5. Dendam ibu Lu Sing

Guo Ying tiba ditepian mata air,lalu duduk disamping Guo Liang.

Pastinya Guo Ying tahu dimana keberadaan adiknya,itu adalah hal biasa.

Guo Liang sendiri,telah mengetahui kedatangan kakaknya,dan ia hanya menoleh lalu tersenyum.

Guo Ying duduk disamping Guo Liang "bagaimana kondisimu" kata Guo Ying.

"Masih sedikit pegal dibeberapa area tubuhku" jawab Guo Liang.

"Adik,ini telah hampir siang,apakah kamu sudah makan?" tanya Guo Ying lagi.

Guo Liang tersenyum,ia menggelengkan kepalanya "belum kakak" jawab Guo Liang.

Guo Ying tersenyum,lalu ia mengeluarkan roti kukus dari tas penyimpanannya.

Gadis itu memberikan roti pada adiknya,Guo Liang mengambil roti dan memakannya.

Tas penyimpanan adalah harta penyimpanan yang wajib dimiliki oleh setiap orang dikawasan itu.

Ukuran tas sangatlah kecil,hanya sebesar tapak tangan saja,namun kapasitas tas penyimpanan sebesar sebuah ruangan berukuran tiga kali tiga meter.

Pastinya itu lumayan besar untuk menyimpan beberapa hal baik,terutama uang dan pakaian serta obat obatan.

Saat Guo Ying memberi adiknya roti kukus,Guo Liang pun melihat bengkak memerah ditangan kakaknya.

Guo Liang tidak bertanya,ia hanya menatap kakaknya.

Mengerti arti tatapan Guo Liang,Guo Ying pun tersenyum.

Lalu ia menceritakan apa yang telah terjadi,kakak dan adik itu selalu berterus terang akan segala yang mereka alami.

Keduanya telah hidup berdua sejak Guo Ying berusia sepuluh tahun.

Saat ini Guo Ying berusia lima belasan,artinya mereka telah lima tahunan hidup berdua tanpa orang tua.

Dua saudara itu selalu menjadi sandaran antara satu dan lainnya.

"Ppppffffffff tidak disangka Lu Sing serendah itu" kata Guo Liang.

Pemuda remaja itu nampak mengepal erat tangannya,matanya memerah saat itu.

Guo Ying tersenyum,ia memegang bahu adiknya "anda harus belajar bersabar,ingatlah saat ini kita hidup dibawah perhatian orang lain,belum waktunya bagi kita,untuk merasa jumawa" kata Guo Ying.

Guo Liang tersenyum pedih "yah kakak,aku mengerti" jawab Guo Liang.

Namun didalam hatinya,Guo Liang sangat marah saat itu,ia tahu apa yang Lu Sing lakukan semua dikarenakan dirinya.

"Kakak bagaimana bila orang tua Lu Sing membalas anda" kata Guo Liang.

Guo Ying terdiam,ia menatap aliran air didepan nya saat itu.

Dua saudara itu telah mengenal Lu Sing sedari mereka kecil.

Sejak dulu Lu Sing selalu mencari cara untuk memukul Guo Liang.

Dan pastinya hal itu akan menimbulkan gesekan antara Lu Sing dan Guo Ying.

Namun baru kali inilah Lu Sing berani menyerang Guo Ying secara langsung.

Padahal mereka adalah sepupu,Ibu Guo Ying dan Guo Liang,adalah kakak dari ayah Lu Sing.

Hanya karna ibu mereka menikah dengan ayah mereka yang bukan siapa siapa,keluarga Guo Ying dan Guo Liang pun tidak disukai sejak saat itu.

Dan setelah kedua orang tua mereka terbunuh,mereka pun tersingkir dari hunian pemimpin perkampungan Lu.

Semua tidak lepas dari provokasi ayah dan ibu Lu Sing,yang memang sangat tidak menyukai ayah dan ibu mereka.

Terdiam dan merenung untuk beberapa saat,Guo Ying pun menghela nafas.

"Adik,didalam keluarga Lu,masih ada paman kecil Lu Suan,kakak yakin ia akan membantu kita" kata Guo Ying.

Guo Liang menganggukan kepalanya,memang itulah faktanya.

Andai tidak ada adik bungsu ibu mereka itu,kehidupan mereka berdua,pasti semakin sulit diperkampungan itu.

Keduanya mengetahui dengan jelas,mengapa beberapa tetangga sangat ramah dan baik pada mereka.

Semua itu tidak lepas dari campur tangan paman kecil mereka itu.

"Kakak sejujurnya,aku percaya pada paman kecil Lu Suan,hanya saja,sejak paman kecil terluka,ia pun saat ini dianggap sampah oleh klan Lu,disisi lain,paman kedua dan keluarganya,dianggap penerus klan Lu,mengingat semua itu,aku sangat khawatir akan pembalasan ayah dan ibu Lu Sing" kata Guo Liang.

Mendengar ucapan adiknya,Guo Ying pun tersenyum "tenanglah,apa pun yang terjadi,aku pasti akan menjagamu" kata Guo Ying sambil memeluk bahu adiknya.

Kehangatan dan kasih sayang tulus kakaknya,adalah sesuatu yang selama ini selalu menguatkan Guo Liang.

Ia dianggap sampah,ia selalu dihina,untuk anak kecil seusianya,hal itu adalah pukulan batin yang sangat menyakitkan.

Namun kasih sayang kakaknya,adalah kekuatan yang membuat ia mampu bertahan hingga hari itu.

Seputus asa apa pun dia,ia tidak akan membuat kakaknya bersedih oleh karna sesuatu yang buruk terjadi padanya.

Dua saudara itu mengobrol santai ditepian aliran mata air itu.

Menikmati kebersamaan mereka,dan itu bukanlah pertama kalinya.

Bersama menikmati kedamaian,hanya dikala berada dikawasan itu.

_

Pa..

Brak..

Bam..

Sebuah meja kayu hancur berantakan saat wanita tiga puluhan lebih itu memukul meja disampingnya.

"Aih..mengapa semarah itu,bersabarlah" kata Lu San.

Wanita yang marah adalah Lu Li ibu Lu Sing.

Lu Li menatap tajam suaminya "apakah anda memiliki hati?" bentak Lu Li.

"Putra mu dipukuli hingga babak belur"

"Namun ayahmu malah melepaskan orang itu,sebagai ibu,mana mungkin aku bisa menerima semua ini" ucap Lu Li,nampak masih tidak puas dengan keputusan pemimpin klan Lu.

"Ppppfffffff bukankah anda memahami,apa yang diucapkan oleh adik kecil,itu adalah kebenaran,sebagai pemimpin klan,ayah harus bijak" kata Lu San.

Lu Li tetap cemberut dan marah "tidak bisa,apakah anda masih tidak mengerti juga,sejak dulu dua saudara itu tidak pernah berani memukul anak kita,tapi setelah berkali kali dibantu oleh adik Lu Suan,lihatlah sekarang,mereka semakin besar kepala dan berani memukul anak kita,bila ini dibiarkan,aku yakin kedepan nanti,mereka akan lebih berani lagi" kata Lu Li.

Mendengar itu,Lu San pun terdiam,ia merasa apa yang istrinya katakan adalah benar.

Selama ini belum pernah Guo Ying berani memukul putra mereka.

Apa lagi sejak dulu Lu San memang tidak pernah menyukai anak dari kakak perempuannya itu.

"Ppppfffffff baiklah katakan apa yang kamu inginkan" kata Lu San.

Lu Li menatap tajam pada suaminya,seakan akan menyelidiki sesuatu.

"Aku ingin mereka diusir atau bila perlu mati" kata Lu Li.

Mendengar itu Lu San pun terperanjat,dan menatap serius pada istrinya.

"Pelankan suara mu" bisik Lu San,dan ia melirik kesegala area dan memasang telinganya,memastikan bahwa saat itu tidak ada pelayan yang mendengarkan obrolan mereka.

Setelah memastikan semuanya aman,Lu San pun menghela nafas.

Lalu setelah itu suami istri itu pun berbicara berbisik bisik.

Nampaknya mereka merencanakan sesuatu.

Selesai mengobrol,Lu San pun pergi meninggalkan ruangan dimana ia dan istrinya berada.

Beberapa waktu kemudian terlihat Lu San pergi meninggalkan hunian keluarga Lu.

_

Terpopuler

Comments

euweuh batur nya

euweuh batur nya

madodep pokonamah thor

2025-02-22

1

Sigit Prambodo

Sigit Prambodo

lanjut lur

2025-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Guo Ying & Guo Liang
2 2. Pegunungan tapal batas
3 3. Dihadang
4 4. Berhasil menghindar
5 5. Dendam ibu Lu Sing
6 6. Pembunuh bayaran
7 7. Berlari
8 8. Bersembunyi
9 9. Menemukan lorong lainnya
10 10. Pagoda emas
11 11. Buah roh naga emas
12 12. Roh penjaga pagoda emas
13 13. Melihat teknik lainnya
14 14. Langkah ajaib delapan diagram
15 15. masuk memeriksa pagoda emas
16 16. Memilih senjata
17 17. menemukan teknik yang sepadan
18 18. Guo Ying berlatih
19 19. mencari jalan keluar
20 20. Berkultivasi
21 21. Naik level
22 22. Unsur & Konsep
23 23. Kehebatan konsep angin
24 24. Keluar dari jurang
25 25. Rencana kakak & adik
26 26. Mendapat masalah lainnya
27 27. Masalah semakin rumit
28 28. Masalah besar
29 29. Jia Sun
30 30. Mengenali musuh satu persatu
31 31. Kawasan pemakaman
32 32. melarikan diri
33 33. Tepian hutan bambu
34 34. Memasuki kawasan hutan bambu
35 35. Terperangkap
36 36. Menjadi tawanan
37 37. Berusaha melarikan diri
38 38. Harta dilevel abadi
39 39. Jamur ungu
40 40. Memperkuat energi jiwa
41 41. Memutuskan membuat pil
42 42. Meracik pil
43 43. Persentase kadar pil
44 44. Dua kekuatan terhebat dialam itu
45 45. Guo Liang kembali
46 46. Pria tua Bai / Bai Be
47 47. Pria tua Bai / Bai Be (2)
48 48. Keadaan dihutan bambu
49 49. Menjauhi hutan bambu
50 50. Pergi kehunian klan Lu
51 51. Dihunian klan Lu
52 52. Kekagetan semua orang
53 53. Kehebatan 3 anak
54 54. Kerja sama tiga anak
55 55. Meninggalkan perkampungan Lu
56 56. Kota Si
57 57. Memasuki kota Si
58 58. Mengobrol bersama Bai Be
59 59. Berdamai dengan rubah tua
60 60. Ikatan jiwa
61 61. Pergi kehunian saudagar Wa
62 62. Nona Wa Yin
63 63. Bersatu melawan musuh yang sama
64 64. Meninggalkan kota Si
65 65. Impian Guo Liang
66 66. Hadiah murah hati
67 67. Menemukan jejak musuh
68 68. Musuh yang lebih kuat lagi
69 69. Kekuatan para anak kecil
70 70. Kembali kekota Si
71 71. Hunian tuan kota Si
72 72. Kita adalah keluarga
73 73. Kota raja Sung
74 74. Siap melawan musuh yang kuat
75 75. Didepan para ahli hebat
76 76. Gaya bertarung yang bodoh
77 77. Pertempuran dasyat
78 78. Pertempuran dasyat (2)
79 79. Teknik khusus Bai Be
80 80. Kembali memperkuat diri
81 81. Buronan mahal
82 82. Putri paviliun naga
83 83. Yi Lan & Ho Ping
84 84. Yi Lan & Ho Ping 2
85 85. Buah roh dewa kecil
86 86. Buah roh dewa kecil 2
87 87. Huo Na Ra
88 88. kota raja Bun
89 89. Didepan hunian musuh
90 90. Huo Na Ra (2)
91 91.
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1. Guo Ying & Guo Liang
2
2. Pegunungan tapal batas
3
3. Dihadang
4
4. Berhasil menghindar
5
5. Dendam ibu Lu Sing
6
6. Pembunuh bayaran
7
7. Berlari
8
8. Bersembunyi
9
9. Menemukan lorong lainnya
10
10. Pagoda emas
11
11. Buah roh naga emas
12
12. Roh penjaga pagoda emas
13
13. Melihat teknik lainnya
14
14. Langkah ajaib delapan diagram
15
15. masuk memeriksa pagoda emas
16
16. Memilih senjata
17
17. menemukan teknik yang sepadan
18
18. Guo Ying berlatih
19
19. mencari jalan keluar
20
20. Berkultivasi
21
21. Naik level
22
22. Unsur & Konsep
23
23. Kehebatan konsep angin
24
24. Keluar dari jurang
25
25. Rencana kakak & adik
26
26. Mendapat masalah lainnya
27
27. Masalah semakin rumit
28
28. Masalah besar
29
29. Jia Sun
30
30. Mengenali musuh satu persatu
31
31. Kawasan pemakaman
32
32. melarikan diri
33
33. Tepian hutan bambu
34
34. Memasuki kawasan hutan bambu
35
35. Terperangkap
36
36. Menjadi tawanan
37
37. Berusaha melarikan diri
38
38. Harta dilevel abadi
39
39. Jamur ungu
40
40. Memperkuat energi jiwa
41
41. Memutuskan membuat pil
42
42. Meracik pil
43
43. Persentase kadar pil
44
44. Dua kekuatan terhebat dialam itu
45
45. Guo Liang kembali
46
46. Pria tua Bai / Bai Be
47
47. Pria tua Bai / Bai Be (2)
48
48. Keadaan dihutan bambu
49
49. Menjauhi hutan bambu
50
50. Pergi kehunian klan Lu
51
51. Dihunian klan Lu
52
52. Kekagetan semua orang
53
53. Kehebatan 3 anak
54
54. Kerja sama tiga anak
55
55. Meninggalkan perkampungan Lu
56
56. Kota Si
57
57. Memasuki kota Si
58
58. Mengobrol bersama Bai Be
59
59. Berdamai dengan rubah tua
60
60. Ikatan jiwa
61
61. Pergi kehunian saudagar Wa
62
62. Nona Wa Yin
63
63. Bersatu melawan musuh yang sama
64
64. Meninggalkan kota Si
65
65. Impian Guo Liang
66
66. Hadiah murah hati
67
67. Menemukan jejak musuh
68
68. Musuh yang lebih kuat lagi
69
69. Kekuatan para anak kecil
70
70. Kembali kekota Si
71
71. Hunian tuan kota Si
72
72. Kita adalah keluarga
73
73. Kota raja Sung
74
74. Siap melawan musuh yang kuat
75
75. Didepan para ahli hebat
76
76. Gaya bertarung yang bodoh
77
77. Pertempuran dasyat
78
78. Pertempuran dasyat (2)
79
79. Teknik khusus Bai Be
80
80. Kembali memperkuat diri
81
81. Buronan mahal
82
82. Putri paviliun naga
83
83. Yi Lan & Ho Ping
84
84. Yi Lan & Ho Ping 2
85
85. Buah roh dewa kecil
86
86. Buah roh dewa kecil 2
87
87. Huo Na Ra
88
88. kota raja Bun
89
89. Didepan hunian musuh
90
90. Huo Na Ra (2)
91
91.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!