[74] The Prepare 3 of 3 (Part 06)

 

 

Kedua orang tersebut pun berdiri, memperlihatkan ekspresi sedikit canggung di hadapan wanita yang terlihat sangat muda dan cantik tersebut. Menarik napas dalam-dalam, Arca sedikit melirik Matius seakan menekannya untuk berbicara. Namun Matius malah langsung memucat, menggelengkan kepala dan merasa tidak berani berbicara dengan orang sepenting Mavis.

 

 

Melihat gerak-gerik canggung mereka, sang Marchioness tersenyum kecil. “Kalian tak perlu tegang, diriku hanya ingin bertanya soal kesiapan pengantar suratnya. Meski direkomendasikan oleh Odo, namun diriku tidak tahu seperti apa konsep kekuatan Native Overhoul yang akan mengantarkan surat,” ujarnya seraya memalingkan pandangan ke arah bunga di taman. Kembali menatap ke arah mereka, Mavis dengan heran bertanya, “Omong-omong, di mana Odo? Apa kalian berdua melihatnya? Dari pagi anak itu sudah tidak ada di kamar.”

 

 

“Nyonya, Tuan Muda sedang latihan di halaman depan perpustakaan,” sambung Fiola dalam pembicaraan. Huli Jing tersebut mendekat dari belakang Mavis dan berjalan ke sebelahnya, lalu mendekatkan mulut ke telinga dan mulai berbisik, “Seperti yang telah pernah saya sampaikan, itu mungkin karena Tuan Odo mengalami kemunduran dalam kemampuan sihirnya. Ia terus melatih fisiknya dan belakangan ini semakin ekstrem tingkat latihannya ….”

 

 

Saat Fiola mengambil satu langkah menjauh, Mavis segera menoleh dan dengan sedikit resah berkata, “Padahal diriku tak terlalu mencemaskan hal tersebut. Tidak seperti Keluarga Bangsawan lain, sebagai Nyonya Rumah diriku tak mengharuskannya punya kemampuan sihir yang tinggi.”

 

 

Mendengar hal tersebut, Arca sedikit tertarik dengan pembicaraan mereka karena memang dirinya juga samar-samar mendengar hal serupa dari Canna saat di pelabuhan. Menarik napas ringan, pemuda rambut cokelat kepirangan tersebut bertanya, “Lady Mavis, boleh saya bertanya sesuatu tentang Tuan Odo? Apa itu benar? Ia … mengalami kemunduran dalam kemampuan sihir?”

 

 

“Hmm?” Mavis kembali menatap ke arah Arca, sedikit memiringkan kepala dan dengan tanpa ragu menjawab, “Itu benar. Odo, putraku dari hari ke hari mengalami penurunan kapasitas Mana. Meski kemurnian dan kualitasnya terus berkembang, tapi penurunan kapasitas memang sangat berdampak pada pengguna sihir.” Wanita rambut pirang tersebut meletakkan jari telunjuk ke depan mulut, lalu sembari menutup mata sebelah kanan ia pun menambahkan, “Jangan katakan ini kepada siapa-siapa, ya …. Kalau ada bangsawan yang tahu dan menjadi rumor, Saat Odo pergi ke Pien’ta pasti ia akan diremehkan. Seperti yang Nak Arca tahu, Felixia merupakan kerajaan yang sedikit menilai tinggi kemampuan sihir.”

 

 

“Tentu saja, Lady …. Saya akan menjaga rapat-rapat hal ini ….” Arca menundukkan kepala dengan hormat. Namun saat ia kembali berdiri tegak, hal meragukan membuatnya kembali bertanya, “Tetapi, bukankah hal tersebut juga akan segera beredar sebagai rumor? Seperti yang Anda tahu, Tuan Odo juga sering pergi ke Kota Mylta. Mungkin banyak orang di sana yang sudah menyadarinya ….”

 

 

“Itu tidak masalah ….” Mavis menurunkan telunjuk dari depan mulut dan berhenti menutup sebelah matanya, memasang senyum penuh rasa percaya dan berkata, “Putraku punya cara sendiri untuk mengatasi hal tersebut. Selain Dart dan Fiola, ialah yang paling diriku percayai.”

 

 

Arca tidak bisa lagi bertanya setelah mendengar hal tersebut. Memalingkan wajah dengan sedikit tegang, pemuda rambut cokelat kepirangan tersebut memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan memilih untuk tidak berpendapat tentang hubungan di dalam Keluarga Luke.

 

 

Dalam benak, Arca merasa Mavis Luke sedikit berbeda dengan apa yang diceritakan ibunya. Menurut Calista Rein, sang Penyihir Cahaya adalah sosok agung, bijak sekaligus menakutkan. Namun setelah bertukar kalimat beberapa kali, Arca merasa tidak ada kesan menakutkan dari Mavis seperti yang dirinya kira.

 

 

Memang kadang-kadang Mavis tampak menakutkan dan tanpa ragu memancarkan aura sihir yang sangat tajam di depan umum. Namun, hal itu wanita tersebut lakukan sebagai bentuk perhatiannya kepada keluarga. Dalam hati, Arca merasa itu wajar karena ibunya juga pernah beberapa kali melakukan hal kejam kepada orang lain karena khawatir dengannya. Bahkan meski itu kepada saudara Arca yang berasal dari ibu yang berbeda.

 

 

Di tengah percakapan, pemuda yang mereka bicarakan datang dari arah perpustakaan. Odo berjalan melewati teras depan bersama salah satu pelayannya, segera menatap ke arah orang-orang yang berkumpul dan memasang senyum kecil.

 

 

“Apa pengecekan arsip suratnya sudah selesai?” tanya pemuda rambut hitam tersebut. Sedikit berbeda dengan penampilan khasnya yang suka mengenakan kemeja putih dan celana hitam, kali ini ia mengenakan tambahan rompi merah gelap seperti beberapa hari lalu.

 

 

“Sedikit lagi selesai, putraku ….” Mavis berbalik menghadapnya, meletakkan tangan kiri ke atas punggung tangan kanan dan mulai terlihat sedikit cemas. Baik secara fisik ataupun mental, melihat perkembangan putranya sedikit membuat wanita rambut pirang tersebut takut. Menarik napas ringan dan memasang senyum kecil, ia dengan sedikit penasaran bertanya, “Odo dari mana? Kata Fiola, tadi bukannya kamu sedang berlatih di halaman perpustakaan?”

 

 

“Hmm, aku di sana cuma sampai fajar.” Odo mengencangkan kedua sarung tangan hitam yang dikenakan, memasang senyum penuh rasa percaya diri dan berkata, “Tadi aku baru ke dapur untuk melihat-lihat mereka ….”

 

 

“Mereka?” Mavis sesaat bingung. Namun setelah mengingat ketiga perempuan yang dibawa putranya beberapa hari lalu, ia pun lekas bertanya, “Ah, maksudnya dua orang Moloia dan anak itu?”

 

 

“Hmm ….” Odo mengangguk. Selesai merapikan kedua sarung tangan, ia kembali menjawab, “Mereka melakukannya dengan baik. Kata Minda mereka juga bisa belajar dengan cepat …, kecuali si kecil sih.”

 

 

“Begitu ya ….”

 

 

Mavis sama sekali tidak memperlihatkan ekspresi tertarik dengan mereka, hanya menatap ke arah Odo dengan penuh rasa cemas. Sebagai seorang Ibu, dalam hati ia tak ingin melihat putranya pergi meski itu untuk kewajiban sebagai bangsawan. Ia tetap ingin melihat Odo berada di sebelahnya, mengawasi perkembangannya di tempat yang bisa dirinya lihat.

 

 

“Kamu tubuh terlalu cepat …. Kenapa pada saat diriku mulai merasa hidup sebagai Ibu, kamu malah harus pergi jauh?” benak Mavis seraya memasang senyum yang tampak sedih.

 

 

Menyadari ekspresi tersebut, Odo sama sekali tidak mengubah mimik wajah dinginnya. Dalam benak, ia merasa pasti ibunya tersebut akan menangis saat dirinya pergi ke Pien’ta. Paham tidak ada artinya membahas hal itu sekarang, pemuda rambut hitam itu lebih memilih untuk mengacuhkan perasaan ibunya tersebut.

 

 

Ia berjalan menuju Matius, memperlihatkan senyum tipis kepadanya dan berkata, “Tahan sedikit, aku akan mengirimkan koordinat tujuannya.” Odo perlahan mengangkat telunjuknya, lalu meletakkannya tepat ke tengah kening pria yang merupakan golongan Native Overhoul tersebut.

 

 

Menggunakan Aitisal Almaelumat, Odo membagikan beberapa informasi kepadanya. Bukan hanya lokasi tujuan untuk teleportasi nanti, namun juga tentang beberapa hal yang harus dilakukan Matius setelah sampai di Ibukota.

 

 

“Apa … ini tidak tanggung, Tuan Odo?” tanya pria dengan mata Heterochromia tersebut.

 

 

“Oh ….” Odo tersenyum ringan, mengangkat jarinya dari kening pria tersebut sembari berkata, “Tak aku sangka kau akan mengatakan hal itu. Aku kira kau malah akan sedikit protes.”

 

 

“Tentu saja tidak ….” Matius menggelengkan kepala. Dengan sorot mata penuh rasa percaya ia pun berkata, “Saya tidak akan meragukan perintah Tuan Odo. Saya berhutang banyak dan menganggap Anda sebagai penyelamat, sudah sewajarnya saya mencurahkan hidup untuk Anda.”

 

 

“Kalau begitu, lakukan saja yang aku tambahkan itu. Hal ini sensitif, jadi jangan berlebihan dan kalau sudah selesai langsung kembali …. Perhatikan juga peringatan-peringatan yang aku berikan.” Sembari berbalik darinya, Odo tersenyum ringan dan berkata, “Meski hari ini tidak ada shift, tetap saja kau perlu mempersiapkan pekerjaan untuk besok.”

 

 

“Siap, tuanku ….” Matius membungkuk penuh rasa hormat.

 

 

Odo kembali menghadap ibunya, lalu sembari menatap datar bertanya, “Selagi masih di sini, Aku mau bertanya …. Bunda, tombak yang dipakai untuk Kunci Gerbang Dunia Astral pergi ke mana? Aku dari kemarin-kemarin cari di gudang kok tidak ada?”

 

 

Mendengar hal tersebut, mimik wajah Mavis seketika berubah kesal. Setelah memalingkan pandangannya dengan cepat, wanita rambut pirang tersebut berkata, “Tentu saja Bunda sembunyikan! Kalau dibiarkan begitu saja, kamu selalu mengambilnya tanpa izin dan seenaknya pergi ke Dunia Astral, bukan?!”

 

 

“Yah, waktu itu aku sangat butuh ….” Odo sedikit memutar kedua bola mata ke samping, melihat ke arah Fiola seakan ingin tahu alasan suasana hati Mavis terasa sangat buruk sekarang.

 

 

Ditatap seperti itu, Fiola hanya diam dan menggelengkan kepala. Merasa tidak ingin ikut campur dengan masalah pribadi ibu dan putranya tersebut.

 

 

Sadar dengan sorot mata Odo, Mavis segera menoleh ke arah Fiola dan menatap tajam ke arahnya seakan memperingatkan. “Putraku, kamu tak usah meminta bantuan Fiola untuk membujuk! Kali ini, Bunda akan belajar untuk mengatakan tidak pada permintaan kamu!” ucapnya sembari kembali menatap Odo.

 

 

Mendengar ibunya mengatakan hal tersebut dengan penuh rasa percaya diri, Odo hanya memasang ekspresi datar dan untuk sesaat merasa sikap tersebut sedikit tidak cocok dengannya. Menghela napas sekali, Odo kali ini mundur untuk sesaat dan mengikuti kehendak ibunya.

 

 

“Baiklah, terserah saja …. Aku tak akan memaksa Bunda meminjamkan tombak itu.” Tak ingin berbebat lagi, pemuda rambut hitam tersebut melangkahkan kaki dan berniat meninggalkan tempat tersebut bersama pelayan pribadinya, Julia.

 

 

Namun sebelum naik ke teras, Mavis segera memanggil, “Tunggu sebentar! Jangan bilang kamu tetap mau pergi ke Dunia Astral lagi?”

 

 

Odo menghentikan langkah kaki, sembari menoleh ia pun menjawab, “Tentu saja. Dari informasi yang aku dapat, di Pien’ta sepertinya Gerbang Dunia Astral sedikit ada kendala dan sangat jauh dari kota. Karena itu, Aku ingin segera menyelesaikan urusan di Dunia Astral selagi masih bisa ke sana ….”

 

 

Untuk sesaat Mavis ragu untuk menanyakannya, ekspresi datar putranya membuat mulut wanita rambut pirang tersebut terasa berat untuk terbuka. Dalam keraguan tersebut, Fiola meletakkan kedua tangannya ke pundak Mavis dan memberikannya sedikit ketenangan.

 

 

“Tenanglah, Nyonya. Coba saja tanyakan,” ucap Fiola.

 

 

Mavis menarik napas dalam-dalam, menatap lurus putranya dan bertanya, “Urusan apa?”

 

 

Odo untuk sesaat terdiam, merasa pada akhirnya Fiola juga berniat membantunya untuk membujuk. Perlahan memasang senyum simpul, pemuda rambut hitam tersebut menjawab, “Janji dengan Roh Pohon Suci … Dulu saat mencari bahan-bahan untuk membuat obat, aku melakukan sebuah perjanjian dengannya.”

 

 

“Obat ….” Mavis langsung menangkap apa yang putranya tersebut maksud, pada saat yang saja merasa kalau alasan Odo harus pergi ke Dunia Astral juga karena dirinya. Dengan dipenuhi rasa cemas ia pun bertanya, “Memangnya, perjanjian seperti apa? Kalau Bunda bisa membantu kamu, katakan saja! Itu bahan baku obat yang kamu buat untuk Bunda, bukan? Biar Bunda yang menemuinya⸻!”

 

 

“Dia hanya ingin bertemu denganku.” Odo menjawab dengan tegas. Tak ingin menekan ibunya sendiri, pemuda itu menggaruk bagian belakang kepala dan mulai memalingkan pandangan dengan mimik wajah bingung. Dengan nada sedikit enggan ia pun menjelaskan, “Kalau orang lain datang, mungkin mereka malah akan menjadi pupuk Pohon Suci …. Bunda tahu legenda tentangnya, ‘kan? Kalau bisa, aku ingin Bunda meminjamkan tombaknya supaya aku bisa pergi ke sana dan berbicara beberapa hal dengan Roh Agung Pohon Suci tersebut.”

 

 

“Hanya bicara?” Mavis sedikit meragukan perkataan putranya, merasa Odo tidak akan hanya sebatas berbicara saat menemui Roh Agung tersebut. “Kamu … memangnya membuat perjanjian seperti apa dengan Roh Agung tersebut?” tanyanya dengan cemas.

 

 

Paham harus memberitahukan hal tersebut, Odo berhenti menggaruk bagian belakang kepala dan kembali menatap Mavis. “Aku berjanji akan membiarkannya tinggal di dalam Alam Jiwa milikku,” jawabnya dengan tegas.

 

 

“A-Apa kamu tahu artinya itu …?”

 

 

“Tentu saja, aku berniat membuat Kontrak Jiwa dengannya. Karena itulah aku mengembangkan metode kontrak yang berbeda supaya tidak mengikis jangka hidupku.”

 

 

\==========

 

 

Catatan :

 

 

Persiapan selesai!

 

 

Next bagian baru!

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Ken Arrock

Ken Arrock

👍👍👍

2021-03-28

1

ime Queen

ime Queen

up up up

2021-02-01

2

Lu Pa

Lu Pa

Uwawww

2020-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog Arc 03 "War of Altair Vega" (Part 01)
2 Prolog Arc 03 "War of Altair Vega" (Part 02)
3 [72] The Prepare 1 of 3 (Part 01)
4 [72] The Prepare 1 of 3 (Part 02)
5 [72] The Prepare 1 of 3 (Part 03)
6 [72] The Prepare 1 of 3 (Part 04)
7 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 01)
8 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 02)
9 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 03)
10 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 04)
11 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 05)
12 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 01)
13 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 02)
14 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 03)
15 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 04)
16 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 05)
17 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 06)
18 [75] Cogitation (Part 01)
19 [75] Cogitation (Part 02)
20 [75] Cogitation (Part 03)
21 [75] Cogitation (Part 04)
22 [75] Cogitation (Part 05)
23 [76] The Fear to Bear (Part 01)
24 [76] The Fear to Bear (Part 02)
25 [76] The Fear to Bear (Part 03)
26 [76] The Fear to Bear (Part 04)
27 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 01)
28 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 02)
29 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 03)
30 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 04)
31 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 05)
32 [78] Egosentrisme (Part 01)
33 [78] Egosentrisme (Part 02)
34 [78] Egosentrisme (Part 03)
35 [78] Egosentrisme (Part 04)
36 [78] Egosentrisme (Part 05)
37 [79] True, Truth, Turn (Part 01)
38 [79] True, Truth, Turn (Part 02)
39 [79] True, Truth, Turn (Part 03)
40 [79] True, Truth, Turn (Part 04)
41 [79] True, Truth, Turn (Part 05)
42 [79] True, Truth, Turn (Part 06)
43 [80] Antara malam dan fajar (Part 01)
44 [80] Antara malam dan fajar (Part 02)
45 [80] Antara malam dan fajar (Part 03)
46 [80] Antara malam dan fajar (Part 04)
47 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 01)
48 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 02)
49 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 03)
50 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 04)
51 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 05)
52 [82] Every path has its puddle (Part 01)
53 [82] Every path has its puddle (Part 02)
54 [82] Every path has its puddle (Part 03)
55 [82] Every path has its puddle (Part 04)
56 [82] Every path has its puddle (Part 05)
57 [83] Keturunan ular tua (Part 01)
58 [83] Keturunan ular tua (Part 02)
59 [83] Keturunan ular tua (Part 03)
60 [83] Keturunan ular tua (Part 04)
61 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 01)
62 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 02)
63 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 03)
64 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 04)
65 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 05)
66 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 01)
67 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 02)
68 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 03)
69 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 04)
70 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 05)
71 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 01)
72 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 02)
73 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 03)
74 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 04)
75 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 05)
76 [87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 01)
77 [87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 02)
78 [87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 03)
79 [87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 04)
80 [88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 01)
81 [88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 02)
82 [88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 03)
83 [88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 04)
84 [89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 01)
85 [89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 02)
86 [89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 03)
87 [89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 04)
88 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 01)
89 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 02)
90 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 03)
91 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 04)
92 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 05)
93 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 01)
94 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 02)
95 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 03)
96 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 04)
97 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 05)
98 [92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 01)
99 [92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 02)
100 [92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 03)
101 [92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 04)
102 [93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 01)
103 [93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 02)
104 [93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 03)
105 [93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 04)
106 [94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 01)
107 [94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 02)
108 [94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 03)
109 [94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 04)
110 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 01)
111 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 02)
112 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 03)
113 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 04)
114 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 05)
115 [96] Angelus I – Red Arrival (Part 01)
116 [96] Angelus I – Red Arrival (Part 02)
117 [96] Angelus I – Red Arrival (Part 03)
118 [96] Angelus I – Red Arrival (Part 04)
119 [97] Angelus II – Blue Action (Part 01)
120 [97] Angelus II – Blue Action (Part 02)
121 [97] Angelus II – Blue Action (Part 03)
122 [97] Angelus II – Blue Action (Part 04)
123 [97] Angelus II – Blue Action (Part 05)
124 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 01)
125 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 02)
126 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 03)
127 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 04)
128 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 05)
129 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 06)
130 [99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 01)
131 [99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 02)
132 [99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 03)
133 [99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 04)
134 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 01)
135 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 02)
136 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 03)
137 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 04)
138 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 05)
139 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 01)
140 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 02)
141 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 03)
142 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 04)
143 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 05)
144 [102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 01)
145 [102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 02)
146 [102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 03)
147 [102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 04)
148 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 01)
149 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 02)
150 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 03)
151 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 04)
152 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 05)
153 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 01)
154 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 02)
155 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 03)
156 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 04)
157 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 05)
158 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 01)
159 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 02)
160 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 03)
161 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 04)
162 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 05)
163 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 01)
164 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 02)
165 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 03)
166 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 04)
167 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 05)
168 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 01)
169 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 02)
170 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 03)
171 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 04)
172 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 05)
173 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 01)
174 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 02)
175 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 03)
176 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 04)
177 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 05)
178 [109] Serpent IX – Dikara (Part 01)
179 [109] Serpent IX – Dikara (Part 02)
180 [109] Serpent IX – Dikara (Part 03)
181 [109] Serpent IX – Dikara (Part 04)
182 [109] Serpent IX – Dikara (Part 05)
183 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 01)
184 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 02)
185 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 03)
186 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 04)
187 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 05)
188 [111] Serpent XI – Remorse (Part 01)
189 [111] Serpent XI – Remorse (Part 02)
190 [111] Serpent XI – Remorse (Part 03)
191 [111] Serpent XI – Remorse (Part 04)
192 [111] Serpent XI – Remorse (Part 05)
193 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 01)
194 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 02)
195 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 03)
196 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 04)
197 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 05)
198 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 01)
199 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 02)
200 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 03)
201 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 04)
202 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 05)
203 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 01)
204 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 02)
205 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 03)
206 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 04)
207 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 05)
208 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 01)
209 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 02)
210 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 03)
211 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 04)
212 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 05)
213 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 01)
214 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 02)
215 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 03)
216 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 04)
217 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 05)
218 [117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 01)
219 [117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 02)
220 [117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 03)
221 [117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 04)
222 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 01)
223 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 02)
224 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 03)
225 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 04)
226 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 05)
227 Epilog Arc 03 - Vega - (Part 01)
228 Epilog Arc 03 -Vega - (Part 02)
Episodes

Updated 228 Episodes

1
Prolog Arc 03 "War of Altair Vega" (Part 01)
2
Prolog Arc 03 "War of Altair Vega" (Part 02)
3
[72] The Prepare 1 of 3 (Part 01)
4
[72] The Prepare 1 of 3 (Part 02)
5
[72] The Prepare 1 of 3 (Part 03)
6
[72] The Prepare 1 of 3 (Part 04)
7
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 01)
8
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 02)
9
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 03)
10
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 04)
11
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 05)
12
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 01)
13
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 02)
14
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 03)
15
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 04)
16
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 05)
17
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 06)
18
[75] Cogitation (Part 01)
19
[75] Cogitation (Part 02)
20
[75] Cogitation (Part 03)
21
[75] Cogitation (Part 04)
22
[75] Cogitation (Part 05)
23
[76] The Fear to Bear (Part 01)
24
[76] The Fear to Bear (Part 02)
25
[76] The Fear to Bear (Part 03)
26
[76] The Fear to Bear (Part 04)
27
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 01)
28
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 02)
29
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 03)
30
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 04)
31
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 05)
32
[78] Egosentrisme (Part 01)
33
[78] Egosentrisme (Part 02)
34
[78] Egosentrisme (Part 03)
35
[78] Egosentrisme (Part 04)
36
[78] Egosentrisme (Part 05)
37
[79] True, Truth, Turn (Part 01)
38
[79] True, Truth, Turn (Part 02)
39
[79] True, Truth, Turn (Part 03)
40
[79] True, Truth, Turn (Part 04)
41
[79] True, Truth, Turn (Part 05)
42
[79] True, Truth, Turn (Part 06)
43
[80] Antara malam dan fajar (Part 01)
44
[80] Antara malam dan fajar (Part 02)
45
[80] Antara malam dan fajar (Part 03)
46
[80] Antara malam dan fajar (Part 04)
47
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 01)
48
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 02)
49
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 03)
50
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 04)
51
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 05)
52
[82] Every path has its puddle (Part 01)
53
[82] Every path has its puddle (Part 02)
54
[82] Every path has its puddle (Part 03)
55
[82] Every path has its puddle (Part 04)
56
[82] Every path has its puddle (Part 05)
57
[83] Keturunan ular tua (Part 01)
58
[83] Keturunan ular tua (Part 02)
59
[83] Keturunan ular tua (Part 03)
60
[83] Keturunan ular tua (Part 04)
61
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 01)
62
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 02)
63
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 03)
64
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 04)
65
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 05)
66
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 01)
67
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 02)
68
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 03)
69
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 04)
70
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 05)
71
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 01)
72
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 02)
73
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 03)
74
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 04)
75
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 05)
76
[87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 01)
77
[87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 02)
78
[87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 03)
79
[87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 04)
80
[88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 01)
81
[88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 02)
82
[88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 03)
83
[88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 04)
84
[89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 01)
85
[89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 02)
86
[89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 03)
87
[89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 04)
88
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 01)
89
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 02)
90
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 03)
91
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 04)
92
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 05)
93
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 01)
94
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 02)
95
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 03)
96
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 04)
97
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 05)
98
[92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 01)
99
[92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 02)
100
[92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 03)
101
[92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 04)
102
[93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 01)
103
[93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 02)
104
[93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 03)
105
[93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 04)
106
[94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 01)
107
[94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 02)
108
[94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 03)
109
[94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 04)
110
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 01)
111
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 02)
112
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 03)
113
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 04)
114
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 05)
115
[96] Angelus I – Red Arrival (Part 01)
116
[96] Angelus I – Red Arrival (Part 02)
117
[96] Angelus I – Red Arrival (Part 03)
118
[96] Angelus I – Red Arrival (Part 04)
119
[97] Angelus II – Blue Action (Part 01)
120
[97] Angelus II – Blue Action (Part 02)
121
[97] Angelus II – Blue Action (Part 03)
122
[97] Angelus II – Blue Action (Part 04)
123
[97] Angelus II – Blue Action (Part 05)
124
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 01)
125
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 02)
126
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 03)
127
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 04)
128
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 05)
129
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 06)
130
[99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 01)
131
[99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 02)
132
[99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 03)
133
[99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 04)
134
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 01)
135
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 02)
136
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 03)
137
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 04)
138
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 05)
139
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 01)
140
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 02)
141
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 03)
142
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 04)
143
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 05)
144
[102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 01)
145
[102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 02)
146
[102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 03)
147
[102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 04)
148
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 01)
149
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 02)
150
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 03)
151
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 04)
152
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 05)
153
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 01)
154
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 02)
155
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 03)
156
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 04)
157
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 05)
158
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 01)
159
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 02)
160
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 03)
161
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 04)
162
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 05)
163
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 01)
164
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 02)
165
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 03)
166
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 04)
167
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 05)
168
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 01)
169
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 02)
170
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 03)
171
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 04)
172
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 05)
173
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 01)
174
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 02)
175
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 03)
176
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 04)
177
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 05)
178
[109] Serpent IX – Dikara (Part 01)
179
[109] Serpent IX – Dikara (Part 02)
180
[109] Serpent IX – Dikara (Part 03)
181
[109] Serpent IX – Dikara (Part 04)
182
[109] Serpent IX – Dikara (Part 05)
183
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 01)
184
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 02)
185
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 03)
186
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 04)
187
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 05)
188
[111] Serpent XI – Remorse (Part 01)
189
[111] Serpent XI – Remorse (Part 02)
190
[111] Serpent XI – Remorse (Part 03)
191
[111] Serpent XI – Remorse (Part 04)
192
[111] Serpent XI – Remorse (Part 05)
193
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 01)
194
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 02)
195
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 03)
196
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 04)
197
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 05)
198
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 01)
199
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 02)
200
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 03)
201
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 04)
202
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 05)
203
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 01)
204
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 02)
205
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 03)
206
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 04)
207
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 05)
208
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 01)
209
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 02)
210
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 03)
211
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 04)
212
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 05)
213
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 01)
214
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 02)
215
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 03)
216
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 04)
217
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 05)
218
[117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 01)
219
[117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 02)
220
[117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 03)
221
[117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 04)
222
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 01)
223
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 02)
224
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 03)
225
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 04)
226
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 05)
227
Epilog Arc 03 - Vega - (Part 01)
228
Epilog Arc 03 -Vega - (Part 02)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!