Apakah ini efek kesepian yang dirasakan oleh Santi. Santi pun tak mengetahuinya maka Santi mencoba memejamkan matanya lagi. Agar bisa tidur lelap akhirnya Santi pun tertidur.
Raka masih gelut dengan selimut karena memikirkan santi. Raka ingin mempersunting Santi agar tidak selalu memikirkan santi terus.
Namun apakah Santi akan setuju. Sudahlah aku ingin tidur dulu besok baru aku bicarakan kembali dengan Ibu.
Subuh harinya Raka dibangunkan oleh Ibunya. Karena tak biasanya Raka belum bangun saat subuh tiba. Apakah semalam Raka pulang malam sekali.
Raka pun terbangun karena dibangunkan oleh ibunya. Raka berkata " maaf bu Raka kesiangan " .
" mandi sana mumpung subuh masih ada " perintah Bu Hamidah ibunya.
Maka Raka langsung bangun mandi serta sholat subuh. Bu Hamidah sudah menunggu Raka di ruang Tv. Untuk menanyakan kenapa anaknya bangun kesiangan.
Raka yang melihat ibunya sedang diruang Tv langsung menghampirinya.
" maaf bu Raka kesiangan tadi "
" kamu pulang jam berapa semalam? "
" jam sepuluh malam "
" apa ada yang menganggu kamu sehingga kamu tidak bisa tidur? "
" iya bu, ini mau aku bicarakan dengan ibu"
Raka menjelaskan jika Raka memiliki rasa terhadap Santi. Ibunya yang mendengar pun merasa terkejut. Bukanya ibunya Raka melarang Raka menikahi gadis miskin tapi ini pembantunya sendiri.
Ibunya Raka juga menyukai Santi tapi jika menjadi menantunya Bu Hamidah akan memikirkannya lagi. Maka Bu Hamidah meminta Raka sholat istikharah terlebih dahulu.
Jika ini keputusan dari Allah Bu Hamidah pasti menyetujuinya.Karena Bu Hamidah suka dengan perilaku Santi yang santun dan polos.
Maka Raka berjanji sampai Raka melakukan sholat istikharahnya akan menjaga jarak dan hatinya. Bu Hamidah berkata " semoga dengan kamu melakukan sholat istikharah kamu dapat berfikir dengan tenang bukan karena nafsu semata ".
Raka pun mengucapkan terima kasih kepada ibunya. Raka memeluk ibunya dengan rasa sayang.
Raka juga meminta Ibunya memperlakukan Santi seperti biasa. Sampai Raka yakin dengan sholat istikharahnya.
Karena selama ini Raka selalu menyayangi ibunya. Dan selama ini belum ada perempuan yang dekat dengannya selain ibunya.
Bu Hamidah sudah membuatkan teh hangat dan selembar roti panggang mereka sarapan bersama. Sebelum Raka berangkat kerja.
Santi sudah rapih setelah sholat subuh langsung membantu Surti didapur. Sedangkan Parman sudah berangkat sebelum subuh tiba kemasjid.
Setelah merapihkan masjid pulang kerumah untuk sarapan bersama dengan anak dan istrinya. Santi yang melihat Parman pulang langsung menghampirinya dan salim terhadap orang tua angkatnya.
Surti sedang menyiapkan makanan diatas meja dan meminta Parman untuk menganti baju agar bisa sarapan bersama. Maka Parman menuruti perkataan Surti istrinya.
Setelah berganti baju Parman bergabung dengan Surti dan Santi untuk sarapan bersama. Parman bertanya kepada Santi apakah ada niatan menikah lagi nanti.
" neng apa kamu nantinya mau menikah lagi jika ada yang melamar ? ".
" kok bapak tiba - tiba bertanya seperti itu ? ".
Surti pun ikut menimpali pertanyaan itu " iya neng, jangan sendiri terus "
Santi pun merasa biasa saja karena baru tiga bulan santi menjanda jika menikah lagi akan menjadi bahan omongan. lagi juga siapa yang akan mau menikahi seorang janda.
Parman dan Surti saling melihat karena santi yang merasa pesimis dan putus asa. Sebab menikah adalah ibadah terpanjang seumur hidup.
Maka Surti dan Parman tidak memaksa santi untuk buru - buru menikah. Semua akan tiba masanya.
Surti dan Parman meminta maaf karena sudah menyinggung perasaan Santi. Namun santi berkata " jika saya masih dikasih jodoh saya ingin menikah untuk seumur hidup dann dengan orang yang mau menerima apa adanya aku".
Surti dan Parman hanya pasrah saja dengan keputusan Santi. Semua dipasrahkan saja pada gusti Allah yang maha kuasa.
Santi izin pamit undur diri untuk bersiap berangkat kerja. Parman pun akan kembali kemasjid lagi nanti. Sedangkan Surti merapihkan rumah kembali.
Mereka sibuk dengan kegiatan paginya. Jam tujuh kurang santi pamit berangkat kerja kepada kedua orang tua angkatnya.
Santi jalan perlahan - lahan agar tidak bertemu dengan Raka. Sedangkan Raka berangkat jam tujuh kurang biasanya dia berangkat jam tujuh lewat.
Kini Raka berangkat lebih cepat agar tidak bertemu dengan Santi. Akhirnya Raka berangkat sebelum santi tiba. Begitu juga Santi tiba telat lebih dari jam tujuh.
Santi bersyukur melihat mobil Raka sudah tidak ada. Berarti Raka sudah berangkat fikir Santi.
Santi mengucapkan salam yang dijawab langsung oleh Bu Hamidah. Santi pamit langsung kebelakang.
Bu Hamidah yang melihat hal ini menyadari jika Santi dan Raka saling menghindari. Bu Hamidah hanya bisa pasrah saja.
Santi mulai dengan mencuci piring terlebih dahulu. Baru mencuci baju serta bebersih rumah. Bu Hamidah meminta izin untuk kekamar saja.
" Jika ada apa- apa panggil saja "
" baik bu "
Bu Hamidah pun masuk ke kamarnya. Santi merapihkan rumah seperti biasa. Tanpa halangan apa pun. Karena ini hari kerja maka Raka akan pergi bekerja.
Surti merapihkan rumah dengan bersih karena tak ada yang membantunya kini. Apalagi santi kini sibuk bekerja serta Parman sibuk di masjid.
Saat Parman sedang mengepel lantai masjid bagian luar ada sekelompok orang langsung menggebuki Parman tanpa Parman tahu salahnya apa.
Parman yang sedang digebuki dibantu warga yang melihat berteriak meminta tolong. Makanya yang menggebuki Parman langsung kabur.
Parman dibantu warga untuk dibawa pulang. Surti yang melihatnya pun merasa terkejut ketika mendapati suaminya bonyok - bonyok penuh luka.
Surti bertanya siapa yang menggebuki sampai seperti ini. Tapi tidak ada yang tahu siapa orang yang menggebuki Parman. Karena selama ini Parman juga tidak punya musuh.
Ketika dipukuli sampai luka - luka Surti merasa heran. Surti dibantu warga membawa Parman berobat ke klinik terdekat. Santi yang sedang membuang sampah diberi tahu oleh ibu- ibu komplek jika Bapak angkatnya digebuki orang.
Maka Santi meminta izin kepada bu Hamidah untuk pulang terlebih dahulu. Surti mengetuk pintu kamarnya Bu Hamidah untuk meminta izin.
" ada apa san? " tanya Bu Hamidah.
" saya mau minta izin bu melihat bapak kata warga digebukin orang " jawab Santi.
Bu Hamidah pun terkejut karena Parman digebukin orang karena selama ini baik - baik aja. Bu Hamidah pun izin ikut kerumah Santi untuk melihat kondisinya Parman.
Bu Hamidah pun mengunci pintu serta gerbangnya. Bu Hamidah juga mengabari Raka tentang kejadian ini.
Maka Santi dan Bu Hamidah berjalan kaki menujuh rumah Parman dan Surti. Raka yang mendapatkan kabar Pak Parman digebukin orang pun kaget.
Raka nanti akan menyusul Bu Hamidah. Raka mengirim pesan kepada ibunya. Tapi siapa yang menggebuki Pak Parman kira - kira ya.
Fikir Raka apa ada hubungan dengan orang kemarin mau ambil kotak amal. Ah masa iya Raka menepis fikiran itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments