Manusia dan Eden (Bag.II)

Gunung Arta,

Para Elder bangsa pholidota berkumpul kembali di tengah goa guna membahas kemungkinan buruk yang terjadi. Penyebab bangsa Pholidota mengungsi adalah karena Air yang terus terkontaminasi di Eden.

Karena itu juga lah bangsa Ancient Spesies seperti Pholidota dan Archosauria terancam punah, spesies lain seperti reptil besar dan burung besar dapat beradaptasi terhadap lingkungan baru ini. Namun, bagi bangsa Pholidota mereka tidak bisa.

Karena ginjal dan saluran pencernaan mereka yang tidak ikut berevolusi mengikuti Kultivasi mereka terhadap perubahan iklim baru-baru ini.

Bangsa Pholidota yang sudah berkumpul sekarang mulai gelisah, satu persatu dari mereka mempertanyakan keadaan pasukan yang dikirim ke Tebing Kematian.

Mereka sudah terlihat sangat takut, karena sudah tiga hari ini, tidak ada satupun kabar dari para pasukan itu, bahkan prajurit pengintai pun tidak kembali.

“Kita harus cepat bertindak, atau pilihan lain bagi kita adalah kita harus bermigrasi jauh dari jantung benua ini jika ingin selamat.” ujar salah satu Elder.

“Kita memerlukan pasokan air yang besar jika ingin bermigrasi sama seperti dulu, dan juga pasokan air kita jelas berasal dari tebing kematian.” ujar elder lainnya.

“Tenang, tenang.”

Ratu Winka’a berupaya membuat semua orang tenang

Kerumunan itu kembali diam, dan memperhatikannya.

“Sekarang bangsa yang memiliki kekuatan sekuat kita adalah hanya bangsa Naga dan Reptil Iblis”

“Bangsa Reptil Iblis berada di Benua yang sangat jauh dari sini, sedangkan bangsa naga yang berselisih paham dengan Bangsa Naga Langit adalah Bangsa Naga Air, lagi pula jumlah mereka cukup banyak.” Ujar Ratu Winka’a.

"Kecurigaan terbesar ku itu adalah Naga Bumi yang mendiami gunung ini, atau bangsa Naga Air." ujar Ratu Winka'a lagi.

“Kami menunggu perintah dari Ratu Winka’a.” Ucap Jenderal Murka.

Segera Ratu Winka’a memerintahkan tiga orang Scout tercepat dan terkuat mereka, untuk mencari kabar keberadaan pasukan penyerang yang mereka kirim tiga hari lalu, tak lama Ratu Winka'a bersuara, dari jauh terdengar suara berteriak.

“Tunggu, Tunggu.”

Suara Jendral Bla’ak terdengar dari kejauhan, bersama suara itu muncul dua sosok misterius disebelahnya.

Semua bangsa Pholidota dan Archosauria yang ada disitu menatap ke atas jalur masuk ke Goa Gunung Arta, tiga sosok reptil itu mendekati kerumunan yang berkumpul ditengah goa.

Sebelumnya Adam juga membangkitkan seribu prajurit Pholidota yang dibunuhnya, selain itu adam juga menghidupkan 15 Prajurit yang sebelumnya secara tidak sengaja dia bunuh menggunakan Laser Beam.

Memang adam sempat mencari keberadaan prajurit-prajurit tersebut dan berhasil menyimpan potongan tubuh mereka bersama dengan Soul Spirit dari kapten Norka dan kawan-kawannya.

Selain menghidupkan semua prajurit yang dibunuhnya, Adam juga membuat dan sudah memodifikasi sedikit armor hidup pelindung berwujud Jendral Bla’ak menjadi bentuk yang berbeda. Namun, memiliki karateristik seperti Naga Langit tubuh nya seperti tubuh Sspesies naga langit memiliki sayap tetapi ditutupi beberapa Zirah Logam, yang sangat bagus juga warna nya dirubah oleh Adam menjadi berwarna Merah Darah.

Saat melihat Fisik yang digunakan adam pertama kali ini membuat Jendral Bla’ak sangat ketakutan, karena awalnya fisik armor itu benar-benar mirip dirinya, namun setelah dimodifikasi oleh Adam sehingga menjadi struktur yang lebih kecil setinggi 178 cm dan lebih kecil Jendral Bla’ak.

“Mohon maaf yang mulia Ratu kami baru kembali.” ucap jendral Bla’ak.

“Bagaimana keadaan kalian.” ucap Ratu Winka’a.

“Kami baik-baik saja ratu, mari kuperkenalkan, disebelah kiri Ratu adalah teman saya yaitu Urks sang Naga Bumi, pemilik Goa Arta."

"Sedangkan, disebelahnya adalah Adama, dia adalah Naga Langit penguasa Tebing Kematian.” Ucap Jendral Bla’ak.

Setelah memperkenalkan mereka berdua kerumunan disana langsung bertanya-tanya, sehingga suasana kembali ricuh.

Sedangkan Jendral Bla’ak mendekati Ratu Winka’a dan berdiskusi dengan bisik-bisik kepada Ratu Winka’a.

Kerumunan itu terheran-heran dengan bentuk dan tampilan dari Naga Langit bernama Adama tersebut, sebab dari awal kehidupan hingga ratusan ribu tahun hingga sekarang tidak ada satupun Reptil yang menutupi tubuh mereka dengan benda logam yang mereka lihat sekarang.

Jelas bagi bangsa Pholidota dan bangsa reptil lainnya, sisik ditubuh mereka merupakan kebanggan dan simbol kekuatan, sebut saja Jendral Bla’ak dia memiliki sisik naga sekuat Adamantine yang melindungi semua tubuhnya sehingga tidak ada satupun senjata yang dapat menggoresnya.

Sama Seperti bangsa lainnya di spesies reptil mereka tidak pernah memikirkan memasang aksesoris lain, sebab itu sama saja dengan merendahkan kekuatan mereka.

Hal tersebut membuat keadaan saat itu menjadi sangat ribut dan kacau, sebagian dari mereka yang merasa terhina karena sosok Naga Adam dan sekarang mengolok-oloknya.

“Dasar naga yang menyedihkan, sebaiknya kamu potong saja tandukmu, kamu membuat malu bangsa Reptil, dengan menutupi sisik mu itu.”

Ujar Elder Wola mendegus kesal ke Adam, Provokasinya membuat bangsa reptil lainnya menjadi ikut menjelekan Adam.

SSrriiingggggg.. Jleeeeep...

Sebuah pedang besi dari Vibranium menusuk tubuh Elder Wola dan menembus tubuh besarnya yang setinggi 198 cm dari perut sampai ke punggung belakang, pedang itu menembus tubuhnya.

"Waaaahhhhhh.."

Semua yang ada disitu terkejut karena mereka bahkan tidak melihat kejadian itu.

Sangat cepat Adam melesat dari tempatnya menuju ke arah Elder Wola yang berjarak sekitar lima puluh meter dari tempatnya berdiri awal.

“Aku kira sisik kalian kuat, seperti yang kalian banggakan?.”

ucap adam kesal sambil berteriak membuat kerumunan disana terdiam.

“Apa yang kamu lakukan?.”

Ratu Winka’a berteriak marah kepada adam.

“Mohon tenang Ratu, wola bertindak tidak seharusnya dia memprovokasi Adam secara terang-terangan.”

Ucap Jendral Bla’ak.

“Jadi kamu, apakah membelanya dari pada kita bangsa Ancient Spesies.!!” Ucap Ratu Winka’a juga kesal kepada Jendral Bla'ak.

Jelas saja bla'ak membela adam karena dia sudah bersumpah setia pada nya, dan dia juga tau bagi adam akan sangat mudah membunuh semua spesies yang ada di dalam goa ini tanpa berkeringat sedikit pun.

“Jika ada yang berani memprovikasi ku lagi, akan berakhir sama seperti kadal itu."

Ucap Adam berteriak keras menantang mereka semua, sambil menunjuk ke arah mayat Elder Wola.

“Creations of Life, Restruction:”

Ratu Winka’a saat itu mengeluarkan skill yang sama dengan milik adam, untuk membangkitkan Elder Wola.

Trrringgg......

Muncul cahaya terang dari tubuh Elder Wola, luka tusuk yang awalnya terlihat jelas sekarang menutup, dan dia kembali hidup.

“Kurang Ajarrrr.!!!”

Elder Wola berteriak ke arah adam setelah dihidupkan kembali.

Whuuuuzzzzzz..

Dia meluncur dengan Cakarnya yang tajam kearah Adam dengam sangat cepat.

Traaaanggggg.....

Trangggggg...

Suara Metal beradu, Cakar kuat dari bangsa Pholidota memang seperti Besi Vanium Tapi dia menyerang Adam yang memiliki Sosok Naga dengan zirah Vibranium.

Adam yang sudah bersiap saat itu hanya menunjukan betapa kuatnya Armor yang dia miliki dia memberikan tubuh nya untuk dicabik oleh Elder Wola, tanpa bergerak sedikit pun.

Tiba-tiba energi besar muncul diantara keduanya.

Siiuuuwww..

Brukkkkkk...

“Sudah Hentikan.”

Elder Wola terpental seketika dan terbang sejauh 50 meter akibat pukulan energi yang diberikan oleh Jendral Bla’ak.

Semua kerumunan kembali diam, dan memandang Adam yang tidak terluka sedikitpun, bahkan Armor Logam yang dia gunakan jelas tidak tergores karena terbuat dari Logam Vibranium.

Jika pun Adam tanpa armor jelas tidak akan terluka juga karena sisik naga berada di kelas Adamantine, sedangkan cakar bangsa Pholidota yang belum berlevel 500 keatas hanya sebatas Besi Vanium.

Dengan payah Elder Wola bangun sambil dibantu oleh dua Pholidota yang berada dibawah komandonya.

“Wahai Naga Agung Adama, Apakah yang membawa mu kemari?.”

Ucap Ratu WInka’a menenangkan diri dan kerumunan saat itu.

“Aku hidup selama ini menyendiri, Aku juga tidak suka diganggu, jadi Sebaiknya kalian jangan pernah menginjakan kaki lagi di area Tebing Kematian.” Ucap Adam.

Suasana kembali ricuh, jelas mereka semua tidak terima sikap kasar adam, namun yang mereka tidak ketahui adalah kekuatan sejati adam yang dapat dengan mudah membunuh 10.000 Pholidota dan Archosauria yang berada di Goa itu.

Mereka mengira dengan menang jumlah mereka dengan mudah membunuh Adam, dan dapat mengambil alih Tebing Kematian.

Tetapi sebelum semua menjadi kacau Jendral Bla’ak bersujud didepan Adam dan memohon pengampunan karena kelancangan Bangsa Pholidota yang dilindungnya itu.

Hal tersebut jelas membuat semua yang ada disitu kembali terdiam dan bertanya-tanya apa gerangan yang ada dipikiran Jendral Bla’ak.

Tidak hanya disitu saja, tiba-tiba seribu pasukan dan lima belas pasukan yang dipimpin oleh Kapten Norka juga bersujud didepan Adam, memohon pengampunannya.

Urks hanya terdiam ditempatnya sambil menatap Adam, sedangkan Ratu Winka’a merasakan sudah melakukan kesalahan Fatal.

Sebab bangsa naga dikenal sangat menjaga martabat mereka, bahkan di depan Raja Winko ayah dari Winka’a sebelumnya yang memiliki kekuatan seimbang dengan Jendral Bla’ak, dia tidak pernah bersujud.

Ambil saja contoh nya Urks si Naga Bumi, dia hanya berdiri diam, karena menurut nya dia sudah bersujud sebelumnya, tapi karena merasa dia tidak melakukan kesalahan apapun dia pun tidak ikut bersujud.

Ratu Winka’a mendatangi Adam perlahan, dengan membungkuk kan dirinya sedikit dia berkata.

“Wahai Naga Agung Adama, kami bangsa Pholidota sangat tergantung dengan sumber air murni dari Kristal Air yang berada di Tebing Kematian, kami tidak dapat bertahan hidup tanpanya.” Ucap ratu winka’a.

“Itu bukan permasalahan ku, tempat itu sejak awal adalah milikku dan semua yang berada di Tebing Kematian adalah punyaku."

"Aku mengumpulkan nya dari semua lokasi terpisah di benua Nar'aka, jadi jika ada orang lain yang datang kerumahku dan mencuri milik ku, haruskah aku berbaik hati dan membiarkan mereka tetap hidup?.”

Adam memancing mereka semua.

“Laanncaaanggg dihadapan ratu kamu berani berteriakkkk.”

Elder Wola yang sangat malu karena kekalahan tadi kembali berulah, di berteriak keras.

Adam kembali memandangnya, sesaat kemudian.

“Destructions:”

Sambil mengarahkan tangan kanannya kearah Elder Wola adam mengucapkan Skill Destroyer miliknya.

Seketika itu juga tubuh Elder Wola pecah menjadi partikel-partikel kecil, dan menjadi Kabut Darah.

Bahkan berteriak pun dia tidak sempat, semua yang berada didekatnya sekarang menjauh dan menyaksikan tidak ada yang tersisa dari tubuh Elder Wola.

“Creations of Life, Restruction:”

Ratu Winka’a kembali mengucapkan mantra restructions, walaupun dalam 1 hari dia hanya bisa menggunakan 2 kali skill itu dia jelas menggunakannya untuk menyelamatkan Elder Wola.

Tapi yang dia tunggu, tidak terjadi, benar-benar tidak terjadi apa-apa pada sisa-sisa tubuh elder wola.

Sekarang bahkan Sisik-sisik Putih Ratu Winka’a berderik kencang dan menimbulkan suara yang menakutkan. Dia tidak berani memandang kearah Adam.

Adam dengan tatapan penuh tanya memandang Ratu Winka’a.

“Kulihat Manna ditubuhmu sudah mencapai batasnya, sebaiknya kamu meminum ini.”

Adam mengeluarkan 1 buah wadah kaca dia memberikan botol berisikan cairan biru tua kental kepada Ratu Winka’a.

Namun, Ratu itu tidak beraksi, semakin adam mendekatinya dia makin ketakutan, karena selama ini tidak ada yang tidak bisa dihidupkannya jika individu itu telah mati, asalkan tidak melebihi 3 hari.

Dia kembali teringat ayahnya Raja Winko yang juga dibunuh dengan cara seperti itu oleh mahluk yang tidak dikenal, jelas dia kembali teringat saat itu.

Tubuh Ratu Winka’a semakin lemah dan menjadi sangat takut, sebab skill yang dia lihat membunuh ayahnya dulu sekarang muncul lagi didepan matanya.

Dia ingin berteriak dan bertanya apakah Adam adalah makluk misterius yang membunuh ayahnya itu, tapi percuma ketakutannya melebihi apapun dan dia akhirnya pingsan.

Melihat hal itu pengawal ratu langsung membawa ratu Winka’a kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sedangkan Adam sekali lagi memperingatkan mereka untuk tidak mendekati Tebing Kematian, dia juga mengeluarkan pecahan bola kristal air sebesar Genggaman Tangan orang dewasa.

“Aku rasa kekuatan kristal ini dapat memberikan kalian Air yang kalian inginkan, anggap saja sebagai bayaran dari Tubuh yang telah ku bunuh.”

Setelah mengucapkan hal tersebut adam pergi, dia menggepakkan sayap naganya dan terbang menjauh menuju mulut goa dan kembali ke Tebing kematian.

**

“Winka’a cepat lari dari sini.”

Situasi saat itu sedang kacau, terlihat dari kejauhan sebuah tebing besar dengan banyak goa-goa dibawahnya, sedang dihujani oleh bola-bola api besar, terlihat juga lima mahluk misterius terbang mengambang di atas langit sambil memandangi tebing tersebut.

“Raja Winko, sebaiknya anda pergi, kami akan menahan mereka” Salah satu Elder Bangsa Naga berucap.

“Tidak bagaimana aku bisa melarikan diri sementara Bangsa ku diserang.” ucap Raja Winko.

Keadaan semakin kacau saat pintu-pintu goa itu dibombardir oleh kekuatan sihir yang sangat besar, sangat banyak Bangsa Pholidota yang menjadi mayat didepan goa-goa persembunyian mereka.

Mereka yang ingin membela diri tetapi tidak bisa, terpaksa harus merenggang nyawanya, hal itu membuat Raja Winko menjadi sangat tertekan, dia bersama para Elder Naga dan Elder Pholidota keluar dari Goa utama dan melihat sosok mahluk itu.

Tubuh mereka tidak terlihat, dari Spesies apa, karena tubuh mereka ditutupi oleh Jubah hitam terbuat dari Kain yang sudah lusuh.

Jubah itu berwarna hitam, dari tudung mereka hanya dapat dilihat pancaran mata spesies itu berwarna Merah terang dan sebagian lagi berwarna Kuning keemasan seperti bola lampu pijar.

Tiba dilokasi pertempuran para Elder Pholidota dan Elder-Elder bangsa Naga Langit membentuk formasi bertahan, sambil mengeluarkan energi besar Element mereka masing-masing.

Tembakan energi itu mengarah ke lima mahluk yang tidak dikenal tersebut, diantara mereka ada berdiri Raja Winko dan jendral Bla’ak yang saat itu masih berumur 500 ribu tahun.

Sedangkan dari kejauhan, Ratu Winka’a yang masih berumur sekitar 50 Tahun, masih sangat kecil dan muda menjadi saksi kebrutalan mahluk-mahluk itu.

Duaarrrr!!!! Duaarrrr!!!! Duaarrrr!!!!

Duaarrrr!!!!..

Banyak sekali ledakan yang mengarah ke lima mahluk itu tapi semuanya musnah terhalang semacam perisai sihir.

“Aapaa..”

Semua Elder itu dan bahkan Raja Winko pun terkejut melihatnya.

Mereka menyadari tembakan energi itu jelas ditembakan oleh Elder dengan Umur diatas Ratusan Ribu Tahun.

Pastilah energi kejut dan gabungan dari semua element itu harusnya berdampak sangat kuat bahkan dapat menghancurkan Gunung Eltas tempat mereka tinggal, tapi dihadapan perisai sihir itu, energi yang ditembakan tidak berarti apa-apa.

“Serahkan Buah Pengetahuan..”

Salah satu mahluk itu berkata kecil, namun energinya jelas menjangkau semua radius 10 km dari area itu sehingga semua yang berada didekatnya pasti mendengar peringatan itu.

“Buah pengetahuan, Kami tidak tahu apa itu, kami bahkan tidak memakan buah.”

Raja Winko mencoba melakukan Negosiasi.

“Uriaa, Naga Langit yang berada diantara kalian telah berani menyelinap ke Garden of Eden dan mencuri buah itu dari Mahluk yang ada disana.” Ucap mahluk lainnya.

Raja Winko jelas semakin bingung terhadap pernyataan itu, yang dia ketahui Elder Naga Langit bernama Uria sudah hampi seribu tahun berpetualang dan tidak tinggal lagi bersama mereka.

"Uria sudah seribu tahun tidak tinggal bersama kami, bahkan kami tidak tahu keberadaan nya." ucap Raja Winko.

Tapi para mahluk-mahluk misterius itu tidak mempercayai perkataan nya.

“Biar Kematian yang akan menjadi jalan kalian, karena telah melindungi Naga itu.”

Salah satu mahluk bermata merah mengucapkan kata tersebut.

Siiuuzzz.. Siiuuzzz.. Siiiuuuuzzz..

Sebanyak tiga energi ditembakan dikeluarkan mengarah ke mereka semua, karena sangat cepatnya energi itu mereka tidak berhasil menghindar atau bahkan membuat perisai pertahanan..

Duaaarrrr!! Duaaarrrr!! Duaaarrrr!!

Elder bangsa Pholidota dan Elder dari Bangsa Naga Langit sebanyak 200 itupun hancur setengahnya dan meninggal seketika...

“Jangan Gentar kembali ke Formasi, buat perisai pertahanan.”

Teriak Raja Winko, dia juga sempat berbisik ke Jendral Bla’ak agar segera membawa Winka’a putrinya menjauh dari Lokasi.

Jendral Bla’ak jelas menolak awalnya tapi dia bahkan mendorong Bla’ak dengan energi element sehingga Bla’ak terpental ke arah dimana Winka’a berada, tapi setelah itu.

“Destructions:”

Sekali lagi Mahluk misterius bermata merah itu mengeluarkan skill nya dan membuat semua sisa mahluk didepannya menjadi kabut darah seketika itu juga.

“Tidaaakk....”

Itu adalah saat terakhir Winka’a melihat ayah nya dan juga ibunya, semua Elder yang ada disitu meninggal seketika menjadi kabut darah dan terbang dibawa angin malam.

Perlahan Ratu Winka’a membuka matanya, dia melihat sekitar dan sadar bahwa dia berada dalam kamarnya, tubuhnya memang sudah stabil namun masih bergetar ketakutan, karena mengingat kejadian itu.

***

Halo Pembaca,

Author berharap bahwa kalian tetap mendukung karya ini

Terima Kasih, tetap Like dan Vote.

Thanks XL

Terpopuler

Comments

Ratmoko Ari

Ratmoko Ari

jossssssssss

2021-01-15

1

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Okee deh... Jejak 10 like udh mendarat... Semangat updatenya... Nnti aku mmpir lagi untuk bca kelanjutan cerita ini... 😗

Datang dan kasih feedback juga ke novelku ya... Danke ♥️

2020-11-05

2

Bang kong

Bang kong

lanjut reading lagi..
jangan lupa up Thor..
semangat buat author😁😁

2020-10-21

3

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Genesis
3 Satelite of Eden
4 Buah Pengetahuan
5 Level Max
6 Mencoba Skill
7 Logam Terkuat di Eden
8 Skill Ciptaan Adam
9 Manusia dan Eden (Bag.I)
10 Manusia dan Eden (Bag.II)
11 Sinyal Antar Galaxy
12 Garden of Eden
13 Ras Naga
14 Elemental Dragon Eyes
15 Skill Serang dan Skill Pendukung (Bag.I)
16 Skill Serang dan Skill Pendukung (Bag.II)
17 Skill Serang dan Skill Pendukung (Bag.III)
18 Skill Serang dan Skill Pendukung (Bag.IV)
19 Bencana Tiba (Bag.I)
20 Bencana Tiba (Bag.II)
21 Bencana Tiba (Bag.III)
22 Menjadi Legenda (Bag.I)
23 Menjadi Legenda (Bag.II)
24 Keluar dari Kegelapan (Bag.I)
25 Keluar dari Kegelapan (Bag.II)
26 Belajar Sihir (Bag.I)
27 Belajar Sihir (Bag.II)
28 Belajar Sihir (Bag.III)
29 Belajar Sihir (Bag.IV)
30 Belajar Sihir (Bag.V)
31 Belajar Sihir (Bag.VI)
32 Item Sihir
33 Kristal Air
34 Seperti Dunia Game
35 Perebutan Posisi Ketua Klan (Bag.I)
36 Perebutan Posisi Ketua Klan (Bag.II)
37 Perebutan Posisi Ketua Klan (Bag.III)
38 Perebutan Posisi Ketua Klan (Bag.IV)
39 Perebutan Posisi Ketua Klan (Bag.V)
40 Perebuatan Posisi Ketua Klan (Bag.VI)
41 Pasukan Gabungan
42 Kamu dan Sejarahmu (Bag.I)
43 Kamu dan Sejarahmu (Bag.II)
44 Danau Trenan
45 Identitas Near
46 Ambil Langkah Pertama
47 Pimpin Langkah selanjutnya
48 Infinity Power
49 Awal Perubahan Zaman
50 Raja Pohon Treefolk
51 Kota Air Mata
52 Mendaftar di Guild (Bag.I)
53 Mendaftar di Guild (Bag.II)
54 Mendaftar di Guild (Bag.III)
55 Menjadi Penempa (Bag.I)
56 Menjadi Penempa (Bag.II)
57 Kaisar Funo dan Raja Yamato
58 Guild Sphinx Tiba
59 Putri Es Bergetar
60 Memasuki Dungeon
61 Kuil Anggrek Bulan
62 Siasat Adam
63 Menuju Kuil Anggrek Bulan
64 Aku dan Kedua Gadis Lainnya
65 Gunung Batu Haikad
66 Pao Chi
67 Zone of God Tiba !!!
68 Sistem Dewa Utama
69 Perang Dagang (Bag.I)
70 Perang Dagang (Bag.II)
71 Perang Dagang (Bag.III)
72 Perang Dagang (Bag.IV)
73 Perang Dagang (Bag.V)
74 Perang Dagang (Bag.VI)
75 Perang Dagang (Bag.VII)
76 Perang Dagang (Bag.VIII)
77 Perang Dagang (Bag.IX)
78 Perang Dagang (Bag. X)
79 Perang Dagang (Bag.XI)
80 Perang Dagang (Bag.XII)
81 Perang Dagang (Bag.XIII)
82 Utusan Dewa
83 Hembusan Permusuhan
84 Dua Jalan yang berbeda
85 Mob
86 Agh, Sial Dia Mengincar Ku
87 Bantuan Tiba
88 Guild Airy Glyph Tiba
89 Petunjuk Dunia Dimensi Air
90 Korban Level
91 Undead Army
92 Teleport Stone
93 Divisi ke 13
94 Rencana Membunuh Black Stalker
95 Monster Mechatronics Drone Marshal (Bag.I)
96 Monster Mechatronics Drone Marshal (Bag.II)
97 Monster Mechatronics Drone Marshal (Bag.III)
98 Skeleton King
99 Saburau Saburai
100 Lelang Virtual
101 Musuh Kuat Muncul
102 Samurai Dengan Armor Gelapnya
103 Storytelling - End of Seasson 1
Episodes

Updated 103 Episodes

1
PROLOG
2
Genesis
3
Satelite of Eden
4
Buah Pengetahuan
5
Level Max
6
Mencoba Skill
7
Logam Terkuat di Eden
8
Skill Ciptaan Adam
9
Manusia dan Eden (Bag.I)
10
Manusia dan Eden (Bag.II)
11
Sinyal Antar Galaxy
12
Garden of Eden
13
Ras Naga
14
Elemental Dragon Eyes
15
Skill Serang dan Skill Pendukung (Bag.I)
16
Skill Serang dan Skill Pendukung (Bag.II)
17
Skill Serang dan Skill Pendukung (Bag.III)
18
Skill Serang dan Skill Pendukung (Bag.IV)
19
Bencana Tiba (Bag.I)
20
Bencana Tiba (Bag.II)
21
Bencana Tiba (Bag.III)
22
Menjadi Legenda (Bag.I)
23
Menjadi Legenda (Bag.II)
24
Keluar dari Kegelapan (Bag.I)
25
Keluar dari Kegelapan (Bag.II)
26
Belajar Sihir (Bag.I)
27
Belajar Sihir (Bag.II)
28
Belajar Sihir (Bag.III)
29
Belajar Sihir (Bag.IV)
30
Belajar Sihir (Bag.V)
31
Belajar Sihir (Bag.VI)
32
Item Sihir
33
Kristal Air
34
Seperti Dunia Game
35
Perebutan Posisi Ketua Klan (Bag.I)
36
Perebutan Posisi Ketua Klan (Bag.II)
37
Perebutan Posisi Ketua Klan (Bag.III)
38
Perebutan Posisi Ketua Klan (Bag.IV)
39
Perebutan Posisi Ketua Klan (Bag.V)
40
Perebuatan Posisi Ketua Klan (Bag.VI)
41
Pasukan Gabungan
42
Kamu dan Sejarahmu (Bag.I)
43
Kamu dan Sejarahmu (Bag.II)
44
Danau Trenan
45
Identitas Near
46
Ambil Langkah Pertama
47
Pimpin Langkah selanjutnya
48
Infinity Power
49
Awal Perubahan Zaman
50
Raja Pohon Treefolk
51
Kota Air Mata
52
Mendaftar di Guild (Bag.I)
53
Mendaftar di Guild (Bag.II)
54
Mendaftar di Guild (Bag.III)
55
Menjadi Penempa (Bag.I)
56
Menjadi Penempa (Bag.II)
57
Kaisar Funo dan Raja Yamato
58
Guild Sphinx Tiba
59
Putri Es Bergetar
60
Memasuki Dungeon
61
Kuil Anggrek Bulan
62
Siasat Adam
63
Menuju Kuil Anggrek Bulan
64
Aku dan Kedua Gadis Lainnya
65
Gunung Batu Haikad
66
Pao Chi
67
Zone of God Tiba !!!
68
Sistem Dewa Utama
69
Perang Dagang (Bag.I)
70
Perang Dagang (Bag.II)
71
Perang Dagang (Bag.III)
72
Perang Dagang (Bag.IV)
73
Perang Dagang (Bag.V)
74
Perang Dagang (Bag.VI)
75
Perang Dagang (Bag.VII)
76
Perang Dagang (Bag.VIII)
77
Perang Dagang (Bag.IX)
78
Perang Dagang (Bag. X)
79
Perang Dagang (Bag.XI)
80
Perang Dagang (Bag.XII)
81
Perang Dagang (Bag.XIII)
82
Utusan Dewa
83
Hembusan Permusuhan
84
Dua Jalan yang berbeda
85
Mob
86
Agh, Sial Dia Mengincar Ku
87
Bantuan Tiba
88
Guild Airy Glyph Tiba
89
Petunjuk Dunia Dimensi Air
90
Korban Level
91
Undead Army
92
Teleport Stone
93
Divisi ke 13
94
Rencana Membunuh Black Stalker
95
Monster Mechatronics Drone Marshal (Bag.I)
96
Monster Mechatronics Drone Marshal (Bag.II)
97
Monster Mechatronics Drone Marshal (Bag.III)
98
Skeleton King
99
Saburau Saburai
100
Lelang Virtual
101
Musuh Kuat Muncul
102
Samurai Dengan Armor Gelapnya
103
Storytelling - End of Seasson 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!