Vano duduk termenung di depan kolam renang Halaman belakang rumah nya. Pandangan nya menatap langit malam yang ditaburi bintang.
dia teringat ucapan nya tadi siang,pesannya dan kejadian di parkiran resto malam ini. Menyesal tentu saja.bias-bisa nya dia menuduh Luna sembarangan, seharusnya ia bertanya baik dahulu.mau minta maaf rasa nya begitu gengsi.ia jadi teringat kejadian di sekolah dulu.
Flash back on
_SMA_
"Kalo Lo nggak tau apa-apa jangan asal nuduh donk".kesal Luna
"lantas kenapa Lo pelukan sama dia? Kalau memang Lo mau sama dia setidak nya Lo bisa bilang ke gue dulu kalo Lo menolak jadi pacar gue,atau minimal kirim pesan ke gue bahwa Lo nolak gue.gue udah seminggu menunggu kabar baik tapi Lo bales kek gini".ucap Vano berapi-api.
"Van,gue bisa jelasin semua ini dan gue juga udah balas pesan Lo tadi pagi".bujuk Luna.
"gue nggak perlu penjelasan dari lu. Dasar mura**n".maki Vano dan berlalu pergi.
Luna terdiam bagaimana di tusuk seribu duri hati nya saat itu.air mata nya mengalir perlahan. Di usapnya kasar air matanya.dia berjalan mengejar Vano,dan berdiri tepat di depan vano.di tatap nya mata elang yang selama ini membuat nya luluh,tapi kali ini tidak lagi.semua pasang mata siswa menatap mereka berdua.
Plaaaaak!!!.
Luna menampar Vano,tapi Vano tidak melawan.
para siswa-siswi terkejut akan hal itu.
"**tamparan yang nggak seberapa ini untuk membayar ucapan pedasmu.aku nggak peduli apapun tuduhan mu terhadap ku Givano Bramasta,selama tuduhan mu itu tidak benar itu nggak ngaruh buat ku**" ucap Luna "**satu lagi apa yang kamu lihat belum tentu seperti itu kejadian sebenarnya**".lanjut Luna dan melangkah pergi.
Vano diam terpaku.penyesalan menyusup hari nya.ntah mengapa dia melihat mata Luna menunjukkan kecewa dan terluka terlalu dalam.keterlaluankah ucapannya tadi?fikirnya
Aldo datang mendekat dia mengelus bahu sahabat nya memberi semangat.
sedangkan dari arah jauh terlihat pria dan wanita tersenyum menang.
flash back off
Kini kejadian itu kembali terulang dalam kemasan yang baru.
"*setelah tahu tuduhan gila mu itu tidak benar,,,oooh saja kata mu???".heh*".
Luna tersenyum miring dan sinis.
Vino menoleh kesamping "Maaf".ucapnya.
"maaf??? Bahkan cara mu minta maaf lo karna kesalahan Lo aja masih gengsi,tapiii bagus lah,setidak ny ada perubahan, Lo jadi bisa maaf setelah fitnahan Lo tadi"sindir Luna.setelah nya beranjak pergi masuk rumah dan memilih tidur.
pagi
"pagi sayang....bagaimana keadaan mu ".sapa momy
"pagi juga,,,Alhamdulillah sudah baik Tan".jawab Luna
"jangan panggil Tante lagi dong,kan sebentar lagi kamu akan jadi menantu mommy"pinta mommy.
"Hem iiyaa mom"jawab Luna menurut.
Vano berjalan menuju meja makan dan segera duduk.
"mom,Luna permisi ke kamar dulu ya mau telfon bibi".elak luna.
Mommy hanya menganggul tersenyum.
...🌾🌾🌾🌾🌾...
Dirumah,bibi dan paman sedang sarapan.
"*Luna mana sayang kok belum keluar untuk sarapan*...??".tanya paman
"*Luna nggak pulang tadi malam mertua nya izin mengajak Luna menginap di rumah nya karena suami nya Dimas ke luar negeri*".beritahu bibi
Paman memang tidak tahu,karena dia pulang larut tadi malam
.
"belum apa-apa kita sudah kesepian mas tidak ada nya Luna,apa lagi jika setelah Luna meningkat nanti".ucap bi fitri tak bersemangat
"*dia pasti akan sering main kesini walaupun nanti nya sudah menikah". hibur paman menenangkan*
"bagaimana ya mas reaksi Luna jika tahu orang tua nya masih ada????
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Bunny
Awal kalimat wajib huruf kapital ya kak😊
2025-02-11
0