Zara terus mengikuti Rebecca, Sosok wanita dewasa. Meskipun umurnya sudah ratusan tahun tapi karna kekuatan hebatnya sebagai mahkluk penghisap darah wajahnya masih seperti umur 25 tahun dengan rambut merah bergelombang. Berkulit putih pucat dan tentunya berparas cantik.
REBECCA FLOURENC
Zara memperhatikan sekeliling tempat itu ruangan yang terlihat biasa tapi ada pintu rahasia di tembok yang tidak terlihat kasat mata. Rebecca membuka pintu itu, semburat cahaya seketika menyerbak menyilaukan mata dan ternyata itulah ruangan rahasia Rebecca selama ini yang tidak di ketahui siapapun kecuali Zach.
Rebecca mengajak Zara memasukinya. Di sekeliling tempat itu terlihat seperti taman yang indah tetapi terdapat banyaknya senjata dan sebuah cermin yang keruh karna sihir.
"Cermin itu biasa ku gunakan untuk melacak," ucap Rebecca yang melihat Zara sedikit tertarik dengan cermin itu.
"Bisa kau jelaskan masalah apa yang terjadi padamu? dan bagaimana kabar Tuan Robert?" tanya Rebecca khawatir karna Robert dulu mengatakan jika sampai putri nya menemui Rebecca itu pasti karna adanya masalah serius.
"Ayahku sudah tiada. Keluarga kami di serang dan ibuku di bawa Erios. Saat itu aku masih bisa mendengar ayahku mengatakan agar aku menemui mu. Ayah bilang hanya kau yang bisa membantuku." Zara berucap pahit.
Becca yang mendengarnya ikut sedih. Bagaimana pun juga Robert yang telah menjaga dan merawat Rebecca saat terluka parah sampai Becca menemukan keluarganya kembali. Dan Robert juga guru terbaik bagi Rebecca karna telah mengajari nya banyak ilmu sihir sebelum kehadiran Zara.
Rebecca sudah menganggap Robert Kenshington seperti ayahmya sendiri tapi sekarang semua tinggal kenangan. Robert Kenshington sudah tidak ada lagi.
Zara yang melihat Rebecca seperti meratapi kesedihan pun mengerutkan keningnya.
"Sebenarnya ada hubungan apa kau dengan ayahku? kenapa aku merasa kalian sangat dekat."
"Robert Kenshington dulu telah merawatku saat aku terluka parah dan kehilangan keluarga ku, aku sudah menganggapnya seperti ayah ku sendiri."
Mendengar itu Zara hanya mengangguk pelan.
"Bisa kau bantu aku juga mencari peri kecil yang hilang?"
Rebecca mengarahkan tangannya ke cermin dan muncul kilauan cahaya kuning ke emasan dan perlahan menampilkan sebuah hutan disana terlihat jelas Miki yang di bawa mahkluk penghisap darah lalu mahkluk itu menyebarkan potongan sayap untuk mengelabui Zara dan Zach.
Melihat itu Zara terperangah kaget.
"Sepertinya mahkluk itu ingin mengecoh kalian dengan menggunakan sayap itu," ucap Rebecca dengan prediksinya.
Lalu Rebecca mengarahkan kembali tangannya ke cermin dan munculah gambar Ibunya Zara yang terbaring di atas udara dengan mata terpejam.
"Ibuuu....."
lirih Zara yang mencoba meraih Ibu nya.
"Apa yang terjadi? Apa ibuku baik baik saja?"
"Aku tidak tau, Pintu lain dari kastil itu tidak bisa di akses olehku jadi kita tidak bisa tau apa yang terjadi disana,"
lalu mata nya tertuju pada tempat yang lain.
"Sepertinya Miki juga di tahan di sana dan aku rasa kekacauan yang terjadi di kerajaan ini juga ulah mahkluk yang sama," ucap Rebecca yang membuat Zara menatapnya
"Sepertinya ada yang sedang berkonspirasi untuk menguasai portal dimensi ini. Kita harus menemui Zach sekarang juga."
Zara mengangguk cepat dan
Rebecca segera membuka portal untuk menemui Zach.
*****
ZACH POV
Sudah beberapa hari Zara tidak kembali. Aku benar benar gusar merasa menyesal membiarkannya ke sana sendirian. Tempat itu sangat berbahaya bagi seorang peri seperti Zara. Segala pikiran buruk berkecamuk di dalam pikiranku. Apa Zara di tangkap para pengawal dan di tahan? atau yang lebih parahnya apa Zara sudah menjadi santapan para mahkluk penghisap darah.
Arrghhhhhh.......
Aku menarik rambutku kasar. Kenapa aku secemas ini. Jika Zara sudah mati aku tidak akan rugi apapun lagi pula aku tidak terlalu peduli pada anak kecil itu, sialnya pikiranku tidak sesuai dengan perasaanku! Aku benar benar kalut aku muak hanya menunggu seperti seorang pecundang.
"Kakak sialan! kenapa dia menutup portal kerajaan untukku. Bagaimana aku bisa masuk kesana menyusul Zara..."
Jika ada yang bertanya kenapa aku tidak memanggil nya lewat telepati saja, Tentu aku tidak akan melakukannya saat ini. Aku sangat membenci telepati yang membuat kepalaku pusing dan sakaw darahku bertambah parah jika aku melakukannya saat ini aku pasti akan kehilangan kendali dan membunuh banyak peri dan mahkluk penghisap darah lainnya.
"Zara aku berharap kau baik baik saja..."
Krakk...
Tiba tiba aku mendengar suara yang cukup keras. Aku segera mendekati sumber suara itu dan menemukan sosok mahkluk penghisap darah bersayap gelombang energinya cukup lemah dan warna sayapnya sama dengan yang ku temui bersama Zara waktu itu.
"SARGHA? " suaraku yang cukup keras mmembuat nya menoleh ke arahku.
"Ah, Zach kita bertemu lagi," ucap Sargha santai.
Aku menyipitkan mataku menatapnya curiga.
"Apa yang kau lakukan disini? apa kau yang menculik seorang peri kecil?"
"Apa yang kau katakan Zach. Aku tidak suka menculik, Aku hanya mencari cincinku yang hilang di hutan ini."
"Lalu, bagaimana dengan ini... aku menemukan ini di tempat peri kecil itu hilang," aku menunjukan helaian sayap yang sama seperti milik Sargha.
"Oh astaga, sepertinya aku dijadikan kambing hitam disini. Pantas saja lintah itu mencabut beberapa helai sayapku waktu itu. Dengar Zach, Waktu itu aku di serang mahkluk yang ku rasa itu berasal dari bangsamu. Huh... dia cukup pengecut menyerang ku menggunakan sihir untuk menutupi wajahnya tapi gelombang energinya sangat kuat. Aku yakin dia bukan mahkluk penghisap darah biasa," ucap Sargha menjelaskan kejadiannya waktu itu.
Aku memfokuskan pada pikirannya untuk mencari sebuah kebohongan tapi aku tidak menemu kan nya, Dia berkata jujur.
Lalu Aku mencoba mencerna setiap ucapannya. Gelombang energi yang kuat tidak mungkin berasal dari mahkluk penghisap darah biasa tentu nya hanya dimiliki keluarga Kerajaan, tapi siapa? keluarga kerajaan terlalu banyak mulai dari saudara ayahku dan juga para sepupuku. Jika itu berasal dari keluargaku pasti telah terjadi sesuatu di istana.
"Ah, sial... Aku pasti ketinggalan berita. Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk di kerajaan? kenapa Becca tidak menemui ku ? Apa dia tidak membutuh kan bantuan ku?"
Aku terlalu larut dalam pikiranku sendiri tanpa memperdulikan Sargha yang menatap ku aneh.
"Apa kau di buang?" tuduhnya. Aku yakin karena dia mendengar ucapanku tadi.
Dan Pertanyaan Sargha membuatku bertambah kesal.
"Sebaiknya kau diam!" aku menatapnya tajam
Sargha mengangkat tangannya tanda menyerah, Karna tidak mau mendebat ucapanku.
"Baik lah baik tuan Zach yang pemarah!"
Ucap Sargha dengan wajahnya yang menyebalkan.
***
HAY GUYS KALAU KALIAN SUKA
JANGAN LUPA KASIH
LIKE 👍
KOMENTAR 😀
BINTANG 5
FAVORITE
KOIN
DAN VOTE SEBANYAK BANYAK NYA
JANGAN ADA PLAGIAT DI ANTARA KITA YA " TERIMAKASIH "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Sergiy Karasyuk Lucy S.K.L.
kumaha ieu jadi paburasut bgini alur critanya gk ad pnjelasan Thor ??
2023-04-10
0
Bila D
ini gimana ceritanya, kok jd beda
2022-05-15
0
Dini Agustini
lieur ko ceritanya loncat
2022-03-22
0