Saat azan magrib berkumandang Santi dan Surti langsung sholat di rumah. Karena wanita diwajibkan untuk sholat di rumah saja.
Maka Surti dan Santi sholat di dalam rumah. Setelah selesai sholat Surti masih berzikir.
Sedangkan Santi sudah kembali ke kamarnya. Santi merebahkan badannya di kasur untuk mengistirahatkan badannya yang begitu terasa lelah.
Karena seharian berkerja Santi baru merasakan lelah. Santi ingin terpejam sebentar namun azan isa sudah berkumandang.
Santi menunaikan kewajibannya dahulu dengan sholat. Setelah sholat Santi langsung tertidur karena kelelahan. Maka Santi tidurnya langsung pulas sekali.
Surti ingin mengajak Santi berbicara. Namun setelah mengetuk pintu tidak kunjung dibukaan oleh Santi. Karena Santi baru saja tidur terlelap maka tak mendengar ada yang mengetuk pintu sama sekali.
Surti yang mengetuk pintu namun tak dibukaan pintu oleh Santi berkata, " Mungkin Santi sudah tertidur karena kelelahan".
Surti pun mengurungkan niatnya untuk berbicara dengan Santi. Surti kembali lagi kekamarnya karena sudah mulai mengantuk juga. Maka surti berkata," Besok pagi saja akan berbicara lagi dengan Santi ."
Surti akhirnya kembali ke kamarnya lagi untuk tidur. Parman masih di masjid duduk di teras Masjid untuk menunggu Raka keluar dari dalam masjid.
Parman pun memanggil Raka saat Raka akan keluar masjid untuk pulang. Parman mengajak Raka untuk duduk di teras masjid.
Karena dipanggil oleh Pak Parman Raka mengurungkan niatnya untuk untuk langsung pulang ke rumah. Raka pun ikut duduk di teras bersama Parman.
Parman pun berkata, " Maaf nak Raka sebelumnya saya mau bertanya apakah besok nak raka libur ? " tanya Parman pada Raka.
" Iya pak besok saya libur, ada apa ya? " ucap Raka.
" Maaf saya mau minta tolong besok nak parman gantikan saya bisa tidak, untuk membuka dan menutup masjid serta mengantikan azan saat saya tidak ada besok " pinta pak Parman pada Raka.
Raka berfikir cukup lama karena tanggung jawab yang akan diberikan oleh Parman agak besar. Raka hendak menolak tapi merasa kasihan terhadap Pak Parman. Karena Pak Parman jarang meminta Izin sebelumnya.
Walau Raka adalah orang yang mempunyai masjid namun selama ini yang mengurus adalah pak Parman. Raka bertanya, " Kenapa pak Parman ingin Raka menggantikan pak Parman ? ".
" Soal itu, saya akan mengantarkan istri saya untuk berziarah ke makam orang tuanya di bogor " jawab Parman.
" oh bapak mau berziarah kapan berangkatnya ? " tanya Raka.
" Besok pagi setelah subuh agar bisa sampai sana pagi - pagi " jawab Parman.
" Pulangnya hari apa ? " tanya Raka.
" Sehari saja kok nak, paling sore kami sudah pulang sekalian ke rumah kakak dan adiknya istri di sana " jawab Parman.
" Kenapa tidak menginap ? " tanya Raka.
" Tidak nak nanti kami tidak enak dengan saudara yang lain akan merepotkan mereka " jawab pak Parman.
Pak Parman menjelaskan jika pak Parman dan istrinya akan berangkat setelah subuh maka Parman masih melakukan azan subuh. Raka akan azan zuhur dan azar karena pak Parman tidak ada.
Kalau pak Parman akan tiba sebelum magrib. Jika sesudah magrib maka azan akan dilakukan oleh Raka.
Raka pun menyanggupi permintaan pak Parman. Untuk mengantikan beliau sebagai marbot masjid. Pak Parman menjelaskan apa saja yang harus dilakukan setelah dia tidak ada besok. Raka mendengarkan dengan baik penjelasan dari pak Parman. Raka bertanya lagi apa masih ada yang ingin dibicarakan.
Pak Parman pun menyudahi pembicaraannya dengan Raka. Akhirnya Raka izin pamit pulang kerumah terlebih dahulu.Lalu Raka salim terhadap Pak Parman.
Pak Parman bangun dari duduknya untuk merapihkan masjid setelah sholat. Parman menunggu hingga tidak ada orang yang sholat lagi untuk merapihkan alas sholat. Maka barulah pulang,Parman tidak mengunci pintu masjid sesuai amanah pemilik sebelumnya.
Parman pun selalu membiarkan siapa saja untuk singgah di masjid. Karena masjid adalah rumah Allah tempat suci jadi sebelum sholat maka pak Parman akan mengepelnya terlebih dahulu.
Pak Parman selalu merapihkan alas masjid setelah sholat. Akan mengembalikan lagi alas untuk sholat jika akan tiba waktunya sholat.
Raka tiba di rumahnya yang sedang ditunggu oleh ibunya. Hamidah berkata " tumben kamu lama pulangnya ? " .
" Iya tadi sempat berbincang sejenak dengan pak Parman? " jawab Raka.
" Oh tumben kenapa ? " tanya Surti i ingin mengetahuinya.
" Pak Parman meminta Raka untuk menggantikan beliau untuk azan zuhur dan azar " jawab Raka.
" Alhamdulilah " ucap bu Hamidah.
Bu Hamidah memaklumi permintaan Parman karena memang sudah lama. Pak Parman tidak ziarah ke kampung halaman istrinya berada.
Bahkan tak pernah izin sama sekali seingat bu Hamidah. Karena Pak Parman mendedikasikan hidupnya untuk masjid.
Maka jika kali ini Parman meminta izin bu Hamidah tidak melarangnya. Raka juga senang bisa menggantikan Pak Parman menjadi marbot. Karena Raka sebelumnya belum pernah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments