Episode 19 Perintah Mengakhiri

"Pah! jangan mengaitkan masalah apapun dengan masalah pernikahan yang sudah aku jalankan," ucap Kavindra tampak tidak menyukai perkataan Kusuma.

"Kau sepertinya sangat menikmati pernikahan ini? Apa yang ada di pikiranmu melakukan tindakan seperti ini!" tegas Kusuma yang semakin mengeraskan suaranya.

"Apapun alasanku untuk menikah dan wanita siapa yang aku nikahi. Itu adalah urusanku dan tidak ada permasalahannya dengan Papa! Aku juga punya privasi yang tidak perlu Papa ketahui!" tegas Kavindra.

"Apa kau pikir orang sepertimu bisa mengatakan privasi dan apa kau pikir orang sepertimu masih memiliki waktu untuk memikirkan pernikahan. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang ada di otakmu sehingga mengambil keputusan bodoh seperti itu!" tegas Kusuma dengan emosi yang semakin menggebu-gebu.

"Sudahlah, Pah! ini hanya menikah dan bagiku pernikahan itu tidak ada artinya. Jika aku bosan pernikahan ini juga akan selesai dan tidak akan mengganggu apapun!" tegasnya.

"Kau bilang apa. Ini hanya menikah dan masalah kebosanan. Kalau kau tahu pada akhirnya ada kebosanan dan kau tidak akan mengambil pernikahan. Dari cara mu saja yang tiba-tiba punya pikiran untuk menikah itu sudah hal yang salah. Aku tidak tahu Kavindra, apa yang terjadi selama aku tidak mengawasi. Aku sudah mengingatkanmu berkali-kali, boleh bermain wanita tetapi kau tidak harus terperangkap dan apalagi melibatkan perasaan!" tegas Kusuma.

"Kau harus tahu jika wanita yang akan menghancurkan segalanya!" tegas Kusuma dengan penuh penekanan.

"Papa terlalu membesarkan masalah. Aku bukan pria bodoh yang mudah terperangkap dan aku sudah mengatakan pernikahan ini tidak ada artinya dan tidak akan mempengaruhi apapun!" tegasnya.

"Bagaimana tidak mempengaruhi apapun jika wanita itu bisa membuatmu menikahi dia. Kavindra semua akan berantakan jika kau sudah mulai menggunakan perasaan. Simpatik, mengalah, berkorban, semua tinggal menunggu giliran, maka semua akan terjadi. Jadi tindakan bodoh yang kau lakukan hanya membuatmu rugi!" tegas Kusuma jangan penuh. penekanan.

Kavindra yang terlihat tidak merespon apapun.

"Jadi kau selesaikan urusanmu dengan wanita itu. Jangan bermain-main yang pada akhirnya membuatmu lemah karena wanita itu. Ingat kau adalah putra Kusuma. Tidak akan lemah dan selalu menang. Jadi jangan bodoh dan mudah terperangkap!" tegas Kusuma yang tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung berlalu dari hadapan Kavindra.

"Argggghhh sial!" umpatnya yang tampak frustasi yang mengacak rambutnya.

"Thalita!" teriak Kavindra dengan suara menggelegar dan akhirnya Thalita datang berlari.

"Apa yang kau lakukan hah!"

"Kenapa dia bisa masuk ke rumah ini dan mengetahui bahwa aku sudah menikah?" tanya Kavindra yang melampiaskan amarah itu kepada Talitha.

"Aku sudah berusaha untuk menutupinya. Penjaga di luar sana tidak bisa melakukan apa-apa dan mengizinkan tuan Kusuma masuk kerumah ini yang tidak sempat memberikan alasan dan aku juga sudah mencegah dia untuk masuk rumah dan akhirnya bertemu dengan Anindya saat sedang makan. Aku juga sudah berusaha agar tuan Kusuma tidak mengetahui hal itu ada dan Anindya mengatakan sendiri," jawab Thalitha dengan penjelasannya.

"Kalian semua benar-benar bodoh. Ini saja kamu tidak bisa mengatasinya!" tegas Kavindra dan Talitha tidak bisa melakukan pembelaan lagi.

"Suruh penjaga menemui kau sekarang juga!" tegas Kavindra yang langsung berlalu dari hadapan Thalita dengan amarah yang begitu besar di wajahnya sampai membuat wajah itu memerah. Thalitha hanya menghela nafas yang mendapatkan sasaran dari Kavindra.

Ternyata Anindya mendengar semua cerita itu saat dirinya ingin menyambut suaminya pulang. Dia tidak bereaksi apapun dan kembali memasuki kamarnya.

**

"Ampun tuan!" Kavindra yang masih diselimuti emosi yang sekarang menginjak kaki salah satu penjaga di rumahnya dengan sepatunya sangat kuat dan bahkan ditekan. Pria yang sejak tadi berlutut itu tanpa kesakitan.

"Tanganmu tidak bisa digunakan untuk menjaga dia agar tidak masuk rumah ini. Aku sudah menyuruh kalian tidak ada yang masuk ke dalam rumah ini dan apa yang kalian lakukan hah!" Kavindra yang terlihat begitu emosi.

Bagaimana tidak dia ternyata memeriksa CCTV dan ada dua orang penjaga yang mengikut di belakang Kusuma dan sudah dipastikan melihat sang istri.

"Tuan. Saya tidak tahu jika Nona Anindya berada di luar kamar. Saya benar-benar minta maaf!" pria itu terus aja menahan kesakitan yang memohon ampunan.

"Dia mau berada di mana itu adalah urusannya. Aku menyuruh kalian untuk tidak ada satupun yang masuk ke dalam rumah ini dan kau malah melanggar aturan itu. Matamu sangat lancang sekali melihat istriku dan tanganmu tidak bisa kau gunakan untuk mencegah dia. Jadi sebaiknya memang tidak digunakan lagi. Aku akan mencongkel bola matamu dan juga memotong tangan mu agar diserahkan kepada binatang liar!" tegas Kavindra yang memberikan ancaman yang begitu sangat mengerikan.

Thalita yang juga sejak tadi ada di sana hanya diam saja, apa yang bisa dia lakukan dan mungkin saja dia juga akan mendapatkan sasaran amarah dari Kavindra.

"Ambil pisau!" titah Kavindra pada Thalita yang membuat Thalitha kaget.

"Hah!" ucapnya yang merasa hal itu tidak mungkin dilakukan Kavindra.

"Kenapa? Kau tidak ingin menurutiku atau kau ingin menggantikannya?" tanya Kavindra.

"Tuan jangan saya mohon. Saya janji tidak akan melakukan hal itu lagi," pria yang terus menahan rasa sakit itu memohon belas kasihan.

Anindya yang tiba-tiba saja datang membawakan secangkir kopi yang pasti dia menggunakan cadarnya. Sejak suaminya pulang belum menemui dirinya dan begitu juga dengan Kavindra yang tidak melihat istrinya.

"Jangan menggunakan organ manusia dengan sesuka hati," ucap Anindya yang meletakkan secangkir teh tersebut di atas meja.

"Apa sekarang kau mencegahku untuk tidak melakukan hal itu?" tanya Kavindra.

"Tuan, angkatlah kaki tuan. Tangannya sudah memerah dan tidak baik menyiksa seseorang hanya karena kesalahan kecil," ucap Anindya dengan begitu lembut yang berterus terang bahwa dia sangat tidak tega melihat pelayan diperlakukan seperti itu.

"Hah!" jadi sekarang kau sudah mulai ikut campur dengan urusanku," ucap Kavindra dengan tersenyum miring.

"Bukan begitu! Bagaimana jika tuan berada di posisi saya dan tiba-tiba melihat ada orang lain yang memperlakukan hal itu. Saya yakin tuan tidak akan tinggal diam," jawab Anindya dengan sangat lembut dan matanya bahkan melihat suaminya itu.

Entah Kavindra menuruti Anindya atau justru ingin bicara secara dekat kepada Anindya yang membuat kakinya benar-benar berangkat dari pria itu.

"Anindya aku tidak menyuruhmu untuk ikut campur. Kau tahu di rumah ini aku yang berkuasa dan aku berhak menghukum siapapun jika menurutku melakukan kesalahan!" tegas Kavindra yang sudah berbicara di depan sang istri.

"Dia telah menjalankan tugasnya dengan baik. Dia berusaha mencegah Papa tuan agar tidak bertemu dengan saya dan siapa sangka bahwa dia harus melihat saya. Ini juga merupakan kesalahan saya yang tidak langsung pergi," ucap Anindya.

"Jadi jangan merusak organ seseorang yang jelas masih bisa berguna," lanjut Anindya memberikan ceramah secara tenang dan tidak bermaksud untuk memojokkan.

"Masuk ke kamarmu sekarang juga!" tegas Kavindra. Anindya mengangguk yang menurut.

"Kau bawa dia pergi dari sini sebelum aku menghabisinya!" tegas Kavindra memerintahkan Thalitha yang membuat Thalitha menganggukkan kepala

Anindya menaiki anak tangga merasa sangat lega dan bahkan tersenyum tipis yang ternyata Kavindra menuruti permintaannya juga walau dipenuhi dengan emosi.

