Berakting

Nazwa masih terpaku di tempatnya. Ia bingung harus berkata apa.

"Mami, kenapa Mami nggak ngenalin kita ke mereka?" Sahut Anggi.

"Duh apa lagi ini? Sepertinya mereka mengajakku berakting" Batin Nazwa.

"Papa, tadi Om ini bilang kalau Mami simpanannya Om om. " Sahut Anggun.

Rayhan tersenyum sinis.

Fanya dan Soni masih tertegun. Mereka malah fokus dengan apa yang menempel di tubuh Rayhan. Mulai dari kaos, sepatu, dan jam tangan yang bermerk.

"Kamu.... "

"Dia Papa kita, calon suami Mami Nazwa. Kenapa Om?" Sahut Anggi.

"Tidak mungkin." Ujar Soni.

"Kenapa tidak mungkin? Ada masalah?" Tanya Rayhan.

Tiba-tiba manager restoran menghampiri mereka karena mendapat laporan dari salah satu pegawainya.

"Maaf Pak, apa ada masalah?" Tanya manager.

"Sebenarnya kami tidak ada masalah Pak, tapi dua orang ini berbicara tidak sopan kepada orang ku. Tolong urus mereka, kami ingin makan dulu."

"Baik, Pak. Mohon maaf atas ketidaknyamanannnya, Pak Ray."

"Iya. Ayo kita makan, kalian pasti sudah lapar."

Dengan terpaksa Rayhan menggandeng tangan Nazwa untuk lebih meyakinkan mereka. Anggi dan Anggun hanya bisa nyengir melihat akting sang Papa yang cukup meyakinkan.

Sedangkan Fanya dan Soni sedang diurus oleh manager. Manager meminta agar mereka tidak bersikap arogan. Akhirnya mereka pun duduk di salah satu kursi yang tidak jauh dari pintu masuk.

"Sayang, kalau benar dia calonnya Nazwa berarti selama ini dia sudah selingkuhi kamu. Ini tidak benar!" Ujar Fanya.

"Siapa dia? Sepertinya orang berpengaruh. Manager restoran ini saja sangat menghormatinya." Sahut Soni.

"Halah paling juga koruptor. Udah ah yang, jangan bahas mantanmu lagi! Nanti selera makanku turun. Aku kan ke sini karena ngidam."

"Eh iya, ayo pesan dulu."

Sementara kita kembali ke ruang VIP.

Rayhan meminta maaf setelah memegang tangan Nazwa.

"Maaf."

"Terima kasih, Pak. Tapi tidak seharusnya tadi berbohong kepada mereka."

"Nggak pa-pa, Nany. Kan Papa nggak keberatan." Ujar Anggun.

"Hehe... tadi aktif g kita keren kan?" Ujar Anggi.

Nazwa mengulum senyum melihat ekspresi lucu si kembar. Nazwa pun memakluminya. Namun ia tidak menyangka jika Rayhan akan berakting sekeras itu. Masih terasa hangatnya tangan Rayhan saat menggandengnya.

"Jangan baper, Wa." Batinnya.

Sebenarnya bukan tanpa alasan Rayhan keluar dari ruangan itu dan menemui mereka. Tadi pada saat Anggi berbisik pada, Anggun, mereka sengaja menghubungi Papanya, lalu membiarkan Papanya mendengarkan pembicaraan mereka. Rayhan pun keluar untuk membela mereka.

"Nany, ayo makan."

"Ah iya."

Perasaan Nazwa masih bercampur aduk. Namun ia berusaha untuk tetap tersenyum di hadapan mereka.

Selesai makan, mereka pun keluar dari restoran. Mereka melewati meja Fanya dan Soni. Namun mereka pura-pura tidak melihat mereka. Karena penasaran, Soni dan Fanya memperhatikan mereka sampai keluar. Keduanya terkejut saat melihat mereka masuk ke salah satu mobil yang paling mentereng di parkiran saat ini.

"Dasar matre!" Umpat Soni.

"Huh... tidak diragukan lagi, makanya dia mau segera cerai sama kamu karena dia sudah menemukan orang yang tajir."

"Persetan! Dia tidak akan mau sama Nazwa kalau tahu Nazwa itu tidak bisa hamil."

"Jangan lupa, kamu yang membuatnya tidak bisa hamil."

Soni langsung terdiam.

Mereka berempat sudah sampai di rumah Oma. Kebetulan orang rumah baru saja selesai makan malam.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

"Wah... kalian sudah datang."

"Iya Oma, seru sekali lho." Ujar Anggi.

"Iya Oma. Kapan-kapan Papa mau ajak kita jalan lagi katanya."

"Oh ya?"

Oma melirik Papa.

"Katanya sih, Oma. Hehe... "

Nazwa mengantar si kembar ke kamarnya. Ia menyiapkan baju ganti untuk mereka.

" Mandinya besok saja ya. Nggak baik mandi jam segini."

"Iya, Nany."

"Kalian pasti capek. Istirahat dulu ya. Langsung bobo."

"Iya, nany. Malam ini nany nggak usah dongengi kami. Nany juga istirahat ya."

"Uh kalian manis sekali sih."

"Nany, menunduklah!"

Nazwa pun menundukkan kepalanya. Tiba-tiba si kembar mengecup pipinya. Anggi sebelah kanan dan Anggun sebelah kiri.

"Kami sayang nany."

"Uh kalian bikin gemes. Nany juga sayang kalian. Selamat bobo, mimpi indah."

Nazwa pun mengecup kening mereka. Setelah itu ia mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur. Lalu ia keluar dari kamar mereka. Mata Nazwa berkaca-kaca mendapatkan perhatian kecil dari si kembar. Ia mengusap ujung matanya yang berembun.

Nazwa pun kembali ke kamarnya. Ia segera mengganti baju, berwudhu', lalu shalat Isyak.

Setelah selesai shalat, Nazwa masih mengingat kejadian di restoran tadi. Ia tidak habis pikir dengan sikap mantannya itu. Ia sampai geleng-geleng kepala sendiri.

Nazwa membaringkan diri di atas tempat tidur. Namun ia masih bermonolog.

"Capek sekali seharian ini. Tapi senang banget bisa melihat si kembar tersenyum dan tertawa lepas. Tapi es balok? Duh ngapain juga ngaku calon suami. Nanti kalau Soni mengira aku cewek gampangan gimana? Ah tidak-tidak, biarkan saja dia berpikir soal tentangku. Toh kita sudah pisah."

Keesokan harinya.

Nazwa bebas tugas karena waktunya libur. Ia berpamitan kepada Nyonya Salsa untuk keluar. Si kembar pun hari ini nampaknya akan bangun agak siang karena kecapean.

"Mau ke mana Wa?"

"Main ke rumah teman saya, bu."

"Biar diantar sopir ya?"

"Tidak perlu bu. Saya naik ojol saja."

Rayhan baru saja turun dari tangga. Ia membawa helm dan berpakaian seperti anak motor.

"Bang, kamu mau ke mana?"

"Ngumpul sama komunitas motor, Mi. Lama nggak ikut ngumpul."

"Wah kebetulan. Ini Nazwa mau keluar katanya, ikut kamu saja ya?"

"Eh tidak, bu. Saya mau naik ojol saja."

"Kan sama-sama naik motor. Udah nggak pa-pa ikut abang saja lebih aman." Ujar Mami.

"Nggak ada helm lagi, Mi."

"Ada punyaku, bang. Pakai aja." Sahut Rendra.

Terpaksa mereka menyetujuinya. Motor Rayhan yang masih tersisa di rumah itu adalah motor ninja H2 carbon. Motor itu sengaja ia tinggal di rumah orang tuanya, karena dulu Raya tidak suka kalau Rayhan naik motor itu.

Rayhan sudah memasang helm-nya dan naik ke atas motor. Nazwa memakai helm-nya, namun ia masih berdiri di tempat.

"Cepat naik!"

"I-iya Pak."

Dengan susah patah Nazwa naik. Untungnya ia memakai celana kulot, sehingga memudahkannya untuk berbonceng. Nazwa meletakkan tasnya di tengah untuk membatasi anatara dirinya dan Rayhan. Seperti yang biasa ia lakukan saat naik ojol.

Rayhan pun mulai tancap gas meninggalkan rumah. Mami masih sempat mengintil mereka dari balik jendela.

"Hus, Mi! Ngapain?"

"Papi ngagetin saja!"

"Habis Mami ngintip-ngintip kayak maling."

"Hehe, lagi ngintip putra kita. Akhirnya sekarang dia mau ngumpul sama orang lagi. Tuh buktinya dia mau ngumpul sama komunitas motornya lagi. "

"Hem bilang saja Mami lagi jadi mak comblang."

"Haha... Papi bisa saja."

Papi hanya bisa geleng-geleng kepala.

Bersambung...

...****************...

Terpopuler

Comments

Chusnul Zazah

Chusnul Zazah

Masyaalloh akting mereka sangat hebat, bisa dapat piala citra, kategori keluarga Cemara yg happy 😂😂😂
Gimana Sony apa kamu kira kamu laki2 paling hebat dan berharap Nazwa akan sengsara setelah pisah dg mu?? dan kamu Fanya kamu kira Sony paling kaya , sehingga kau jadikan target, dg menyingkirkan Nazwa?? sekarang kalian lihat Nazwa setelah pisah dari Sony , sekarang hidupnya jauh lebih baik, dan sebentar lagi dapat pasangan lebih segala2nya dari Sony, manusia yg tidak berakhlaq ,🤭🤣🤣🤣

2025-02-09

3

citra marwah

citra marwah

bukan makcomblang papi...tapi micombling hahahahaha,garing bgt
mudah2an ucapan ray jadi doa dan d kabul Sama Othor ya hahahahha....bukan hanya Calon,tapi jdi istri,hehehe

2025-02-09

3

Fitriah Fitri

Fitriah Fitri

maaf sblm nya mau tanya donk .... judul novel sblm ini apa ya ,apakah sblm nya menceritakan tentang Rayhan dgn istri sblm nya yg meninggal atau apa ya? soalnya ku baru ngikutin ini

2025-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 Nazwa
2 Melamar pekerjaan
3 Interview bersama si kembar
4 Memulai tugas
5 Mengantar sekolah
6 Kekesalan Mami
7 Berenang
8 Opname
9 Nazwa vs Rayhan
10 Janji Papa
11 Insiden
12 Shalat berjama'ah
13 Ulah Anggi
14 Kamar si kembar
15 Mantan laknat
16 Jalan-jalan
17 Sea world
18 Berakting
19 Ke rumah Tiwi
20 Es balok
21 Membalas pesan
22 Alasan Rayhan
23 Bermain bersama
24 Keluarga Mami
25 Bertemu orang di masa lalu
26 Flash Back On
27 Keputusan Opa
28 Ke Panti
29 Mengingat masa kecil
30 Memilih gaun
31 Otw kondangan
32 Pesta sang mantan
33 Tranding topik
34 Untuk sementara
35 Uring-uringan
36 Pesan terakhir
37 Rayyan vs Rayhan
38 Memberi perhatian
39 Siluman ular
40 Satu bulan kemudian
41 Salah tingkah
42 Berdebar-debar
43 Malam panjang
44 Malu
45 Papa Tantrum
46 Serangga lapar
47 Menyatakan cinta
48 Pulang kampung
49 Tidur berempat
50 Resepsi pernikahan.
51 Kabar bahagia
52 Rumah baru
53 Pindah rumah
54 USG
55 Cerita Mami
56 Turki
57 Keluarga Nazwa
58 Oleh-oleh khas Turki
59 Menerima kenyataan
60 Kejutan
61 Penyesalan
62 Makam orang tua Nazwa
63 Jodoh kedua
64 Kado terindah
65 Menyambut twins boy
66 Baby sitter
67 Aqiqah A2
68 Berbuka
69 Papa rewel
70 Bertemu keluarga
71 Hati Rendra
72 Jalan-jalan
73 Cappadocia
74 Membuat keramik
75 Perasaan Rendra
76 Melamar.
77 Pulang ke Indonesia
78 Penggemar Rendra
79 Mami sakit
80 Pernikahan lintas Negara
81 Malam pertama
82 Resepsi R & E
83 Anniversary
84 Kumpul keluarga
85 Keluarga Om Saif
86 Dosen pembimbing
87 Bimbingan
88 Bolu tape
89 Kebersamaan
90 Bimbingan lagi
91 Pingsan
92 Gosip
93 Ketahuan
94 Pengakuan Rania
95 Cemburu
96 Dadakan
97 Panggil Mas
98 Boleh kah?
99 Cincin kawin
100 Di rumah abang
101 Suntikan
102 Dugaan ummi
103 Kabar Mengharukan
104 Harap-harap cemas
105 Kabar duka
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Nazwa
2
Melamar pekerjaan
3
Interview bersama si kembar
4
Memulai tugas
5
Mengantar sekolah
6
Kekesalan Mami
7
Berenang
8
Opname
9
Nazwa vs Rayhan
10
Janji Papa
11
Insiden
12
Shalat berjama'ah
13
Ulah Anggi
14
Kamar si kembar
15
Mantan laknat
16
Jalan-jalan
17
Sea world
18
Berakting
19
Ke rumah Tiwi
20
Es balok
21
Membalas pesan
22
Alasan Rayhan
23
Bermain bersama
24
Keluarga Mami
25
Bertemu orang di masa lalu
26
Flash Back On
27
Keputusan Opa
28
Ke Panti
29
Mengingat masa kecil
30
Memilih gaun
31
Otw kondangan
32
Pesta sang mantan
33
Tranding topik
34
Untuk sementara
35
Uring-uringan
36
Pesan terakhir
37
Rayyan vs Rayhan
38
Memberi perhatian
39
Siluman ular
40
Satu bulan kemudian
41
Salah tingkah
42
Berdebar-debar
43
Malam panjang
44
Malu
45
Papa Tantrum
46
Serangga lapar
47
Menyatakan cinta
48
Pulang kampung
49
Tidur berempat
50
Resepsi pernikahan.
51
Kabar bahagia
52
Rumah baru
53
Pindah rumah
54
USG
55
Cerita Mami
56
Turki
57
Keluarga Nazwa
58
Oleh-oleh khas Turki
59
Menerima kenyataan
60
Kejutan
61
Penyesalan
62
Makam orang tua Nazwa
63
Jodoh kedua
64
Kado terindah
65
Menyambut twins boy
66
Baby sitter
67
Aqiqah A2
68
Berbuka
69
Papa rewel
70
Bertemu keluarga
71
Hati Rendra
72
Jalan-jalan
73
Cappadocia
74
Membuat keramik
75
Perasaan Rendra
76
Melamar.
77
Pulang ke Indonesia
78
Penggemar Rendra
79
Mami sakit
80
Pernikahan lintas Negara
81
Malam pertama
82
Resepsi R & E
83
Anniversary
84
Kumpul keluarga
85
Keluarga Om Saif
86
Dosen pembimbing
87
Bimbingan
88
Bolu tape
89
Kebersamaan
90
Bimbingan lagi
91
Pingsan
92
Gosip
93
Ketahuan
94
Pengakuan Rania
95
Cemburu
96
Dadakan
97
Panggil Mas
98
Boleh kah?
99
Cincin kawin
100
Di rumah abang
101
Suntikan
102
Dugaan ummi
103
Kabar Mengharukan
104
Harap-harap cemas
105
Kabar duka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!