Malam ini terlihat syafira sedang membaringkan badannya di kasur yang menurutnya sangat empuk, dia masih belum percaya bisa mendapatkan tempat tinggal yang sebesar ini, yang jelas dia terlihat sangat bahagia dan nyaman tinggal di sana.
"Argh..kasurnya empuk dan nyaman banget,rasanya semua rasa cape ku seharian langsung ngilang ini mah" ucap syafira yang sedang berbaring di atas kasur barunya.
Manun disaat dia sedang menikmati kenyamanan kasur barunya itu,tiba-tiba ia kepikiran tentang uang kontrakannya yang pastinya akan sangat mahal, karna dilihat dari segi bangunan dan fasilitas di dalamnya bisa di bilang sangat meweh.
"Eh iya aku jadi kepikiran.. Kira kira berapa yah uang kontrakannya, yang pasti bakal mahal banget ini mah." ucap syafira sambil menatap langit langit kamarnya.
"Semoga aja gak mahal mahal banget" ucapnya lagi.
"Terus kalo aku gak sanggup bayar, aku harus nyari tempat baru lagi dong" ucap syafira sambil membayangkan kalau dia tidak sanggup bayar kontrakannya.
"Arghh.. Udah ah gak usah di pikirin lagi gimana besok aja, mending aku tidur aja, lagian besok aku harus ngelamar kerja juga." Ucap syafira yang memilih tidur saja daripada memikirkan hal itu.
Berpindah pada tempat lain, terlihat seorang pria yang sedang duduk manis di dalam mobil sambil menyaksikan anak buah dan asisten pribadinya sedang bertransaksi senjata ilegal, dia adalah Alfaro gemorgan. Sang ketua mafia terbesar dan paling di takuti oleh semua orang.
Tak lama kemudian transaksi pun selesai, dan terlihat seorang pria menghampiri mobil alfaro dan langsung masuk kedalamnya, dia adalah leonaldo yang sering di panggil leon , dia adalah asisten pribadi sekaligus kaki tangan alfaro yang paling di percaya oleh alfaro sendiri, karna ia adalah sahabatnya sejak kecil.
" eh bro napa kaga turun tadi?" ucap leon
"Ah lagi males gua, lagian turun juga paling cuman duduk doang, kan ada lo yang urus semuanya, gua mah terima jadi doang" ucap alfaro
"Ah lu mah gak asik" ucap leon sambil memutar bola matanya malas.
"Dahlah yuk pulang cape gua" ucap alfaro.
Leon pun tak menyahut dia hanya menganggukan kepalanya dan langsung bergegas pulang.
Di perjalanan terlihat Alfaro dan Leon sedang mengobrol tentang pekerjaan.
" apa aja jadwal gua besok" tanya alfaro kepada leon.
"Besok lo ada miting sama clien jam 9 pagi doang sih" sahut leon yang sedang menyetir.
"Ouh gitu yaudah" jawab alfaro sambil menganggukan kepalanya.
Alfaro ini selain bos mafia yang paling di takuti, dia juga seorang CEO perusahaan terbesar di kotanya, yang membuat aset dan kekayaannya melimpah dan di mana mana.
"Ouh iya tadi siang bokap lu hubungin gua, katanya besok dia pengen lu berkunjung ke mensionnya," ucap leon di sela sela obrolannya.
"Mau ngapain katanya?" ucap alparo sambil memainkan ponselnya.
"Katanya udah lama aja lo gak kesana, mungkin dia kangen sama lo kan lu anaknya." jawab leon.
"Ouh gitu yaudah besok gua kesana" ucap alfaro dingin sambil memainkan ponselnya.
Setelah menempuh perjalan sekitar 40 menit kini alfano sudah sampai di halaman mension pribadinya yang terlihat begitu megah dan sangat mewah.
Setelah alfaro keluar dari mobilnya terlihat begitu banyak pengawal yang menyambutnya dengan cara menundukan kepalanya.
"Selamat datang tuan" ucap para pengawal dengan bersamaan.
Alhafo hanya menganggukan kepalnya sambil berjalan menuju pintu masuk yang sudah di bukakan.
Setelah alfaro selesai membersihkan badan, kini terlihat alfaro sedang berdiri di balkon kamarnya, dia sedang membayangkan kejadian tadi siang yang di mana saat dia bertemu dengan gadis desa yang telah mencuri perhatiannya.
"Syafira.. Nama yang cantik, sesuain dengan orangnya,... Cantik dan manis" ucap alfaro yang tersenyum saat mengatakan nama itu.
Setelah beberapa saat alfaro di balkon menghabiskan sebatang rokoknya, kini alfaro berjalan masuk kedalam kamarnya dan merebahkan badannya ke atas kasur.
Di saat dia menatap langit lagit kamarnya, kembali dia membayangkan di saat dia bertatapan wajah dan bergenggaman tangan dengan syafira, yang membuat dia senyum senyum sendiri dan salting hingga memeluk erat gulingnya.
"Ck, jadi gak sabar pengen cepet pagi, pengen ketemu lagi..." ucap alfaro sambil berdecak karna gak sabar ingin bertemu lagi dengan syafira.
Malam pun berganti pagi, terlihat syafira yang baru bangun dari tidur nyenyaknya,syafira langsung duduk dan menggeliatkan badannya untuk meregangkan otot ototnya, syafira pun menoleh ke ajarah jam yang menunjukan jam 06:15 pagi.
Syafira pun langsung beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas ke arah kamar mandi untuk mandi.
Setelah kurang lebih dari 20 menit syafira pun keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di tubuhnya, ia pun berjalan ke arah walk in closet untuk mengenakan pakaiannya.
Tak lama ia pun keluar dari sana dan duduk di depan meja riasnya, ia hanya mengenakan lipstik warna orange peach dan sedikit polesan bedak di wajahnya namun terlihat sangat cantik,siapapun laki laki akan terpanah karna kecantikannya.
Setelah selesai sedikit merias wajahnya, ia pun langsung bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapannya.
Ditempat lain kini terlihat alfaro sudah siap dengan penampilanya, terlihat begitu tampan dengan celanda hitam panjang, kemeja putih dan jas hitam di tubuhnya,memberikan kesan gagah dengan rambut panjang yang di ikatnya.
Setelah dirasa sudah siap,dia pun langsung keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni anak tangga, ia langsung duduk di meja makan untuk sarapan terlebih dahulu, terlihat dia sedang makan sandwich dan segelas susu di sampingnya.
Setelah beberapa saat,kini alfaro sedang mengendarai mobil mewahnya menuju tempat tinggal syafira, terlihat raut wajah bahagia terpancar dari seorang alfaro, karna hari ini ia akan menemui gadis yang sudah memincut hatinya.
Di tempat lain,kini terlihat syafira yang sedang membereskan piring dan gelas kotor bekas sarapannya barusan, saat ia hendak mencuci piring tersebut terdengar suara pintu depan yang di ketuk seseorang, ia pun bergegas menuju pintu depan.
Tok tok tok!!
"Permisi" ucap alfaro dari luar rumah
"Iya sebentar" sahut syafira dari dalam rumah.
Ceklek..
Menyadari bahwa alfaro yang datang, syafira pun menyambutnya dengan ramah.
"Eh kakak.. Udah lama kak? Silahkan duduk dulu kak" ucap syafira dan langsung mempersilahkan duduk kepada alfaro.
"Enggak, baru aja sampe" ucap alfaro dan langsung duduk.
"Ouh gitu.. Yaudah mau minum apa kak?" tanya syafira dengan ramah.
"Emm..apa aja" ucap alfaro
"Yaudah tunggu dulu yah kak" syafira pun langsung pergi kedapur menyiapkan kopi untuk alfaro. Awalnya syafira bingun mau bikin apa tapi setelah liat alfaro membawa rokok dia langsung berinisiatif untuk membuatkannya kopi, mengingat dulu ayahnya juga perokok dan selalu di temani kopi di sela kegiatan merokoknya, "dia juga perokok mungkin dia juga suka kopi" fikir syafira.
Tak lama kemudian syafira pun telah kembali membawa segelas kopi di tangannya, lalu di suguhkan kepada alfaro.
"Ini kak di cobain kopinya" ucap syafira sedigit ragu karna takut alfaro tidak menyukai kopi.
"Makasih banyak udah repot repot bautin kopi" ucap alfato merasa gak enak hati.
"tapi..sebelumnya saya minta maaf kak, soalnya saya gak tau kakak suka minum apa, makanya saya buatin kopi aja" ucap syafira.
"Gak papa kok, saya suka kopi juga" ucap alfaro yang sebenarnya memang pecinta kopi.
"Yaudah saya minum yah kopinya" ucap alfaro.
"Iya kak silahkan di cobain" sahut syafira.
Alfaro pun langsung meninum kopi tersebut, namun saat meminumnya alfaro pun terkejut dan dibuat mematung beberapa detik.
Deg..
"Kenapa kak, kopinya gak enak yah..gapapa kak gak usah di lanjutin biar saya buat lagi yang baru" ucap syafira yang merasa panik saat melihat expresi alfaro yang langsung berubah saat sudah meminum kopi tersebut.
Alfaro pun menggelengkan kepalanya lalu ia tersenyum menatap secangkir kopi yang di tangannya.
"Engga.. Ini enak kok, boleh kan saya habisin kopi ini sambil saya merokok?" Tanya alfaro pada syafira yang langsung di angguki oleh syafira.
Di saat alfaro sedang nikmati rokok dan segelas kopi tersebut, tiba-tiba syafira yang melihatnya langsung bertanya pada alfaro.
"Kak,.. Kak alfaro serius itu kopinya enak" tanya syafira yang merasa penasaran.
"Iya serius kopinya enak, emang kenapa" ucap alfaro balik bertanya.
"Terus..kenapa expresi kak alfaro berubah seketika pas udah minum kopi itu?" tanya syafira.
Alfaro pun tersenyum menatap syafira setelah itu berbalik dan nyenderkan kepalanya kebelakang.
"Kopi yang anda buat, rasanya persis banget seperti yang seseorang yang dulu sering buatin saya kopi setiap pagi, namun kini sudah tiada." ucap alfaro yang merasa sedih namun ia tutupi dengan wajah dinginnya dan senyum di bibirnya.
"Ma maaf kak, saya sudah lancang bertanya seperti itu sekali lagi saya minta maaf" ucap syafira yang merada bersalah karna sudah tidak sengaja mengingatkan alfaro pada masalalunya.
Alfaro pun langsung menatap syafira dan sedikit tersenyum kepadanya.
"Udah gapapa, gak usah minta maaf.. Ouh iya gimana rumahnya nyaman gak? " Ucap alfaro mengalihkan pembicaraan.
"Eh iya kak, rumahnya nyaman banget, saya juga merasa betah tinggal di sini," jawab syafira.
"Bagus deh kalo nyaman" ucap alfaro.
"Ouh iya kak,soal uang kontrakannya perbulannya berapa yah kak" tanya syafira.
"Anda maunya berapa" ucap alfaro malah balik bertanya.
"Eh kok malah saya kak, kakak kan yang punya rumah" sahut syafira.
"Emm... Giaman kalo lima tarus ribu perbulan? " ucap alfaro yang menentukan.
Syafira pun terkejut dengan ucapan alfaro tersebut karna jauh dari perkiraannya, syafira menyangka bahwa rumah yang ia tempati itu akan di kontrakan sangat mahal.
"Kakak serius... Rumah sebesar ini di kontrakin dengan harga segitu!" ucap syafira merasa terkejut.
"Iya saya serius, emang kenapa, apa terlalu mahal" ucap alfaro merasa heran kerna memang sebelumnya dia belum pernah mengontrakan rumah.
"Eng enggak kak, yaudah kalo gitu saya deal dengan harga segitu" ucap syafira sambil menjulurkan tangannya.
Alfaro pun dengan senang hati menyambut uluran tangan tersebut dengan telapak tangannya.
______________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments