Di meja makan paman,bibi dan Luna sedang makan malam.
"Gimana skripsi mu nak?..." Tanya paman hari.
"Alhamdulillah sudah di terima paman,jadi Luna nggak harus terus ke kampus." Jawab Luna.
"Setelah selesai makan malam,paman akan beranjak "Nanti paman tunggu kamu di ruang keluarga." Ucap paman sambil berlalu.
Luna hanya mengangguk.
"Ya sudah kamu nggak perlu bantu bibi beberes lagi.Kamu tolong bikinin minuman paman saja ya."Ujar bibi minta tolong.
Luna berjalan menuju ruang keluarga membawa nampan berisi teh dan cemilan.
"Paman,silakan."Ucap Luna
"terimakasih.Oh ya paman mau melanjutkan cerita keluarga kamu kemarin."
..............
............
..........,...
.............
"Jadi sewaktu paman ada pekerjaan di blitar,paman bertemu dengan seorang pria sekitaran umur paman.Paman merasa wajah nya familiar.
Malamnya paman istirahat dan tiba-tiba teringat pria itu dan kamu.Baru lah paman ngeh,jika wajahnya mirip dengan mu tapi kamu ada campuran bule nya."Cerita paman diselingi candaan kecil, supaya Luna tidak begitu tertekan
Ke esokan hari nya paman menemuinya kembali dan bertanya tentang Keluarga nya dan sampailah pada kisah percintaan nya dan ibumu.Dari situlah paman mengetahui tentang ayah ibumu dan kisah mereka." Tutur paman mengakhiri cerita nya
."Lalu aku harus bagaimana paman?..."Tanya Luna bingung bagaimana menanggapi nya
"Tentunya sebagai anak kamu berhak tau dan menemui mereka.Tapi lebih baik selesaikan dulu kuliah mu,karena jika kamu berniat menyusul ibu mu itu akan memakan waktu lama.Apa lagi kakek mu bukan orang sembarangan.".Ucap paman khawatir.
Triiiiiiiiingggg
Ponsel paman tiba-tiba berdering
"Hallo...yaaa...
.........
"Apa?kok mendadak sih?" tanya paman berjalan menjauhi Luna.
Luna hanya acuh saja dan memilih menonton Drakor kesukaan nya.
..…..
"Tapi semua tergantung anak-anak.Aku nggak mau mereka terpaksa nanti nya." Ucap paman lagi
..........
"Baiklah! Nanti ku sampaikan.Aku tutup dulu."
Tuuuuuut
"Ada apa mas?". tanya bibi mengejutkan paman.
"Astaghfirullahal 'azim... Kamu ngagetin saja. Untung nggak copot jantung ku." Ucap paman
"Mas sih... Serius sekali telponan nya. Memangnya membahas apa?"tanya bibi penasaran.
Paman menoleh ke arah rumah
"Hm Arga telpon.Mau mempercepat pernikahan Vano dan Luna Minggu depan,tapi setelah ku pertimbangkan sebaiknya 1 bulan lagi.bagaimana menurutmu?..."Tanya paman was-was takut di dengar Luna.
"Kenapa nggak minta persetujuan Luna dulu sih kalian ini?... Gimana kalo Luna bakalan marah lagi?..." Jawan bibi kesal.
"Nggak bisa sayang.Setelah menikah Luna bebas kemana pun mencari ayah dan ibu nya,ada Vano yang melindungi.Aku juga tidak mau luna keluar negeri sendiri nanti nya. Bayangkan gimana ulah kakek nya itu".balas paman panjang lebar.
"Aku setuju kok menikah 1 bulan lagi" Potong Luna membuat kedua nya terkejut.
"Luna..... kamu dengar semua nya sayang?.." Tanya bibi menghampiri Luna.
"Iya bi.Tapi bibi nggak perlu khawatir. Apa yang di bilang paman ada benar nya juga.
Tapi Luna harap nggak perlu ada acara besar-besaran,cukup keluarga inti saja". Ujar Luna menenangkan bibi.
"Baiklah sayang jika kamu sudah setuju.kamu nggak perlu memikirkan tentang persiapan pernikahan ini,biar ini menjadi tugas bibi.kamu terima beres saja." Ucap bibi tersenyum.
Tadi nya Luna sedang menonton Drakor.saat ia gatal tanpa sengaja menggaruk pergelangan tangan nya barulah ia tersadar jika gelang kesayangan nya hilang.
Ia langsung cemas.Pasal nya ibu panti bilang, gelang itu sudah ada saat Luna di temukan saat bayi.Luna mencari nya di area rumah dan kamar nya tetapi nihil.jadilah Luna menyusul bibi nya ke area taman dan mendengar obrolan paman dan bibi nya.
"Oh ya bi,apakah bibi melihat gelang Luna?.." tanya Luna
"Tidak sayang.Kok bisa hilang?...udah di cari di sekitaran kamu dan kamar mu belum?..."Ucap bibi sambil ikut mencari
"Udah bi. Luna juga sudah mencari dikamar dan kamar mandi tetapi nggak ada.Apa mungkin di mobil Vano?..." Gumam nya.
"Bisa jadi.Ya sudah kamu telpon sana gih.siapa tahu dia ketemu."lanjut bibi dan Luna masuk kembali ke kamar nya
Tuuuuuut....
"Iiiih.. Kok nggak aktif sih...Dasar." gerutu Luna kesal. "Kalo gitu besok aku kerumah nya aja deh".Luna pun memutuskan untuk tidur.
...🌾🌾🌾🌾🌾...
Pagi nya Luna bersiap-siap dan segera menuju meja makan.
"Lo paman mana bi... sepi amat nggak ada paman." tanya luna sambil menyendokkan nasi ke piring nya.
"Paman dari tadi pagi udan berangkat kerja. Ada kerjaan mendadak." Jawab sang bibi.
"Ooooh.. hmm Hari ini Luna izin ke rumah Vano ya ni.mau nanyain soal gelang." Beritahu Luna
"Baiklah sayang, yang penting kamu hati-hati ya."pesan bibi
Setelahnya Luna pamit
*****
"Vano,mama berangkat dulu ya! Kamu jangan lupa selesaikan masalah mu dengan Tiara." Ucap mommy mengingatkan.
"Iya mommy ku sayang.Mommy hati-hati" Vano menyalimi sang ibu
"Kamu juga" ucap mommy dan segera menaiki mobil untuk di antar ke Bandara.
Mommy Vano memutuskan menyusul sang suami,karena tadi malam selesai makan malam sang suami mendapat telpon dari luar negeri untuk segara ke sana ada masalah pekerjaan nya.
Saat Vano akan masuk rumah
"Hay sayang...Lama tidak bertemu." Ucap sang wanita yang tak lain adalah Tiara.
"Ngapain Lagi kamu menemuiku tiara? Harus berapa kali aku jelaskan ke kamu?..." Balas Vano frustasi.
"Aku kesini cuma mau ngasi ini." Tiara mengulur secarik kertas ke vano.
Vano membacanya
"???? Apa ini? kamu pikir aku percaya?... NGGAK sama sekali." tekan Vano
"Kalo nggak percaya ayo nggak percaya ayo kita Tes DNA!!" Seru Tiara lantang.
"Apa-apaan ini?..." tanya seseorang dari arah belakang.
Vano kaget melihat kedatangan Luna di waktu yang tidak tepat.
"Lu..lunaaa...ini tidak seper.. " Bagaimana slowmo Vano memanggil Luna.
"Maaf mengganggu kalian.Aku cuma mau tanya soal gelang aku.Tapi seperti nya Aku datang di waktu yang nggak tepat.Permisi." Potong Luna dan berbalik menuju motor nya.
"Lun! Tunggu ..." teriak Vano
"Kamu mau kemana?" Tanya Tiara tetapi tidak di hiraukan Vano. Tiara menggeram kesal.
"Arrrrghh sial" Umpat Tiara kesal
Sementara di depan Vano berhasil menahan Luna.
"kamu mau kemana sih? Baru juga nyampe." tutur Vano tak bersalah.
"Kamu selesaikan dulu masalah mu dan wanita itu. Setelah itu baru temui aku lagi!." tegas Luna tanpa menjawab pertanyaan Vano.
"Please! Jangan gini dong. Aku nggak ada hubungan apa-apa dengannya." jelas Vano.
"Dan sayang nya aku nggak peduli.Oh iya kalo ketemu gelang ku segera antar ke rumah."
Tegas Luna dan segera meninggalkan rumah Vano.
Di jalan Luna tak berhenti mengumpat kesal. Dan dia berhenti sejenak di taman.
"Dasar cowok.Omongannya nggak ada yang bisa di percaya." Gerutu Luna kesal.
"Nggak semua nya.Jangan bawa-bawa semua pria dong." Ujar seorang pria menanggapi ucapan Luna
Luna menoleh dan...
"Dewa.....!" seru luna
"Ya ini gue.Cowok yang bisa membuat seorang Givano Bramasta naik darah." Ujar nya terkekeh.
"Ckkk apaan sih... Nggak lucu." Luna kembali sebal mendengar nama Vano. "kok Lo ada di sini?..."lanjut nya.
"Nama nya juga tempat umum.Kalo gitu gue pergi dulu.Byee...." pamit dewa.
Apaan sih nggak jelas semua
Luna pun akhirnya menuju motor nya dan menjalankan motor nya kembali ke rumah.
...*****...
"Iya kek,aku nggak bohong.Dia memang mirip mommy." gumam nya
Segini dulu yaaa🙏🙏
Jangan lupa like dan komentar nya guys
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments