berhasil bebas

Akhirnya Santi terbebas dari Murni mertuanya. Murni yang kehilangan menantunya yaitu Santi. Murni merasa kesal dan marah - marah sepanjang jalan.

" kurang ajar si Santi itu pakai lari - larian segala " ucap Murni dengan kesal.

Santi yang bersembunyi kini merasa sudah aman keluar dari persembunyiannya. Namun tiba - tiba cuaca menjadi mendung angin bertiup sangat kencang, guntur menggelegar di langit malam. Santi berlari kearah masjid karena hujan turun kecil- kecil namun menjadi hujan besar.

Murni yang merasa kesal pun memutuskan pulang saja karena cuaca yang cukup mendung.

Santi hanya bisa menunggu dimasjid sampai hujan redah. Santi kini sedang menangis terseduh seduh atas nasib yang menimpanya.

"Ya Allah saya tidak kuat kalau harus seperti ini terus " ucap Santi sambil menangis.

Santi masih meratapi nasibnya yang kurang kasih sayang, tidak punya orang tua, suami yang kejam. Sedangkan di dalam masjid ada seorang marbot. Yang sedang merapihkan masjid agar tidak basah jika ada yang sholat nanti.

Marbot meperhatikan jika ada seorang wanita yang menangis terseduh - seduh di teras masjid. Tangisannya membuat hatinya pilu lalu mendatanginya untuk sekedar bertanya. Marbot itu yang bernama Parman mencoba bertanya kenapa Santi menangis.

Namun bukanya menjawab Santi semakin menangis pilu. Seolah - olah menumpahkan kesedihannya. Marbot itu bernama Parman seorang lelaki tua yang sudah beruban. Yang diembankan amanah untuk mengurus masjid agar masjid selalu bersih ketika digunakan.

Parman mencoba bertanya lagi pada Santi sekali lagi.

" Nama kamu Siapa ? " tanya Parman.

" Nama Saya Santi pak " jawab Santi.

" Ada apa nak ?" ucap parman memperhatikan kondisi Santi yang penuh lebam terutama pipinya masih biru.

" Maaf pak saya numpang sebentar ya karena di luar sedang hujan " ucap Santi pada Parman.

Parman yang mendengarnya mempersilahkan santi jika mau minum ada air dibelakang. Bisa ambil sediri lewat samping Masjid parman memberitahukannya kepada Santi.

Santi tersentuh atas perhatiannya dan mengucapkan terima kasih. Lalu Parman meninggalkan Santi yang masih menangis. Untuk mengambil air putih.

Saat Santi sudah tenang Parman mendatanginya lagi dengan membawa air putih dan untuk bertanya, " kamu mau kemana, Kayaknya bukan warga sininya? " .

" Iya pak saya bukan warga sini saya sedang melarikan diri pak dari suami saya yang selalu memukuli saya pak. Saya juga melihat suami saya selingkuh pak " ucap santi yang mulai menangis lagi karena teringat kemalangannya.

" Terus kamu mau kemana? " tanya parman lagi.

" Saya bingung mau kemana pak, karena saya taka ada uang sama sekali. " ucap Santi memberitahukan kebenarannya.

Parman yang mendengarnya menjadi pilu hatinya. Dia menawarkan uang kepada Santi tapi Santi langsung menolaknya.Namun Parman bersikukuh memberikan uangnya yang hanya berapa lembar saja.

Untuk diberikan pada Santi orang yang ditemuinya. Santi akhirnya mau menerimanya karena jika tak ada uang maka Santi tidak dapat pergi kemanapun. Parman kemudian menyuruh Santi ikut ke rumahnya tapi langsung ditolak oleh Santi. Santi merasa tidak enak karena baru mengenal Parman.

" Di rumah ada istri saya juga biar dia yang menemani kamu ? " Parman menawarkan untuk ikut ke rumahnya.

Santi tetap menolak karena hati Santi masih belum tenang. Dan merasa sungkan terhadap Parman marbot masjid.

Lalu Parman berjalan meninggalkan Santi dengan payung untuk pulang ke rumahnya. Parman kemudian memanggil istrinya. Surti istri parman mendatangi suaminya yang memanggilnya.

Surti bertanya "Ada apa sampai memanggil saya pak hujan- hujan gini, kok bapak sudah pulang jam segini? ".

Kemudian Parman menceritakan tentang keadaan Santi yang sedang menangis di masjid. Karena merasa kasihan terhadap Santi yang tidak ada tujuan. Parman berencana menyuruhnya menginap disini terlebih dahulu sampai Santi mempunyai tujuan. Parman meminta pendapat Surti istrinya.

Surti mengizinkan Parman untuk membawanya pulang. Namun Parman menjelaskan jika Santi menolak saat Parman mengajaknya pulang ke rumah ini.

" Coba ibu yang membujuknya bagaimana ? " usul Parman.

Tak lama Parman datang bersama Surti istrinya. Sambil menggunakan payung mendatangi Santi yang masih menangis di teras masjid. Surti menghampiri Santi dan mencoba memeluknya untuk menenangkannya. Namun hati Surti terasa terisi seolah naluri keibuannya datang sejak memeluk Santi orang yang baru ditemuinya.

Santi yang dipeluk oleh seorang wanita tua merasa nyaman. Santi berfikir dalam hati apakah ini rasanya dipeluk oleh seorang ibu. Ketika Santi tenang Surti mengajak Santi untuk pergi ke rumahnya untuk beristirahat.

Santi berfikir lagi dan merasa tak enak menolak lagi. Surti pun mencoba mengajak lagi Santi ke rumahnya yang tak jauh dari masjid. Karena Santi sudah merasa lelah, maka Santi langsung mengikuti surti kembali ke rumahnya.

Santi dan Surti menggunakan satu payung yang dibawa oleh Parman tadi dari masjid. Santi memeluk pundak Santi agar tidak kebasahan.

Setelah berjalan hanya beberapa langkah Surti dan Santi tiba di rumahnya. Surti membuka pintunya dan menaruh payung untuk dilipat lalu digantung di dinding luar.

Santi dipersilahkan masuk untuk duduk. Surti kebelakang membuatkan Teh hangat untuk Santi dan dirinya. Surti bertanya namanya siapa, tinggal dimana, kenapa malam - malam hujan ada di masjid. Santi memperkenalkan dirinya tinggal di kampung sebelah dan menceritakan kejadian yang dialami oleh Santi pada Surti.

Setelah Surti mendengar kisahnya dari Santi langsung. Surti tidak berani berkomentar lebih, apalagi dengan lebam - lebam disekujur tubuhnya apalagi dibagian pipi masih terlihat baru.

Surti dan Parman adalah pasangan yang sudah lansia. Dalam pernikahan mereka yang sudah mencapai lima puluh tahun belum juga dikaruniai seorang anak.

Surti merasa miris mendengar cerita Santi. Karena selama ini Parman belum pernah marah. Apalagi sampai main tangan dengan memukul Surti.

Membayangkan Santi yang dipukuli oleh suaminya Surti jadi merinding sendiri. Apalagi melihat bekas bibirnya yang masih biru atas pemukulan yang dilakukan oleh Tedy suaminya.

Surti mendengarkan semua cerita Santi sambil mengelus - elus pundak Santi untuk menenangkan Santi yang menangis sambil bercerita. Surti tidak dapat berbuat apa - apa saat ini hanya menunggu keputusan dari suaminya.

Santi berterima kasih karena Bu surti mau memberikan tumpangan tempat untuk berteduh sementara sementara waktu. Hingga Santi mendapatkan pekerjaan fikir Santi.

Santi harus mencari pekerjaan besok pagi gumam Santi dalam Hati. Sebab jika tidak bekerja Santi akan dapat uang dari mana.

Untungnya Santi tidak mempunyai anak dengan Tedy. Jika sudah punya maka Santi akan kasihan terhadap anaknya yang akan disiksa selalu oleh Tedy. Santi sekarang merasa bersyukur bisa lepas dari Tedy suaminya yang toxic itu.

Tapi Santi takut jika Tedy nanti akan menemukan di sini. Setelah Murni ibu mertuanya melaporkan kepada Tedy jika Santi kabur dari rumah. Maka Santi akan disiksa habis - habisan oleh Tedy jika ditemukan oleh Tedy.

Terpopuler

Comments

Edgar

Edgar

Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!

2025-02-03

1

lihat semua
Episodes
1 melihat suamiku cek in dengan wanita cantik
2 berhasil bebas
3 merelakan
4 perubahan perlahan
5 santi menggunakan hijab
6 belanja bulanan santi
7 lengkap sudah kehidupan surti dan parman
8 parman dan surti pergi ke bogor
9 berangkat ke bogor
10 pulang kampung
11 kembali ke jakarta
12 dimasakin
13 Raka mengurus masjid
14 parman dan surti kembali
15 Draft
16 Draft
17 Draft
18 Draft
19 Draft
20 Draft
21 Draft
22 Draft
23 Draft
24 Draft
25 Draft
26 Draft
27 Draft
28 Draft
29 Draft
30 Membantu merapihkan bawaan.
31 akhirnya tamunya datang
32 lamaran diterima
33 lamaran
34 ragu
35 kedatangan tamu
36 menunggu di rs.
37 Draft
38 Mencemaskan Raka
39 Mencemaskan
40 Mila berbuat ulah
41 Tidak suka hidangan ikan mentah
42 Firasat
43 rencana pernikahan
44 Ke gelisahan seorang ibu
45 membuat surat pengantar
46 gagal lagi
47 kasih sayang ibu
48 fitting baju
49 bimbang
50 periksa kesehatan
51 bertengkar
52 Draft
53 Tedy sakit
54 Draft
55 digelar lamaran resminya
56 bagaimana jika
57 ditemani ibu
58 Ke KUA
59 ponsel baru
60 rencana Mila dan kakak Tedy
61 Fitnah
62 mencari
63 menuntut
64 Draft
65 Draft
66 pura - pura bunuh diri.
67 kasih sayang yang tulus
68 Draft
69 mimpi buruk
70 ceramah
71 panggilan dari pengadilan
72 Tante Iren kesal
73 Mila oh Mila
74 mempercepat
75 akhirnya
76 sah
77 Raka meminta izin
78 Makan berdua
79 salah paham
80 malam pengantin
81 Bertemu teman lama
82 Resepsi
83 Pesta pernikahan
84 Bersyukur
85 Bercerita
86 mendendam
87 Tanggunh jawab baru
88 Rumah baru
89 Makan malam ( Tamat )
Episodes

Updated 89 Episodes

1
melihat suamiku cek in dengan wanita cantik
2
berhasil bebas
3
merelakan
4
perubahan perlahan
5
santi menggunakan hijab
6
belanja bulanan santi
7
lengkap sudah kehidupan surti dan parman
8
parman dan surti pergi ke bogor
9
berangkat ke bogor
10
pulang kampung
11
kembali ke jakarta
12
dimasakin
13
Raka mengurus masjid
14
parman dan surti kembali
15
Draft
16
Draft
17
Draft
18
Draft
19
Draft
20
Draft
21
Draft
22
Draft
23
Draft
24
Draft
25
Draft
26
Draft
27
Draft
28
Draft
29
Draft
30
Membantu merapihkan bawaan.
31
akhirnya tamunya datang
32
lamaran diterima
33
lamaran
34
ragu
35
kedatangan tamu
36
menunggu di rs.
37
Draft
38
Mencemaskan Raka
39
Mencemaskan
40
Mila berbuat ulah
41
Tidak suka hidangan ikan mentah
42
Firasat
43
rencana pernikahan
44
Ke gelisahan seorang ibu
45
membuat surat pengantar
46
gagal lagi
47
kasih sayang ibu
48
fitting baju
49
bimbang
50
periksa kesehatan
51
bertengkar
52
Draft
53
Tedy sakit
54
Draft
55
digelar lamaran resminya
56
bagaimana jika
57
ditemani ibu
58
Ke KUA
59
ponsel baru
60
rencana Mila dan kakak Tedy
61
Fitnah
62
mencari
63
menuntut
64
Draft
65
Draft
66
pura - pura bunuh diri.
67
kasih sayang yang tulus
68
Draft
69
mimpi buruk
70
ceramah
71
panggilan dari pengadilan
72
Tante Iren kesal
73
Mila oh Mila
74
mempercepat
75
akhirnya
76
sah
77
Raka meminta izin
78
Makan berdua
79
salah paham
80
malam pengantin
81
Bertemu teman lama
82
Resepsi
83
Pesta pernikahan
84
Bersyukur
85
Bercerita
86
mendendam
87
Tanggunh jawab baru
88
Rumah baru
89
Makan malam ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!