

"Are you okay?" tanya pria itu dengan bahasa Inggris.

Wilda mengangguk lemah. Ia masih syok dengan kejadian yang baru saja dialaminya.

"I'm Mikael," kata pria itu sambil mengulurkan tangannya. "Mikael Parovisk."

Wilda tak menjabat tangan Mikael namun ia menangkupkan tangan di dada. "Wilda," jawabnya singkat.

Mikael memperhatikan Wilda dengan seksama. Ia melihat ada ketakutan di mata wanita itu.

"Are you sure you're okay?" tanya Mikael lagi. "You look scared."

Wilda mengangguk lagi. Ia tidak ingin menceritakan apa yang sedang terjadi padanya.

"Thank you for saving me," kata Wilda tulus. "If you weren't there, I don't know what would have happened to me."

Mikael tersenyum. "You're welcome," jawabnya. "It's my pleasure to help you."

Mikael kemudian menawarkan untuk mengantarkan Wilda pulang. Wilda setuju dan naik ke dalam mobil Mikael. Selama perjalanan, Mikael mencoba untuk mengajak Wilda berbicara. Ia ingin tahu apa yang membuat wanita itu terlihat begitu ketakutan. Namun, Wilda tetap diam. Ia tidak ingin menceritakan masalahnya pada orang yang baru ia kenal.

Mikael tidak memaksa. Ia mengerti bahwa Wilda membutuhkan waktu untuk menenangkan diri.

Sesampainya di depan rumah Wilda, Mikael mengulurkan tangannya. "It was nice meeting you, Wilda," katanya. "I hope you're okay."

Wilda membalas uluran tangan Mikael. "Thank you, Mikael," katanya. "You've been very kind to me."

Mikael tersenyum dan kemudian pergi meninggalkan rumah Wilda. Wilda memperhatikan mobil Mikael hingga menghilang dari pandangan. Ia kemudian masuk ke dalam rumah dengan hati yang masih berdebar kencang.

****

Dengan geram Arya mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia tidak menyangka Wilda akan lolos darinya begitu saja. "Sial!" umpatnya kesal.

"Aku tidak akan menyerah. Aku pasti akan menemukanmu, Wilda!"

Arya tidak mau kehilangan Wilda. Ia masih sangat mencintai wanita itu, meskipun ia telah menyakitinya. Ia menyesal telah berselingkuh dengan Agustine. Ia berjanji akan memperbaiki kesalahannya dan membuat Wilda kembali padanya.

"Aku akan mencari cara untuk membuatmu membatalkan gugatan cerai itu, Wilda," gumam Arya dengan nada penuh tekad.

"Aku tidak akan pernah melepaskanmu."

Arya kemudian pergi dari tempat itu dengan hati yang penuh amarah dan dendam. Ia tidak akan membiarkan Wilda hidup bahagia tanpa dirinya. Ia akan melakukan apa pun untuk mendapatkan Wilda kembali. Keesokan harinya, Arya mulai menyusun rencana untuk mencari Wilda. Ia akan mencari informasi tentang keberadaan Wilda dari teman-temannya, keluarganya, atau siapa pun yang mengenalnya.

"Aku harus mencari tahu di mana Wilda bersembunyi," kata Arya dalam hati. "Aku tidak boleh kehilangan jejaknya."

Arya juga berencana untuk menyewa pengacara untuk membantunya dalam proses perceraian. Ia ingin memastikan bahwa ia tidak akan kehilangan apa pun dalam perceraian ini.

"Aku akan melawan Wilda di pengadilan," kata Arya dengan nada marah. "Aku tidak akan membiarkan dia mengambil semua hartaku."

Arya sangat marah dan kecewa dengan Wilda. Ia tidak menyangka wanita yang sangat dicintainya itu akan tega meninggalkannya.

"Aku akan membuatmu menyesal telah meninggalkanku, Wilda," kata Arya dengan nada penuh dendam.

"Kamu akan kembali padaku, meskipun dengan cara paksa."

****

Pagi ini, suasana di warung nasi uduk Nurjannah terasa berbeda dari biasanya. Beberapa ibu-ibu yang sering menjadi pelanggan setia Nurjannah terlihat berbisik-bisik sambil melirik ke arah Wilda. Awalnya Wilda tidak terlalu memperhatikan, namun lama-kelamaan ia merasa risih dengan tatapan sinis dan bisikan-bisikan yang ia dengar.

"Itu kan Wilda, anaknya Bu Nurjannah?" bisik seorang ibu kepada temannya.

"Iya, yang semalam pulang sama bule itu kan?" timpal ibu yang lain.

"Iya, padahal anaknya rajin salat dan mengaji, tapi kok malah pulang sama bule," sahut ibu yang lainnya lagi dengan nada sinis.

Wilda yang mendengar percakapan itu merasa sangat tidak nyaman. Ia tahu ibu-ibu itu sedang membicarakannya. Ia merasa malu dan harga dirinya seperti diinjak-injak.

"Ya Allah, kenapa mereka seperti ini?" batin Wilda sedih. "Apa salahnya aku pulang dengan seorang pria yang sudah menolongku?"

Wilda mencoba untuk tidak menghiraukan omongan ibu-ibu itu. Ia tetap membantu ibunya menyiapkan dagangan seperti biasa. Namun, hatinya tetap merasa sakit dan kecewa.

"Wilda, kamu tidak apa-apa?" tanya Nurjannah yang melihat wajah putrinya murung.

"Tidak apa-apa, Bu," jawab Wilda dengan suara lirih. "Hanya saja, Wilda merasa tidak nyaman dengan omongan ibu-ibu itu."

Nurjannah menghela napas. Ia sudah menduga bahwa putrinya akan menjadi bahan pembicaraan karena kejadian semalam.

"Sudahlah, Nak," kata Nurjannah sambil mengusap punggung Wilda. "Biarkan saja mereka berkata apa. Yang penting kita tahu yang sebenarnya."

"Tapi, Bu," kata Wilda dengan mata berkaca-kaca.

"Wilda malu, Bu. Wilda tidak mau orang-orang berpikiran buruk tentang Wilda."

"Wilda, kamu harus kuat," kata Nurjannah dengan tegas.

"Jangan biarkan omongan orang lain membuat kamu lemah. Kamu harus percaya pada diri sendiri."

Wilda mengangguk lemah. Ia tahu ibunya benar. Ia harus kuat dan tidak boleh menyerah pada keadaan.

"Iya, Bu," kata Wilda. "Wilda akan berusaha kuat."

Nurjannah tersenyum. Ia bangga dengan putrinya yang selalu berusaha untuk menjadi lebih baik.

"Ibu percaya kamu bisa melewati semua ini, Nak," kata Nurjannah. "Kamu anak yang hebat."

Wilda tersenyum. Ia merasa lebih tenang dan percaya diri setelah berbicara dengan ibunya. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan membiarkan omongan orang lain menghancurkan hidupnya.

****

Di sebuah ruangan kerja yang mewah, seorang pria tampan berpostur tubuh tinggi dan atletis duduk di kursi kerjanya. Pria itu bernama Mikael Parovisk, seorang pengusaha muda sukses yang berasal dari Serbia. Mikael terlihat sedang melamun, pikirannya melayang pada kejadian semalam. Ia masih teringat dengan jelas wajah wanita yang ia tolong, wajah yang terlihat ketakutan dan sendu.

"Wilda," gumam Mikael dalam hati. "Siapa sebenarnya wanita itu? Kenapa dia terlihat begitu ketakutan?"

Mikael merasa penasaran dengan Wilda. Ia ingin mengetahui lebih banyak tentang wanita itu. Ia ingin tahu apa yang sedang terjadi dalam hidupnya.

"Aku harus mencari tahu tentang dia," kata Mikael dengan tekad. "Aku ingin membantunya jika dia sedang dalam masalah."

Mikael kemudian mengambil ponselnya dan mencari informasi tentang Wilda di internet. Ia menemukan beberapa foto Wilda di media sosial.

"Ternyata dia seorang wanita yang cantik dan religius," kata Mikael sambil tersenyum. "Aku semakin tertarik padanya."

Mikael berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan mencari Wilda lagi. Ia ingin mengenal wanita itu lebih jauh. Ia ingin menjadi temannya, atau mungkin lebih dari itu.

"Aku akan menemukanmu lagi, Wilda," kata Mikael dalam hati. "Aku yakin kita akan bertemu lagi."

Mikael kemudian kembali fokus pada pekerjaannya. Namun, pikirannya tetap melayang pada Wilda. Ia tidak sabar ingin bertemu dengan wanita itu lagi.

Episodes
1 Rencana Kejutan
2 Soal Hamil
3 Kejutan Sahabat dan Godaan Pada Suami
4 Ibu Minta Datang
5 Jebakan Sang Sahabat
6 Foto Pembuat Curiga
7 Bercerai Jalan Terbaik
8 Pergi Dari Rumah dan Hinaan (Mantan) Mertua
9 Pulang Ke Rumah Ibu
10 Masih Saja Berusaha
11 Pria Asing Baik Hati
12 Menjadi Bahan Gosip
13 Kita Berteman
14 Amarah yang Meluap
15 Usaha Rujuk yang Gagal
16 Petaka Ketika Mertua Datang
17 Membalas Hinaan Karena Tidak Terima
18 Cerai
19 Kehidupan Setelah Berpisah
20 Malam Pertama Gagal
21 Sombongnya Mantan Mertua
22 Nasib Baik Selalu Berpihak
23 Biang Gosip Kena Mental
24 Dendam Bu Emi
25 Hasutan Pembawa Bencana
26 Sang Mantan Mertua Menyimpan Dendam
27 Ketika Dua Wanita Penuh Dendam Bersatu
28 Rumah yang Sudah Rata Dengan Tanah
29 Saya Suka Dia
30 Hasutan yang Seperti Bom Meledak
31 Kembali Tak Tahu Arah
32 Semakin Menjadi
33 Menerima Pinangan Pria Bule
34 Pernikahan Itu Tiba
35 Fakta yang Baru Arya Tahu
36 Bahagia Setelah Menikah
37 Akhirnya Ketahuan dan Adanya Ambisi Jahat
38 Penangkapan Agustine
39 Salat Subuh Berjamaah
40 Talak yang Jatuh
41 Membawa Istri Bersama
42 Tudingan Jahat
43 Siasat Licik Dari Ibu Tiri
44 Wali Kota Turun Tangan
45 Bantuan Untuk Elizabeth
46 Kekuatan Doa
47 Rencana Wilda
48 Ramadhan yang Terasa Berbeda
49 Kuasa Bulan Suci
50 Hukuman Lain Sudah Menanti
51 Bahagia Itu Datang Akhirnya
52 Akhir Kebahagiaan Mereka
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Rencana Kejutan
2
Soal Hamil
3
Kejutan Sahabat dan Godaan Pada Suami
4
Ibu Minta Datang
5
Jebakan Sang Sahabat
6
Foto Pembuat Curiga
7
Bercerai Jalan Terbaik
8
Pergi Dari Rumah dan Hinaan (Mantan) Mertua
9
Pulang Ke Rumah Ibu
10
Masih Saja Berusaha
11
Pria Asing Baik Hati
12
Menjadi Bahan Gosip
13
Kita Berteman
14
Amarah yang Meluap
15
Usaha Rujuk yang Gagal
16
Petaka Ketika Mertua Datang
17
Membalas Hinaan Karena Tidak Terima
18
Cerai
19
Kehidupan Setelah Berpisah
20
Malam Pertama Gagal
21
Sombongnya Mantan Mertua
22
Nasib Baik Selalu Berpihak
23
Biang Gosip Kena Mental
24
Dendam Bu Emi
25
Hasutan Pembawa Bencana
26
Sang Mantan Mertua Menyimpan Dendam
27
Ketika Dua Wanita Penuh Dendam Bersatu
28
Rumah yang Sudah Rata Dengan Tanah
29
Saya Suka Dia
30
Hasutan yang Seperti Bom Meledak
31
Kembali Tak Tahu Arah
32
Semakin Menjadi
33
Menerima Pinangan Pria Bule
34
Pernikahan Itu Tiba
35
Fakta yang Baru Arya Tahu
36
Bahagia Setelah Menikah
37
Akhirnya Ketahuan dan Adanya Ambisi Jahat
38
Penangkapan Agustine
39
Salat Subuh Berjamaah
40
Talak yang Jatuh
41
Membawa Istri Bersama
42
Tudingan Jahat
43
Siasat Licik Dari Ibu Tiri
44
Wali Kota Turun Tangan
45
Bantuan Untuk Elizabeth
46
Kekuatan Doa
47
Rencana Wilda
48
Ramadhan yang Terasa Berbeda
49
Kuasa Bulan Suci
50
Hukuman Lain Sudah Menanti
51
Bahagia Itu Datang Akhirnya
52
Akhir Kebahagiaan Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!