**"HAPPY READING"
*****
ZARA POV
Dosa apa yang telah ku lakukan sampai harus bertemu dengan si sinting Zach. Dengan tidak tau malu nya dia mempertonton aset nya padaku, membuat mataku ternodai. Aku masih sangat kesal sampai malas untuk berbicara padanya.
"Maaf." ucap Zach dengan wajah menyebal kan. Aku bahkan tidak melihat raut penyesalan di wajah nya. Aku hanya mendengus, membuang wajahku, malas untuk menatapnya. Aku melihatnya masih terkekeh dari sudut mataku.
Srekkkk .... Srekkkk .....
Sebuah suara yang berasal dari semak semak mengalihkan perhatian ku dan juga Zach. "Kau mendengar sesuatu?" tanyaku yang akhirnya membuka suara dan menoleh kearah Zach. Zach mengangguk dan segera menuju sumber suara. Menajamkan pendengaran nya dengan tetap waspada. Aku mengikutinya dari belakang, kami menyibakkan semak secara perlahan dan menemui sosok perempuan yang terkapar di tanah. Wajahnya pucat, kukunya hitam dan panjang, serta warna rambut yang merah gelap. Di wajahnya terdapat beberapa tanda memar kebiruan, wanita ini terlihat kacau seperti habis dipukuli. "SILVA." ucap Zach kaget melihat wanita itu. Aku bisa melihat kekhawatiran di wajah Zach. "Siapa wanita ini, melihat fisiknya yang pucat dan memiliki taring serta kuku yang tajam, aku yakin wanita ini adalah mahkluk penghisap darah sama seperti Zach. Tapi kenapa dia bisa ada disini?"
"Zach. Kau kah itu." Ucap wanita yang di panggil Zach Silva itu dengan lirih. "Ya. Ini aku." ucap Zach mengangguk.
"Zach. Kau mengenalnya?" seruku menatap Zach dengan penuh pertanyaan. Zach hanya mengangguk, tapi tatapan nya tetap terarah pada wanita itu. "Sepertinya wanita ini terluka parah dan terlihat menyedihkan Zach. Kita harus segera menolong nya." sambungku menatap prihatin pada wanita itu. Zach kembali diam, aku bingung apa yang ada di fikiran nya saat ini. Tanpa memperdulikan Zach aku langsung mengambil posisi dan berkonsentrasi, mengarah kan tanganku pada setiap luka wanita itu. Luka nya begitu banyak sampai aku kewalahan dan mengeluarkan keringat dingin yang mengucur deras di tubuhku. Memar dan luka bekas cakaran di tubuh wanita ini sudah memudar. Tapi aku heran kenapa tubuhnya masih terlihat lemah. Apa yang sebenar nya terjadi pada wanita ini.
"Silva. Ada apa denganmu?" tanya Zach menatap nanar pada Silva. "Zach. Maafkan aku." ucap Silva lirih. Aku bisa melihat raut penyesalan dalam nada nya bicara dan ada buliran bening yang mengalir di sudut mata Silva.
Entah apa yang mereka bicara kan sampai mengabaikan ku.
Aku tidak bisa mengartikan tatapan mata Zach pada Silva. Begitu sendu tapi bercampur kemarahan. Apakah Zach memiliki masa lalu dengan wanita yang bernama Silva ini. Tapi tunggu dulu ... Untuk apa aku peduli?. Sebaiknya aku berhenti memikirkan sesuatu yang tidak penting pada Zach. Tapi sialnya ucapanku sangat bertentangan dengan perasaanku, entah mengapa semakin aku mencoba tidak peduli maka semakin penasaran aku untuk mengorek nya langsung dari Zach.
Aku mendekati Zach yang telah membuat Silva tertidur tenang. "Zach ..." ucapku pelan dengan menyentuh pundak nya.
"Dia kekasih ku." ucap Zach pahit. Aku tersentak, perasaan ku campur aduk, seperti ada sesuatu yang membuat ku tercekat.
"Tapi itu dulu." sambungnya dengan menatapku. Entah aku harus senang atau apa yang pastinya saat ini aku merasa gelagapan karna tatapan Zach yang aneh. "E ... Seperti nya dia tertekan, lihatlah raut wajahnya, bahkan dalam tidurnya pun dia terlihat ketakutan." ucap ku mencoba mengalih kan kegugupan ku. Dan untungnya Zach menanggapi ucapanku dengan menatap Silva. "Dulu dia menghilang tanpa jejak, aku bahkan tidak bisa merasakan gelombang energi nya dimana pun. Bahkan Rebecca tidak bisa melacaknya." ucap Zach sengaja menghentikan ucapan nya dan kembali menatapku.
"Dan sekarang dia datang tiba tiba dalam keadaan seperti ini."
Aku Melihat Zach tertawa getir setelah mengatakan hal itu. "Apa kau masih mencintai nya." ucap ku secara tiba tiba dan membuat ku menyesalinya sendiri. Aku tidak berani menatap Zach yang pastinya akan salah paham dengan ucapanku. "Tentu." ucap Zach segera pergi entah kemana.
Aku mendongakkan wajah ku mendengar nya, dan membeku mencerna ucapannya. Akupun tersenyum pahit, lebih tepatnya sebuah senyuman yang di paksakan. Entah kenapa rasanya sakit sekali. Aku menarik nafasku dan membuang nya, mencoba menetralkan perasaan ku yang sedang berkecamuk saat ini. Aku mengalihkan pandangan ku ke Silva yang mulai membuka matanya secara perlahan.
"Kau baik baik saja, apa butuh sesuatu?" ucapku membantu Silva duduk.
"Siapa kau ? Dan dimana Zach?" ucap Silva bertanya padaku. "Aku Zara, Zach hanya pergi sebentar nanti akan kembali lagi." ucapku datar.
"Apa kau yang mengobatiku tadi?" tanya Silva menyipitkan matanya menatapku.
"Ya." jawabku seadanya.
"Terimakasih." ucap Silva tersenyum ramah padaku. Aku juga membalas dengan senyuman lembut.
"Aku sangat senang bisa bertemu Zach lagi, setelah hampir seratus tahun aku meninggal kan nya seperti nya takdir mempersatukan kami kembali." ucap Silva yang membuatku tersenyum tipis.
"Aku ikut senang mendengar nya." jawabku yang sepertinya membohongi diriku sendiri. Padahal hatiku sakit sekali. " Sudah berapa lama kau bersama Zach? Aku harap kau tidak jatuh cinta padanya dan kalian tidak memiliki hubungan khusus kan?" ucap Silva tanpa memikirkan perasaanku dan merubah senyuman ramahnya menjadi senyuman sinis.
"Tenang saja. Aku hanya temannya, tidak lebih." ucapku datar. Lagi pula untuk apa aku kesal dengan pertanyaan Silva, aku memang bukan siapa siapa Zach. "Aku tau ... Lagi pula aku selalu yakin bahwa Zach tidak akan dengan mudah melupakan ku, apalagi mencari penggantiku." ucap Silva membangga kan diri dan tersenyum senang. Entah mengapa aku jadi jengkel terlalu lama di dekat wanita menyebal kan ini. Yah. Kalau di pikir pikir mereka memang pasangan yang cocok. Yang satu sinting dan yang satunya lagi menyebalkan.
"Kenapa Zach lama sekali?"
"Tidak perlu khawatir, Zach bisa menjaga dirinya sendiri. Sebentar lagi dia pasti kembali." ucapku meyakinkan Silva.
"Tidak perlu kau beritahu, aku juga sudah lebih dulu tau darimu tentang kehebatan Zach. Apalagi di atas ranjang, dia sangat luar biasa." ucap Silva sangat antusias seakan kesakitan yang dia rasakan sebelum nya hilang begitu saja saat bercerita mengenai Zach.
Aku mendengus dan memutar bola mata ku, benar benar merasa jengah dan gerah dengan wanita ini, bisa bisa nya dia mengatakan sesuatu yang vulgar seperti itu tanpa rasa malu.
***
HAY GUYS KALAU KALIAN SUKA
JANGAN LUPA KASIH
LIKE 👍
KOMENTAR 😀
BINTANG 5
FAVORITE
KOIN
DAN VOTE SEBANYAK BANYAK NYA YA , DAN JANGAN LUPA KRITIK DAN SARAN NYA JUGA YANG MEMBANGUN
JANGAN ADA PLAGIAT DI ANTARA KITA YA " TERIMAKASIH "**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Humairah
haisss aroma2 cembokur ni
2021-02-15
0
🍫Bad Mood 🍰
3 like mendarat, lanjut zach...
2020-12-31
0
Hiatus!aku beneran!
pengen di tampol kali tuh silva ya thor.😆😆😆
2020-10-12
1