Bersambung. ....

Terpopuler

Comments

Kalsum

Kalsum

semoga kavinra berubah libih baik

2025-03-14

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

lanjuut..ceritay msh bikin penasaran

2025-03-07

0

my heart

my heart

lanjut thor

2025-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Apa Yang Terjadi.
2 Episode 2 Membuka Cadar
3 Episode 3 Persyaratan Konyol.
4 Episode 4 Meminta Syrat
5 Episode 5 Datang Melamar.
6 Episode 6 Pernikahan.
7 Episode 7 Pertama Kali Di Rumahnya.
8 Episode 8 Malam Yang Gugup
9 Episode 9 Godaan Suami.
10 Episode 10 Ternyata Gagal.
11 Episode 10 Marah Tapi Di Turuti Juga.
12 Episode 12 Menemani Suami.
13 Episode 13 Panas
14 Episode 14 Pesan
15 Episode 16 Gagal Lagi.
16 Episode 16 Harus LDR.
17 Episode 17 Rindu Dalam Gengsi
18 Episode 18 Amarah.
19 Episode 19 Perintah Mengakhiri
20 Episode 20 Tidak Bisa Melayani.
21 Episode 21 Merawat Penuh Ketulusan.
22 Episode 22 Mengajak Pergi.
23 Episode 23 Ini Pasti Cemburu.
24 Episode 24 Permintaan Lagi.
25 Episode 25 Mulai Bucin.
26 Episode 26 Ternyata Menunggu.
27 Episode 27 Fatal.
28 Episode 28 Amarah Tidak Terkendali
29 Episode 29 Jangan Sampai.
30 Episode 30 Mengajak.
31 Episode 30 Milan
32 Episode 32 Memperlihatkan Kenyataan.
33 Episode 33 Insiden Mengerikan.
34 Episode 34 Tidak Mungkin Pergi.
35 Episode 35 Jangan Menyuruhku Untuk Pergi.
36 Episode 36 Intens
37 Episode 37 Keintiman
38 Episode 38 Semakin Romantis.
39 Episode 38 Janji Bersama...
40 Episode 40 Menenangkan.
41 Episode 41 Pilihan.
42 Episode 42 Kenapa Harus Seperti Ini.
43 Episode 43 Tidak Ada Yang Di Sembunyikan.
44 Episode 44 Ancaman.
45 Episode 45 Izin
46 Episode 46 Kesepian.
47 Episode 47 Perasaan Yang Tidak Enak.
48 Episode 48 Tampak Tidak Sabaraha.
49 Episode 49 Istriku
50 Episode Menyedihkan.
51 Episode 51 Penyesalan.
52 Episode 52 Dendam
53 Episode 53 Tidak Berlaku.
54 Episode 54. Akhirnya Sadar.
55 Episode 55 Rasa Ketakutan.
56 Episode 56 Menegangkan.
57 Episode 57 Pembicaraan.
58 Episode 58 Hal Mencengangkan.
59 Episode 59 Perasaan Tidak Enak.
60 Episode 60 Kejadian
61 Episode 61 Ngidam Aneh.
62 Episode 62
63 Episode 63 Hal Terberat.
64 Episode 64 Adanya Pertentangan.
65 Episode 65 Penggeledahan.
66 Episode 66 Desakan.
67 Episode 67 Apa Itu.
68 Episode 68 Seperti Ada Ikatan.
69 Episode 69 Mengejutkan.
70 Episode 70 Kecelakaan.
71 Episode 71 Sengit.
72 Episode 72 Semakin Jelas.
73 Episode 73 Akhirnya Tahu.
74 Episode 74 Dia Anakku.
75 Episode 75 Masa Lalu Yang Terbongkar.
76 Episode 76 Serasa Berpisah.
77 Episode 77 Hancur
78 Episode 78 Masalah.
79 Episode 79 Jebakan
80 Episode 80 Insiden
81 Episode 81 Pertumpahan Darah.
82 Episode 82 Apa Ada Kesempatan.
83 Episode 83 Haru.
84 Episode 84 Tidak Ikhlas.
85 Episode 85 Jeruji Besi
86 Episode 86 Pertemuan Menyedihkan
87 Episode 82 Keputusan Pengadilan.
88 Episode 88 Keputusan Yang Tepat.
89 Episode 89 Perjuangan.
90 Episode 90 Walau Bahagia Sementara.
91 Episode 91 Udara Bebas
92 Episode 92 Harus Sabar
93 Bab 93
94 Episode 94 Rasa Kecewa.
95 Episode 95 Posisi Sulit.
96 Episode 96 Penegasan.
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Episode 1 Apa Yang Terjadi.
2
Episode 2 Membuka Cadar
3
Episode 3 Persyaratan Konyol.
4
Episode 4 Meminta Syrat
5
Episode 5 Datang Melamar.
6
Episode 6 Pernikahan.
7
Episode 7 Pertama Kali Di Rumahnya.
8
Episode 8 Malam Yang Gugup
9
Episode 9 Godaan Suami.
10
Episode 10 Ternyata Gagal.
11
Episode 10 Marah Tapi Di Turuti Juga.
12
Episode 12 Menemani Suami.
13
Episode 13 Panas
14
Episode 14 Pesan
15
Episode 16 Gagal Lagi.
16
Episode 16 Harus LDR.
17
Episode 17 Rindu Dalam Gengsi
18
Episode 18 Amarah.
19
Episode 19 Perintah Mengakhiri
20
Episode 20 Tidak Bisa Melayani.
21
Episode 21 Merawat Penuh Ketulusan.
22
Episode 22 Mengajak Pergi.
23
Episode 23 Ini Pasti Cemburu.
24
Episode 24 Permintaan Lagi.
25
Episode 25 Mulai Bucin.
26
Episode 26 Ternyata Menunggu.
27
Episode 27 Fatal.
28
Episode 28 Amarah Tidak Terkendali
29
Episode 29 Jangan Sampai.
30
Episode 30 Mengajak.
31
Episode 30 Milan
32
Episode 32 Memperlihatkan Kenyataan.
33
Episode 33 Insiden Mengerikan.
34
Episode 34 Tidak Mungkin Pergi.
35
Episode 35 Jangan Menyuruhku Untuk Pergi.
36
Episode 36 Intens
37
Episode 37 Keintiman
38
Episode 38 Semakin Romantis.
39
Episode 38 Janji Bersama...
40
Episode 40 Menenangkan.
41
Episode 41 Pilihan.
42
Episode 42 Kenapa Harus Seperti Ini.
43
Episode 43 Tidak Ada Yang Di Sembunyikan.
44
Episode 44 Ancaman.
45
Episode 45 Izin
46
Episode 46 Kesepian.
47
Episode 47 Perasaan Yang Tidak Enak.
48
Episode 48 Tampak Tidak Sabaraha.
49
Episode 49 Istriku
50
Episode Menyedihkan.
51
Episode 51 Penyesalan.
52
Episode 52 Dendam
53
Episode 53 Tidak Berlaku.
54
Episode 54. Akhirnya Sadar.
55
Episode 55 Rasa Ketakutan.
56
Episode 56 Menegangkan.
57
Episode 57 Pembicaraan.
58
Episode 58 Hal Mencengangkan.
59
Episode 59 Perasaan Tidak Enak.
60
Episode 60 Kejadian
61
Episode 61 Ngidam Aneh.
62
Episode 62
63
Episode 63 Hal Terberat.
64
Episode 64 Adanya Pertentangan.
65
Episode 65 Penggeledahan.
66
Episode 66 Desakan.
67
Episode 67 Apa Itu.
68
Episode 68 Seperti Ada Ikatan.
69
Episode 69 Mengejutkan.
70
Episode 70 Kecelakaan.
71
Episode 71 Sengit.
72
Episode 72 Semakin Jelas.
73
Episode 73 Akhirnya Tahu.
74
Episode 74 Dia Anakku.
75
Episode 75 Masa Lalu Yang Terbongkar.
76
Episode 76 Serasa Berpisah.
77
Episode 77 Hancur
78
Episode 78 Masalah.
79
Episode 79 Jebakan
80
Episode 80 Insiden
81
Episode 81 Pertumpahan Darah.
82
Episode 82 Apa Ada Kesempatan.
83
Episode 83 Haru.
84
Episode 84 Tidak Ikhlas.
85
Episode 85 Jeruji Besi
86
Episode 86 Pertemuan Menyedihkan
87
Episode 82 Keputusan Pengadilan.
88
Episode 88 Keputusan Yang Tepat.
89
Episode 89 Perjuangan.
90
Episode 90 Walau Bahagia Sementara.
91
Episode 91 Udara Bebas
92
Episode 92 Harus Sabar
93
Bab 93
94
Episode 94 Rasa Kecewa.
95
Episode 95 Posisi Sulit.
96
Episode 96 Penegasan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!