200 Juta

Hari ini adalah hari dimana keluarga Rachel akan datang melamar Kiara untuk Rafa, untung saja hari ini restoran tutup karena memang jadwal restoran hari ini tutup dan besok akan buka kembali sehingga Kiara tidak perlu izin.

Sebenarnya, Kiara masih ragu dengan keputusan untuk menikah dengan Rafa karena bagaimanapun, Kiara tidak mengenal Rafa. Bahkan Rachel sendiri tidak pernah mengatakan apapun tentang Kakaknya dan beberapa hari yang lalu adalah pertama kakinya bertemu dengan Rafa, meskipun Kiara sering ke rumah tersebut, namun Kiara memang tidak pernah bertemu dengan Rafa sehingga wajar jika Kiara tidak tau bagaimana Rafa, Kiara hanya tau wajah Rafa karena di dalam kamar Rachel terdapat foto keluarga dimana ada Rafa disana.

Dan untuk masalah kesalahpahaman yang terjadi, tentu saja Kiara tidak percaya jika ia tidur dengan Rafa. Namun, ia tidak bisa melakukan apapun karena ia tidak ada bukti tentang hal ini.

"Kak Rafa gak boleh nikah sama aku, aku takut bawa pengaruh buruk buat Kak Rafa. Lagipula Kak Rafa berasal dari keluarga yang harmonis dan berkecukupan, sedangkan aku, Kak Rafa dapat yang lebih baik, lebih baik aku menolak lamaran kali ini," gumam Kiara.

Tak lama setelah itu, keluarga Rafa pun sampai disana ada Om Bagas, Tante Natasha, Rachel dan juga Rafa. "Silahkan, maaf kalau hidangannya hanya ini," ucap Kiara.

"Gapapa, Ki," ucap Rachel.

Keluarga Rafa memasuki rumah sederhana tersebut, terlihat jelas jika Ibu Ajeng dan Ayah Anton terkejut saat melihat keluarga Rachel. "Sebelumnya, perkenalkan saya Rafa. Jadi, kedatangan saya dan keluarga saya kesini karena saya ingin meminta izin untuk melamar dan menikahi Kiara," ucap Rafa.

"Saya sebagai Ayah dari Kiara tidak akan basa basi, kalian tau kan bagaimana saya dan istri saya. Jadi, berapa banyak yang bisa kalian berikan?" tanya Ayah Anton.

"Yah," panggil Kiara, Kiara tidak menyangka jika Ayah Anton akan mengatakannya.

"Kamu diem aja, ini penting tau," ucap Ibu Ajeng.

"Saya akan memberikan yang anda inginkan, berapapun itu. Tapi, saya ingin mendengar jawaban dari Kiara terlebih dahulu," ucap Rafa.

"Bagaimana, Kiara?" tanya Tante Natasha dengan lembut.

"Maaf, saya tidak bisa menerima lamaran tersebut," ucap Kiara yang mengejutkan semua orang termasuk Rafa.

"Kenapa?" tanya Rafa.

"Sa-saya rasa Kak Rafa bisa mendapatkan perempuan yang lebih baik dan lebih setara dengan Kak Rafa," ucap Kiara.

"Kalian dengar kan," ucap Ibu Ajeng.

"Apa bisa keluarga kami menolak keputusan dari Kiara?" tanya Tante Natasha

"Maksudnya?" tanya Ayah Anton.

"Ma," peringat Om Bagas dan mendapat tatapan tajam dari Tante Natasha.

"Jadi begini, Pak. Kami kesini tentunya bukan tanpa alasan, kami kesini karena dua hari sebelumnya Kiara dan Rafa kepergok tengah tidur bersama dan karena itu kami sekeluarga ingin melamar Kiara untuk anak kami Rafa," ucap Tante Natasha yang membuat Ayah Anton dan Ibu Ajeng.

"Apa benar yang dikatakannya?" tanya Ayah Anton pada Kiara.

"I-iya, Yah," ucap Kiara.

"Baik, kalau begitu Kiara akan menikah dengan anak Ibu. Tapi, tetap berikan kami uang," ucap Ayah Anton dengan tidak tau malunya.

"Anda tidak perlu khawatir soal itu, sebutkan yang akan minta maka saya akan memberikannya," ucap Rafa.

"Oke, saya minta 100 juta," ucap Ayah Anton.

"Saya akan berikan 200 juta untuk kalian," ucap Rafa yang membuat Ayah Anton dan Ibu Ajeng senang bukan main.

"Wah 200 juta, kalian nikah sekarang juga bisa," ucap Ibu Ajeng.

"Saya akan datang 5 hari lagi dan saya akan menikahi anak kalian," ucap Rafa.

Setelah kepergian keluarga Rachel, Kiara pun dihajar habis-habisan oleh orangtuanya. "Hahaha, ternyata pintar juga kau mencari pria ya, kau sudah menjual tubuhmu ternyata, kalau tau begini sejak dulu kau kujual ke para bos-bos besar, tapi karena Ayah masih baik jadi Ayah gak menjualmu. Tanpa Ayah duga justru kau yang menjual dirimu sendiri, baguslah karena itu sekarang Ayah dan Ibu akan mendapatkan uang 200 juta, setelah itu jangan lagi temui kami," ucap Ayah Anton.

"Akhirnya kau berguna juga sebagai anak," ucap Ibu Ajeng dengan menarik rambut Kiara hingga setelahnya melepaskan tangannya dari rambut Kiara dan menghempaskan tubuh Kiara hingga menabrak dinding.

Setelah kepergian Ayah anda dan Ibu Ajeng, Kiara berusaha untuk berdiri dan masuk ke dalam kamarnya. Saat masuk ke dalam kamar, Kiara melihat tubuh dan wajahnya yang penuh luka, Kiara yakin jika tadi keluarga Rachel melihat langsung luka yang ada di tubuhnya meskipun Kiara sudah memakai pakaian panjang dan juga menutup luka di wajahnya dengan makeup.

"Bagaimana bisa Kak Rafa mau menikah dengan perempuan kayak aku, Kak Rafa pasti malu. Aku banyak luka kayak gini, aku juga bukan dari keluarga bahagia kayak Kak Rafa yang terpenting aku gak cantik," gumam Kiara.

Pagi harinya, Kiara kembali bekerja seperti biasanya. Namun, kali ini Kiara harus menggunakan kapas penutup untuk matanya karena kemarin Ayah Anton memukul dan mengenai matanya sehingga saat ini mata Kiara lebam.

"Mata kamu kenapa?" tanya Bu Nilam saat Kiara yang baru saja datang.

"Gapapa Bu, cuma alergi aja," ucap Kiara.

"Oalah, kasihannya. Semoga cepat sembuh ya Ki," ucap Bu Nilam.

"Iya, Bu. Makasih ya," ucap Kiara dan diangguki Kiara.

Kiara pun kembali bekerja seperti biasanya meksipun tubuhnya merasakan sakit apalagi bagian tangannya karena Ayah Anton kemarin menginjaknya, namun Kiara tetap bekerja seperti tidak terjadi apa-apa.

Kiara pun membersihkan meja saat seorang pria meminta agar mejanya di bersihkan, begitu Kiara sampai di meja tersebut, ia cukup terkejut karena melihat Rafa disana. Kiara mencoba untuk biasa saja bahkan terkesan tidak mengenalnya, Kiara kembali pada pekerjaannya yaitu membersihkan meja tersebut lalu ia segera pergi dari sana karena jujur saja Kiara gugup ketika Rafa yang terus melihat kearahnya.

"Kenapa lo lihatin dia terus? lo suka?" tanya seorang pria yang melihat jika Rafa sejak tadi memperhatikan Kiara.

"Dia calon istri gue," ucap Rafa.

"Hah, dia calon istri lo. Tapi, kok dia kerja disini?" tanya pria yang bernama Roby.

"Gue juga gak tau," ucap Rafa.

"Kok bisa gak tau kenapa calon istrinya kerja disini," ucap Roby dan mendapat tatapan tajam dari Rafa.

Tak lama setelah itu datang segerombolan pria dan duduk disamping Rafa dan Roby, "Lama kalian," ucap Roby.

"Ya, maaf. Biasa lagi nunggu yang lain mumpung searah, btw lo jadi nikahnya?" tanya Hito.

Rafa memang sudah memberitahukan pada para sahabatnya jika ia akan menikah melalui pesan singkat di grup mereka. Namun, Rafa menyembunyikan penyebab mereka menikah dan tentunya kabar jika Rafa akan menikah mengejutkan para sahabatnya.

.

.

.

Bersambung.....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***