pulang kampung

Parman dan Surti sarapan bersama santi sebelum berangkat ke bogor untuk berziarah. Santi menyuruh bu Surti untuk segera berangkat bersama pak Parman.

Mumpung hari masih pagi. Agar cepat sampai di kota bogor untuk berziarah. Santi berkata, " biar saya yang merapihkan rumah sebelum berangkat kerja nanti " .

Surti berterima kasih kepada Santi karena mau membantunya dalam beberes rumah. Santi pun mengucapkan tak apa, tak perlu sungkan soalnya Santi kan menumpang tinggal dirumah ini juga.

Maka Santi juga akan membantu menjaga agar tetap bersih rumahnya. Tak lama Parman dan Surti izin pamit undur diri untuk berangkat.

Jam sudah menunjukan pukul tujuh tujuh pagi.

mereka pun segera berangkat keterminal bis. Untuk mencapai terminal Parman dan Surti menaiki angkot satu kali.

Untuk sampai terminal bogor mereka harus menaiki bis jurusan jakarta - bogor. Selama setengah jam perjalanan dari rumah ke terminal mereka akhirnya sampai terminal bis.

Saat ini Surti dan Parman sudah sampai terminal bis dengan jalan perlahan. Surti dan Parman diarahkan ke jalur Jakarta - bogor sesuai dengan tujuan Surti dan Parman. Mereka pun menaiki bis yang mengarah ke Jakarta - bogor.

Surti dan Parman di pandu oleh calo kenek bis yang menyuruh penumpang untuk segera naik. Karena bis akan berangkat.

Setelah selama dua jam perjalanan akhirnya Surti dan Parman sampai juga di terminal bis di bogor. Mereka turun kemudian langsung naik angkot jurusan kampung Surti untuk sampai di kampung halaman Surti.

Jam sudah menunjukan pukul sepuluh pagi lewat tiga puluh menit mereka baru tiba di pemakaman umum. Surti dan Parman langsung turun dari angkot. Sampai akhirnya mereka memasuki gapura pemakaman kampung.

Surti dan Parman berjalan perlahan - lahan untuk sampai di tanah makam kedua orang tua Surti. Pemakaman ke dua orang tua Surti agak ke ujung jadi lumayan jika berjalan kaki. Saat sampai Surti duduk dan membersihkan rumput liar di makam kedua orang tuanya.

Parman dan surti berdoa untuk kedua orang tuanya. Serta memberikan air di makam kedua orang tuanya.

Surti dan Parman akhirnya selesai berdoa untuk kedua orang tuannya. Karena hari mulai terasa panas Surti dan Parman menyudahi berdoanya. Maka Surti mengajak Parman untuk langsung mampir kerumah kakaknya terlebih dahulu karena lebih dekat dengan pemakaman.

Surti mengucapkan Salam saat sampai rumah kakaknya. Dari dalam Langsung dibukakan pintu oleh kakak Surti yang kebetulan sedang ada di rumahnya. Surti disambut baik oleh kakak dan kakak iparnya. Surti bersilahturahmi dengan kakaknya dan istri kakaknya. Surti menanyakan kabar kakaknya.

Begitu juga kakak surti bertanya kepada adiknya tentang kabarnya selama ini. Apalagi Surti jarang pulang ke kampung halamannya.

Maka adik Surti pun dikabari jika Surti datang dari jakarta. kakak Surti bertanya kepada Surti apakah sudah kepemakaman orang tuanya.

Surti dan Parman menjawab jika Surti dan Parman sudah kepemakaman sebelum silaturahmi. Tinggal silaturahmi kesaudara - saudara surti yang lainya dikampung.

Azan zuhur pun berkumandang Parman dan Surti diajak ke masjid yang agak jauh dari rumah kakaknya untuk melakukan sholat zuhur.

Setelah selesai sholat zuhur Surti dan Parman diajak jalan kaki lagi untuk ke rumah adiknya yang berada dekat masjid. Maka mereka silaturahmi ke tempat adiknya Surti.

Mereka dijamu oleh adiknya Surti dengan seadanya karena adiknya Surti baru pulang dari pasar. Adik Surti adalah seorang pedagang dan petani yang menjual hasil ladangnya di pasar. Mereka berkata " kalau mau kesini bilang - bilang dong kak " tegur adik Surti karena tak sempat membuatkan sesuatu untuk kakak - kakaknya.

Mereka hanya menyediakan jamuan seadanya. Dan memberikan oleh - oleh hasil perkebunan dari ladang untuk dibawa oleh Surti dan Parman nanti pulang ke jakarta.

"Maaf ya dek kakak ga sempat mengabari karena ini mendadak juga " ucap Surti.

Surti dan Parman pun memberitahukan adik dan kakaknya jika Surti telah mengangkat seorang anak. Namun anaknya sudah dewasa dan pernah berumah tangga tapi rumah tangganya kini telah kandas ditengah jalan.

Mereka pun bersyukur jika Surti dan Parman sudah mengangkat seorang anak. Karena mereka tahu betapa kesepiannya Surti yang bertahun - tahun belum juga dikaruniai seorang anak diusianya yang sudah tua.

Kakak dan adik Surti tidak ada yang mencela mereka. Bahkan meminta Surti dan Parman untuk membawa anak angkatnya pulang kampung. Karena mereka juga ingin bertemu.

Kakak dan adik Surti juga ingin berkunjung ke jakarta suatu waktu nanti. Untuk bertemu dengan anak angkat mereka.

Adik dan kakak Surti meminta maaf jika jarang mengunjungi mereka di Jakarta. Surti juga meminta maaf jarang mengunjungi kakak dan adiknya. Sebab Parman tidak bisa pergi begitu saja. Kakak dan adik Surti menitip salam saja untuk anak angkat mereka.

Jika ada kesempatan mereka akan berkunjung ke Jakarta. Untuk menengok Surti dan Parman serta Anak angkat mereka.

Kakak ipar Surti dirumah sudah menyiapkan oleh - oleh berupa makanan dari pasar karena sempat ke pasar saat mereka pergi ke masjid.

Kini Surti dan Parman kembali lagi ke rumah kakaknya untuk mengambil motor. Karena kakak dan adik Surti ingin mengantarkan Surti dan Parman pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!