3. Pertanyaan belum terjawab.

Bang Rico babak belur di tangan Pak Riga. Mama Anne berkali-kali tidak sadarkan diri memikirkan putrinya.

"Demi Allah saya tidak ingat apapun, Dan. Saya juga tidak punya niat untuk menyakiti ataupun mencelakai Keinan." Kata Bang Rico.

"Bohong, Pa. Keinan di sekap, di suruh membersihkan sepatu sepuluh pasang. Lalu................" Keinan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Terdengar tangisnya terisak-isak.

Papa Riga mengacak-acak rambutnya, Ayah mana yang tidak sakit hati mendapati putrinya dalam keadaan rusak seperti itu. Seketika dadanya terasa nyeri.

"Kalian harus menikah..!!" Kata Papa Riga.

Keinan sungguh kaget, jelas dirinya tidak ingin pernikahan itu terjadi. Ia sudah memiliki kekasih di yang sedang berdinas di luar pulau Jawa dan mereka akan segera bertunangan dan menikah.

"Nggak Pa, Keinan nggak mau. Keinan mau nikah sama Bang Danar."

"Apa kamu bilang???? Kamu sudah rusak berdua dengan Rico lantas kamu masih memikirkan Dia????? Nggak, Kei.. sudah selesai. Kalian harus menikah..!!" Perintah tegas Papa Riga. "Lagipula, bukannya kamu dan Dia sudah tidak ada hubungan apapun lagi????"

"Tapi Keinan masih suka sama 'Abang', Pa." Jawab Keinan.

"Saya akan menikahi Keinan, Pak..!!" Kata Bang Rico daripada masalah semakin berlarut-larut.

"Nggak mau." Tolak Keinan.

//

'Kenapa sejak semalam tidak ada jawaban apapun dari Keinan. Dia pergi kemana?'.

Letnan Danar meletakan ponselnya lalu segera menuju ke masjid untuk shalat subuh. Sejak semalam perasaannya tidak enak, bayang wajah Keinan selalu berkelebat dalam pikirannya. Terus terang berita hilangnya putri panglima membuat perasaannya sungguh gelisah.

Saat baru menutup pintu kamar, tak sengaja dirinya berpapasan dengan Bang Giri.

"Lesu wae, Mbon. Ono opo?" Tegurnya.

"Siap.. tidak ada apa-apa, Bang." Jawab Bang Danar yang tidak mungkin membuka masalah pribadi pada seniornya.

"Ya wes, ayo..!! Sholat dulu biar hatimu tenang."

Bang Giri dan Bang Danar segera menuju masjid Batalyon.

...

Rasanya Bang Rico tak sanggup berkata-kata. Alasan Keinan kabur adalah karena kesal dengan Papanya yang ingin mendaftarkan dirinya masuk pada akademi militer. Bermain di club malam adalah jalan ninjanya agar bisa terlihat lebih dewasa. Kini baru Bang Rico sadari bahwa wajah wanita yang sudah menjadi istrinya itu memang masih sangat muda.

"Sampai kapan kamu mau terus menangis?? Apa tangismu akan mengubah kenyataan kalau kita sudah menikah??" Tegur Bang Rico.

"Tapi Kei tidak suka dengan pernikahan ini."

"Kamu pikir saya suka??? Kalau bisa memilih, saya juga ingin saat itu tetap sadar dan tidak 'menyakiti' kamu."

Bang Rico sampai mengurut pangkal hidungnya. Keputusan Keinan untuk kabur memang begitu menggemparkan. Bahkan alasan Keinan untuk menjadi 'lebih dewasa' dengan memilih pergi ke club malam telah menyeret namanya juga.

Keinan membanting diri di atas tempat tidur, ia tertelungkup meluapkan rasa lewat tangis yang terasa menyesakan. Dirinya tidak ingin menjadi seorang tentara wanita ataupun seorang perawat seperti Mbak Ranti. Ia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.

Teringat olehnya paras wajah sang kekasih. Sejak kemarin banyak penggilan telepon tak terjawab dari Bang Danar, juga pesan singkat yang tidak terhitung jumlahnya.

-_-_-_-_-

Hingga malam tiba tetap tidak ada kabar apapun dari Keinan dan hal ini semakin membuatnya gelisah.

Tak lama ponselnya bergetar, ada pesan singkat dari sahabatnya. Keningnya berkerut membaca permintaan Bang Rico yang meminta rumah dinas di daerahnya.

Bang Danar pun segera menghubungi sahabatnya itu.

"Maksudmu bagaimana? geser kesini kah??" Tanya Bang Danar.

"Iyo, Kang. Dadakan." Jawab Bang Rico.

"Wes ono tentengan?????" Selidik Bang Danar pasalnya rumah dinas hanya bagi anggota yang telah berkeluarga.

"Alhamdulillah sudah. Tolong ya..!!" Pinta Bang Rico.

"Kenapa mendadak sekali? Tapi yo wes, nanti aku sampaikan pelayanan personel. Aku sendiri yang pantau." Ujar Bang Danar. "Tapi ngomong-ngomong, nikahmu nggak ada kabar. Jalur prestasi???"

Terdengar tawa kecil di seberang sana. "Do'akan saja yang terbaik."

"Selamat, Wir. Semoga jadi keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah." Do'a Bang Danar untuk sahabatnya disana.

"Terima kasih, Mbon."

...

Bang Danar membaca arahan skep khusus atas kepindahan Letnan Rico. Sebagai staff Intel dirinya belum sepenuhnya paham akan alasan kepindahan sahabatnya pasalnya skep khusus tersebut langsung turun dari panglima dan Letnan Rico harus segera tiba di Batalyon karang dalam waktu dua hari.

"Secepat itu?? Ada apa ya?" Gumamnya.

"Mohon ijin, Danton. Di depan pos kesatrian ada seorang wanita yang pingsan." Laporan seorang anggota piket jaga. Ia melapor pada Letnan Danar karena malam itu, Dantonnya itu lah yang sedang bertandang di pos kesatrian.

"Masa??" Bang Danar segera beranjak dan menuju lokasi. Hujan deras tak menyurutkan langkahnya.

Anggota tersebut sigap mengambil payung untuk melindungi Dantonnya dari hujan deras malam itu. "Payungnya, Danton..!!"

"Alaaahh.. kamu ini, saya bukan gadis." Dengan langkah lebar, Bang Danar menghampiri tempat tersebut. "Kalian ini kenapa?? Ada perempuan pingsan bukannya di tolong dulu malah di lihat saja." Tegur Bang Danar kemudian mengangkat perempuan tersebut menuju pos kesatrian.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Mika Saja

Mika Saja

apa akn buat gantinua kainan buat bang damar agau mlh mau merusuh🤭🤭🤭

2025-02-04

1

cipa

cipa

reweh kyne ruwet ki, cinta belum kelar dh dapat pasangan

2025-02-03

1

Mika Saja

Mika Saja

dikira belanjaaan tentengan

2025-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Wanita gila.
2 2. Tragedi malam ini.
3 3. Pertanyaan belum terjawab.
4 4. Baru di rasakan dalam hidup.
5 5. Batalyon pulau karang.
6 6. Memupuk rasa cinta.
7 7.Malam penuh cinta.
8 8. Karena godaan setan.
9 9. Berkah tersembunyi.
10 10. Sedikit redam.
11 11. Proses pengajuan terakhir.
12 12. Membela mati-matian ( 1 ).
13 13. Berdebat dengan keadaan.
14 14. Sosok yang ditakuti.
15 15. Batang talas vs serabi.
16 16. Bersama keluarga.
17 17. Memahami isi hati.
18 18. Salah sasaran.
19 19. Pak Danton syok berat.
20 20. Sayang sekali.
21 21. Harga yang harus di bayar.
22 22. Menguak teka-teki.
23 23. Sakit terdalam.
24 24. Di usaikan.
25 25. Benar-benar selesai.
26 26. Perkenalan di Kompi.
27 27. Bu Danton ngambek.
28 28. Insiden bukit.
29 29. Tidak tahan cemburu.
30 30. Menata hati.
31 31. Permintaan kecil.
32 32. Tidak terduga.
33 33. Di manjakan.
34 34. Benda sumber masalah.
35 35. Ngambek.
36 36. Jalan-jalan.
37 37. Cinta yang indah.
38 38. Mendadak pulang.
39 39. Belum kembali.
40 40. Situasi puncak.
41 41. Menjaga dia.
42 42. Langit runtuh.
43 43. Hidup harus terus berjalan.
44 44. Melanjutkan hidup.
45 45. Panik.
46 46. Inilah hidup.
47 47. Sudah waktunya.
48 48. Situasi melunak.
49 49. Demi buah hati.
50 50. Cinta hingga ke langit.
51 51. Senyum indah bersamamu.
52 52. Pertemuan pertama.
53 53. Tatap muka.
54 54. Salah jalan ( 1 ).
55 55. Bujukan.
56 56. Maling kambing.
57 57. Takdir hidup.
58 58. Syok.
59 59. Syok ( 2 ).
60 60. Ajakan damai.
61 61. Perasaan tidak biasa.
62 62. Demi menjelaskan status.
63 63. Tuntas.
64 64. Mulai lembar baru.
65 65. Barang yang hilang.
66 66. Tipuan kecil.
67 67. Sayang.
68 68. Menyelami hati.
69 69. Tiba-tiba geram.
70 70. Danki kepanasan.
71 71. Khilaf ( 1 ).
72 72. Bertengkar ( lagi ).
73 73. Curiga.
74 74. Tegang.
75 75. Terbawa perasaan.
76 76. Rasanya jadi bapak.
77 77. Hari ini.
78 78. Waspada.
79 79. Danar Shila.
80 80. Gelisah.
81 81. Rasa yang berbeda.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Wanita gila.
2
2. Tragedi malam ini.
3
3. Pertanyaan belum terjawab.
4
4. Baru di rasakan dalam hidup.
5
5. Batalyon pulau karang.
6
6. Memupuk rasa cinta.
7
7.Malam penuh cinta.
8
8. Karena godaan setan.
9
9. Berkah tersembunyi.
10
10. Sedikit redam.
11
11. Proses pengajuan terakhir.
12
12. Membela mati-matian ( 1 ).
13
13. Berdebat dengan keadaan.
14
14. Sosok yang ditakuti.
15
15. Batang talas vs serabi.
16
16. Bersama keluarga.
17
17. Memahami isi hati.
18
18. Salah sasaran.
19
19. Pak Danton syok berat.
20
20. Sayang sekali.
21
21. Harga yang harus di bayar.
22
22. Menguak teka-teki.
23
23. Sakit terdalam.
24
24. Di usaikan.
25
25. Benar-benar selesai.
26
26. Perkenalan di Kompi.
27
27. Bu Danton ngambek.
28
28. Insiden bukit.
29
29. Tidak tahan cemburu.
30
30. Menata hati.
31
31. Permintaan kecil.
32
32. Tidak terduga.
33
33. Di manjakan.
34
34. Benda sumber masalah.
35
35. Ngambek.
36
36. Jalan-jalan.
37
37. Cinta yang indah.
38
38. Mendadak pulang.
39
39. Belum kembali.
40
40. Situasi puncak.
41
41. Menjaga dia.
42
42. Langit runtuh.
43
43. Hidup harus terus berjalan.
44
44. Melanjutkan hidup.
45
45. Panik.
46
46. Inilah hidup.
47
47. Sudah waktunya.
48
48. Situasi melunak.
49
49. Demi buah hati.
50
50. Cinta hingga ke langit.
51
51. Senyum indah bersamamu.
52
52. Pertemuan pertama.
53
53. Tatap muka.
54
54. Salah jalan ( 1 ).
55
55. Bujukan.
56
56. Maling kambing.
57
57. Takdir hidup.
58
58. Syok.
59
59. Syok ( 2 ).
60
60. Ajakan damai.
61
61. Perasaan tidak biasa.
62
62. Demi menjelaskan status.
63
63. Tuntas.
64
64. Mulai lembar baru.
65
65. Barang yang hilang.
66
66. Tipuan kecil.
67
67. Sayang.
68
68. Menyelami hati.
69
69. Tiba-tiba geram.
70
70. Danki kepanasan.
71
71. Khilaf ( 1 ).
72
72. Bertengkar ( lagi ).
73
73. Curiga.
74
74. Tegang.
75
75. Terbawa perasaan.
76
76. Rasanya jadi bapak.
77
77. Hari ini.
78
78. Waspada.
79
79. Danar Shila.
80
80. Gelisah.
81
81. Rasa yang berbeda.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!