"HAPPY READING "
***
Wuusshhh
Krakk...
Seperti angin yang kencang Zara dan Rebecca mendarat di hadapan Zach dan juga Sangha sekarang.
Zach yang melihat kehadiran mereka merasa tidak percaya dan beberapa kali mengerjapkan matanya.
Apa sekarang aku berhalusinasi
Zara yang bingung dengan sikap Zach mencoba menepuk pipi pria itu.
"Zara jika kau menepuk pipinya lembut seperti itu dia tidak akan sadar. Biar aku yang melakukan nya..."
PLAKK
"Aghhh.... Zara kau masih hidup?" tanya Zach dengan binar mata yang bahagia.
"Tentu saja, Aku tidak akan mati dengan mudah Zach..." ucap Zara tersenyum dan mengalihkan wajahnya ke Sargha.
"Sargha?" Zara segera menghambur ke pelukan Sargha.
Sargha pun sangat bahagia bisa bertemu Zara lagi dan membalas pelukkannya tidak kalah erat.
Sargha dan Zara sangat dekat bahkan dengan keluarganya juga. Zara menganggap Sargha seperti kakaknya sendiri karna Zara tidak punya saudara lain. Tapi berbeda dengan Zara, Sargha memiliki perasaan khusus untuk Zara tidak bisa dikatakan sebagai teman apalagi saudara. Sargha menyukai Zara tapi tidak berani mengungkapkannya. Karna takut nanti Zara akan menjauhinya.
"Bagaimana kabarmu Zara? Aku mencari mu kemana mana..." kata Sargha sambil memeluk Zara.
"Aku baik baik saja. Tapi tidak dengan keluarga ku kau pasti sudah tau semua nya kan?" ucap Zara dengan raut wajah yang sedih.
"Iya, Karna itulah aku mencarimu. Aku sangat khawatir padamu..."
"Terimakasih sudah mengkhawatirkan Aku. Aku baik baik saja," ucap Zara dengan senyuman manis nya.
Melihat itu membuat hati Zach memanas dan seperti teriris. Rebecca yang menyadari perubahan ekspresi adiknya pun mencoba mengalihkan perhatian Zach.
"Bagaimana pengendalian diri mu Zach ?" tanya Becca yang membuat Zach menatapnya jengkel.
"Aku bisa menahannya. Dan aku selalu meminum darah hewan berkat dirimu," ucap Zach sebal.
Meminum darah hewan sangat jauh berbeda dengan darah peri mulai dari rasanya yang kurang lezat dan tidak memperoleh kekuatan apapun hanya bisa melegakan dahaga.
"Hahahah... Aku tau kau bisa Zach," Rebecca menepuk bahu Zach. Becca selalu memperlakukan Zach seperti anak kecil. Bukan mahkluk penghisap darah yang kuat dan kejam yang telah memenang kan berbagai macam pertarungan bengis.
Zach hanya mendengus sebal dan segera menarik Zara yang masih setia berbincang dengan Sargha.
"Zach apa yang kau lakukan?" ucap Zara yang mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman Zach.
"Asal kau tau Zara, aku disini sangat khawatir menunggumu seperti orang bodoh tapi setelah kau kembali kau malah memeluk pria lain..." ucap Zach kesal.
Zara yang mendengarnya merasa bingung dengan yang Zach katakan.
"Kenapa kau mengkhawatir kan aku?Jika aku tidak kembali aku rasa kau tidak rugi apapun," ucap Zara dengan polosnya.
Zach terdiam mendengar nya.
Zara benar, kenapa aku menjadi kesal
Zach pun menghempaskan tangan Zara dan mendekati Rebecca yang membuat Zara semakin bingung.
Dasar aneh
"Zach sebaiknya kau ikut aku sekarang ke kerajaan. Penyakit ayah semakin parah dan kondisi kerajaan tidak baik. Kita juga harus menyelidiki tentang Erios yang menculik Ratu Anna Kenshington, " ucap Rebecca serius.
Zach yang mengetahui ini akan terjadi hanya mengangguk patuh.
"Dan kau Sargha. Kau juga harus ikut bersama kami..."
"KENAPA?" ucap Zach dan Sargha bersamaan.
"Kita membutunkan Sargha untuk misi ini. Karna Sargha memiliki sihir yang cukup hebat dan murni dari keturunannya. Dan aku yakin itu pasti akan sangat membantu kau pasti mau membantu Zara kan?" Rebecca menatapnya serius.
"Tentu, aku akan membantumu Zara dan akan ikut dengan kalian," ucap Sargha tersenyum miring sengaja memanas manasi Zach.
Zach diam saja. Mencoba tidak peduli. Tapi tetap saja pikiran dan perasaannya jauh bertentangan.
Uh, Sargha... andai saja kau tau kalau adikku ini sangat berbahaya jika sedang marah. Tapi kau malah memanas manasinya...
gumam Becca menggeleng kepala melihat kelakuan Sargha.
Mereka segera membuka portal menuju dimensi kerajaan Flourenc dan memasukinya satu persatu.
***
Zach menatap sendu ayahnya yang terbaring lemah. Wajahnya sudah seperti mayat tapi jantungnya masih berdetak.
"Apa yang terjadi pada nya? penyakit apa sebenar nya yang sedang dia deritasaat ini?"
"Ayo Zach. Kita ke ruangan ku, Kita bicarakan disana," ucap Rebecca menepuk pundak Zach.
Mereka pun masuk keruangan rahasia Rebecca.
"Dengar Zach. Semua yang terjadi di kerajaan bukan lah sebuah kebetulan. Melainkan ada mahkluk yang dengan sengaja melakukan ini. Dan yang bisa melakukannya bukan lah mahkluk sembarangan melainkan keluarga kerajaan kita sendiri. Dan aku yakin semua ini juga ada kaitannya dengan ibunya Zara yang di bawa Erios. Untuk saat ini kita tidak bisa mempercayai siapa pun,"
"Kau benar. Pasti ada yang telah membantu Erios . Brengsekk! Apa yang Harus kita lakukan sekarang?" Zach menggeram marah.
"Sebelum kita memulainya, Kita harus mencari tau dulu kelemahan Erios, Dan konspirasi apa yang mereka lakukan. Kita harus berhati hati karna Erios bukan lah mahkluk penghisap darah biasa. Misi ini bukan hanya untuk menyelamatkan ibunya Zara dan Miki tapi juga menyelamatkan kerajaan Flourenc yang sepertinya ingin di hancurkan atau mungkin mereka memiliki maksud lain," Rebecca berucap tegas. Naluri kepemimpinannya seketika menyeruak.
Mereka semuapun mengangguk setuju.
Rebecca memajukan tangannya mengarah ke cermin. Disana menggambarkan tentang penyerangan terhadap keluarga Zara. Mata mereka semua tertuju pada cermin itu.
Zara sebenarnya tidak sanggup melihatnya tapi mau bagaimanapun juga dia harus melihat kejadian itu. Sargha tau apa yang di rasakan Zara pun menggenggam erat tangannya untuk menguat kan.
"Kalian lihat. Saat anak buah Erios mengepung tempat itu Yangmulia Robert sempat menyuruh Ratu Anna untuk pergi tapi Ratu Anna masih disana untuk ikut melawan mahkluk itu. Tapi saat keadaan sudah di luar kendali akhirnya Ratu Anna berlari dan sepertinya ingin melindungi Zara dengan menekan keluar gelombang energinya agar mahkluk itu mengira Zara ada disana dan mahkluk itupun terkecoh. Akhirnya Ratu Anna mengeluarkan sihir nya untuk melumpuh kan mahkluk itu dan akhirnya semua mahkluk itu mati.
Tapi tidak dengan Erios.
Saat itu Erios sedang melawan Yangmulia Robert dan mendengar jeritan para anak buahnya lalu Erios melihat anak buahmya yang mati dan Ratu Anna yang mulai pingsan karna mengeluarkan seluruh kekuatannya. Akhirnya Erios membawa Ratu Anna dan itu di saksikan oleh Raja Robert sendiri yang sedang sekarat," ucap Rebecca menjelaskan kejadian itu.
***
HAY GUYS KALAU KALIAN SUKA
JANGAN LUPA KASIH
LIKE 👍
KOMENTAR 😀
BINTANG 5
FAVORITE
KOIN
DAN VOTE SEBANYAK BANYAK NYA
JANGAN ADA PLAGIAT DI ANTARA KITA YA " TERIMAKASIH "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Jovanka Queenby
kayak jd berubah critanya..td Sera dan zayn
2023-12-24
0
Dhina ♑
kalau bisa sihir, enak kali ya
2021-01-02
0
chonurv
semangat!
2020-12-26
0