BAB 5

Keesokan paginya mira terbangun karena sinar matahari yang masuk dari sela-sela jendelanya, mira bangun dan berjalan menuju kamar mandi tak lama kemudian ia keluar menggunkan kaos lengan panjang dan celana jeans.

Mira berjalan kearah meja riasnya dan menyisir rambutnya lalu memoles wajahnya dengan mek up natural, mira keluar dari kamarnya dan turun menuju ruang makan, setibanya di sana mira langsung duduk tanpa menyapa kedua orang tuanya, kakak dan kakak ipar nya.

Orang yang berada di ruang makan itu semuanya bingung dengan mira , pasalnya mira tidak memakai kaca mata dan tidak berpenampilan culun.

" Mira kamu mau ke kampus ya? " Tanya papah mira.

" Iya pah. " Jawab mira.

" sayang, Kamu gak ngerasa ada yang beda dari kamu? " Tanya mamah mira.

" Gak ada tuh mah. " Jawab mira.

" Kamu gak sakit kan mir? " Tanya roy.

" Engak lah, aku berangkat dulu ya, dah mah, pah aku berangkat dulu. " Kata mira berpamitan.

" Sayang aku lagi gak mimpikan? " Tanya mia.

Roy kemudin mencubit pipi mia, mia pun berteriak kesakitan.

" Aawww, ngapain kamu nyubit aku sayang? " Tanya mia pada roy.

" Kamu bertanya yah aku jawab. " Jawab roy.

" Gak usah di cubit juga kali sayang. " Ucap mia.

" Sepertinya dia mendengarkan aku semalam, bagus lah kalau begitu, dia tidak akan di bully lagi deh. " Batin mia.

Sedangkan kini Mira berada di dalam bagasi miliknya,kini ia sedang memilih mobil mana yang ia akan gunakan untuk ke kampus dan mira memilih sebuah mobil sport kesayanganya, mira kemudian masuk kedalam mobil sport hitam kesayangannya dan melaju menuju kampus, setibanya di kampus Mira turun dari mobil setelah memarkirkan mobilnya.

Saat Mira turun dari mobil semua mata tertuju pada dirinya dan banyak pertanyaan yang muncul dari mahasiawa maupun mahasiswi.

" Eh liat tu, siapa ya dia?, apa dia mahasiswa baru lagi? " Tanya salah satu mahasiswi D.

" Gak tau juga ya, tapi aku kaya pernah liat mukanya tu cewe' deh, tapi aku lupa dimana. " Jawab mahasiswa C.

" Iya juga ya mukanya itu kaya si cupu itu kan. " Ucap mahasiswi B.

" Eh , kalau di perhatiin dia kaya desainer muda itu kan, namanya siapa ya aku lupa.. " Ucap mahasiswi D.

" Oh, yang namanya MIRANA PUTRI ANANTA itu kan. " Ucap mahasiswi C.

" Dia cantik banget ya bro. " Kata mahasiswa A.

" Bener banget auranya keluar gitu. " Ucap mahasiswa C.

Dan masih banyak lagi pujian dari mahasiswa dan mahasiswi lainnya, dan kini Mira sudah berada di dalam gedung. Dan Mira tidak sengaja berpapasan dengan Rafael dan gengnya.

" Eh ada cewe' cantik tu El. " Kata salah satu teman Rafael.

" Wihh boleh juga tu El, kalau di jadikan yang ke 100." Kata temannya yang lain.

" Gak, aku mau jadiin si culun itu yang keseratus aja. " Kata Rafael. " Kalau dia aku mau jadiin dia sebagai yang terakhir. " Lanjut Rafael.

Saat rafael mengatakan itu Mira yang mendengar itu merasa aneh dan sakit hati.

" Kok Rafael gak kenal sama aku ya? tadi juga dia bilang gak mau jadiin aku yang ke seratus terus dia bilang lagi kalau dia mau aku jadi pendampingnya jadi yang benar yang mana sih. " Gumam Mira.

" Apa ada yang salah dengan muka aku kali ya?, atau kaca mata aku yang salah? " Tanya Mira pada dirinya sendiri.

Mira kemudian memegang wajahnya dan saat ia merasa tidak ada kacamata di wajahnya Mira kemudian berlari ke kamar mandi, setibanya di kamar mandi mandi Mira kaget saat melihat pantulan dirinya di cermin karena ia tidak memakai kacamata, rambutnya yang di biarkan tergerai.

" Kenapa aku gak pakai kaca mata dan rambutku kenapa tergerai? " Tanya Mira pada dirinya.

" Oh, bukankah itu Putri? " Tanya Viona yang baru saja datang bersama dua temanya.

" Sepertinya ia, tapi sedang apa dia di kampus. " Jawab kania teman viona.

" Mungkin dia mau bertanya tentang gaun yang kau pesan itu Vi. " Ucap Mery teman Viona.

" Mungkin juga, kesana yuk. " Kata Viona.

Mereka pun berjalan mendekan kearah Mira.

" Hallo, apa kabar nona putri. " Sapa Viona.

" Oh, kabar saya baik. " Jawab Putri.

" Apa yang membuat anda datang kekampus ini? " Tanya Viona.

" Oh saya hanya sedang mencari inspirasi di sini. " Jawab Putri. " Kalau begitu saya permisi dulu. " Sambung Putri.

Putri langsung pergi meninggalkan Viona dan kawan-kawannya, Mira pun langsung menuju parkiran untuk memerikasa apakah di mobilnya ada kacamata dan pakaian yang longar.

Setibanya di parkiran Mira membuka bagasinya, saat ia membuka bagasi ternyata ada sebuah tas ransel, Mira memeriksa apa isi dari tas tersebut, saat mira membuka tas tersebut senyuman manis pun terukir di wjaahnya.

Mira masuk kembali kedalam toilet untuk ganti baju dan merubah penampilanya.

Setelah selesai Mira langsung berlari kearah kelas, tapi langkah Mira terhenti saat melihat seorang pria yang sedang memainkan bola basket.

Mira tersenyum dan mentap pria itu, pria itu tidak lain adalah Rafael.

" Mira gak boleh suka sama dia, ingat ! kamu sudah di jodohkan dengan Justin, jadi gak boleh suka sama cowo' manapun selain Justin. " Batin mira sambil menepuk-nepuk wajahnya.

Terpopuler

Comments

Sri Murni

Sri Murni

kirain udah mau rubah penampilan...eh... ternyata dia nya lupa..😁

2021-09-26

3

Cherry

Cherry

Rafael Playboy cap kadal

2021-07-25

1

Sarah Jihan

Sarah Jihan

mulai berubah penampilan

2021-07-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!