Grusukk
Suasana yang begitu mencekam membuat Serafina takut untuk berada dikamar itu terlalu lama. Dia ingin pergi, melarikan diri dari tempat terkutuk itu Tapi bagaimana caranya? pikirnya.
Tapi jika tidak di coba, Mana tahu?
Dengan bermodalkan tekad yang kuat. Sera memilih kabur, lewat jendela yang ada disana. Matanya menatap kearah bawah dari jendela itu.
Sial, ini terlalu tinggi.
Sera merutuk kesal. Dia tidak mungkin memilih jalan itu, bisa-bisa kakinya patah. Atau yang lebih parah dia akan mati ditempat.
Namun Sera tidak menyerah.
Dia mencari segala cara agar bisa keluar dari sana. Sera berjalan mengendap-endap untuk mencari jalan keluar lain. Di sepanjang koridor dia menatap kesekeliling. Bahkan diluar kamarpun cahaya dari lampunya sangat minim.
Apa iblis itu pelit? Kenapa dia membeli lampu remang seperti ini. Tidak bisakah dia membeli lampu yang lebih terang?
Sera terus berjalan tanpa memperdulikan sekitarnya. Sampai pada akhirnya dia melihat pintu utama dan berlari mendekatinya. Namun suara berat seseorang menghentikan aksinya itu.
"Mau kabur?"
Sera terjingkat kaget, melihat Khazayn yang sudah berada dibelakangnya. Sera bahkan tidak mendengar langkah kaki pria itu.
Bagaimana bisa iblis itu tiba-tiba ada disini?
Dengan memberanikan diri, Sera menatapnya angkuh. Dan menutupi kegugupannya. Dia juga terus merapalkan dalam hatinya bahwa dia tidak lemah, dia tidak boleh ditindas. Meskipun sangat bertolak belakang dengan perasaannya yang ketakutan setengah mati.
"Ya, aku harus pergi. Aku tidak mau tinggal bersama iblis sepertimu."
"Kalau begitu pergilah. Tunggu apa lagi?" saut Khazayn santai.
Mata Sera terbuka lebar karena tidak menduga jawaban Khazayn akan seperti itu. Tanpa menunggu lagi, sera langsung membuka pintu dan melangkah keluar. Namun, baru beberapa langkah. Ia kembali dikejutkan dengan suara rauman hewan mengerikan yang bertubuh besar. Hewan itu memiliki mata yang merah dan menunjukkan deretan giginya yang tajam. Serta kuku-kukunya yang panjang dan terlihat tajam. Siapapun yang berurusan dengan hewan itu, maka bisa dipastikan tubuhnya akan terkoyak habis akibat cakaran dari kukunya itu.
Aaaaaaaa
Sera terpekik saat melihat hewan itu berlari mendekatinya. Tatapan buas dari hewan itu membuat Sera mengeluarkan langkah kaki seribu untuk kembali masuk kedalam rumah Khazayn.
Dengan kecepatan dua kali lipat, Sera telah berhasil masuk kembali kedalam rumah dan menutup pintu Dengan keras. Sera berdiri didepan pintu sambil memegang dadanya yang masih bergemuruh, matanya terpejam sejenak sembari menetralkan deru nafasnya.
"Masih ingin kabur?"
Suara Khazayn membuat mata Sera kembali terbuka. Dia menatap Khazayn dengan pandangan mencela.
Dasar iblis sialan!
Sera mengutuk pria yang ada dihadapannya itu di dalam hati, tentunya.
Khazayn berjalan perlahan mendekat kearahnya. Tatapan Khazayn seolah sedang mengulitinya hingga Sera bergidik ngeri.
"Ma-mau apa kau? Jangan mendekat!!" Sera menggerakkan tangannya untuk mencegah Khazayn agar tidak terlalu dekat dengannya. Namun Khazayn tidak memperdulikan itu dan berjalan semakin dekat.
Saat Khazayn sudah berada dihadapan Sera. Wanita itu melihat manik mata Khazayn yang berwarna kelabu. Jika saja pria ini bukan iblis, mungkin dia sudah jatuh cinta dan memujanya. Tapi sayangnya dia adalah mahkluk mengerikan yang gemar meminum darah. Batin Sera seolah menjerit.
"Kuperingatkan sekali lagi padamu. Bahwa kau tidak akan bisa kabur, Serafina Le Loullie," bisik Khazayn ditelinga Sera. Lalu Pria bermanik kelabu itu menjauhkan wajahnya.
"Dan sekarang. Aku akan menghukummu karena telah melanggar perintahku. Aku tidak suka gadis pembangkang."
Khazayn menarik tangan Sera dan membawanya keatas. Entah apa yang ingin Khazayn lakukan padanya. Wanita itu hanya memberontak dan berteriak keras.
"Lepaskan aku! Apa kesalahanku, hingga kau menjadikan aku tawananmu disini? Aku ingin keluar, aku tidak mau disini. Lepaskan aku!!" teriak Sera tidak henti-hentinya memberontak.
Khazayn semakin menguatkan tangannya dan menggendong Sera dipundaknya, seperti sedang memikul karung beras. Dengan posisi seperti itu semakin membuat Sera berteriak keras. Suara keributan itu sampai terdengar ditelinga Century, yang ada diruangannya.
Century berjalan keluar dan melihat Khazayn membawa seorang wanita.
"Pangeran siapa wanita ini? Kenapa kau membawanya kesini?"
Khazayn memutar bola matanya dan mengurung Sera didalam kamarnya. "Tunggu disini! Aku akan kembali," ucap Khazayn menunjuknya.
Khazayn lalu keluar untuk berbicara dengan Century.
"Apa yang kau lakukan pangeran? Membawa manusia dikediaman kita akan sangat berbahaya. Bukankah aku sudah sering mengatakannya."
Khazayn berdecak sebal. "Wanita itu mengetahui diriku yang sebenarnya. Aku tidak punya pilihan selain menahannya disini," saut Khazayn santai.
Century kaget mendengarnya. "Bagaimana bisa? Bodoh!! Kenapa kau ceroboh sekali pangeran?" kali ini nada suara Century agak tinggi dan wajahnya begitu kesal. Dan hal itu membuat Khazayn terperangah mendengar umpatan Century yang mengatainya bodoh.
"Astaga Century, aku sendiri tidak tahu bagaimana wanita itu bisa berada diruangan pribadiku waktu itu. Semua ini terjadi tanpa adanya kesengajaan." Khazayn mulai jengah.
"Kalau begitu, bunuh wanita itu."
"Tidak."
Khazayn langsung menjawab keras.
"Pangeran, Hanya itu satu-satunya jalan agar wanita itu tidak membocorkan tentang keberadaan kita disini."
"Tapi tidak harus dengan membunuhnya Century!! Biarkan dia berada disini, aku akan mengawasinya. Akan kupastikan padamu, dia akan menutup mulutnya rapat." Khazayn segera berbalik untuk kembali masuk menemui Sera.
Century bahkan bingung Dengan diri Khazayn kali ini. Kenapa dia melindungi gadis itu? Apa dia menyukainya?
******
Sera membuang wajahnya saat menyadari Khazayn yang kembali datang menemuinya. Rasa takut, kesal dan benci menjadi satu didalam dirinya.
Khazayn mendekati wanita itu dan menarik keras tangannya agar berbalik menghadapnya. Tarikan kasar itu bukan hanya membuat Sera menghadapnya, namun juga menabrak tubuh Khazayn yang keras dan kokoh.
"Apa yang ingin kau lakukan, Lepaskan aku!" Sera kembali memberontak saat tangan Khazayn sudah melingkar dipinggangnya dan sesekali meremasnya geram.
Sial, apa yang akan dilakukan mahkluk ini kali ini?
"Aku datang untuk menghukum mu," ucapnya dingin.
Seketika Sera merasa tidak enak. Sera menelan salivanya berkali-kali saat melihat tatapan Khazayn yang tidak bisa dia artikan. Sera bahkan sempat berfikir, entah dosa apa yang telah dia lakukan dimasa lalu, hingga berakhir dengan mahkluk iblis ini?
Tidak... aku tidak boleh seperti ini. Aku harus melawan. Iblis ini tidak boleh bertindak semaunya padaku.
Sera terlalu sibuk dengan pikirannya, hingga dia tidak menyadari bahwa tangan Khazayn sudah merambat ketempat lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Maya Bagi
ngakak sendiri pas baca nma ceruty😂😂😂
2022-06-07
0
Rena Harianto
thor di perpanjang ya cerita nya
2021-07-10
0
Caramelatte
semangat thor!
Salam dari "Belong to Esme"
2020-11-30
0