Seperti biasa setelah semua menu makanan selesai,saat nya menata di meja makan.
paman juga sudah menunggu ternyata.
"Bagaimana nak,apakah kamu sudah memikirkan tentang apa yang kita obrolin kemarin???" tanya paman dengan antusias.
Bibi mendelik "Kamu ini apaan sih mas... Biar Luna menyelesaikan sarapannya dulu." kesal sang istri.
"Maaf sayang,Luna. Paman terlalu antusias,tapi semua juga tergantung keputusan kamu nak. Paman nggak akan memaksamu." sesal paman.
Luna terdiam. "Apa yang harus aku lakukan...? Melihat wajah paman yang antusias dan bahagia,aku jadi nggak tega bikin paman kecewa. Aku juga tidak mungkin bisa membalas semua kebaikan paman dan bibi selama ini,mungkin dengan cara ini aku bisa membalasnya,setidaknya paman bahagia".batin Luna.
Dengan berat hati ... "Bismillahirrahmanirrahim,heem baiklah paman,,Luna terima lamaran nya".tutur Luna pada akhirnya.
"Apakah kamu terpaksa nak?bibi nggak mau kamu tertekan karna hal ini."ucap bibi sambil mengelus pipi keponakan nya.
"Insyaallah tidak bik."senyum Luna paksakan.
"Kalau gitu Luna ke kamar dulu ya man,bibi.mau siap-siap dulu."lanjutnya lagi.
Dikamar Luna segera bersiap-siap.Ia tidak ke kampus hari ini. Ia mengolesi bedak tabur di wajah nya dan memakai liptint agar tidak kelihatan pucat.
"Hm,,,Siapa ya calon ku... Apa dia sudah tua atau bahkan sudah penya istri?..." gumam Luna bergidik ngeri membayangkan fikirannya sendiri.
"Tapi,mama mungkin paman dan bibi tega dengan ku, apa lagi menjodohkan ku dengan orang yang salah." gumam nya lagi.
Setelah nya Luna segera mengambil ponsel dan memasukkan ke dalam tas, lalu beranjak keluar.
"Bi,Luna berangkat dulu ya.Maaf nggak bisa bantu". Ucap Luna menyalimi sang bibi
"Nggak apa-apa sayang, hati-hati ya.
Oh ya,ini bibi titip kue ya di toko langganan kita. Terserah mau di beliin kue apa." Bibi mengulurkan beberapa lembaran uang kertas merah.
"Ok bi, kalo gitu Luna pamit. Assalamu'alaikum." pamit Luna berjalan meninggalkan rumah.
Sementara itu
Givano telah tiba di Indonesia. Di jemput oleh supir keluarganya.
"Kita langsung ke apartemen ku dulu pak".ucap Vano.
"Baik den". jawab pak dirman sang supir.
Vano mendengus.."pak....sudah aku bilang berkali-kali,jangan memanggil ku begitu.panggil aja nama ku. Jangan berlebihan".
"Maaf den,,eehhh va..vano".ucap supir kaku.
Givano ya seperti itu.siapa sangka dibalik wajahnya yang berbalut aura dingin,cuek dan terkesan arogan tapi ia sangat hangat memperlakukan orang terdekatnya.
sang supir sudah bekerja semenjak Vano kecil,maka tidak heran jika Vano menganggapnya saudara dan begitu humble.
30 menit tak terasa mobil mereka sudah tiba di parkiran apartemen.
Vano langsung turun dan membawa kopernya.
"bapak tidak perlu menunggu ku,karna aku akan istirahat sebentar di apartemen untuk mempersiapkan mental bertemu nyonya rumah".canda Vano terkekeh.
"Hahaha bisa aja.kalau gitu bapak pamit dulu.ucap supir.
"ok hati-hati".
Sepeninggalan supir Vano melangkah menuju lobby dan langsung masuk lift.ia menekan tombol teratas.tiba didepan pintu apartemen Vano menempel kn sidik jarinya.
Ceklek!! Pintu terbuka dan Vano berdiri sebentar.
menarik nafas sebentar "sudah 5 tahun aku tidak menginjakkan kaki ku di apartemen ini".gumam nya.
Tidak ada yang berubah.karna memang seminggu 2 kali dibersihkan oleh pembantu mereka.
Apartemen nya cukup mewah,bernuansa warna pastel dengan tiga kamar tidur dengan kamar mandi masing-masing.ruang tamu minimalis ,ruang keluarga yang menyatu dengan kitchen set.
Yaa,, apartemen ini dibangun oleh Vano untuk ditempati setelah menikah.tapi rencana hanyalah rencana, karna hubungan mereka berakhir begitu saja.
Marah?tentu saja. Dia sangat mencintai Sahabat SMA nya dan menolak semua wanita yang mendekatinya.Tapi ini lah balasan sang sahabat.
Maka untuk menghilangkan sakit hati nya Vano memutuskan untuk ke luar negeri,bertukar tempat dengan sang kakak. Awalnya sang kakak yang mengurus perusahaan di Belanda,tapi kini diganti Vano dan sang kakak menjadi CEO di perusahaan dalam negeri.
Lama melamun,Vano sadar perut nya belum terisi.dia memutuskan memesan makanan melalui aplikasi.Dan kali ini dia memilih makanan berat setelah sekian lama makan western food.
25 menit kemudian
Ting ...
Ting........
bunyi bel!!!
Ceklek
Ehhhh!!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments