belanja bulanan santi

Santi merasa bingung harus bagaimana lagi. Niatnya ingin memberikan sebagian uangnya namun ditolak oleh Surti dan Parman.

Namun Santi pun tak kehabisan ide. Pagi - pagi sekali Santi pergi ke pasar membeli beras, telor, gula,kopi, teh, serta lauk pauk lainya.

karena Surti tidak mau menerima uangnya. Makanya Santi membeli semua bahan mentahnya langsung ke pasar.Dengan menggunakan angkot Santi berangkat ke pasar.

Sebenarnya Santi lebih menginginkan mereka untuk menerima uang dari Santi. Namun apa daya mereka merasa kasihan terhadap Santi. Makanya mereka tak ingin menerima pemberian dari Santi.

Karena Santi telah mengagap Parman dan Surti sebagai ibu dan Bapak sendiri. Walau Santi tidak pernah merasakan kasih sayang orang tuanya apalagi tahu seperti apa kedua orang tuanya.

Santi membayangkan masalalunya kembali sebagai anak - anak panti asuhan yang tak punya orang tua.

Karena memang sejak kecil Santi tidak mengetahui siapa kedua orang tuanya. Orang panti asuhan berkata jika dahulu menemukan aku di jalanan dengan masih terbungkus kain. Sebab Santi sejak bayi tinggal di panti asuhan yang kini telah tiada.

Karena di gusur oleh sang ahli waris yang tidak terima jika harus membiayai anak - anak di panti asuhan dan tanahnya digunakan untuk tinggal oleh anak - anak panti. Ahli waris membubarkan panti asuhan yang telah didirikan oleh ayahnya. Sehingga Santi hanya sampai di Sekolah Dasar saja sekolahnya saat itu. Karena ahli waris juga tak ingin membiayai pendidikan yang diberikan kepada anak - anak yatim piatu.

Karena pemilik sebelumnya panti asuhan sudah meninggal dunia. Anak - anak panti pun pada berhamburan mencari tempat berlindung sendiri. Karena ahli waris hanya memberikan waktu cuma satu minggu untuk anak - anak panti pindah. Sedangkan anak - anak panti yang masih bayi dipindahkan ke tempat panti asuhan lain. Bahkan ada yang tinggal di jalanan sebagai pengamen jalanan.

Teman- teman panti Santi berpisah semua. Santi tidak terlalu dekat dengan anak Panti yang lain. Saat panti dibubarkan Santi hanya sendiri tak ada yang mengajaknya. Akhirnya Santi mencari kerja di toko yang mendapatkan tempat mess sekaligus. Sampai sekarang Santi mencari makan sendiri.

Santi juga tak bisa menghubungi anak - anak panti yang lain sebab sudah tak tahu lagi rimbanya dimana. Santi hidup sendiri sejak panti asuhannya dibubarkan oleh ahli waris.

Bahkan jika Santi ingin mencari ke dua orang tuannya petunjuknya sudah tidak ada sebab panti asuhannya sudah dibubarkan.

Santi orangnya itu lebih banyak diam jadi susah mendapatkan teman. Namun soal pekerjaan Santi paling rajin dan tekun makanya Santi mudah mendapatkan pekerjaan.

Kini Santi kembali lagi kekenyataan sekarang. Santi selesai berbelanja hendak memanggil becak. Tukang becak pun menghampiri Santi dan membantu membawakan belanjaan santi yang banyak. Untuk dinaikan kedalam becak bersama Santi. Karena Santi tidak sanggup membawa banyak belanjaan semua sendiri, untuk sampai rumah Surti dan Parman.

Akhirnya Santi mendapatkan becak yang mau mengantarkannya ke rumah Surti dan Parman.

Tukang becak membantu Santi menurunkan belanjaan Santi. Santi juga membayar lebih untuk uang becaknya. Surti merasa terkejut dengan kedatangan Santi yang membawa belanja banyak. Santi membelikan belanjaan yang banyak dengan menggunakan becak.

Surti pun bertanya, " Neng kamu belanja apa segini banyaknya ? " Surti membantu memasukan semua barang - barang kedalam rumahnya.

Parman yang telah selesai sholat dhuha dari masjid saat pulang pun ikut terkejut. Dengan penampakan barang belanjaan yang banyak.

Seperti beras, telur, mie dan lauk pauk yang lain.

Parman pun bertanya, " Ini mau ada Acara apa ya bu, kok belanjaannya banyak amat ?. "

Surti pun tak tahu hanya bisa menggelengkan kepala saja. Parman bertanya kepada Santi " ada apa ini neng ?" .

" Maaf pak dan ibu saya sengaja membeli barang - barang ini semua untuk keperluan kita selama sebulan. Saya harap bapak dan ibu mau menerima pemberian saya yang tak seberapa ini. "Ucap santi menjelaskan sejujurnya niat baiknya.

" Ya Allah nak, tidak usah repot - repot nak, ini semua banyak sekali terima kasih kami ucapkan " Jawab Parman mewakili Surti.

Jika nanti pemberian Santi ditolak lagi maka akan lebih banyak lagi Santi memberi fikir Parman. Lebih baik menerima saja dulu pemberian ini daripada menolaknya tak enak.

Santi mengucapkan terima kasih sudah dizinkan tinggal di sini gratis serta diberi makan. Bahkan Santi sudah dianggap anak oleh Surti dan Parman. Surti pun merasa sedih karena Surti sudah menganggap Santi adalah anak sendiri. Maka sejak diberikan sesuatu Surti merasa terharu.

Santi juga terharu karena pertolongan mereka makanya Santi bisa seperti sekarang. Surti berkata," sisa uangnya ditabung saja sendiri untuk keperluan kedepannya nanti."

Surti membantu memasukan barangnya ke dapur bersama Parman. Santi bersyukur pemberian kali ini diterima.

Maka Santi langsung berangkat kerja lagi di rumah bu Hamidah. Santi pun mengucapkan salam biasa terlebih dahulu.

Langsung disambut baik oleh bu Hamidah. Santi langsung mengerjakan pekerjaan yang biasa dilakukan setiap harinya.

Bu Hamidah sedang menyiram tanaman didepan rumah. Sehingga mengetahui jika Santi datang. Santi pamit kebelakang untuk mengerjakan pekerjaanya.

Raka yang sebelum berangkat melihat Santi kini tampil berbeda. Membuat Raka bertanya - tanya saja.

" Bu itu siapa? " tanya raka.

" Itu Santi kamu lupa memang ? " jawab bu Hamidah.

" Kok beda setahu Raka tidak menggunakan hijab bu? " tanya Raka merasa penasaran.

" apanya yang beda setahu ibu hanya masalah hijab saja. " jawab bu Bamidah.

" Iya pangling aku bu " tanya Raka.

" ada - ada saja kamu ka?" jawab bu Hamidah.

Karena Raka merasa heran dengan perubahan yang dilakukan oleh Santi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!