Dunia ini mulanya belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya.
**
"Dunia tempatku tinggal sekarang terbentuk sekitar Miliaran Tahun lalu, sangat muda bahkan lebih muda dari Bumi planet tempatku tinggal dulu, dunia tempat tinggal ku sekarang merupakan Dunia yang berada di pusat galaksi."
"Yang ku ingat aku adalah penduduk bumi, Aku bereinkarnasi ke Tubuh yang sekarang dan mendiami Dunia ini."
"Kehidupan ku dulu di bumi sebagai seorang anak yang tidak mengetahui orang tuanya, ditemukan didepan pintu sebuah panti asuhan, dibesarkan dan dijauhi semua orang setelah dewasa."
"Karena selalu dijauhi aku semakin ingin mendekatkan diri ke orang lain, senyum lebar selalu menjadi topeng muka ku agar mendapatkan tempat baik di awal perkenalan."
"Entah karena apa, semakin mengenal orang lain aku semakin dijauhi tak di ingin kan, padahal aku selalu tulus berteman, bahkan orang-orang menjelekkan ku didepan teman-teman lain nya dan mulai menjauhi ku seakan aku seorang monster berbahaya."
"Tidak seperti komik-komik dan cerita novel-novel di Bumi, bahwa jika Kamu dibawa ke dunia lain kamu akan disuruh memilih sebuah kekuatan terlebih dahulu."
"Namun, aku berbeda karena aku hanya dipanggil tanpa bisa memilih kekuatan, aku terdampar di Dunia ini dan harus bertahan hidup sendirian."
"Kejadian itu masih jelas, yang ku ingat hanyalah hari itu di ruangan gelap, aku yang sekarat menutup mata dan tiba-tiba cahaya yang sangat terang seperti bergerak dengan cepat menarik diriku dan kemudian aku terbangun di suatu tempat yang asing penuh dengan bebatuan yang terbakar-bakar bagaikan nyala api."
**
Tempat itu terlihat seperti sisa-sisa gunung berapi, yang dipenuhi lahar panas juga abu vulkanik, terbangun di sini, yang pertama dia rasakan saat terbangun jelas adalah hawa yang sangat panas dan udara yang padat apalagi sekarang sedang tengah hari, matahari bersinar dengan teriknya, dia berusaha mencoba untuk menggerakan tubuh lemahnya. Namun, usahanya terasa sangat berat.
Jika manusia pertama di Bumi disebut Adam, maka kamu dapat memanggilnya begitu di dunia ini, Adam memiliki rambut pendek berwarna merah darah, wajah nya tampan berhidung mancung dengan ciri-ciri kebanyakan remaja lima belas tahun keturunan Kaukasia.
Sebab saat Adam membuka mata, dia melihat hologram yang tampak seperti layar sebuah komputer transparan, muncul di depan adam dengan jarak sekitar setengah meter dari nya dan menjelaskan kondisi adam sekarang, dia jelas terkejut dengan sejuta pertanyaan.
“Selamat Datang di Dunia Eden.”
Hologram itu terdengar jelas mengeluarkan suara.
“Aku adalah Guide yang dipilih kan untukmu.” lanjut hologram itu menjelaskan kondisi nya.
“Kamu dapat memanggil ku Guide dan memberikan beberapa perintah juga pertanyaan, agar kamu dapat lebih memahami situasi di sekitar mu."
“Orang selain kamu tidak akan bisa melihat ku, aku adalah guide yang hanya dapat kamu lihat dan dengarkan.”
“Perintah untuk ku adalah, Open Status, Jelaskan, Inventory, Rekam, dan Tambahkan Perintah Baru.”
Jelas yang menjadi pertanyaan adam adalah mengapa dirinya bisa berada ditempat seperti ini sekarang? juga, apa benda transparan didepan nya ini.
Bukankah dia seharusnya sudah meninggal, apakah dia sekarang berada di neraka? Namun, tiba-tiba program itu bersuara lagi.
“Kamu sekarang berada di dunia yang disebut Eden, dapat di dikatakan kamu sekarang berada di dunia taman bermain Para Dewa."
"Lokasi mu sekarang berada di sebuah lembah bernama Nar’Aka, untuk Posisi mu berada di salah satu benua besar di Eden yaitu Benua yang disebut Nar’Aka.” ucap program sistem itu dengar suara robot nya.
Adam semakin terkejut mendengar hologram itu bisa menjawab pertanyaan di pikirannya, tapi dia paham harus cepat mencari informasi lain nya dengan segera, jadi adam bertanya lagi kepada program sistem.
“Kamu itu apa?.” ucap adam yang terkejut.
“Sebut saja saya adalah program A.I jika di Bumi. Saya satu-satunya yang dapat menjelaskan apa yang terjadi padamu sekarang.”
Mendengar itu Adam sedikit tenang, karena ada sesuatu yang bisa membuat nya memahami situasi sekarang.
Program sistem didepan nya ini akan muncul walaupun dia hanya memikirkannya, yang jelas Program sistem ini akan keluar jika perintah kata yang diberikan tadi berupa kata-kata atau sebuah pertanyaan, hati nurani jelas ini berbeda Karena lebih sistematis dan memiliki tujuan tertentu.
Dengan beberapa kali mencoba Adam akhirnya memahami apa yang bisa dilakukan program ini. Tanpa pikir lagi adam mencoba memasukan Perintah baru.
“Baiklah, sekarang nama mu adalah Jarvis.”
Adam menyebutnya begitu karena suara program sistem itu mirip suara robot di sebuah film yang pernah dia tonton dulu saat di bumi, yang mana jagoan nya adalah manusia memakai armor besi dan juga orang yang pintar.
“Diterima, memprogramkan nama untuk ku.” ujar nya lagi menjawab adam.
Adam lalu menunduk dan mengambil sebuah batu lava yang ada ditanah tempatnya berpijak sekarang.
Keinginannya adalah memahami kemampuan Jarvis lebih lanjut, karena program ini merupakan tiket untuknya agar dapat selamat di Dunia ini.
"Jarvis apakah kamu memiliki kemampuan untuk melindungi ku?" ujar adam bertanya.
"Saya memiliki kemampuan itu Tuan, tapi hanya dengan kekuatan yang terbatas, kekuatan ku sebatas kekuatan yang anda miliki, semakin anda kuat maka semakin kuat saya." ujar Jarvis menjawab adam.
“Kalau begitu, Jarvis dapatkah kamu menghancurkan Batu Besar berwarna hitam disana??”
Ucap adam meminta program sistemnya tersebut melakukan sesuatu pada sebuah batu hitam yang sebesar mobil, posisi batu hitam itu terletak sejauh dua puluhan meter dari posisi nya sekarang.
“Prediksi saya tidak bisa Tuan, tetapi karena itu adalah perintah tuan maka akan ku lakukan.”
Setelah menjawab adam, dengan cepat sebuah energi Laser Beam berwarna merah gelap penuh dengan kekuatan keluar dari depan Jarvis yang berbentuk layar hologram itu.
Syuuuttttt.. Buumm..
Bongkahan batu besar itu pun dihantam dengan energi Laser beam namun tidak hancur, hanya bisa membuat hitam area yang terkena serangan tadi, serta meninggalkan beberapa kepulan asap saja.
Walaupun tidak menghancurkan batu besar tadi hal tersebut membuat adam takjub.
"Luar biasa Jarvis, energi yang kamu keluarkan sangat kuat." ucap adam sebelum melanjutkan kata-katanya.
"Nah Sekarang, hancurkan batu ini."
Sekali lagi dia memberikan perintah program sistem nya itu, Adam pun melemparkan sebuah batu yang tadinya dia genggam ke udara, batu hitam itu meluncur cepat dan semakin jauh dari pandangan.
Kali ini Adam mencoba reaksi, ketepatan dan akurasi tembakan dari program sistem nya tersebut.
Syuuutt... Buummbb..
Batu itu ditembak dengan sebuah energi Laser Beam, namun tidak panjang dan besar seperti yang pertama, malah bentuknya lebih kecil sama seperti pedang laser berwarna biru hanya sepanjang beberapa jengkal saja.
Dengan tepat energi laser beam tadi menembak batu kecil yang dilempar adam dan menghancurkannya.
Adam menjadi sangat terpukau melihat hal tersebut, karena dia baru saja melihat sesuatu yang tak pernah dia lihat sebelumnya, bahkan saat dia di bumi.
Pemuda itu pun dengan penuh semangat meminta agar Jarvis mengajarinya beberapa kemampuan seperti itu.
“Maaf aku tidak dapat mengajarkannya Tuan, Anda harus menguasai element anda terlebih dahulu sebelum bisa mengeluarkan sebuah skill, karena tubuh anda sekarang belum memiliki kekuatan manna”
"Skill?, Jadi itu disebut Skill di dunia ini? Bukan nya Jurus." ucap adam bertanya.
"Benar Tuan, lebih baik memanggilnya skill di sini karena itu menggunakan energi Manna." ujar Jarvis menjelaskan lagi.
Berpikir sejenak Adam mencoba memahami kata-kata Jarvis tadi, manna yang diketahui nya hanya sebagai atribut pada sebuah game, tapi jelas sekarang dia sedang di Dunia yang nyata, merasakan hawa panas dan sengatan Matahari yang menyengat.
Mencoba kembali memahami kemampuan Jarvis, serta menimbang kata-kata program sistem itu dari penjelasannya. kemudian adam mulai mencoba sesuatu yang baru.
“Jarvis, jelaskan secara terperinci apakah kamu bisa mengetahui bahan batu ini, maksud ku kandungan unsur di dalamnya?” ucap adam.
Memang ditempat adam berdiri sekarang ada banyak bebatuan hitam seperti batuan vulkanik tapi bentuknya berbeda karena tidak pernah dia lihat di bumi.
“Batu itu disebut Vanium, terkandung di dalamnya adalah unsur Platinum, Besi, Adamantine, dan Kristal Eden.”
Mendengar hal itu adam sekarang menjadi semangat, karena baginya ini bukanlah batu melainkan sebuah bijih logam, apalagi banyak terlihat material-material itu disana.
“Apakah Vanium dapat diolah menjadi Pedang, Senjata, dan lain-lain?” ujar adam semangat.
“Vanium dapat diolah menjadi armor dan senjata, tapi mengolahnya agar menjadi sebuah bijih memerlukan beberapa tahapan yang sedikit sulit karena unsur bahan ini yang sedikit berbeda dari bumi.” jawab Jarvis.
“Dapatkah kamu mengajarkan ku cara mengolah Batu Vanium?”
“Maaf Tuan, aku tidak bisa mengajari mu karena pengetahuanku belum di upgrade, dan pengetahuanku bisa ditambahkan jika tuan sendiri sudah memiliki informasi yang cukup mengenai dunia ini.”
Di dalam pikirannya sekarang adam menyadari sesuatu, bahwa program sistem yang dia punya sedikit menyulitkan nya, karena adam orang yang baru di reinkarnasi sehingga dia tidak memiliki informasi kuat tentang dunia ini.
Mengetahui bagaimana caranya bertahan hidup di dunia baru ini pun dia tidak tahu, tetapi dia diberikan sebuah program sistem yang tidak bisa mengajarkannya sesuatu, membuatnya berpikir program sistem itu sedikit menyulitkan nya untuk dapat bertahan hidup di sini.
Sekarang dia sudah berada di dunia ini dan yang menjadi permasalahan lain bagi adam adalah dia hanya menggunakan sebuah kaos oblong berwarna abu-abu dengan celana panjang tactical yang memiliki banyak kantong, dan juga sepasang sepatu bersama sepasang kaos kaki sobek miliknya dulu di bumi.
Tanpa Air, makanan dan Senjata berburu, membuatnya semakin frustrasi memikirkan keadaannya.
Sebelum sempat berpikir lebih lanjut, tiba-tiba tanah ditempat tempat adam berpijak bergetar dengan kuat, dari kejauhan terlihat seekor Tyrex sedang berlari.
Gum.. gum.. gum..
Adam jelas bisa melihat Tyrex itu berlari seperti reptil yang sedang kelaparan, menuju ke arah nya.
“Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa ada Tyrex di sini, Jarvis beri penjelasan padaku”
Sambil berlari menjauh adam meminta Jarvis menjelaskan situasi nya sekarang.
“Eden adalah dunia prasejarah, jadi setiap binatang dan tumbuhan di sini adalah binatang dan tumbuhan prasejarah”
Adam hampir saja mengumpat dalam hati mendengar penjelasan Jarvis, Jika tidak dari tadi dia sudah mencari tempat berlindung yang aman dari pada hanya berdiri ditanah lapang diarea berbatu ini.
Tap.. tap.. tap..
Tanpa sadarnya dia sudah berlari semakin kencang karena Jarak antara predator itu dan dirinya hanya sejauh lima puluh meter saja.
Sambil berlari dia terus memperhatikan sekitar, jelas Adam melihat beberapa tanaman dan tumbuhan yang berbeda dari Bumi, tapi tidak ada waktu baginya untuk melihat tanaman dan tumbuhan yang berada disana karena prioritasnya sekarang adalah menyelamatkan diri.
Gum.. gum.. gum..
Apex Predator itu semakin lama semakin dekat dengan nya, bahkan sekarang sudah berada belasan meter dibelakang adam.
"Tidak-tidak aku tidak boleh mati." ucapnya dalam hati karena sedang panik.
Namun, tak lama adam memanggil Jarvis dan memerintahkan program sistemnya itu menembakkan Laser Beam ke arah Tyrex tersebut.
Syuuut.. Buumb..
Seketika tubuh Tyrex terhantam energi laser beas, tubuh Tyrex itu berlubang di bagian lehernya yang besar, menoleh ke belakang Adam melihat Tyrex itu dan menghentikan larinya, dia pun mendatangi mayat Tyrex tersebut.
Tyrex itu setinggi 6 meter dengan kulit luar biasa kuat bahkan dapat dikatakan pada bagian tertentu tubuhnya memiliki sisik seperti ular namun agak tebal dan sekeras besi.
"Hah jadi Tyrex sebenarnya memiliki sisik juga, bukan hanya kulit." ucap adam berbicara sendiri.
"Itu bukanlah Tyrex Tuan, namanya Tarbosaurus." ujar Jarvis menjawab Adam.
"Tarbosaurus ya, bisakah aku memakan daging nya? Mungkin aku tidak akan kelaparan untuk beberapa hari."
"Anda dapat memakan nya Tuan dan anda dapat memasukan sesuatu sebesar itu di inventory anda sendiri."
"Inventory? Apakah yang seperti dimiliki seseorang di game? Bagaimana memakainya dan cara kerja nya?." ucap Adam dengan pancaran mata yang penuh harapan.
"Tuan, hanya cukup membayangkan benda tersebut masuk kedalam genggaman tuan dan cukup menyebutkan kata Inventory, setelahnya benda itu akan masuk ke dimensi inventory space milikmu Tuan." ucap Jarvis menjawab Adam.
Adam pun mencoba melakukan yang diajarkan Jarvis dan ternyata itu berhasil, tiba-tiba tubuh Tarbosaurus tadi masuk kedalam inventory space Adam dan menghilang seketika dari atas tanah.
Sempat protes kepada Jarvis karena dia tidak tahu cara memakai inventory lebih lanjut, adam mulai kesal sebab dia tidak bisa memasukan dan mengeluarkan lagi benda lain yang dia inginkan, namun Jarvis mengajarinya lagi beberapa pemahaman lain dan adam mulai sedikit paham cara kerja inventory space itu.
Sekarang dia bisa memasukan kan mengeluarkan benda yang dia inginkan kedalam inventory space nya itu, juga melihat isi inventor nya, rasa kesal nya tadi pun berkurang.
Jelas saja dia mudah menjadi kesal, karena dia baru saja terbangun dengan kepala yang sedikit pusing, juga kondisi ditempat itu yang panas juga penuh dengan bebatuan dan berpasir, bahkan butiran pasir itu pun masuk ke sepatunya dan bergesekan dengan kulitnya pada bagian kaos kaki yang berlubang miliknya itu.
"Tarbosaurus ya, bukan kah tampilan nya tidak seperti ini? Jika ini di bumi akan disebut Tyrex karena bentuk nya yang sama di film-film." ujar adam lagi.
"Itu memang Tarbosaurus Tuan, Tyrex bentuk nya seperti itu."
Jarvis dengan cepat merubah bentuk layar kotak nya menjadi sebuah tanda panah menunjukkan suatu arah.
Setelah adam melirik ke arah yang ditunjuk Jarvis dia hampir mengumpat lagi kali ini, namun melihat reptil besar yang bentuk nya dua kali lebih besar dari yang pertama dia bahkan tidak sempat bernafas untuk beberapa saat.
Tap.. tap.. tap..
Kali ini dia lari lebih cepat dari yang tadi, menggunakan seluruh tenaga nya yang tersisa Adam ngos-ngosan berlari pontang panting menyelamatkan dirinya.
Selain cepat reptil kali ini lebih besar dan warnanya merah gelap, seperti seorang iblis pencabut nyawa.
Beberapa kali dia meminta Jarvis menembak lagi reptil besar itu tapi tidak berhasil, tembakan yang dilakukan Jarvis hanya menghentikan mahluk itu sementara sebelum mengejar adam kembali dengan lebih cepat karena murka.
Tiba di suatu tebing yang dipenuhi bebatuan hitam yang terlihat sangat kokoh, dengan bentuk yang menjulang tinggi ke atas, Adam sempat melihat disitu ada sebuah gua yang letaknya dibawah sebuah tebing tinggi.
Tempat itu disebut area Tebing Kematian, jadi dia memutuskan untuk masuk kesana untuk berlindung.
Apex Predator tadi hanya dapat mengaum di mulut gua karena tubuhnya yang besar dan mulut gua yang kecil membuatnya tidak bisa masuk kedalam, namun usahanya tidak bisa dianggap remeh.
Beberapa kali Apex Predator mencoba memasukan kepalanya hanya untuk menyerang Adam, gua ini memang sempit tapi juga tidak dalam.
Mulut Tyrex itu berhasil masuk sejauh beberapa meter kedalam hampir saja mengenai kaki adam, sesudah mencoba hampir sekitar satu jam, Tyrex perkasa tersebut akhirnya menyerah dan membiarkan adam di dalam sana meratapi nasib.
Mulut Goa ini tingginya hanya beberapa meter saja tapi di dalamnya cukup lapang, tinggi untuk ukuran manusia biasa, namun tidak terlalu jauh kedalam sehingga tidak banyak yang bisa dilakukan Adam.
Dindingnya memang terbuat dari Vanium sehingga kokoh lebih kuat dari dinding baja sekalipun, tapi karena ini jugalah Adam tidak memiliki harapan untuk menggali nya dan memperdalam gua tersebut.
Selagi duduk diam disana adam ingin mengetahui situasi lebih lanjut, menurutnya tidak ada jalan lain, selain berinteraksi dan menanyakan hal-hal yang hanya diketahui oleh Jarvis.
“Jarvis, bisakah kamu menjelaskan kondisi gua ini?, Kadar oksigen, Suhu, Kelembapan, atau apakah ada gas beracun nya”
Adam sempat berpikir karena di sekitarnya adalah daerah gunung berapi aktif, dia takut ada gas beracun yang dikeluarkan sehingga dapat membahayakan nya saat tidur.
“Gua ini memiliki suhu 28 derajat, kelembapan ideal antara 45-65%, kadar oksigen sedikit tipis namun kadar NZ9 cukup tinggi, tidak ada gas beracun jadi sangat bagus.”
“Hah, NZ9 apa itu? baru pertama kalinya aku mendengar tentang itu.” ucap adam penasaran.
“NZ9 adalah salah satu unsur penting bagi tubuh yang terdapat di udara agar Tuan dapat bernapas dan mendapat manna.”
“Apa, di bumi untuk bernapas kadar oksigen tinggi sangat berpengaruh, jelaskan secara rinci tentang unsur NZ9 ini?”
“NZ9, adalah unsur utama selain oksigen di dunia ini yang diserap oleh tubuh, saya menyebutkan NZ9 karena inilah namanya yang ada didata saya, karena belum diketahui lebih lanjut nama dari unsur ini, dalam data saya."
“Unsur ini adalah salah satu unsur yang hilang dari bumi, NZ9 sama seperti oksigen, karena sangat diperlukan untuk menggerakan beberapa organ dalam tubuh, unsur ini juga diserap oleh tubuh untuk meningkatkan kekuatan element pembentuk tubuh.”
“Kegunaan lain NZ9 adalah sebagai pengikat semua element alam dan element dasar yang ada diudara agar dapat menyatu dengan oksigen sehingga lebih mudah diserap tubuh saat berkultivasi”
Ujar Jarvis memberikan beberapa penjelasan kepada adam.
“Element Dasar Pembentuk Tubuh? Kultivasi? bisakah kamu menjelaskan lebih sedikit sederhana?”
“Element Dasar pembentuk tubuh adalah element yang kamu dapatkan saat bertransformasi ke dunia ini, di sini element dasar tersebut dibagi menjadi tujuh tipe.”
“Mereka adalah, element Api, element Air, element Tanah, element Angin, element Ruang, element Waktu, dan element Kegelapan.”
Pikiran adam terus berkecamuk mendapatkan informasi-informasi baru yang menurutnya tidak begitu logis, akibatnya dia hanya bisa terus menggali informasi-informasi tersebut dari Jarvis. Menanyakan lebih lanjut mengenai element-element pembentuk itu, sedikit demi sedikit Adam ingin mengetahui tentang dunia nya yang sekarang.
“Apa kegunaan element dasar ini?”
“Element dasar di Eden dapat memberikan Tuan sebuah kekuatan, kekuatan ini berbeda-beda tergantung dasar element yang ada pada setiap mahluk."
"Guna utamanya adalah untuk bertahan hidup Tuan, karena sangat mustahil bagi manusia dan mahluk lain untuk bertahan hidup di Eden jika hanya mengandalkan kekuatan tubuh mereka.”
Dunia ini adalah dunia Prasejarah dimana terdapat beberapa penjelasan aneh yang belum pernah Adam dengar sebelumnya, untuk itu dia menghabiskan beberapa jam dalam gua bertanya lebih lanjut kepada Jarvis dan untuk dapat beradaptasi terhadap lingkungan barunya.
Jarvis menjelaskan bahwa element-element dasar ini adalah sebuah element yang seharusnya kita miliki juga di Bumi, namun seiring waktu dan evolusi manusia element-element dasar ini juga terkikis dan hanya tersisa sangat sedikit di Bumi.
Hal tersebut lah yang menyebabkan mitos-mitos di Bumi tercipta.
Dahulu kala ada manusia yang kulitnya sangat kuat sehingga pedang tidak bisa menebas nya, atau dikatakan dengan jelas dahulu ada manusia yang memiliki beberapa kekuatan magis, dapat mengeluarkan Api, Es dan element lain dari ketiadaan, juga manusia yang dapat Terbang dan lain sebagainya.
Ya Dunia Magic, inilah yang mungkin dimaksudkan Jarvis, dunia dimana seseorang bisa mendapatkan kekuatan sihir dan mengembangkannya.
Dapat adam bayangkan jika ternyata di Bumi sekarang ada unsur seperti NZ9 dan dengan perkembangan pengetahuan manusia juga dengan kekuatan tambahan ini, sejauh manakah Manusia dapat berevolusi.
Kekuatan Unsur atom pengikat seperti NZ9 yang ikut menggabungkan diri bersama oksigen dan akhirnya ikut terserap ke tubuh, juga beredar bersama oksigen di seluruh bagian pembuluh darah yang kemudian diolah oleh tubuh menjadi element dasar pembentuk, akhirnya unsur ini dapat membuat manusia memiliki kekuatan magic.
EDEN ...
Eden memang dunia yang baru bagi Adam, Dunia ini hampir sebesar 1.000 kali bumi jika menurut penjelasan Jarvis.
Memiliki satelit yang mengorbit nya seperti bulan namun satelit-satelit ini berjumlah 5 buah bahkan besarnya sendiri ada yang seperti bumi itu sendiri dan ada yang lebih besar lagi.
Dari 5 buah satelit pengeliling Eden 4 diantara nya memiliki penunjang kehidupannya sendiri seperti bumi. Penunjang dimaksud adalah Atmosfer jika bulan di bumi tidak memiliki Atmosfer, di sini berbeda satelit yang mengorbit Eden juga memiliki atmosfer mereka sendiri.
Yang berarti dapat menunjang suatu bentuk kehidupan, karena ada unsur oksigen juga terdapat disana air, tanah, bahkan tumbuh-tumbuhan seperti di Eden.
Walau tidak melihatnya sendiri dengan menginjakkan kaki ke satelit-satelit Eden yang berbeda-beda warna itu, Adam masih dapat melihat beberapa hamparan hijau seperti hamparan tumbuh-tumbuhan ada disana.
Memikirkannya sedikit membuat Adam sempat berkhayal kesana kemari, jadi saat malam tiba, dan tanpa makan dihari itu dia menentukan Tujuan Hidupnya.
Sebelum Tidur malam ini dia putuskan Tujuan hidup barunya di dunia ini adalah untuk mencapai satelit-satelit yang mengitari Eden.
Tujuan yang bisa kamu anggap biasa jika dibumi karena pengetahuan sudah berkembang sedemikian cepat disana, tapi inilah yang memberikan harapan hidup bagi Adam di dunia antah berantah ini.
***
Halo Pembaca,
Setiap manusia haruslah mempunyai tujuan hidup, Agar ke depan mereka tidak tersesat dalam menjalani Hidup yang semakin sulit.
ini adalah Karya Kedua ku, yang pertama berjudul “Game of Loves” novel terkait percintaan, namun kali ini aku mencoba membawa kita berfantasi, berpetualang dan tentu sambil be nostalgia dengan karya ku sebelumnya.
Karya ini di dalamnya nanti aku mencoba untuk menggabungkan Science dan Magic.
Mohon bantuan Like dan Vote ya.
Thanks XL
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Agus Sugiarto
cukup menghibur
2021-04-21
0
Ratmoko Ari
jossssssss
2021-01-12
1
Xion _lan22
mcnya terlalu bodoh lama mengerti bikin kesel setidaknya thor buat mcnya cpet mengerti bkn jadi mc bodoh
2020-12-04
3