Bu Hamidah memaklumi permintaan Parman. Karena memang sudah lama Pak Parman tidak ziarah ke kampung halaman istrinya. Atau izin selama ini menjadi marbot masjid.
Raka juga memakluminya karena pak Parman tidak pernah meninggalkan masjid. Tanpa kepentingan yang tak baik.
Pak Parman tidak suka menghabiskan waktu di luar masjid. Kegiatan pak Parman hanya seputar masjid saja selama ini. Pak Parman benar - benar mendedikasikan hidupnya untuk masjid.
Pak Parman pernah diminta oleh almarhum ayahnya Raka untuk melestarikan masjid. Tak boleh membiarkan masjid terbengkalai. Pak Parman memegang amanah yang diberikan oleh Almarhum ayahnya Raka.
Makanya pak Parman tidak pernah jauh dari masjid, bahkan hidupnya sering dihabiskan di masjid.
Raka pun izin pamit undur diri untuk segera istirahat. Karena Raka merasa lelah karena seharian harus bekerja. Bu Hamidah mengizinkan Raka kembali ke kamarnya untuk istirahat.
Pak Parman pun akhirnya pulang untuk istirahat juga sekitar pukul sembilan malam. Pak Parman untuk beristirahat tapi kali ini Pak Parman pulang lebih cepat dari biasanya dia pulang.
Pak Parman langsung membuka pintu rumahnya dengan kunci cadangan yang selalu dibawa oleh pak Parman. Tak lupa Pak Parman mengunci kembali pintu rumahnya. Pak Parman langsung masuk kekamarnya dengan Surti istrinya.
Surti terbangun ketika parman kembali. Parman bertanya kepada surti " apakah kamu sudah memberitahukan kalau kita akan ziarah ke makam ke dua orang tuamu besok ? ."
" Belum kang aku lupa tadi selepas isa Santi langsung tertidur. Jadi belum sempat saya bicara dengannya. " jawab Surti.
" Ya sudah besok subuh saja saat kita akan berangkat baru kita kasih tau " ucap pak Parman.
Surti dan Parman akhirnya tidur kembali. Agar besok bisa bangun pagi untuk azan subuh dan mempersiapkan badannya untuk berangkat ke bogor besok.
Pukul empat subuh pak Parman pun terbangun seperti biasa. Pak Parman langsung bebersih diri baru berangkat ke masjid. Untuk mempersiapkan masjid untuk orang - orang sholat subuh.
Maka Parman langsung berjalan ke arah masjid. Untuk merapihkan masjid sebelum tiba waktunya sholat dan pak Parman akan melakukan Azan.
Jam empat lewat tiga puluh menit pak parman melakukan azan. Sedangkan di rumah Surti sedang menyiapkan sarapan dan bekal untuk dibawa ke bogor nanti.
Surti mengerjakan semuanya sendirian tanpa dibantu oleh Santi. Karena Santi tidak tahu jika pak Parman dan Bu Surti mau pergi jauh.
Santi pun terbangun karena sudah waktunya sholat subuh. Santi langsung mandi dan mempersiapkan diri untuk sholat dan akan membantu Surti seperti biasa.
Namun sejak jam sudah menunjukan pukul tiga lewat tiga puluh menit. Surti sudah masak dan mempersiapkan masakan. Untuk bekal selama berada di perjalanan. Serta Sarapan untuk mereka nanti.
Setelah sholat subuh Santi langsung ke dapur untuk membantu Surti masak. Namun masakan sebentar lagi akan siap. Santi merasa terkejut tak biasanya.
Santi pun bertanya, " Bu tumben sudah selesai masaknya ".
" Iya neng ibu lupa bicara semalam. pagi ini niatnya ibu dan bapak mau ke bogor untuk ziarah ke makam kedua orang tua, maaf baru ngasih tahu Ibu lupa " jawab Surti memberitahukan jika Surti dan Parman akan berziarah ke bogor.
" Saat ibu akan bicara dengan kamu tapi sepertinya kamu sudah tidur, soalnya ibu ketuk - ketuk Pintunya tidak kunjung dibuka " jelas Surti.
" Iya saya sudah tidur cepat semalam " jawab Santi.
Santi yang sempat terkejut berkata," Ya bu tidak apa - apa, saya berdoa semoga perjalananya lancar ya bu " ucap Santi mendoakan yang terbaik untuk Parman dan Surti.
Surti izin langsung bebersih diri karena semua kerjaan sudah dikerjakan oleh Surti sebelumnya. Maka Santi kini tinggal santai saja.
Makanan juga sudah ditaruh di meja.
Maka Santi langsung menyalahkan tv untuk melihat berita hari ini. Saat Surti sedang mandi di kamar mandi.
Tak lama Pak Parman pulang kerumah lebih cepat dari biasanya. Karena sudah izin dengan Raka maka mengizinkan Pak Parman untuk pulang lebih cepat.
Parman sudah pulang sebelum jam enam pagi. Parman Memasuki rumah dengan mengucapkan sallam. Yang langsung dijawab oleh Santi. Parman bertanya pada santi yang sedang duduk melihat tv.
Pak Parman berkata," Kamu sudah tahu belum bapak sama ibu mau ke bogor untuk ziarah ? ."
" Sudah pak dari ibu tadi. " jawab Santi.
Pak Parman langsung izin ke kamarnya untuk beberes. Pak Parman meninggalkan Santi diruang tv seorang diri.
Pak Parman langsung masuk ke kamar untuk mempersiapkan apa saja persiapan yang akan di bawa untuk keberangkatannya ke bogor. Yang sudah ditunggu Surti sejak tadi setelah mandi.
Setelah mempersiapkan keperluan yang akan dibawa nanti. Surti dan parman keluar dengan membawa tas dan oleh - oleh untuk kakak dan adiknya yang di bogor.
Mereka pun sarapan bersama di meja makan. Santi pun bertanya kapan Surti dan Parman akan pulang. Dan dijawab Parman setelah azar atau magrib. Tergantung bisnya telat atau tidak sampainya.
Kalau jalanan macet maka bisnya akan telat. sedangkan kalau jalanan lenggang maka bis akan lebih cepat sampai dirumah.
Parman berpesan untuk hati - hati saat kerja dan di rumah sendirian. Jangan lupa makan dan jaga kesehatan. Pak Parman merasa khawatir terhadap Santi yang baru pertama kali ditinggalkan. Surti mencoba menenangkan suaminya yang mulai bersedih. Pak Parman langsung izin pamit untuk berangkat menggunakan angkot untuk sampau di terminal.
Santi merasa tenang karena perhatian pak Parman dan Surti kepadanya lebih dari orang tua kandung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments