Serafina menatap tidak percaya pada pria yang ada dihadapannya ini. Kenapa Khazayn membawanya ketempat ini? Dan lagi, apa pria ini tidak takut kalau Sera akan melarikan diri. Ditempat seperti ini pastinya lebih mudah bagi Sera untuk melarikan diri.
Pelayan yang membawa makanan pun sudah datang. Semua jenis daging kesukaan Sera berjejer lengkap dengan aroma yang sangat menggiurkan. Namun tidak dengan Khazayn yang melihat makanan itu dengan pandangan aneh, dahinya nampak berkerut.
Sera jadi ingat sesuatu yang membuat mereka sampai ketempat ini. Saat itu Khazayn sedang memberinya sebuah hukuman. Sebuah hukuman yang sedikit menyeleneh. Khazayn memberi hukuman dengan cara mencium dan menggerayangi tubuhnya. Untungnya perut Sera tiba-tiba berbunyi hingga Khazayn menghentikan aksinya.
"Kenapa perutmu bunyinya aneh?" terlihat sebuah kerutan didahi Khazayn saat menanyakan hal itu. Sera mencebik kesal, namun dia segera berucap,
"Aku lapar. Sejak kemarin aku belum makan." Sera menunduk malu mengatakannya, namun dia tidak menyesal karena hal itu membuatnya beruntung karena Khazayn tidak jadi menghukumnya.
Khazayn mendengus dan langsung menariknya keluar. Dan akhirnya mereka sampailah disebuah restaurant terkenal dengan memilih ruangan VIP. Selain tidak menyukai keramaian, Khazayn juga tidak suka bau masakan manusia yang terasa aneh menurutnya.
"Berhenti menatapku, cepat habiskan makananmu!"
Suara Khazayn membuat ingatan tentang kejadian sebelumnya terbuyarkan.
Tanpa berfikir lagi, Sera langsung melahap semua makanan yang dipesankan oleh Khazayn padanya. Semua makanan itu terasa sangat nikmat saat tersentuh oleh lidahnya.
Sejak ibunya meninggal. Sera tidak pernah lagi merasakan makanan yang enak dimulutnya. Meski ayahnya punya banyak uang, namun kakak tirinya selalu memperlakukan Sera dengan kejam. Mereka tidak pernah mengijinkan Sera menyentuh daging barang sedikitpun. Sementara ayahnya tidak bisa berbuat apapun karena terkena sakit parah sehingga tubuhnya tidak bisa digerakan bahkan untuk berbicara saja sangat sulit. Namun Sera selalu berusaha untuk tidak pernah mengeluhkan keadaanya agar ayahnya tidak merasa cemas.
Khazayn tadinya ingin keluar sebentar dan membiarkan Sera menghabiskan makanannya. Namun melihat gadis itu sangat bersemangat melahap makanannya membuat Khazayn terpaku.
Apa dia selapar itu
"Hei, pelan-pelan. Kau akan tersedak nanti."
Sera mengangkat wajahnya dan menjulurkan tangannya memberikan satu suapan untuk Khazayn. "Ayo cobalah, ini enak."
Khazayn sedikit kaget dengan yang dilakukan Sera. Matanya menatap jijik pada makanan itu. Dan langsung menjauhkan tangan Sera dari hadapannya.
"Aku tidak makan itu," ucapnya datar.
"Kau tidak suka daging?"
"Tidak, bukan itu saja. Aku tidak suka semua jenis makanan manusia. Bagiku itu seperti sampah."
"Apa? Yang benar saja. Jadi bagaimana kau bisa bertahan hidup tanpa makanan."
Sera segera menutup mulutnya saat menyadari sesuatu. Bahwa vampir suka meminum darah. "Apa hanya dengan darah bisa membuatmu bertahan hidup?" Sera bertanya dengan tersungut-sungut.
"Ya, bukan hanya itu. Darah juga membuat kami kuat dalam segi apapun."
Khazayn sedikit terkejut dengan ucapannya sendiri. Kenapa dia begitu terbuka dengan gadis yang ada dihadapannya saat ini. Seharusnya Khazayn tidak memberitahukan segala hal tentang dirinya pada orang asing. Bukankah itu berbahaya?
"Cepat habiskan makananmu, aku akan keluar sebentar." Khazayn segera bangkit dan keluar meninggalkan Sera sendirian. Sera hanya mengangguk patuh.
Sera kembali menghabiskan makanannya sampai tandas. Saat semuanya selesai, Sera nampak berfikir bahwa dia tidak boleh terus berada didekat pria ini. Bisa-bisa dia akan menjadi santapan nya selanjutnya. Sera bergidik ngeri membayangkan hal itu.
Dan ini adalah saat yang tepat baginya untuk melarikan diri. Sera segera bangkit dan berfikir bagaimana cara yang tepat untuk kabur. Sera memilih keluar dari tempat itu, mungkin dia bisa meminta orang untuk membantunya.
Sera terus melangkah dan menuju tempat yang ramai. Matanya berbinar saat melihat dua orang petugas keamanan yang sedang berjaga disekitar tempat itu. Sera langsung berjalan cepat kearahnya.
"Pak Polisi."
Kedua polisi itu mengalihkan perhatiannya pada seorang gadis yang berjalan tergesa-gesa kearahnya.
"Ada apa nona? Apa ada yang bisa kami bantu?" tanya salah satu polisi itu.
Dengan nafas yang masih tersengal. Sera berucap dengan susah payah. "Pak polisi tolong aku. Aku dijadikan tawanan iblis. Aku ditahan dan diperlakukan dengan kejam. Dan-"
Suara Sera terhenti saat mendengar deheman dari arah belakangnya. Matanya terbuka lebar, Sera langsung menunjuk pria itu sebagai tersangkanya.
"Pak polisi, pria ini yang menahanku. Dia bukan manusia, dia iblis. Cepat tangkap dia, dia meresahkan masyarakat." seru Sera begitu antusias. Berharap polisi itu akan segera menangkapnya. Namun sepertinya dugaannya salah.
Polisi itu nampak mengerutkan dahinya, merasa bingung.
"Tuan Khazayn, ada apa ini?" tanya salah satu polisi itu.
"Bukan masalah besar, ini adalah adikku. Dia sedikit sinting, aku sempat meninggalkannya sebentar tadi. Dan dia sudah membuat keributan. Maaf atas kelalaian ku," ucap Khazayn santai dengan menyunggingkan senyuman sinis pada Sera.
Sera menggeleng tidak percaya. "Tidak pak polisi, dia berbohong. Aku tidak sinting. Dia yang sinting. Tolong tangkap pria ini. Percayalah padaku pak polisi aku tidak berbohong."
Sera nyaris mengerang karena frustasi melihat polisi itu yang nampak tidak memperdulikan setiap ocehannya.
"Tuan Khazayn, lebih baik anda selesaikan masalah ini dirumah. Kami masih ada patroli kebeberapa tempat. Jaga adikmu baik-baik."
Polisi itu segera berbalik dan melangkah pergi. Sementara Sera terus berteriak karena polisi itu tidak mendengar kan ucapannya.
"Heii tunggu dulu!! Pak polisi, kenapa kau tidak mau menolongku! Dasar kalian polisi sinting.
PAK POLISI. KALIAN HARUS MENOLONGKU.
SIAL!
DASAR BEDEBAH!!
BRENGSEK
BODOH
TO**OL
Semua jenis umpatan dan makian Sera keluarkan untuk meluapkan semua amarahnya. Sera menghentakkan kakinya beberapa kali ketanah Dan semua tindakan yang ia lakukan tidak luput dari perhatian orang yang melintasi jalan itu. Setiap orang yang melihatnya memandang aneh dan juga prihatin.
"Apa dia gila?"
"Kasihan sekali gadis itu, padahal masih muda."
"Aku justru kasihan melihat kakaknya karena memiliki adik seperti wanita itu."
"Huh, memalukan."
Dan banyak lagi komentar orang yang berbisik-bisik mencibirnya. Dan tidak sedikit pula yang menertawainya.
"Berhenti menatap ku seperti itu!" teriak Sera pada orang-orang yang menatapnya aneh. Sera masih menggeram karena begitu kesal. Tangannya masih terkepal kuat.
Khazayn hanya bersidekap dan menatap Sera sinis. "Masih ingin melakukan hal bodoh lainnya?"
"Diam kau!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Elegi Senja
like 😍😍😍
2020-10-27
0
Erlina Khopiani
like
2020-10-25
0
Dhina ♑
nama nya susah-susah sekali tuk di ucap 😁😁
2020-10-15
0