Dia Aneh, Tapi Menarik

Aruna duduk di luar kafe, menatap ke arah langit yang penuh bintang dan rembulan. Dia terlihat termenung, seperti sedang memikirkan sesuatu yang sangat dalam. Byan, pria yang duduk di sebelahnya, memperhatikan Aruna dengan seksama. Dia adalah pria yang cuek, dingin, tengil, dan gengsian, tapi ada sesuatu tentang Aruna yang membuatnya penasaran.

Byan tidak bisa tidak memperhatikan Aruna, yang terlihat sangat cantik di bawah cahaya rembulan. Dia memperhatikan cara Aruna menatap ke arah langit, seperti sedang mencari sesuatu yang hilang. Byan merasa penasaran, apa yang membuat Aruna termenung.

"Lo sedang apa cill," kata Byan, memecah kesunyian. "Apa yang sedang lo pikirin?"

Aruna terkejut, tidak menyadari bahwa Byan sudah duduk di sebelahnya. Dia menoleh ke arah Byan, dan untuk sejenak, mereka berdua saling menatap.

"Gapapa kak," kata Aruna, tersenyum tipis. "Aruna hanya sedang melihat rembulan di atas sana"

Byan tidak puas dengan jawaban Aruna, tapi dia tidak ingin menekan Aruna untuk memberitahu apa yang sebenarnya dia pikirkan. Dia hanya menatap Aruna, mencoba untuk memahami apa yang sedang terjadi di dalam pikiran Aruna.

Aruna, yang menyadari bahwa Byan terus menatap diri nya pun penasaran, kenapa dengan Byan.

"Lo ga mau ngasih tau gue apa yang lo pikirin, kan cill?" kata Byan, berbicara dengan dirinya sendiri.

Byan tidak tahu apa yang membuat Aruna terlihat termenung, tapi dia tahu bahwa dia ingin tahu lebih banyak tentang Aruna.

Aruna tersenyum tipis pada Byan. "Kenapa? Kenapa kak Byan liatin Aruna terus dari tadi??" ucap nya mengangkat dahi serta alis nya.

Namun Byan tidak menghiraukan pertanyaan yang diajukan oleh Aruna. Sekarang giliran Byan yang termenung terus menatap gadis yang ada disebelah nya. Bahkan ia tidak mendengar bahwa Aruna bertanya padanya.

"Kak Byan ... Kak ... Kak Ian!!" Sahut Aruna, memanggil nama Byan dengan panggilan manja sambil menyolek-nyolek tangan Byan. Karena dari tadi ia sudah bertanya berkali-kali, namun Byan tidak menyahut.

Seketika Byan tersadar dari lamunan nya dan tersenyum Salting, karena panggilan yang baru saja di sebut Aruna.

"Kak Byan kenapa??" kata Aruna penuh rasa penasaran.

"Lo manggil gue apaan barusan?" Kata Byan balik bertanya pada Aruna.

"Kak Byan. Emang kenapa?"

"Bukan yang itu, yang sebelum nya ... "

"Ya Aruna tadi manggil nya Kak Byan, ka ..."

"Bukan cill, yang sebelum itu maksud gue ..."

"Mmm???" Seketika ia ingat, dia baru saja memanggil nama singkat Byan. "Kak Ian???"

Byan kembali salting dan berusaha menyembunyikan perasaan senang nya saat dipanggil dengan panggilan itu. Ia pun menggeser duduk nya agar lebih dekat dengan Aruna.

"Lo udah berani ya sama gue, cill." ucap nya berbisik dan tersenyum smirk.

"Emmm berani apanya?" tanya Aruna, menatap wajah Byan. Karena ia tidak mengerti apa maksud dari perkataan Byan.

"Gapapa." ucap nya datar. "Nanti juga pasti lo ngerti apa yang gue maksud." memalingkan wajah nya dan tersenyum smirk melihat tingkah Aruna yang planga plongo.

"Ishhh paan sih kak, gajelas banget deh."

"Lo mau di luar terus? Gue udah dateng lo, gue laper. Masakin makanan buat gue bisa kali ... Gue udah nemenin lo lama juga di luar sini."

"Iya kan Aruna ga minta kak Byan buat nemenin Aruna di sini ... Tapi yaudah, berhubung hari ini suasana lagi baik Aruna masakin makanan kesukaan kaka, gimana??"

"Boleh banget, ga nolak mah gue ..."

"Yaudah ayo berdiri!! Gamau masuk bareng Aruna?" ajak Aruna, tersenyum pada Byan.

Byan langsung berdiri berdampingan dengan Aruna dan berjalan beriringan, sambil tersenyum tipis.

Siapa sangka ternyata di dalam kafe mereka di sambut oleh teman-teman Byan beserta rekan kerja Aruna. Yang di lanjut kan dengan cerita bergurau bersama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!