Raka berjalan ke arah masjid untuk merapihkan masjid. Raka bergegas kemasjid setelah mandi wajib karena sempat mimpi basah. Sampai masjid Raka membersihkan masjid terlebih dahulu.
Saat selesai membersihkan masjid Raka juga menggelar sajadah untuk orang - orang sholat. Raka pun selesai merapihkan maka Raka melihat sudah waktunya untuk Azan.
Ada seorang anak kecil sedang duduk dikursi roda mendekati Raka yang didorong oleh ayahnya berkata," Pak bolehkah saya azan dimasjid ini "
Raka bertanya dalam hati anak sekecil itu ingin azan dimasjid. Lebih baik didengar dulu suaranya. Raka tidak pernah meremehkan siapapun, maka Raka akan memberikan kesempatan untuk adik kecil yang duduk dikursi roda tersebut.
Sebelum melakukan azan di toa maka Raka mengetes anak tersebut untuk mendengarkan suara azannya terlebih dahulu. Raka pun memegangi toanya agar anak kecil itu bisa sampai.
Saat anak kecil itu mengeluarkan Suara azan. Suara anak kecil itu sangat merdu sekali. Maka Raka mengizinkan untuk melakukan azan. Raka pun terkagum - kagum dengan bakatnya. Sebelum waktu sholat zuhur Raka bertanya, " Bapak dan adik ini orang baru ya? " sebab Raka tidak pernah melihatnya sebelumnya.
" Tidak pak kami ini sedang main kerumah neneknya " jawab bapak - bapak yang membawa anak kecil dikursi roda tersebut.
Ternyata mereka adalah seorang tamu yang sedang singgah di rumah kerabatnya. Maka Raka mengizinkan anak kecil itu untuk azan di masjid menggunakan toa.
Raka juga membantu mendorongnya untuk sampai di toa. Raka yang membantu memegangkan toanya.
Saat Azan berkumandang semua orang bertanya siapakah gerangan yang mengumandangkan azan dimasjid.
Suaranya begitu merdu dan menenangkan hati. Bu Hamidah yang menyadarinya bertanya " siapa ya yang azan suara membuat hati tenang. "
" Ya bu saya juga tidak tahu tapi suaranya sangat indah " jawab Santi juga mengagumi suara azan anak kecil itu.
Santi juga penasaran karena setahu mereka yang akan azan adalah Raka. Namun ini yang terdengar suara anak kecil dengan suara merdunya.
Bu Hamidah tidak pernah mendengar anak kecil ini Azan di masjid. Apakah pendatang fikir bu Hamidah.
Setelah selesai Azan Raka meminta orang yang telah sepuh untuk maju mengimami. Mereka bertanya " Biasanya Pak Parman ? " tanya seorang sepuh.
" Iya Pak, Pak Parman kebetulan sedang pergi, Makanya saya meminta Bapak sebagai imam " jawab Raka yang meminta orang sepuh untuk mengimaminya.
" Baiklah " jawab orang sepuh.
Setelah disepakati siapa yang menjadi imam. Mereka merapihkan baris saf agar teratur. Maka sholat berjamaah baru dilaksanakan.
Setelah sholat berjamaah bapak dan anak kecil yang azan tadi dihampiri oleh Raka.
Raka bertanya " Bapak dan adik menginap dirumah nenek ? " .
" Tidak mas kami hanya main sampai sekitar jam dua saja" jawab bapaknya anak yang telah melakukan azan.
" Oh kirain menginap adik bisa azan lagi di masjid " ucap Raka sambil mengelus kepala adik yang sedang duduk dikursi roda.
" Iya om saya ingin menjadi muazin seperti bilal " jelas anak itu.
" Itu bagus nak "jawab Raka
" Nama kamu siapa ? " tanya Raka.
" Nama saya Barik Pak "jawab Barik.
" Mudah - mudahan bisa tercapai ya cita - citanya " Raka mendoakan yang terbaik untuk barik.
" Ya sudah mas saya izin pamit pasti nenek barik sedang menunggu " ayah barik pamit undur diri.
Santi selesai masak merapihkan alat - alat yang digunakan untuk masak. Bu Hamidah sedang sholat dikamarnya.
Setelah matang Santi memindahkan dimeja untuk ditatah. Santi pun juga tak lupa melaksanakan sholat zuhur terlebih dahulu. Setelah dirapihkan di meja makan.
Setelah selesai sholat sunah Raka merapihkan masjid lagi. Karena tak ada yang sholat lagi tapi tidak semua Raka rapihkan. Siapa tahu akan ada yang sholat lagi.
Maka raka meninggalkan masjid untuk makan siang terlebih dahulu. Saat Raka sampai dirumah mengucapkan sallam langsung disambut oleh Bu Hamidah.
" Ibu sudah makan ? " tanya Raka.
" Belum lagi menunggu kamu " jawab Bu Hamidah.
Bu Hamidah mengajak Raka ke ruang makan untuk makan bersama. Bu Hamidah mengambilkan piring untuk Raka.
Bu Hamidah pun mengajak Santi untuk makan bersama namun ditolak oleh Santi.
Santi berkata " nanti saja Bu saya masih kenyang belum terlalu lapar " jawab Santi menolak tawaran Bu Hamidah karena segan terhadap Raka.
Bu Hamidah berkata " jangan terlalu diforsir kerja San, makanlah dahulu " .
Santi menolak ajakan bu Hamidah lagi dan berkata nanti setelah selesai mengerjakan pekerjaanya maka santi akan makan. Bu Hamidah pun tak memaksa mungkin Santi malu terhadap Raka fikir Bu Hamidah.
Bu Hamidah bertanya," siapa yang azan tadi ? , suaranya sungguh merdu dan bikin hati ibu tentram " tanya Bu Hamidah penasaran.
" itu bu cucunya Bu Hajah Yahya " jawab Raka.
" Subhanallah indah sekali suaranya " Bu Hamidah sangat mengaguminya.
" Pasti orang tuanya bangga ya, padanya ?" tanya Bu Hamidah.
" Iya bu " jawab Raka.
Setelah selesai makan Raka ingin kembali lagi ke masjid untuk mengecek masjid. Bu Hamidah ingin tidur tapi setelah setengah jam makan.
Agar makanannya bisa dicerna. Maka Raka langsung pamit salim dengan Bu Hamidah.
Raka berjalan menujuh masjid untuk mengecek masjid. Namun sampai di masjid ada seseorang yang sedang berusaha mencongkel kotak amal masjid.
Raka tidak marah mala menghampirinya untuk bertanya kepada orang tersebut " Bapak sedang butuh uang ? ".
Orang yang ketahuan sedang mencongkel tersebut merasa kaget. Berusaha kabur karena ketahuan maka orang tersebut langsung kabur begitu saja. Dengan menabrak dirinya ke Raka hingga terjatuh.
Tanpa mengambil uang dikotak amal. Karena sudah terpergok duluan. Pencuri itu masih segar bugar. Menggunakan topeng hitam dengan jaket hitam.
Padahal Raka hanya bertanya saja tidak menyalahkannya. Kenapa pencuri itu kabur ? Gumam Raka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments