perubahan perlahan

Santi yang berniat membantu lagi dilarang oleh Surti karena tamu lebih baik duduk dan dijamu Surti berkata," tidak nak kamu duduk saja nanti biar saya saja yang mengerjakannya " .

Santi yang merasa tak enak tidak membantu. Lebih baik dia bebersih diri dahulu baru kembali lagi ke meja. Santi pamit untuk bebersih diri terlebih dahulu kepada Surti. Lalu Santi berjalan lagi kekamar mandi.

Tak lama masakan pun selesai dan Surti langsung memindahkannya ke meja. Surti berniat bebersih diri setelah melihat Santi sudah selesai menggunakan kamar mandi.

Santi yang masih merasa canggung masih berada di kamarnya. Kemudian Parman kembali untuk sarapan bersama setelah sholat dan merapihkan masjid. Parman bertanya pada Surti

" Santi dimana neng? " tanya Parman.

" Masih ada dikamarnya tadi setelah bebersih diri " jawab surti.

" Ya sudah panggilkan dia biar sarapan bersama " ucap Parman memerintah Surti.

Lalu Surti berjalan menujuh kamarnya Santi berada dan mengetuk pintu tok .. Tok.. Tok..

" Santi sarapan bareng yuk sama kami " ucap Surti dari luar pintu karena tak kunjung dibuka pintunya.

" Iya bu sebentar " ucap Santi.

Santi langsung membuka pintu dan ikut berjalan ke meja makan duduk untuk sarapan bersama. Parman mempersilakan untuk mengambil makanan dan mengucapkan " setelah makan saya mau bicara " .

Mereka pun makan dalam diam karena merasa canggung satu sama lain. Setelah selesai sarapan Santi membantu Surti untuk beberes meja makan setelah digunakan.

Sedangkan Parman duduk didepan menunggu Surti dan Santi selesai bebersih piring.

Setelah selesai bebersih Surti dan Santi duduk diruang depan bersama Parman. Parman kemudian memulai bicara.

" Nak, maaf tentang masalah kamu apa tidak sebaiknya dilaporkan saja ke pihak polisi ? " ucap Parman berhati - hati dalam bicaranya.

Santi yang mendengarnya merasa takut dia menunduk dan menangis kemudian dia berkata

" Tapi pak saya takut dipukuli lagi kalau lapor polisi ? " jawab Santi.

" Jangan takut nak ada kami disini bersamamu " ucap Surti yang meyakinkan Santi dengan merangkul bahunya.

Surti dan Parman sepakat untuk melaporkan masalah ini ke pihak kepolisian. Agar Santi bisa bebas tanpa ada rasa ketakutan akan dipukuli lagi.

" Tapi saya masih takut pak " ucap Santi masih menangis.

Surti memeluk Santi dan mengusap - usap punggungnya dan meyakinkannya kembali. Untuk melaporkan suaminya ke pihak polisi karena ini sudah tindakan kriminal.

Akhirnya santi memutuskan untuk melaporkan suaminya kepada polisi dan akan bercerai darinya. Santi melaporkan kepada polisi tentang tindakan KDRT yang dilakukan oleh suaminya.

Polisi menyarankan untuk dilakukan visum. Santi pun juga mengajukan gugatan cerai. kepada pihak pengadilan mengunakan sktm ( surat keterangan tidak mampu ) yang diantarkan oleh Surti dan Parman.

Selama menjalani sidang Santi didampingi oleh Surti dan Parman. Mereka memang bukan siapa - siapa bagi Santi tapi mereka adalah orang baik yang telah menolong Santi. Saat Santi sedang terpuruk serta mau menampung Santi.

Saat Santi tidak mempunyai tujuan.

Setelah hasil visum keluar Tedy dibawa oleh pihak polisi saat sedang mengojek. Murni yang mengetahui anaknya ditanggap mengamuk pada polisi meminta anaknya dibebaskan karena tak bersalah.

Murni memaki Santi dengn sebutan j***ng tidak tau diri. Sudah ditampung tapi tidak tau terima kasih. Murni ingin memukul Santi tapi tidak tahu Santi tingal dimana sekarang.

Suaminya hanya bisa menenangkan Murni saja. Sedangkan ditempat lain Santi sedang duduk. Sambil berbincang dengan Surti dan Parman. Tentang langkah selanjutnya yang harus diambil.

Santi memberitahukan rencananya yang ingin bekerja lagi untuk memenuhi pendapatan hidupnya. Rencananya Santi akan meninggalkan rumah ini setelah bekerja. Namun Surti dan Parman menolak rencana Santi yang akan pindah dari rumah ini.

Sebab mereka sudah menganggap Santi sebagai anaknya. Jadi Surti dan Parman membiarkan Santi tinggal sampai kapan pun yang dia mau.

Santi memutuskan untuk mencari pekerjaan yang halal. Parman dan Surti mendukung penuh langkah yang akan diambil oleh Santi selanjutnya demi kebaikannya.

" Santi akan melamar pekerjaan apa saja yang penting halal dan bisa Santi kerjakan." ungkap Santi.

Akhirnya Surti memberitahukan bahwa temannya sedang membutuh orang. Temannya membutuhkan seorang asisten rumah tangga untuk bekerja dirumahnya.

Karena temannya sudah tidak boleh mengerjakan pekerjaan berat.Jadi rumahnya tidak ada yang mengurus. Santi langsung menerima tawaran itu .

" apa kamu yakin nak mau mengambil jadi art ? " ucap Parman.

" Iya pak insyaallah saya akan mengambil pekerjaan ini " ucap Santi mantap.

" baiklah nak nanti ibu yang akan mendatangi bu Hamidah" ucap Surti.

Bu hamidah adalah seorang janda dia tinggal bersama anaknya. Namun dia membutuhkan orang untuk membantunya bebersih rumah. Karena tangan tuanya sudah tak sanggup mengurus rumah yang agak besar sendirian.

Surti pun akan memberitahukan Hamidah. Perihal Santi yang menerima tawarannya untuk bekerja di rumahnya. Surti pun mengantar Santi ke rumahnya yang tak jauh dari rumah Surti hanya beda gangan saja.

" Assalamualaikum " ucap Surti sambil mengetuk gerbang dengan bunyi tek.. Tek.. Tek

Tak lama bu Hamidah membuka pintu gerbang. Mempersilakan Santi dan Surti masuk kedalam serta mempersilahkan duduk. Surti menjelaskan maksud kedatangnya.

" Nah bu Hamidah ini adalah Santi anak angkat saya yang akan bekerja disini untuk membantu kamu " ucap surti memperkenalkan Santi.

" Ya bu perkenalkan saya santi " ucap Santi sambil menjabat tangan bu Hamidah memperkenalkan dirinya.

Bu Hamidah membalas uluran tangan Santi untuk berjabat tangan dengannya. Bu Hamidah pun menyukai sikap Santi yang sopan.

Sedangkan dari dalam keluarlah seorang anak laki - laki dewasa. Yang ikut duduk bergabung langsung menyalami Surti dan Santi.

" ini perkenalkan namanya Raka " ucap bu Hamidah.

Raka hanya menuduk sambil tersenyum saja. Bu Hamidah memperkenalkan Santi yang akan menjadi asisten rumah tangganya. Santi akan membantu bu Hamidah bebersih rumah.

Tak lama Raka memohon undur diri untuk langsung berangkat kerja. Sedangkan Santi pun langsung bekerja dirumah bu Hamidah. Surti pun undur diri untuk langsung pulang kerumah.

Setelah sidang selesai Tedy dinyatakan bersalah oleh majelis hakim. Dengan banyaknya bukti visum kekerasan yang dilakukan oleh Tedy. Murni mengamuk berlari akan menampar Santi tapi dihentikan oleh petugas polisi.

" Dasar j***ng ga tau diri kamu ya, sudah ditampung mala kurang ajar !! " ucap Murni tanpa filter mulutnya.

Suami murni hanya bisa menghela nafas. Atas kejadian ini dia memeluk istrinya biar tenang. Karena selama ini dia pun tau jika Tedy sering memukul Santi tapi diam saja baginya itu hal biasa.

Surti dan Parman mengajak Santi pulang ke rumahnya. Surti dan Parman adalah pengurus masjid yang didirikan didekat kompleknya.

Mereka mengurus masjid bersama dan sering mengadakan pengajian setiap kamis siang untuk ibu - ibunya. Yang dipimpin langsung oleh Surti dan malam hari dipimpin langsung oleh Parman.

Parman tidak pernah mengunci masjidnya karena dia berprinsip siapapun bisa datang kemasjid untuk sholat, berteduh dan menenangkan diri. Jadi dia tidak melarang siapapun untuk datang ke masjidnya.

Setiap pagi sampai sore Santi akan bekerja dirumah bu Hamidah untuk membantu bebersih rumah. Setiap kamis Santi akan ikut pengajian yang dipimpin oleh Surti.

Sejak ikut Surti dan Parman, Santi merasa malu karena dia tidak pernah sholat. Akan tetapi dia diajari pelan - pelan oleh Surti untuk belajar sholat dan mengaji.

Santi merasa beruntung karena dipertemukan dengan orang sebaik Surti dan Parman. Santi mulai menggunakan hijab walau belum syarii sepenuhnya tapi sudah ada kemauan. Surti memberikan jilbab - jilbab yang tidak dia pakai untuk Santi kenakan.

Santi mengaca sambil tersenyum saat dia menggunakan hijab. Akan tetapi bajunya masih banyak baju yang lengan pendek. Surti memberikan baju yang dulu sempat dia gunakan tapi sekarang sudah tidak digunakan lagi.

Bu Hamidah juga pun memberikan baju yang masih layak pakai untuk dikenakan oleh Santi untuk gonta ganti.

Episodes
1 melihat suamiku cek in dengan wanita cantik
2 berhasil bebas
3 merelakan
4 perubahan perlahan
5 santi menggunakan hijab
6 belanja bulanan santi
7 lengkap sudah kehidupan surti dan parman
8 parman dan surti pergi ke bogor
9 berangkat ke bogor
10 pulang kampung
11 kembali ke jakarta
12 dimasakin
13 Raka mengurus masjid
14 parman dan surti kembali
15 Draft
16 Draft
17 Draft
18 Draft
19 Draft
20 Draft
21 Draft
22 Draft
23 Draft
24 Draft
25 Draft
26 Draft
27 Draft
28 Draft
29 Draft
30 Membantu merapihkan bawaan.
31 akhirnya tamunya datang
32 lamaran diterima
33 lamaran
34 ragu
35 kedatangan tamu
36 menunggu di rs.
37 Draft
38 Mencemaskan Raka
39 Mencemaskan
40 Mila berbuat ulah
41 Tidak suka hidangan ikan mentah
42 Firasat
43 rencana pernikahan
44 Ke gelisahan seorang ibu
45 membuat surat pengantar
46 gagal lagi
47 kasih sayang ibu
48 fitting baju
49 bimbang
50 periksa kesehatan
51 bertengkar
52 Draft
53 Tedy sakit
54 Draft
55 digelar lamaran resminya
56 bagaimana jika
57 ditemani ibu
58 Ke KUA
59 ponsel baru
60 rencana Mila dan kakak Tedy
61 Fitnah
62 mencari
63 menuntut
64 Draft
65 Draft
66 pura - pura bunuh diri.
67 kasih sayang yang tulus
68 Draft
69 mimpi buruk
70 ceramah
71 panggilan dari pengadilan
72 Tante Iren kesal
73 Mila oh Mila
74 mempercepat
75 akhirnya
76 sah
77 Raka meminta izin
78 Makan berdua
79 salah paham
80 malam pengantin
81 Bertemu teman lama
82 Resepsi
83 Pesta pernikahan
84 Bersyukur
85 Bercerita
86 mendendam
87 Tanggunh jawab baru
88 Rumah baru
89 Makan malam ( Tamat )
Episodes

Updated 89 Episodes

1
melihat suamiku cek in dengan wanita cantik
2
berhasil bebas
3
merelakan
4
perubahan perlahan
5
santi menggunakan hijab
6
belanja bulanan santi
7
lengkap sudah kehidupan surti dan parman
8
parman dan surti pergi ke bogor
9
berangkat ke bogor
10
pulang kampung
11
kembali ke jakarta
12
dimasakin
13
Raka mengurus masjid
14
parman dan surti kembali
15
Draft
16
Draft
17
Draft
18
Draft
19
Draft
20
Draft
21
Draft
22
Draft
23
Draft
24
Draft
25
Draft
26
Draft
27
Draft
28
Draft
29
Draft
30
Membantu merapihkan bawaan.
31
akhirnya tamunya datang
32
lamaran diterima
33
lamaran
34
ragu
35
kedatangan tamu
36
menunggu di rs.
37
Draft
38
Mencemaskan Raka
39
Mencemaskan
40
Mila berbuat ulah
41
Tidak suka hidangan ikan mentah
42
Firasat
43
rencana pernikahan
44
Ke gelisahan seorang ibu
45
membuat surat pengantar
46
gagal lagi
47
kasih sayang ibu
48
fitting baju
49
bimbang
50
periksa kesehatan
51
bertengkar
52
Draft
53
Tedy sakit
54
Draft
55
digelar lamaran resminya
56
bagaimana jika
57
ditemani ibu
58
Ke KUA
59
ponsel baru
60
rencana Mila dan kakak Tedy
61
Fitnah
62
mencari
63
menuntut
64
Draft
65
Draft
66
pura - pura bunuh diri.
67
kasih sayang yang tulus
68
Draft
69
mimpi buruk
70
ceramah
71
panggilan dari pengadilan
72
Tante Iren kesal
73
Mila oh Mila
74
mempercepat
75
akhirnya
76
sah
77
Raka meminta izin
78
Makan berdua
79
salah paham
80
malam pengantin
81
Bertemu teman lama
82
Resepsi
83
Pesta pernikahan
84
Bersyukur
85
Bercerita
86
mendendam
87
Tanggunh jawab baru
88
Rumah baru
89
Makan malam ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!