"Dimana aku?"
Sera menatap kesekitar tempat itu. Sebuah ruangan yang begitu remang dan dingin, namun memiliki aura yang tidak enak. Ketakutannya semakin menjadi saat melihat pria yang dia anggap sebagai iblis sungguhan tadi muncul dihadapannya.
Sera tersentak dan mundur untuk beberapa langkah. Tatapan Khazayn tetap sama seperti tadi. Dingin dan mematikan.
"Tu-tuan iblis, jangan bunuh aku. Aku masih muda. Aku tidak mau mati konyol, aku bahkan belum menikah. Tolong ... Kasihani aku," ucap Sera memelas.
Seketika manik mata Khazayn yang menghitam kini berubah kembali kewarna aslinya yang berwarna kelabu. Khazayn menatapnya dalam.
"Seharusnya seorang gadis kecil tidak pantas berkeliaran dan melihat apa yang orang dewasa lakukan," ucapnya datar.
Sera menggeleng cepat.
"Tuan iblis, anda salah paham. Tadi aku dikejar. Kakak tiriku ingin menjualku, jadi aku kabur. Saat itu aku tidak menemukan jalan keluar, hingga dengan sangat terpaksa aku masuk kedalam ruanganmu. Aku benar-benar tidak sengaja,"tukas Sera mencoba berucap sesopan mungkin, agar tidak menyinggungnya.
Entah kenapa perasaan Khazayn melunak mendengar penjelasan gadis yang ada dihadapannya ini. Khazayn sepertinya baru menyadari bahwa gadis ini begitu cantik. Wajahnya yang kecil, bibir merah merekah serta matanya yang berwarna biru, sebiru lautan. Tubuh gadis ini terlihat kecil namun memiliki bentuk yang indah.
Dan bau darahnya ....
Sangat berbeda. Siapa gadis ini?
"Apapun alasanmu. Kau tidak bisa lari dariku. Mulai saat ini, kau akan tinggal di sini. Kau harus menyediakan darah segar paling tidak sehari tiga kali. Jika tidak, maka aku akan menghisap habis darahmu," ucapnya dengan ancaman yang kental.
"Apa? Bagaimana caraku mendapatkannya?"
"Aku tidak mau tahu." Khazayn segera melangkah pergi meninggalkan Sera sendirian dikamarnya.
Sera begitu ketakutan Sampai dia menggigiti kukunya dan berjalan mondar-mandir seperti orang kebingungan.
"Sial. Kenapa aku bisa berurusan dengan iblis sepertinya? Apa yang harus aku lakukan sekarang?" maki Sera kesal.
****
"Dimana darahku?" Khazayn bertanya seolah menuntut haknya. Sementara Sera bingung harus menjawab apa.
"Ee... Aku tidak bisa mendapatkannya. Aku sendiri bingung, jangankan membunuh manusia, membunuh hewanpun aku tidak akan mampu."
"Kenapa?"
"Aku hanya merasa tidak tega melakukannya," ucap Sera tersungut-sungut.
Khazayn menyipitkan matanya. Merasa ucapan Sera sangat tidak masuk akal baginya. Sangat berbanding balik dengan dirinya yang telah menghabisi banyak nyawa dengan begitu mudah, bahkan tidak merasa bersalah sedikitpun. Sementara gadis ini, nampaknya begitu lemah hingga tidak bisa melakukan hal yang sangat mudah baginya.
Khazayn mencari sebuah kebohongan dimata Sera. Namun yang terlihat hanya tatapan lugu dan polos. Yang lebih membuatnya heran, dia sama sekali tidak bisa membaca pikiran wanita ini. Aneh, sungguh aneh." batinnya.
"Siapa namamu?"
Khazayn bertanya sembari menatap keseluruh tubuhnya untuk menilai.
"Serafina Le Loullie. Umurku baru 19 tahun."
Khazayn berjalan perlahan mendekatinya. Sorot matanya yang tajam membuat Sera beberapa kali menelan salivanya. Kini Sera bisa merasakan adanya sesuatu yang aneh dari tatapan Khazayn padanya.
"Tu-tuan, apa yang ingin kau lakukan."
Sera mundur perlahan dan berbalik, mencoba untuk kabur, karena situasinya nampak berbahaya bagi dirinya. Namun tangan kekarnya menangkap tubuh kecil Sera dengan begitu mudah.
"Lepaskan aku!!"
Sera memberontak dan berteriak mencoba melepaskan tangan Khazayn yang menahan pinggangnya dengan kuat.
"Lepaskan aku Tuan iblis, kau berengsek!!"
Khazayn menarik tubuh Sera dan menyudutkannya ditembok. Khazayn meraih tangan sera dan meletakkannya diatas kepala wanita itu.
"Mulai sekarang panggil aku Khazayn. Khazayn De Flourenc," bisiknya ketelinga Sera. Lalu tatapannya beralih keleher Sera yang begitu putih dan mulus. Khazayn mendekatkan wajahnya diceruk leher Sera, Tanpa sengaja Khazayn menghirup aroma tubuh Sera yang wangi seperti bunga lili. Begitu harum dan menggoda
Baru kali ini Khazayn menyukai aroma tubuh seorang wanita, sampai dia kehilangan selera haus darahnya. Khazayn biasanya tidak membuang banyak waktu untuk menancapkan taringnya, namun kali ini berbeda. Khazayn justru menginginkan hal yang lain. Hal yang biasanya sangat enggan dia lakukan. Yaitu, menyetubuhi seorang wanita. Aroma tubuh Sera membuat hasratnya yang selama ini tidak pernah ada, tiba-tiba muncul begitu saja.
Tanpa berfikir lagi. Khazayn langsung mengikuti nalurinya, untuk menyentuh tubuh Sera. Bibirnya langsung meraup leher sera dan bermain-main disana. Sampai Sera melenguh karena ulahnya itu.
"Hentikan! Kau tuan iblis bajingan!" maki Sera sembari berusaha menyingkirkan tubuh Khazayn yang terus mendesaknya.
Khazayn sendiri tidak memperdulikan keluhan Sera yang memakinya sejak tadi. Khazayn sibuk menggerayangi tubuh Sera sampai wanita itu mulai merasakan sesuatu yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Suatu gelenyar aneh yang cukup menggelitiknya. Memberikan sensasi panas disekujur tubuhnya.
"Hentikan Tuan iblis ... Jangan sentuh aku!!"
Sera membuka lebar matanya saat tangan Khazayn menyingkap rok yang ia pakai.
"Berhenti bajingan. Iblis sialan! Kau pria kurang ajar?" pekik Sera, meluapkan semua emosinya.
Khazayn berhenti sejenak dan menatap Sera yang sudah memerah menahan amarahnya. "Aku akan memberi pelajaran pada mulut pedasmu ini."
Khazayn langsung menyerang bibir Sera, dan ********** dengan kasar. Menyapu keseluruh rongga yang ada didalam mulutnya, sampai terdengar suara decakan. Sera yang tidak memiliki pengalaman sama sekali, kesulitan mengimbanginya.
Sera tidak bisa berbuat apapun, tubuhnya seolah pasrah dengan tindakkan yang tidak senonoh yang dilakukan oleh pria iblis yang ada dihadapannya ini. Dia benar-benar merasa sial, karena keberuntungan seolah tidak pernah sekalipun memihak padanya.
Namun saat Sera berhenti memberontak dan hanya menerima dengan pasrah. Khazayn justru menghentikan aksinya.
"Kau beruntung karena aku tidak langsung membunuhmu dan menancapkan taringku kelehermu."
Sera memberanikan diri menatap sorot mata Khazayn yang tajam. Tatapan yang tadinya dipenuhi oleh kilatan ***** kini telah berubah. Sera berusaha untuk tetap terlihat kuat dan tidak menjatuhkan sedikitpun air matanya. Didalam pikirannya hanya satu. Yaitu kabur dan lari sejauh-jauhnya dari iblis ini. Namun seolah Khazayn mengetahui apa yang ada dipikarannya, Khazayn langsung memperingatinya.
"Kau tidak akan bisa kabur kemanapun. Meski kau berusaha sampai matipun aku akan mendapatkan mu...
Kau hanya milikku."
Khazayn berucap dingin dengan tatapan menusuk.
Sementara Sera hanya bergidik ngeri. Bagaimana bisa dia tinggal selamanya dengan Pria iblis ini.
Bagaimana masa depannya nanti.
Dan yang terpenting, apa yang sebenarnya diinginkan oleh iblis ini darinya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Tarii Pounya Dhieaa
lnjur thorr,,mulai bca
2021-01-01
0
Auda Iqbal
novel km ini hebat thor. aku dukung km thor. terusin berkarya 😊
2020-12-05
3
Caramelatte
jangan kasi kendor thorr
semangat terosss
2020-11-30
2