ZACH POV
***
Setelah sekian lama aku mencari wanita itu. Akhirnya dia kembali, tapi aneh nya kenapa aku tidak begitu bahagia. Aku merasa ada yang aneh dengan Silva. Gelombang energi nya begitu samar, tidak sepekat dulu. Apa yang terjadi padanya?, aku bahkan kesulitan membaca pikiran nya, seperti ada yang mengecohku. Apakah dia benar Silva?.
Aku sengaja mengatakan masih mencintai nya pada Zara. Karna aku tau Silva tidak benar benar tidur dan dia pasti mendengar setiap ucapan kami. Aku hanya ingin melihat reaksinya nanti, dan dari sana aku pasti tau siapa dia sebenar nya. Dan Zara, aku melihat raut kekecewaan di wajah nya, tatapan iri, muak, entahlah. Aku tahu Zara sekuat tenaga menahan nya untuk tidak menunjukan nya padaku. Tapi tetap saja aku bisa membaca pikiran nya dengan mudah.
Aku menarik sudut bibir ku. Mengetahui Zara menyukaiku, hanya saja ego nya yang terlalu tinggi untuk mengungkap kan nya langsung.
Sepertinya aku harus segera kembali, aku sudah meninggal kan mereka terlalu lama. Tiba tiba aku merasa sangat khawatir pada Zara jika itu memang bukan Silva. Aku mempercepat langkah kaki ku untuk segera sampai kesana.
Aku sudah hampir sampai. Dari kejauhan aku melihat Zara yang sepertinya menghindar dari Silva. Aku mendekati mereka dengan memasang wajah dingin ku.
"Bagaimana keadaan mu Silva?" ucapku lembut, aku melihat Zara dari sudut mataku yang berpura pura tidak memperhatikan kami.
"Aku sudah lebih baik Zach. Terimakasih." ucap Silva tersenyum padaku, bahkan senyuman nya pun sangat jauh berbeda. Silva biasa memberikan senyuman hangat padaku, tapi kali ini senyuman nya terkesan menggoda. Aku hanya menanggapi dengan senyuman kecil.
"Kau harus berterimakasih pada Zara. Karna bukan aku yang menolongmu melainkan dia." ucapku menoleh ke arah Zara. "Aku tau. Dan aku juga sudah berterimakasih padanya." seru Silva yang juga menatap Zara. Zara diam saja, tidak tertarik untuk menanggapi ucapan kami.
"Kenapa kau bisa berada di sini Silva?" ucapku kembali menatap Silva. "Navile menculiku, sepupumu Zach. Dia ingin aku menghianatimu dan membunuh mu. Tentu saja aku tidak mungkin melakukan itu, lalu
Dia mengurung dan menyiksaku bahkan sampai memaksakan kehendak nya padaku." ucap Silva lirih, aku melihat kepedihan di raut wajahnya. "Kau pasti bingung kenapa gelombang energi ku sekarang terasa samar, dan juga sulit bagimu membaca pikiran ku. Itu dikarnakan Navile yang menguras habis kekuatan sihirku, Navile menyiksaku sampai aku sudah tidak berdaya lagi, lalu dia membuang ku ketempat ini. Aku menahan rasa sakitku sampai aku menantikan ajal ku segera tiba, lalu samar samar aku melihatmu, dan kalian menolong ku." sambungnya yang membuat ku terhenyak. Jadi selama ini Silva di culik Naviel hanya demi diriku, berarti aku telah salah menilainya. Bahkan aku sempat mencurigai nya.
"Aku sangat senang bisa bertemu dengan mu lagi Zach. Seolah kita masih diberi kesempatan untuk bersama lagi, dan melanjutkan cinta kita." ucap Silva langsung memeluk ku, aku diam saja. Tidak menolak juga tidak membalas pelukan nya. Aku bingung dengan diriku sendiri. Seharusnya aku bahagia. Lalu tatapan ku beralih ke Zara yang juga menatapku dengan menyungging kan sebuah senyuman. Bukan senyuman hangat atau bahagia, melainkan senyuman kekecewaan.
Siapapun bisa melihat ke cemburuan di wajah Zara. Zara membuang wajah nya untuk menatap ke arah lain. Aku melepaskan pelukan Silva di tubuh ku. Sebuah kekonyolan bagiku hanya untuk menjaga perasaan Zara, padahal selama ini aku tidak pernah peduli dengan sekeliling ku saat aku bercumbu dengan siapapun.
"Aku ingin mencari air." ucap Zara datar. Tanpa menunggu jawaban dari kami, Zara segera menuju sungai. Melihat punggung Zara yang sudah tidak terlihat lagi, membuatku jadi risau. Aku langsung menyusul Zara, tanpa memperdulikan Silva yang menatapku jengkel, Karna meninggal kan nya sendirian.
Aku melihat dari kejauhan Zara yang berdiri di dekat sungai di atas bebatuan. Aku melangkah pelan untuk mendekatinya. Aku rasa Zara sudah tahu dengan kehadiranku, tapi dia tidak berniat untuk menoleh.
"Apa kau pikir air itu akan masuk sendiri ke tenggorokan mu, jika hanya kau perhatikan." ucapku yang sengaja mengeluarkan kata yang tidak berbobot untuk membuat pikiran Zara teralihkan, dan ternyata gagal. Zara bahkan tidak menanggapi ucapanku.
"Kenapa kau menyusulku Zach." tanya Zara tanpa melihat ke arah ku.
"Aku takut kau melakukan tindakan bodoh karna patah hati." ucapku asal yang membuatku menyesal mengatakan nya sembari merutuki kebodohan ku sendiri. Mulut tak berfilterku kembali berulah lagi.
Aku mendengar Zara mendengus menanggapi ucapan ku. "Memangnya apa peduli mu Zach?"
"Tentu saja aku peduli, karna aku menyukaimu Zara." ucapku tegas.
"Jangan bercanda Zach. Kau sudah menemukan cintamu dari Silva, bahkan dia sudah banyak berkorban untukmu. Harusnya kau menghargai itu dengan kembali padanya, lagi pula kau sendiri yang mengatakan bahwa kau masih mencintainya."
Aku menarik tangan Zara dan memegang kedua pundaknya agar menghapku. "Dengar Zara aku tidak sedang bercanda, aku mengatakan masih mencintai nya waktu itu karna aku mencurigai nya, dia hanya masalalu ku. Dan kalaupun masih ada, perasaanku jauh lebih besar padamu Zara." ucapku menatap Zara. Membiarkan dia melihat kejujuran di mataku, dan dari setiap ucapanku. Tanpa kuduga Zara memeluk ku, yang membuat ku kaget dan bercampur senang.
"Aku tidak tau Zach, apa aku salah jika aku juga menyukaimu. Kau tau sendiri kita ini dua mahkluk yang berbeda. Bagaimana jika keturunan kita akan mendapatkan kutukan nantinya."
"Aku tidak perduli siapa dirimu Zara, Yang aku tau saat ini aku hanya mencintai mu. Itu saja." ucapku lembut, dan langsung mencium bibir nya, meluapkan semua perasaan yang ada diantara kami, merasakan kehangatan dan lembutnya setiap sentuhan. Dan biarlah sungai yang indah ini, yang menjadi saksi bisu awal dari sejarah kisah cinta peri dan mahkluk penghisap darah.
Perlahan aku melepaskan pertautan antara kami, meski tidak ingin tapi aku harus bisa mengendalikan diriku agar tidak bertindak lebih jauh, lagi pula aku juga harus memberi jeda untuk Zara menghirup oksigennya. Lalu aku kembali membawa Zara kedalam pelukanku.
Aku tau bahwa sedari tadi ada yang memperhatikan kami. Dan aku yakin orang itu adalah Silva. Aku sengaja membiarkan dia melihat bahkan mendengar pembicaraan kami, lagi pula dia harus tau secepat nya bahwa diantara aku dan dia sudah tidak ada apapun lagi. Egois memang!, aku mencampakan orang yang sudah berkorban untukku demi orang yang aku cintai. Tapi aku bisa apa? Aku hanya mengikuti kata hatiku.
***
HAY GUYS KALAU KALIAN SUKA
JANGAN LUPA KASIH
LIKE 👍
KOMENTAR 😀
BINTANG 5
FAVORITE
KOIN
DAN VOTE SEBANYAK BANYAK NYA YA , DAN JANGAN LUPA KRITIK DAN SARAN NYA JUGA YANG MEMBANGUN
JANGAN ADA PLAGIAT DI ANTARA KITA YA " TERIMAKASIH "**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Wirdah K 🌹
Like 💞
2020-10-28
0
Hiatus!aku beneran!
andai ak zara udah akbgebukin tuh zach.😆😆😆😆
2020-10-12
2
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
like datang lagi untuk Zara
2020-10-04
2