"Elooo..."kaget vano
"ya ini gue,orang yang Lo gebukin saat lo kira gue merebut Luna dari Lo".
ucap nya sinis
"Maaf."ucap Vano pelan
"Nggak perlukebetulan ketemu disini.gue masih nyimpen pesan Luna beberapa tahun yang lalu saat gue nembak dia".ujar dewa
Ya Dewa. Dia gak sengaja melihat kehadiran vano.dan dia menyusulnya.
"lalu apa hubungannya sama gue?". Tanya Vano.
"Ni pesan Luna saat sebelum dia menemui gue waktu itu,sampai saat ini masih simpen supaya ketemu suatu saat nanti bisa kasi lo baca".ucap dewa tangan nya mengulur ponsel nya ke Vano
Wajah Vano berubah setelah membaca pesan Luna ke dewa beberapa tahun lalu.
"Gue pamit".ucap Vano langsung pergi
*****
Setelah beberapa menit berkendara vano tiba di depan kampus.
tanpa basa-basi Vano menarik tangan Luna untuk ke mobil.
"apaan sih tarik-tarik..?kesal Luna tapi Vano diam saja.
Ckkkkk!!!
"Lo mau bawa gue kemana?"tanya Luna
"perjalan masih 2 jam-an lagi,mendingan Lo tidur".ucap Vano tanpa menjawab pertanyaan Luna.
"gue harus ke resto Van".ujar Luna memelas.
Vano diam saja
Aaaaarghkkkk
Luan terpekik pelan,tapi tidak Vano hiraukan. dia hanya tersenyum kecil melihat tingkah Luna
Beberapa jam kemudian mereka tiba di villa di tengah kebun teh.
Vano mengajak Luna turun
"kita dimana???"tnya Luna seraya turun dari mobil.
"ini villa keluarga gue,kita nginap disini dulu malam ini"ucap vano"dan gue sudah izin ke paman dan mommy.mereka susah ngizinin".lanjut nya lagi seakan tau akan pertanyaan Luna selanjutnya
"kenapa Lo gak tanya dulu sama gue sihhhh?". Ucap Luna kesal
"karna Lo nggak bakal mau dan gue nggak peduli.ayo masuk!!.tutur Vano dan membuka pintu villa nya.
Mereka memasuki villa minimalis itu.villa yang terbuat dari dinding kayu dan lantai nya keramik terlihat sangat unik dan aesthetic. Setelah masuk Mata Luna langsung tertuju ke pintu belakang yang terbuka dan dia berjalan ke arah situ.saat keluar di belakang
villa,ia di suguhi pemandangan sunset dan ada pendopo kecil beserta kolam ikan. Di samping villa terdapat taman bunga dan beberapa pohon buah-buahan.
“Hmmm...masuk dulu hari masih panas,, nanti sore saja ke sini.
kamar mu di lantai dua“.beritahu Vano setelah nya kembali ke vila
"ya,,,,ehhh??Apa tadi... KAMU.."
ah ya sudah biarin aja Dia mau manggil apa" ujar acuh Luna,setelah nya beranjak masuk villa dan menuju ke lantai 2 untuk masuk kamar.
Luna berbaring di kamar
"HM nggak buruk juga ikut dia ke sini. tempat nya asri,adem dan aaah indah sekaliii".gumam Luna memejamkan mata nya
"makanya jangan marah-marah Mulu kerjaannya".ujar Vano bersandar di depan Almari kamarnya.
"Aaaaaa,,, pekik Luna tertahan
"ngapain Lo di sini...?"tanya Luna kesal.
"lah ini kan kamar gue,, tuhhh kamar Lo di samping"jawab Vano cuek.
Luna beranjak menuju kamar nya yang bersebelahan dengan kamar Vano.setelah masuk kamar Luna mengambil handuk dan segera mandi.
15 menit kemudian Dia telah memakai pakaian yang dia juga heran karna sudah ada di almari.dan lebih heran nya lagi pakaian dan termasuk pakaian dalam juga pas di tubuh nya.
tak ingin berlama-lama ia langsung menuruni tangga dan menuju ke belakang untuk melihat sunset.
"Hmmm indah banget sihhh,tempatnya juga nyaman".senyum Luna seraya terpejam menikmati dingin dan indah nya pemandangan sunset di balik bukit
"nanti setelah menikah kita bakalan sering kesini kok".ucap seseorang yang tak lain adalah Vano
"Lo ni kek jalangkung deh,dimana pun ada dan bikin kaget".Ucap Luna kesal dan kembali duduk di pendopo.
"kan calon suami harus selalu menjaga calon istrinya".tutur Vano bercanda
"siapa juga yang mau nikah sama Lo? Kepedean Lo terlalu tinggi".balas Luna sinis
"kita lihat saja nanti"batin vano
Malam hari nya selesai makan malam
Vano duduk di teras
"nggak ada signal ya disini..?tanya Luna sambil menggoyang-goyangkan ponselnya ke atas.
"ada,sini Ku masuk pasword nya".jawab Vano mengambil ponsel dari tangan Luna
"udah,ikut gue keluar bentar yuk".ajak Vano
"nggak mau, pergi aja sendiri".ucap Luna cuek
"baiklah awas Lo sendirian"ujar Vano menakuti
"lebih serem Lo tukang fitnah"jawab Luna
Vano diam dan beranjak pergi tanpa berniat membalas ucapan Luna.
Selang berapa menit Vano pergi
ceklek
Lampu tiba-tiba padam.
"Vano....Van jangan ngadi-ngadi deh. Bercanda Lo nggak lucu tau nggak".ucap Luna sebal tapi tidak ada yang menyahut.
"Van..vaaaaaanoooo".luna mulai takut.
Pyarrrrrrrrr
bunyi benda pecah
Luna semakin takut dan bergetar.dia sudah menangis.
Tap!!!Lampu hidup
Dan terdengar Vano memanggil Luna
"Vano,,aku takuuuut.."Luna tergugu ketakutan
"udah nggak apa-apa aku ada disini"ucap Vano mengusap bahu luna
"yuk aku antar kamu ke atas".Vano menuntun Luna menaiki tangga dan masuk kamar."kamu langsung istirahat. Besok aku antar kamu pulang".ucap Vano lagi
Luna hanya menganggukkan kepalanya.
Setelah masuk kamar Vano mengganti pakaian nya dengan pakaian santai dan berbaring di ranjang.mata nya menatap langit kamar nya.teringat akan pesan yang di baca nya tadi di ponsel dewa.
*13 januari 2014*
Malam
dewa:"bagaimana Ghaluna? sudah seminggu ku nanti jawaban mu.
Luna:"temui aku di taman dekat lap.basket,nggak enak jelasnya via wa gini".
*14 Januari 2014*
maaf ya wa,karena kejadian kemaren aku gagal ngasi tau kamu dan maaf juga selama ini aku cuma anggap kamu teman.aku sudah merima Givano.sekali lagi maaf .
Hufffft
Vano menarik nafas panjang.sesal kembali menyeruak relung hati nya.tidak menyangka cinta nya berbalas.
waktu itu walaupun dia marah tapi hanya sementara.
ntah bagaimana ia mengembalikan seperti sediakala.sedangkan sikap dan sifat Luna sudah berubah.
Akhirnya Vano tertidur!!!
...🌾🌾🌾🌾🌾...
Di rumah paman
"kemana Luna kok nggak pulang-pulang.. Apa masih marah dengan ku???" tanya bidan Fitri khawatir
"tadi Vano sudah menelpon mas,kata nya dia membawa Luna ke villa keluarga mereka" ucap paman dan menunjukkan layar ponselnya."ni Luna juga kelihatan senang disana,jadi kamu nggak perlu khawatir biarkan Luna menenangkan pikirannya sejenak".ujar paman
"syukurlah jika begitu".ujarnya
Bagaimana kisah cinta mereka????
Benigi kira-kira Villa keluarga Vano.
Jangan lupa like dan komentar nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments