merelakan

Setelah Surti berhasil menenangkan Santi. Surti mempersilakan Santi untuk istirahat di kamar tamu. Sebab Surti melihat wajah lelah Santi. Rumah Surti ada dua kamar yang satu di tempati oleh Surti dan Parman sedangkan yang satu lagi dibiarkan kosong. Tapi selalu dibersihkan jadi saat akan di tempati Santi kamarnya masih bersih.

Santi dan Surti tidak perlu lagi membersihkannya. Hanya Tinggal ditempati saja. Surti mengantarkan Santi ke kamar tamu yang akan ditempati oleh Santi. Surti meninggalkan Santi di kamar tamu.

Santi menempati kamar tamu yang telah disediakan oleh Surti. Santi mencoba untuk memejamkan matanya untuk istirahat. Namun matanya masih belum terpejam juga. Namun anehnya di tempat asing ini santi mala merasa tenang.

Parman pulang saat malam hari. Parman tidak perlu mengetuk pintu sebab selalu membawa kunci cadangan agar tidak membangunkan Surti istrinya. Parman langsung memasuki rumah menuju kamarnya dengan Surti. Surti yang sudah tertidur akhirnya terbangun karena Parman suaminya sudah pulang.

" Akang mau sampai kapan anak itu tinggal disini ? " tanya Surti pada Parman.

Parman yang ditanya merasa bingung sendiri. Harus menjawab apa pada Surti istrinya.

" saya juga ga tau sampai kapan bu, anak itu di sini ? " jawab Parman jujur.

" Kalau kita menolong orang itu demi kebaikan bersama, harus ikhlas apalagi dia saat ini lagi ada masalah " ucap Parman pada Surti.

" iya pak saya kasian juga melihat dia babak belur begitu, saya aja tidak berani membayangkan bagaimana kamu menyiksa saya nanti " ucap Surti sambil menatap Parman.

" insyallah neng saya tidak akan berubah" ucap Parman sambil memegang tangan Surti untuk meyakinkannya.

Surti dan Parman saling berpelukan untuk mengekpresikan cintanya. Karena selama ini Parman tidak pernah melakukan kekerasan terhadap Surti.

" Saya harap akang tidak akan berubah " ucap Surti sambil melepas pelukan Parman.

Parman yang berjanji pun melepaskan pelukannya juga berkata " kita sudah tua neng apa lagi yang mau dicari kecuali ridha Allah."

Surti pun merasa sedih karena sudah lima puluh tahun pernikahannya mereka belum juga dikaruniai anak. Namun Parman meyakinkan Surti bahwa cintanya hanya untuk Surti dan tidak menuntut untuk punya anak.

Karena selama ini parman sudah merelakan jika nasibnya didunia ini jika dia tidak mempunyai seorang anak. Karena berumah tangga bukan masalah melulu soal anak. Memang anak itu penting tapi lebih penting ridho Allah.

Parman mengajak Surti untuk tidur karena hari sudah malam. Mereka pun tidur sambil berpelukan bersama. Sedangkan Santi masih belum bisa memejamkan matanya tetap mencoba untuk memejamkan matanya.

Santi melihat jam dinding sudah menunjukan jam dua belas malam. Setelah cukup malam Santi akhirnya tertidur. Santi sangat nyenyak tidurnya karena sejak lama Santi mendambakan tidur nyenyak, tapi tak pernah Santi dapatkan setelah menikah dengan Tedy.

Tedy pun pulang ke rumah kontrakannya setelah ditelepon oleh ibunya. Karena Murni ibunya menelepon berkali - kali keponsel Tedy. Sedangkan Tedy sedang asik ena - ena mala merasa terganggu. Murni ibunya menelepon yang memberitahukan kalau Santi pergi dengan membawa tas besar.

Tapi tidak tahu pergi kemana, saat Murni ibunya mengejar si Santi mala kabur entah kemana. Tedy yang mendengar langsung menyudahi tutup bukanya dengan cewek yang Tedy sewa bernama Vivi.

Hujan deras malam ini pun redah tapi menyisahkan hawa dingin yang menusuk tulang. Bagi siapa saja yang masih di luar rumah.

Akhirnya Tedy langsung pulang kerumah. Namun Tedy mendapati lampu rumahnya masih dalam keadaan gelap. Tedy lalu mencoba menggedor pintu rumahnya memanggil istrinya. Namun tak ada jawaban dari dalam rumahnya. Terpaksa Tedy mengeluarkan kunci cadangan dari saku celananya.

Tedy menyalahkan lampu rumahnya yang masih gelap gulita. Dan mencari keberadaan istrinya, namun tidak menemukan batang hidungnya. Tedy pun mengecek lemari bajunya hanya mendapati baju istrinya sudah tidak ada sama sekali.

Tedy merasa murka karena Santi berani kabur darinya. Karena selama ini setahu Tedy Santi sangat tergila - gila kepadanya. Jadi Tedy merasa tenang Santi tidak akan kabur. Ternyata malam ini saat Tedy sedang cek in, istrinya mala kabur.

Tedy mencari Santi keliling rumah namun tidak mendapati istrinya sama sekali. Tedy pun mengumpat " dasar b******k kemana kau kabur Santi."

" Santi aku pasti akan menemukanmu dan mematahkan kakimu biar tidak bisa kabur lagi awas saja kalau ketemu." ancam Tedy sambil menendang bangku rumahnya.

Tedy pun mendatangi rumah ibunya untuk mengetahui ceritanya lebih lanjut tentang istrinya yang kabur. Murni pun menceritakan kembali bagaimana tadi dia bertemu dengan Santi dan berusaha mengejarnya.

Murni menyuruh Tedy anaknya untuk mematahkan kakinya Santi kalau ketemu.

" Enak aja dia kabur - kabur setelah apa yang kamu berikan padanya " ucap murni.

" Uda jadi benalu mandul pula, ga tau bersyukur udah ditampung " Murni sangat kesal terhadap menantunya Santi.

Tejo yang mendengar amarah Murni istrinya hanya menghela nafas tak perduli. Bagi Tejo Murni seperti petasan jika sedang marah. Makanya Tejo diam saja sampai Murni berhenti cape sendiri. Tedy akhirnya memutuskan untuk tidur dirumah orang tuanya karena hari sudah sangat malam.

Jam sudah menunjukan pukul satu dini hari. Tedy pun merasa lelah setelah bercinta dengan vivi p*k yang biasa disewanya.

Saat pagi datang Santi terbangun karena mendengar suara orang yang sudah bangun lebih dulu. Orang yang bangun lebih dulu adalah Surti yang sedang bebersih rumah dan memasak untuk sarapan. Santi yang terbangun langsung menyapa Surti.

Surti yang melihat Santi menyapanya Surti langsung membalas sapaannya. Santi berniat membantu Surti tapi Surti langsung melarangnya.

" Karena tamu itu harus dijamu bukan membantu di dapur " ucap Surti.

" Sudah sana cuci muka dan tunggu dimeja ya?" perintah Surti yang tak ingin dibantah.

Maka Santi tadinya terdiam karena ditolak membantu dan merasa tidak enak karena sudah menumpang. Karena Santi tidak tahu lokasi kama mandi dimana maka santi bertanya lagi kepada Surti. Setelah diberitahukan oleh Surti barulah Santi berjalan ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka.

Setelah cuci muka seperti yang dikatakan oleh Surti maka Santi duduk di meja makan. Surti menyiapkan makanan di atas meja. Santi ingin membantu namun dilarang lagi oleh Surti.

Episodes
1 melihat suamiku cek in dengan wanita cantik
2 berhasil bebas
3 merelakan
4 perubahan perlahan
5 santi menggunakan hijab
6 belanja bulanan santi
7 lengkap sudah kehidupan surti dan parman
8 parman dan surti pergi ke bogor
9 berangkat ke bogor
10 pulang kampung
11 kembali ke jakarta
12 dimasakin
13 Raka mengurus masjid
14 parman dan surti kembali
15 Draft
16 Draft
17 Draft
18 Draft
19 Draft
20 Draft
21 Draft
22 Draft
23 Draft
24 Draft
25 Draft
26 Draft
27 Draft
28 Draft
29 Draft
30 Membantu merapihkan bawaan.
31 akhirnya tamunya datang
32 lamaran diterima
33 lamaran
34 ragu
35 kedatangan tamu
36 menunggu di rs.
37 Draft
38 Mencemaskan Raka
39 Mencemaskan
40 Mila berbuat ulah
41 Tidak suka hidangan ikan mentah
42 Firasat
43 rencana pernikahan
44 Ke gelisahan seorang ibu
45 membuat surat pengantar
46 gagal lagi
47 kasih sayang ibu
48 fitting baju
49 bimbang
50 periksa kesehatan
51 bertengkar
52 Draft
53 Tedy sakit
54 Draft
55 digelar lamaran resminya
56 bagaimana jika
57 ditemani ibu
58 Ke KUA
59 ponsel baru
60 rencana Mila dan kakak Tedy
61 Fitnah
62 mencari
63 menuntut
64 Draft
65 Draft
66 pura - pura bunuh diri.
67 kasih sayang yang tulus
68 Draft
69 mimpi buruk
70 ceramah
71 panggilan dari pengadilan
72 Tante Iren kesal
73 Mila oh Mila
74 mempercepat
75 akhirnya
76 sah
77 Raka meminta izin
78 Makan berdua
79 salah paham
80 malam pengantin
81 Bertemu teman lama
82 Resepsi
83 Pesta pernikahan
84 Bersyukur
85 Bercerita
86 mendendam
87 Tanggunh jawab baru
88 Rumah baru
89 Makan malam ( Tamat )
Episodes

Updated 89 Episodes

1
melihat suamiku cek in dengan wanita cantik
2
berhasil bebas
3
merelakan
4
perubahan perlahan
5
santi menggunakan hijab
6
belanja bulanan santi
7
lengkap sudah kehidupan surti dan parman
8
parman dan surti pergi ke bogor
9
berangkat ke bogor
10
pulang kampung
11
kembali ke jakarta
12
dimasakin
13
Raka mengurus masjid
14
parman dan surti kembali
15
Draft
16
Draft
17
Draft
18
Draft
19
Draft
20
Draft
21
Draft
22
Draft
23
Draft
24
Draft
25
Draft
26
Draft
27
Draft
28
Draft
29
Draft
30
Membantu merapihkan bawaan.
31
akhirnya tamunya datang
32
lamaran diterima
33
lamaran
34
ragu
35
kedatangan tamu
36
menunggu di rs.
37
Draft
38
Mencemaskan Raka
39
Mencemaskan
40
Mila berbuat ulah
41
Tidak suka hidangan ikan mentah
42
Firasat
43
rencana pernikahan
44
Ke gelisahan seorang ibu
45
membuat surat pengantar
46
gagal lagi
47
kasih sayang ibu
48
fitting baju
49
bimbang
50
periksa kesehatan
51
bertengkar
52
Draft
53
Tedy sakit
54
Draft
55
digelar lamaran resminya
56
bagaimana jika
57
ditemani ibu
58
Ke KUA
59
ponsel baru
60
rencana Mila dan kakak Tedy
61
Fitnah
62
mencari
63
menuntut
64
Draft
65
Draft
66
pura - pura bunuh diri.
67
kasih sayang yang tulus
68
Draft
69
mimpi buruk
70
ceramah
71
panggilan dari pengadilan
72
Tante Iren kesal
73
Mila oh Mila
74
mempercepat
75
akhirnya
76
sah
77
Raka meminta izin
78
Makan berdua
79
salah paham
80
malam pengantin
81
Bertemu teman lama
82
Resepsi
83
Pesta pernikahan
84
Bersyukur
85
Bercerita
86
mendendam
87
Tanggunh jawab baru
88
Rumah baru
89
Makan malam ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!