Pukul setengah 5 Vano tiba dirumah nya dan disambut pelukan hangat sang moomy.
"Dasar anak nakal.bukan nya langsung pulang kerumah malah pulang ke apartemen terlebih dahulu".Omel mommy.
Vano menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Heheee,,,maaf mom! Vano ada barang yang Vano ambil di apartemen dan setelah makan siang Vano ketiduran.l".ucap Vango nyengir kuda.
"Alesan.Sudah sana ke kekamar bersih-bersih setelah itu istirahat sebentar,,nanti malam jangan lupa".perintah mommy.
"Baik nyonya Arga".Canda Arga sambil berlalu.
Mommy hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sang anak.
Ceklekkk!!!
pintu dibuka dari luar
Saat masuk kamar Vano melihat kamar ny masih sama seperti 3 tahun lalu.tidak ada yang berubah,karena di bersihkan seminggu 4 kalo oleh pembantu mereka.
Vano langsung menuju kamar mandi
10 menit kemudian ia telah selesai mandi dan mengenakan pakaian santai.
Dia memilih berbaring di ranjang dan berselancar di Sosmed.
...*****...
Dirumah paman
Luna sedang uring-uringan.
Dia bingung harus mengenakan pakaian yang mana.karna dia terbiasa berpakaian casual dan tidak pernah berdandan.biasa nya kekampus pun ia hanya menggunakan bedak tabur dan liptint,itu pun supaya bibir nya tidak kelihatan pucat.
tok... tok... tok...!!!
Suara pintu diketuk dari luar.
"Sebentar.....
Luna beranjak dan membuka pintu kamarnya.
"Ehhh bibi,,masuk bi".Ajak luna.
"loo sayang..kok kamu belum siap-siap..? ni juga kenapa kamar mu seperti di kapal pecah???tanya bibi Fitri.
"anu..hehe. Luna pusing bi memilih dress yang mana.kan Luna nggah biasa menggunakan baju seperti ini".jawab Luna tersenyum kikuk.
"oalaaaah lun,masa anak gadis nggah bisa dandan...".canda bibik tak urung tangan langsung memilihkan baju untuk Luna. Pilihannya jatuh ke dress berwarna piece. Tidak berlebihan tapi kelihatan elegan.selera fashion bibi Fitri memang bagus.
"nah kamu kenakan dress ini saja.ini udah dress yang paling simple.sudah sama ganti". perintah bibi.
Setelah ganti pakaian Luna keluar dengan kikuk
"Nah gini dong kan cantik".ucap bibi
"Tapi seperti mau kondangan saja".jawab Luna manyun
"kamu ni gimana sih lun,masa mau lamaran mengenakan pakaian casual kek biasanya". bibi tidak habis fikir dengan kepolosan keponakannya
"Ya udah deh".Luna mengalah.
Setelahnya Luna didandani bibi nya.awal ny dia menolak,tapi melihat bibi memelas akhir ny dia mengalah,tapi dengan catatan dandanan senatural mungkin.
...*****...
Vano menuruni tangga menuju orang tua nya di ruang tamu.
"Wahhh...lagak mu udah seperti gaya-gaya CEO yang di tonton oleh mommy mu saja".Canda Dady
"hustttt. Orang anak nya ganteng gini kok. Lihat dulu mommy nya".sombong mommy.
Sedang kan Vano hanya senyum.taoi dalam diam nya berfikir siapa calon tunangan nya, seperti apa wajah,sifat serta sikap nya.
Setelah drama suami itu usai,mereka akhir nya melajukan mobil nya ke tempat tujuan.
30 menit kemudian mereka tiba dirumah paman Luna dan di sambut hangat oleh sang paman.
"silakan masuk mas,mbak".Sapa bibi seraya menuntun keluarga Vano ke ruang tamu.
"Apa kabar ga,lama tidak bertemu".ucap paman seraya berpelukan hangat dengan sang sahabat lama.
"Seperti yang kamu lihat,aku sehat dan masih tampan+gagah seperti dulu".Ucap Dady menyombongkan diri.
paman menatap sinis Dady Vano
"ckkkk!!! Ingat umur tuan.rupa sikap pede mu tidak hilang meskipun sudah aki-aki".balas paman
Daddy Arga tertawa saja.sedangkan Vano ,para wanita hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat tingkah suami mereka.
"Ohhn iya perkenalkan ini Givano Bramasta anak ku".Daddy mengenalkan.
"Terakhir ketemu sewaktu Vano SD,sekarang udah sedewasa ini ternyata dan tampan pula".puji paman tulus.
''Lihat Daddy nya dong".Canda Daddy lagi.
paman hanya mendengus tanpa mau menimpali.
"Mana nih calon menantu ku..?tanya mommy Arga.
"Sebentar ya saya panggil dulu".Ucap bibi
...*****...
Dikamar nya Luna sedikit deg-degan.
"Lunaaaa,,,keluar nak tamu nya sudah datang".panggil bibi
Luna beranjak dari meja rias menuju pintu dan membukanya.
"Ayo bibi".ucap Luna
Luna dan bibi nya beriringan menuju ruang tamu.dari arah belakang dapat Luna lihat seorang pria mengenakan jas berwarna navi. Suara nya familiar tapi Luna lupa itu.
Tiba diruang tamu Luna disambut hangat mommy Vano
"Cantik banget kamu sayang".puji mommy tulus.
"makasih Tante".luna tersenyum simpul
Sementara Vano,Ia terkejut sekaligus terpukau melihat luna.dia tidak menyangka calon tunangan nya adalah musuh bebuyutan nya.Dia juga kagum melihat kecantikan alami Luna,tapi segera ditepis nya fikiran itu.takut baper.
"kenal sayang itu anak tente, Givano Bramasta".ujar mommy
Luna diam membeku."apakah yang dimaksud Vano musuhku...".batin luna.dia membalikkan badannya perlahan.daaaaan
"kamuuuu..!! Pekik Luna tertahan.
Vano hanya tersenyum smirk.Dia juga tadi sempat terkejut tapi mampu menutupi nya.
"Kalian saling kenal???"tanya paman.
"Tadi dia yang mengantar pesanan makan siang ku om".potong Vano cepat.
Luna menatap tajam Vano,Vano hanya tersenyum menaiki turun kan alisnya
"Eh hampir lupa,ayo kita makan dulu.keburu dingin makanan nya".ajak bibi tidak enak hati.
Mereka pun menuju meka makan.
Di meja makan mereka mulai menyantap hidangan sambil di selingi obrolan ringan.
"tante nggak menyangka ternyata kamu bekerja di restoran Tante".Ucap mommy Vano."padahal Tante setiap hari Senin pagi datang untuk ngecek pembukuan,tapi kok nggak pernah ketemu ya...?".lanjutnya lagi.
"pantesan nggak ketemu Tan,Luna masuk nya sore setelah pulang ngampus".jawab Luna sopan.
"oooh jadi kamu kuliah sambil kerja sayang. Pasti lelah".Ucap mommy kagum sekaligus kasihan.
"nggak terlalu lelah kok Tan,dikampus juga cuma seminggu sekali.hanya ngisi absen sambil menyusun skripsi.paman juga sudah melarang Luna bekerja,tapi Luna hanya ingin mengisi waktu luang".jelas luna tak ingin pamannya di nilai buruk
Sedangkan sang paman dan bibi tersenyum haru.ini lah yang mereka bangga pada Luna. tidak pernah membuat paman malu.tidak salah jika mereka begitu mencintai dan menyayangi Luna.
"sama,,Vano juga lagi nyusun skripsi nya.ya kan sayang???".tanya mommy ke Vano.
Vano hanya mengangguk kecil.
Setelah selesai makan malam,dua keluarga itu mengobrol ringan di ruang tamu.
tiba lah ke inti nya.
"baiklah,tanpa basa-basi,kamu juga sudah tau maksud ke datang keluarga ku.".Dady mulai bicara serius.
"Luna,,om bermaksud melamarmu untuk anak om.Apakah kamu bersedia???Tanya Dady.
Daddy langsung bertanya ke Luna,karna bibi dan paman menyerahkan langsung keputusan pada nya.
kamu bisa memikirkan nya nanti".Lanjut Dady
Luna diam,mata nya tak sengaja menatap Vano yang juga menatapnya dengan senyum smirk nya.
"Baiklah,,,,seperti nya kau memang suka sekali dengan pertunangan dan pernikahan nanti nya.ntah apa yang kau rencanakan.
ok!!! Ku ikuti rencana busuk mu calon suami ku".Batin Luna.
"Luna nggak perlu memikirkan lagi om,Luna yakin keputusan paman hari tepat dan pilihannya pasti terbaik.jadi Luna terima lamaran ini".jawab Luna tegas.
"Alhamdulillah...".ucap serentak para orang tua.
Tapi tidak dengan vano.dia sedikit terkejut. Tidak menyangka Luna secepat itu menerima.memang ini yang dia mau,,tapi tetap saja tidak habis fikir Luna bisa sePD itu menerima tanpa memikirkan lagi.
Jam menunjukkan pukul 10 malam.
keluarga Vano pun pamit undur diri.
"Kamu hamil anak siapa Luna"?????
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments