Es balok

Nazwa hendak membuka helmnya. Namun lagi-lagi helm itu sulit sekali di buka. Mengetahui hal tersebut, Rayhan pun memanggilnya.

"Kemarilah!" Ujar Rayhan.

Dengan ragu-ragu Nazwa pun mendekat. Rayhan membantunya membuka helm. Nazwa hanya bisa menundukkan wajah. Dengan sekali tarik gesper helm sudah terbuka.

"Ma-makasih, Pak."

"Hem."

Mereka masuk ke dalam rumah. Mami buru-buru duduk di kursi ruang tamu, takut ketahuan sedang mengintip.

"Assalamu'alaikum.. "

"Wa'alaikum salam."

Nazwa menyapa bu Salsa. Setelah itu, dia pamit masuk ke kamarnya.

"Mi, si kembar mana?"

"Ada di kamarnya. Mungkin masih tidur."

Tidak lama kemudian, Anggi dan Anggun berlarian mendekati Papanya.

"Pa... mana jusnya."

"Oh kalian sudah bangun?"

"Iya, Oma." Jawab Anggi.

"Nany mana, Pa?"

"Di kamarnya mungkin. Ini jusnya, diminum ya. Papa mau ke kamar dulu, belum shalat Dhuhur."

"Iya Pa."

Setelah kepergian Rayhan, si kembar dan Ima bertos ria. Mereka sangat senang melihat Papa mulai mengurangi sikap dinginnya.

Rayhan baru saja sampai di kamarnya dan langsung membuka jaketnya. Ia baru ingat jika sesuatu milik Nazwa ada bersamanya. Amplop coklat berukuran besar itu, Rayhan keluarkan dari sisipan kaosnya.

"Sebenarnya apa ini?" Lirihnya.

Namun Rayhan tidak mungkin lancang untuk membukanya karena itu bukan haknya. Ia segera melepas kaos dan celananya lalu memakai handuk kimono dan masuk ke kamar mandi.

Sementara di kamar Nazwa ia mengingat-ingat sesuatu. Ia seperti kehilangan atau ketinggalan sesuatu miliknya.

"Oh iya, akte cerai! Tadi kan dipegang Pak Rayhan. Kalau aku ambil sekarang? Ah tidak-tidak, dia pasti sedang beristirahat. Nanti saja." Lirihnya.

Nazwa pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu, ia tidur siang.

Sekitar jam 4 sore, Nazwa terbangun. Ia telah melewati makan siangnya. Namun hal tersebut memang sengaja, karena tadi ia masih merasa kenyang akibat rujakan dengan Tiwi.

Nazwa segera bangun dan berwudhu' untuk shalat Ashar.

Setelah selesai shalat, ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok tok tok

"Iya sebentar."

Nazwa beranjak dan membuka pintu. Ternyata yang datang adalah Rayhan. Pandangan keduanya bertemu. Sejenak mereka terpaku di tempatnya.

"Eh iya Pak."

"Ini milikmu."

"Terima kasih Pak."

"Hem."

Rayhan langsung berbalik dan pergi dari depan kamar Nazwa. Nazwa pun menyimpan akte caranya di dalam laci lemari pakaian.

Keesokan harinya.

Kembali ke kegiatan biasanya. Nazwa mengurusi si kembar dari bangun tidur hingga akan pergi ke sekolah. Setelah sarapan pagi, mereka berangkat ke sekolah. Namun kali ini mereka akan diantar oleh Papa Rayhan, karena sekalian akan berangkat ke kantor. Nazwa sudah mempersiapkan jajanan dan minuman untuk si kembar. Setelah itu mereka pun pamit kepada Oma dan Opa. Si kembar sangat senang karena kali ini diantar oleh sang Papa.

Mereka sudah masuk ke dalam mobil. Tentu saja si kembar tidak membiarkan Nanyanya duduk di belakang. Mereka meminta nany duduk di depan.

Selama dalam perjalanan, si kembar menghidupkan suasana dengan ocehan mereka.

Akhirnya mereka sampai di sekolah.

Rayhan turun dari mobil untuk sekedar mengantar mereka sampai gerbang sekolah. Si kembar mencium punggung tangan Papa.

"Kalian belajar yang rajin ya." Ujar Rayhan seraya mengusap kepala si kembar.

"Iya, Pa. Papa hati-hati ya."

"Iya."

Mereka pun masuk ke dalam sekolah.

Sedangkan Rayhan kembali naik ke mobil dan melanjutkan perjalanan ke perusahaan.

Setelah satu jam kemudian, Rayhan sampai di perusahaannya. Nampaknya ia datang terlalu awal, karena karyawannya masih sedikit yang datang. Rayhan turun dari mobil dan masuk ke kantornya. Jangan tanyakan seperti apa auranya di kantor. Ia adalah seorang pemimpin yang tegas dan dingin. Jangan harap melihat ia tersenyum kepada karyawannya. Namun meski begitu, mereka menyukai Rayhan karena pemimpinnya itu bijaksana dan dermawan.

Rayhan baru saja sampai di ruangannya. Beberapa saat kemudian, Rizal masuk.

"Pak, ini data yang Bapak minta soal laki-laki itu. Ternyata dia adalah mantan suaminya Nany nya si kembar. Mereka baru bercerai satu bulan yang lalu, dan baru beberapa hari ini putusan dari pengadilan. Dia selingkuh dengan perempuan yang bernama Fanya. Kebetulan keduanya sama-sama bekerja di perusahaan milik Om anda.

"Om?"

"Tuan Arya suaminya Nyonya Zahira. Dan Fanya merupakan anak dari orang kepercayaan Tuan Arya."

"Oh... lalu apa lagi informasi yang kamu dapat?"

"Menurut informasi yang saya dapat si laki-laki selingkuh karena istrinya, maksud saya nona Nazwa tidak bisa hamil. Mereka sudah menikah selama tiga tahun."

"Baiklah, Terima kasih."

"Sama-sama Pak."

Rayhan membaca biodata Sini dan Fanya. Ia tersenyum sinis mengerti kenyataan ini.

"Ternyata kisah hidupmu tak seindah senyummu saat bersama anak-anak. Apa karena itu dia sangat menyayangi anak-anak? Kemarin dia pergi ke suatu tempat, apa itu rumah keluarganya? Ah, kenapa aku terlalu jauh ikut campur urusannya." Batinnya.

Rayhan pun kembali fokus pada pekerjaannya.

Kembali ke sekolah. Anak-anak sedang belajar mengurut huruf hijaiyah. Untungnya di rumah Nazwa sudah mengajarkannya kepada si kembar, jadi setidaknya mereka sudah tahu urutannya. Nazwa juga mengajarkan mereka mengaji setelah shalat Ashar atau setelah shalat Maghrib.

Makanya Bu Salsa sangat cocok dengan Nazwa sebagai pengasuh mereka. Selain mengurusi, Nazwa juga memberikan didikan yang seharusnya mereka dapat dari Ibu mereka. Karena Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Bu Salsa sudah memberi bonus untuk Nazwa atas kerja kerasnya itu.

Jam 10.30, sudah waktunya si kembar pulang. Sopir sudah menunggu mereka di depan sekolah.

Di dalam mobil, Anggi meminta i-padnya kepada Nazwa. Ia ingin menghubungi Papanya.

"Papanya lagi kerja, Gi."

"Nggak pa-pa, nay. Kalau Papa nggak sibuk pasti diangkat."

Anggi menekan tombol panggilan vidio call. Setelah sering kedua, Papa menerima panggilannya.

"Assalamualaikum, Pa."

"Wa'alaikum salam, sayang. Sudah pulang sekolah?"

"Iya, sudah."

"Mana Anggun?"

"Ini di sampingku." Anggi menunjukkan kamera ke samping. Bukan hanya Anggun yang bisa dilihat tapi juga Nany-nya.

"Papa, tadi kita dapat nilai bagus, karena bisa mengurut huruf hijaiyah."

"MasyaAllah, pinter sekali."

"Iya dong, kan nany yang ajarin kita. Papa harus Terima kasih sama nany."

"Iya, ya."

"Papa sibuk?"

"Sedikit."

"Ya sudah, Papa lanjutkan. Nanti pulang ke rumah Oma ya, Pa."

"Iya, sayang."

"Ya sudah, dah Papa. Assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikum salam."

Anggi mengakhiri panggilannya.

Beberapa menit kemudian, Nazwa mendapat notif pesan di handphonenya. Ternyata nomer baru.

📩 082315XXXXXX

Terima kasih.

Nazwa mengejutkan keningnya, menebak siapakah yang mengirim pesan tersebut. Saat Nazwa lihat photo profilnya, baru ia sadar kalau itu nomer Papa si kembar.

"Dasar es balok." Batinnya.

Nazwa memutuskan untuk tidak membalasnya.

Bersambung....

...****************...

Terpopuler

Comments

Chusnul Zazah

Chusnul Zazah

Masyaalloh tanpa disadari papa Reyhan yg cool bagai es balok, sedikit demi sedikit sudah mencair,maksudnya sikapnya 😅😅😅🤭, tanpa disadari dah kepo terhadap orang yg jahat sama nan Nazwa?? sampai diam2 menyelidiki mereka, ternyata mereka bekerja dikantor om Arya??
Semoga aja nanti saat mereka tahu siapa papa Reyhan,tidak bikin mereka syok dan masuk RS 😂😂😂

2025-02-10

2

Sri Rahayu

Sri Rahayu

es balok yg ganteng Nazwa 🤩🤩🤩 ditunggu lanjutan nya Thorr😘😘😘

2025-02-10

1

flower

flower

memang harus di porak porandakan dulu deh hati duda es balok😄😄biar ga jadi es balok lagi.. entar kalo bucinya lebih parah dari si pras awas ya ray🤣🤣

2025-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 Nazwa
2 Melamar pekerjaan
3 Interview bersama si kembar
4 Memulai tugas
5 Mengantar sekolah
6 Kekesalan Mami
7 Berenang
8 Opname
9 Nazwa vs Rayhan
10 Janji Papa
11 Insiden
12 Shalat berjama'ah
13 Ulah Anggi
14 Kamar si kembar
15 Mantan laknat
16 Jalan-jalan
17 Sea world
18 Berakting
19 Ke rumah Tiwi
20 Es balok
21 Membalas pesan
22 Alasan Rayhan
23 Bermain bersama
24 Keluarga Mami
25 Bertemu orang di masa lalu
26 Flash Back On
27 Keputusan Opa
28 Ke Panti
29 Mengingat masa kecil
30 Memilih gaun
31 Otw kondangan
32 Pesta sang mantan
33 Tranding topik
34 Untuk sementara
35 Uring-uringan
36 Pesan terakhir
37 Rayyan vs Rayhan
38 Memberi perhatian
39 Siluman ular
40 Satu bulan kemudian
41 Salah tingkah
42 Berdebar-debar
43 Malam panjang
44 Malu
45 Papa Tantrum
46 Serangga lapar
47 Menyatakan cinta
48 Pulang kampung
49 Tidur berempat
50 Resepsi pernikahan.
51 Kabar bahagia
52 Rumah baru
53 Pindah rumah
54 USG
55 Cerita Mami
56 Turki
57 Keluarga Nazwa
58 Oleh-oleh khas Turki
59 Menerima kenyataan
60 Kejutan
61 Penyesalan
62 Makam orang tua Nazwa
63 Jodoh kedua
64 Kado terindah
65 Menyambut twins boy
66 Baby sitter
67 Aqiqah A2
68 Berbuka
69 Papa rewel
70 Bertemu keluarga
71 Hati Rendra
72 Jalan-jalan
73 Cappadocia
74 Membuat keramik
75 Perasaan Rendra
76 Melamar.
77 Pulang ke Indonesia
78 Penggemar Rendra
79 Mami sakit
80 Pernikahan lintas Negara
81 Malam pertama
82 Resepsi R & E
83 Anniversary
84 Kumpul keluarga
85 Keluarga Om Saif
86 Dosen pembimbing
87 Bimbingan
88 Bolu tape
89 Kebersamaan
90 Bimbingan lagi
91 Pingsan
92 Gosip
93 Ketahuan
94 Pengakuan Rania
95 Cemburu
96 Dadakan
97 Panggil Mas
98 Boleh kah?
99 Cincin kawin
100 Di rumah abang
101 Suntikan
102 Dugaan ummi
103 Kabar Mengharukan
104 Harap-harap cemas
105 Kabar duka
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Nazwa
2
Melamar pekerjaan
3
Interview bersama si kembar
4
Memulai tugas
5
Mengantar sekolah
6
Kekesalan Mami
7
Berenang
8
Opname
9
Nazwa vs Rayhan
10
Janji Papa
11
Insiden
12
Shalat berjama'ah
13
Ulah Anggi
14
Kamar si kembar
15
Mantan laknat
16
Jalan-jalan
17
Sea world
18
Berakting
19
Ke rumah Tiwi
20
Es balok
21
Membalas pesan
22
Alasan Rayhan
23
Bermain bersama
24
Keluarga Mami
25
Bertemu orang di masa lalu
26
Flash Back On
27
Keputusan Opa
28
Ke Panti
29
Mengingat masa kecil
30
Memilih gaun
31
Otw kondangan
32
Pesta sang mantan
33
Tranding topik
34
Untuk sementara
35
Uring-uringan
36
Pesan terakhir
37
Rayyan vs Rayhan
38
Memberi perhatian
39
Siluman ular
40
Satu bulan kemudian
41
Salah tingkah
42
Berdebar-debar
43
Malam panjang
44
Malu
45
Papa Tantrum
46
Serangga lapar
47
Menyatakan cinta
48
Pulang kampung
49
Tidur berempat
50
Resepsi pernikahan.
51
Kabar bahagia
52
Rumah baru
53
Pindah rumah
54
USG
55
Cerita Mami
56
Turki
57
Keluarga Nazwa
58
Oleh-oleh khas Turki
59
Menerima kenyataan
60
Kejutan
61
Penyesalan
62
Makam orang tua Nazwa
63
Jodoh kedua
64
Kado terindah
65
Menyambut twins boy
66
Baby sitter
67
Aqiqah A2
68
Berbuka
69
Papa rewel
70
Bertemu keluarga
71
Hati Rendra
72
Jalan-jalan
73
Cappadocia
74
Membuat keramik
75
Perasaan Rendra
76
Melamar.
77
Pulang ke Indonesia
78
Penggemar Rendra
79
Mami sakit
80
Pernikahan lintas Negara
81
Malam pertama
82
Resepsi R & E
83
Anniversary
84
Kumpul keluarga
85
Keluarga Om Saif
86
Dosen pembimbing
87
Bimbingan
88
Bolu tape
89
Kebersamaan
90
Bimbingan lagi
91
Pingsan
92
Gosip
93
Ketahuan
94
Pengakuan Rania
95
Cemburu
96
Dadakan
97
Panggil Mas
98
Boleh kah?
99
Cincin kawin
100
Di rumah abang
101
Suntikan
102
Dugaan ummi
103
Kabar Mengharukan
104
Harap-harap cemas
105
Kabar duka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!