MR. DEVIL
"Lepaskan aku, aku tidak mau !!"
Seorang Pria berjas hitam menyeret seorang gadis masuk kesebuah klab malam disana. Disebelahnya telah berdiri satu lagi wanita dengan gayanya yang angkuh sedang tertawa melihat penderitaan gadis itu.
"Terima saja nasibmu gadis tidak berguna !! Kau akan dijual dipelelangan malam ini. Setidaknya dengan cara itu kau sedikit berguna bagi kami !!" ucap wanita itu menyeringai jahat.
"Kau !! Wanita iblis. Apa kesalahanku padamu hingga kau melakukan ini. Kau sudah membunuh ayahku, dan sekarang kau ingin menjualku, Kau memang iblis !!
Hahahahahah
Wanita itu kembali tertawa melihat Serafina Le Loullie kembali ditarik paksa untuk menuju lantai rahasia klab itu yang berada dibawah tanah.
Wanita cantik berkulit putih dan pemilik manik biru itu berteriak sembari memukul pria yang menariknya.
PLAKK
Sebuah tamparan mendarat ke pipi Serafina, yang tadinya mulus kini menjadi merah dan mengeluarkan sedikit darah dari sudut bibirnya. Pria yang menamparnya kembali menarik tanpa ada rasa kasihan sedikitpun padanya. Namun Serafina mencoba sekuat tenaga untuk menahan tangisnya. Seperti biasanya dia tidak akan pernah membiarkan air matanya jatuh dihadapan kakak beradik yang jahat itu. Hal itu pasti akan membuat mereka semakin senang. Serafina juga tidak ingin terlihat lemah, dia benci menjadi lemah hingga terus di injak-injak. Dia harus melawan. Tapi jika melawan dengan tenaga dia tidak akan mampu berhadapan dengan Arnold dan Merlyn. Dia harus memikirkan cara lain yang lebih bijak.
Mereka telah sampai dilantai bawah tanah. Dimana disana terdapat macam-macam barang serta manusia untuk dilelangkan. Serafina semakin ketakuta. Namun dia mencoba untuk menutupinya dari kedua kakak tirinya itu.
"Tunggu dulu !!"
"Kenapa?"
"A-aku ... Aku ingin buang air. Perutku sakit sekali, Kakak biarkan aku menuntaskan panggilan alam ini dulu." ucap Serafina memelas sembari memegangi perutnya.
"Kau pikir kami bodoh !! Itu hanya trik mu saja supaya bisa kabur, iya kan !" bentak Merlyn.
"Tidak kak, aku tidak berbohong. Aku sudah tidak tahan lagi, jika aku sampai melakukannya dipelelangan maka tidak akan ada yang mau membeliku, mereka akan merasa jijik bukan?"
Serafina memikirkan kembali ucapannya. (Bukankah jika tidak ada yang membeliku itu artinya bagus untukku, huh semoga saja kedua mahkluk ini tidak berfikir kesitu.) batinnya.
"Baiklah, ayo biar kuantar."
Serafina menyeringai. Sesuai dugaannya, Merlyn pasti akan mengikutinya untuk menjaganya agar tidak kabur. Tapi itu bukan masalah besar bagi Serafina. Menghadapi Merlyn tidak sesulit menghadapi Arnold. Merlyn terlihat kuat hanya karena adanya Arnold didekatnya. Jika tanpa Arnold maka dia juga tidak kalah lemah, hanya saja otaknya cukup licik.
Serafina langsung memikirkan cara untuk kabur. Matanya mencari sesuatu yang bisa dia gunakan untuk menyumpal mulut Merlyn. Pandangannya beralih pada sebuah tali yang berada didekat ruangan enginaring. Melihat situasi telah cukup aman dan jauh dari jangkauan Arnold. Serafina langsung melakukan aksinya dengan memukul kepala Merlyn memakai botol kosong yang ada disekitar tempat itu.
CETARRR
Merlyn kaget dengan serangan tiba-tiba itu. Tangannya memegangi kepalanya yang sakit dan mengeluarkan banyak darah.
"Kau !! Anak sialan !! Arnold akan membunuhmu." ucap Merlyn yang begitu murka.
Serafina langsung menariknya dan mengikatnya, Sementara mulut Merlyn dia sumpal dengan syal yang dia pakai dilehernya.
Serafina tersenyum sinis melihatnya.
"Selamat tinggal wanita iblis !!" ucapnya membalikan tubuh mencari jalan keluar secepatnya.
Serafina berjalan dengan langkah lebar namun dengan wajah biasa saja. Agar tidak ada yang mencurigainya. Setelah berjalan cukup jauh, samar-samar di mendengar suara keributan dari belakang dimana tempat Merlyn yang sebelumnya dia ikat.
("Gawat !! Sepertinya Arnold sudah mengetahuinya.")
Serafina langsung berlari dengan sekuat tenaga. Dia tidak boleh sampai berada ditangan kakak beradik itu lagi. Jika dia tertangkap maka dia sudah dipastikan akan dibunuh.
Serafina terus berlari sampai berada diujung koridor. Tidak ada apapun disana. Hanya jalan buntu, Sementara suara langkah kaki yang mencoba mengejarnya semakin dekat. Sera tidak punya pilihan lain. Dia terpaksa masuk kedalam ruangan, beruntung pintunya tidak dikunci. Sera langsung masuk dan mencari tempat untuk bersembunyi. Dia memilih masuk kedalam lemari yang cukup besar disana.
Ketika masuk, dia baru menyadari lemari sebesar itu tidak memiliki isi apapun. Dia menatap heran. Namun pikirannya itu tidak terlalu dia hiraukan karena ada hal yang lebih penting. Yaitu bersembunyi dari Arnold dan Merlyn.
Samar-samar dia bisa mendengar suara wanita yang sedang menggoda pria. Sera sengaja membuka sedikit pintu lemari itu, agar bisa melihat apa yang terjadi diluar. Awalnya dia hanya melihat seorang wanita tanpa busana berdiri dihadapan seorang pria, wanita itu nampak begitu agresif Sementara si pria hanya diam saja dengan tatapan dinginnya.
Sejenak. Sera sedikit kagum dengan ketampanan pria itu. Namun kekagumannya berganti dengan kengerian saat melihat pria itu mengeluarkan taringnya, dan menggigit leher wanita itu sampai wanita itu berteriak kesakitan. Sera menutup mulutnya dengan tangannya. Mencoba untuk tidak mengeluarkan suara, meski dia sangat ingin melakukannya.
("Apa dia vampir? Astaga, dijaman seperti ini masih saja ada mahkluk seperti itu.") Sera bergidik ngeri.
Wanita itu nampak kesakitan. Jeritan kesakitan yang dia rasakan begitu memilukan. Dia nampak tersiksa sampai akhirnya dia tak sadarkan diri. Dan ambruk dilantai. Sera menatap ngeri dengan luka yang terkoyak dileher wanita itu.
("Sial, benar-benar sial !! Aku melarikan diri dari dua manusia berhati iblis. Dan masuk ketempat iblis sungguhan.") rutuknya kesal.
Ketakutan Sera semakin menjadi saat menyadari tatapan pria itu tak lagi pada si gadis malang yang telah mati. Kini tatapannya beralih kearah lemari dimana tempat Sera bersembunyi.
Sera memejamkan matanya. Merapalkan doa agar pria itu tidak membuka lemari dan tidak menemukannya. Namun doa orang serakah, nampaknya tidak akan dikabulkan.
Tiba-tiba lemari itu terbuka lebar dengan suara keras. Pria itu melesat cepat mendekat kearah Sera yang ketakutan. Sera bahkan bisa merasakan adanya aura yang mencekam disana. Namun memberanikan diri menatap wajah pria itu. Dengan jarak yang dekat seperti itu. Wajah pria itu terlihat jelas. Pucat, namun masih saja terlihat tampan.
"Tu-tuan ... Aku ...
" Kau sudah mengetahuinya." ucap Khazayn dingin.
"Tuan, aku akan menutup mulutku. Aku bersumpah tidak akan memberitahu siapapun tentang yang aku lihat." ucap Sera memelas.
Namun Khazayn semakin menatapnya tajam. Mata Khazayn menggelap. Dan ikut masuk kedalam lemari itu. Sera semakin kaget. Ditambah lagi, ketika dia mundur dia terhuyung jatuh kebelakang seolah jatuh ditempat yang begitu dalam. Dia ingin berteriak, namun hanya mulutnya saja yang terbuka tapi tidak ada suara sedikitpun.
Tubuhnya terasa seperti melayang diudara dengan posisi berputar-putar.
Dalam waktu beberapa menit. Akhirnya Sera sampai kedasar tempat itu.
Brukkk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Griselda Nirbita
aku mampir... dan like, favorite
2023-07-19
0
Sergiy Karasyuk Lucy S.K.L.
Awal cerita bagus, tp next chapter gk dijelasin klo itu flash back sampe puluhan chapter... masukan ya Thor, mestinya dijelasin ..biar readers gk bingung klo khazayn tu anak Zarra sm Zach
so far... very good and interesting 😎 saluth buat karya nya 👍 Tks a lot !!
2023-04-10
0
Nidia Ruspandy
nyimak
2021-12-02
2